Dibesarkan dalam sebuah organisasi rahasia, membuat dua orang gadis dan dua orang pemuda tumbuh menjadi pembunuh berdarah dingin, masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda.
Chu Haitang adalah seorang dokter ajaib, dia menguasai berbagai macam pengobatan modern maupun tradisional.
Bao Yunceng adalah seorang ahli penempaan senjata, dia sangat lihai dalam membuat berbagai macam benda yang mematikan.
Liu Jinhong adalah seorang ahli strategi sekaligus ahli pedang, jurus-jurusnya terlihat sangat lembut, namun mematikan.
Rong Siyue adalah seorang ahli menundukkan binatang, dia sangat pandai dalam mata-mata dan menyusup.
Keempat orang tersebut dipertemukan pada saat berusia 5 tahun, mereka hidup sebagai saudara dan saling melindungi satu sama lain. Bekerja di bawah naungan seorang tuan yang misterius sekaligus kejam, membuat mental dan pemikirannya berbeda.
Bagaimana jika keempat orang tersebut mengalami perpindahan waktu? Masih bisakah mereka menjadi saudara yang rukun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMBERSIHKAN ISTANA JIN'AN
Chu Haitang mendengus, "Karena kalian merasa jauh lebih baik di bandingkan denganku, apakah kalian berniat untuk merebut posisiku dan menjadi selir untuk pangeran ke-17?"
"Tidak berani, selir, tolong maafkan kami!"
"Selir, tolong berikan kesempatan kedua, kami tidak akan menyia-nyiakannya lagi!"
"Selir, tolong ampuni kami!"
Wajah para pelayan seketika langsung pucat setelah mendengar argumen yang dikeluarkan oleh Chu Haitang. Meskipun mereka merasa bahwa hal itu benar, namun tidak berani mengakuinya.
Walau bagaimanapun wanita yang berdiri di hadapan mereka saat ini memiliki status setingkat lebih tinggi, seorang selir pangeran jika sampai suaminya naik tahta, kemungkinan besar dia bisa menjadi seorang permaisuri ataupun selir kekaisaran.
"Prajurit! Panggil kepala pelayan!" ucap Chu Haitang, auranya jauh lebih ganas dibandingkan dengan Song Jingchen, membuat wajah para prajurit langsung ketakutan.
Mereka yang awalnya ditempatkan di istana Jin'an sebagai mata-mata, harus memutar otak lebih cepat dibandingkan dengan yang lainnya, jangan sampai mereka ketahuan. Apalagi wanita yang saat ini muncul sebagai selir pangeran ke-17 benar-benar tidak terduga, sekalipun dia terlahir sebagai seorang putri petani miskin yang tinggal di desa terpencil, namun memiliki aura mulia. Mereka bahkan tertekan hanya karena ucapan yang keluar dari mulut gadis itu.
Seorang pria berusia 40 tahun bergegas datang, tubuhnya kurus, namun cukup tinggi, sekitar 180 cm. Wajah pria itu bersih, matanya cerah, dia tidak terlihat seperti orang yang licik.
"Nyonya, apakah ada yang anda butuhkan?" ucap pria itu sambil membungkuk.
"Kepala pelayan Song, bagaimana caramu mendisiplinkan para pelayan? Lihatlah mereka, bergosip setiap waktu, bahkan menjelek-jelekkan namaku. Mereka juga sangat berambisi besar untuk naik ke tempat tidur suamiku, apakah kau mencari pelayan secara acak?" tanya Chu Haitang, matanya menatap tajam ke arah pria itu.
"Nyonya, budak tua sama sekali tidak mengetahui tentang hal ini. Anda tidak perlu khawatir, biarkan budak ini yang memberikan pelajaran kepada mereka." ucap kepala pelayan Song, namun Chu Haitang segera menggelengkan kepala.
"Tidak! Mereka yang menginginkan suamiku, tidak akan pernah hidup lebih baik, jika 1 orang datang, maka aku akan melenyapkannya. Jika 10 orang yang datang, aku juga tidak akan pernah memberikan kesempatan mereka untuk hidup." ucap Chu Haitang membuat kelima orang pelayan di depannya langsung menggigil ketakutan, mereka tak menyangka akan memiliki seorang majikan yang begitu mendominasi sekaligus licik.
"Aku bukan orang yang baik hati, aku akan selalu membalas dendam kepada siapapun yang berusaha untuk menyakitiku, jadi akan jauh lebih baik, jika kalian semua mengetahui, bahwa aku tidak membutuhkan orang-orang yang tidak setia di istana ini." ucap Chu Haitang dengan tegas, dia melirik ke arah kepala pelayan Song yang berkeringat dingin.
"Bawakan buku pengeluaran kediaman, mulai hari ini, aku sendiri yang akan mengurusnya!" lanjut Chu Haitang.
"Nyonya, anda tidak bisa-"
"Apakah maksudmu aku tidak memenuhi kriteria untuk mengatur kediaman pangeran ke-17? Begitukah kepala pelayan Song? Jadi haruskah aku menundukkan kepala di depanmu dan bersikap seolah-olah menjadi seorang pelayan kecil yang baru saja memasuki istana?" ucap Chu Haitang, dia memotong ucapan kepala pelayan Song.
"Budak tidak berani, nyonya!" kepala pelayan Song berbicara sambil gemetar ketakutan, dia merasa seolah berada di jurang neraka, saat berhadapan dengan wanita di depannya. Meskipun usianya baru saja memasuki 16 tahun, namun auranya tidak jauh lebih rendah dibandingkan dengan majikan mereka, Song Jingchen!
"Panggil semua pelayan dan prajurit! Aku akan menyeleksi kalian semua! Sepertinya suamiku terlalu lembek, sehingga membiarkan orang-orang yang tidak kompeten berada di kediamannya. Ini hanya pemborosan! Menghabiskan bahan makanan untuk memelihara limbah!" ucap Chu Haitang ketus, dia menunjukkan pandangan yang sangat jijik terhadap mereka.
Kepala pelayan Song segera memberikan kode, dalam sekejap, 112 orang berkumpul, terdiri dari pelayan, koki, para prajurit, tukang kebun, bahkan seorang pengasuh tua.
"Kamu, kamu, kamu! berkumpul di sebelah kiri dan kamu kamu di sebelah kanan!" ucap Chu Haitang membagi kerumunan menjadi dua.
"Dimana bukunya?"
Kepala pelayan Song segera menyerahkan buku pengeluaran kediaman dengan tangannya yang bergetar, Chu Haitang melihat satu demi satu halaman yang tertulis di sana sambil sesekali mengerutkan dahinya.
"Pengeluaran kediaman terlalu banyak hanya untuk memberi makan orang-orang yang tidak penting, mulai hari ini, semua yang berkumpul di sebelah kiri akan dijual sebagai budak dan uangnya dipergunakan untuk mengembalikan kas kediaman!" ucap Chu Haitang sambil melirik sinis ke arah mereka.
Sebelumnya, dia telah mengirimkan beberapa orang mata-mata untuk mengawasi berbagai pergerakan yang dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di istana Jin'an, sehingga mengetahui bahwa ada 20 orang mata-mata yang ditempatkan oleh orang-orang yang tinggal di istana kekaisaran.
Bruk...
"Selir, ampuni kami!"
"Selir, tolong jangan jual kami!"
Wajah mereka terlihat sangat pucat, apalagi setelah mendengar keputusan dari mulut selir pangeran ketujuh belas.
Batuk!
Song Jingchen muncul, dia duduk di atas tandu. "Nyonya, apa kau sudah menyelesaikannya?"
Chu Haitang menggelengkan kepala, "Kau terlalu ceroboh, membiarkan begitu banyak serigala bermata putih tinggal di istanamu sendiri. Mereka banyak menggerogoti tulang dan daging, sehingga mengakibatkan banyak pengeluaran yang tidak penting. Aku sudah memutuskan untuk mengirimkan 40 orang itu ke pasar budak. Jual mereka!"
Song Jingchen tersenyum tipis, sementara para pelayan dan prajurit bergidik ngeri, melihat tindakan yang dilakukan oleh Chu Haitang.
"Zhao Gong! Aku membutuhkan bantuanmu!" ucap Chu Haitang sambil mengalihkan pandangannya ke arah pengawal pribadi milik Song Jingchen.
Zhao Gong berjalan dengan sangat patuh, dia menunduk di depan Chu Haitang, membuat semua orang membelalakkan matanya. Selama ini, pemuda itu tidak pernah bersedia mendengarkan perintah dari siapapun selain Song Jingchen, namun kali ini dia benar-benar tunduk dan patuh terhadap Chu Haitang.
"Bawahan disini, nyonya. Berikan perintah anda!" ucap Zhao Gong.
"Bagus, kirim ke empat puluh orang itu ke pasar budak, 5 pelayan ini akan di jual ke rumah bordil dan 20 orang itu, eksekusi mereka!" ucap Chu Haitang tanpa ekspresi.
"Di mengerti!" ucap Zhao Gong, seketika terdengar suara ratapan dan tangisan dari orang-orang yang telah ditunjuk oleh chu Haitang, mereka benar-benar sangat takut, karena instruksi yang diberikan oleh wanita itu.
Bruk...
Bruk...
"Yang mulia, tolong ampuni kami,"
"Yang mulia, kami tidak bersalah!"
"Yang mulia, tolong selamatkan budak ini, keluargaku telah mengabdi lebih dari 10 tahun kepada anda,"
Satu persatu mulai berlutut di hadapan Song Jingchen dan berharap pemuda itu akan membuka suaranya untuk menyelamatkan nasib mereka. Namun sayang, Song Jingchen seperti patung, dia bahkan tidak bergerak sedikitpun, membuat wajah mereka semakin pucat.
"Ikuti perintah nyonya!" ucap Song Jingchen, membuat orang-orang yang telah ditunjuk oleh Chu Haitang sebelumnya langsung putus asa. Mereka tak menyangka, akan memiliki majikan perempuan yang jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan iblis.
siapa yg mau di rayu silakan🤭