Safia Tanisha adalah seorang anak dari keluarga biasa saja , bapa nya berasal dari desa yaitu bertempat di Jawa tengah,dan ibu nya berasal dari Jakarta.Namun Safia lahir di jawa tengah ia di rawat oleh nenek nya di sana, sementara kedua orang tua nya mencari nafkah di jakarta.
Safia gadis cantik dan juga body yang sangat bagus sekali,di kampung nya itu ia seperti kembang desa ,Safia tinggal bersama nenek dan kakek nya karena ia di tinggal cari nafkah oleh kedua orang tua nya.
pak Widodo dan juga Bu asih mempunyai kos-kosan di sana karena Bu asih mendapatkan warisan dari kedua orang tua nya, mereka berdua pun memutuskan untuk membuat kos-kosan di sana saja karena mereka pikir membuat kos-kosan itu uang nya sangat lumayan sekali apa lagi di daerah jakarta seperti ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Yunengsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Pagi yang cerah ini seperti biasa safia dan Mbah nya sedang sarapan,Mbah nya pun berbicara dengan Safia biar cucunya ini mau menjaga Kos-Kosan milik ibu dan bapa nya ini.
"Fia gimana kamu mau kan ke Jakarta, kasihan ibu dan bapa kamu apa lagi bapa kamu sering sakit-sakitan."Ucap Mbah Uti kepada cucunya ini.
"Engga tau Mbah,Fia masih pikir-pikir dulu apa lagi kan fia kuliah di sini."Ucap Safia.
"Masalah kuliah gampang toh nduk,kamu tinggal cari saja di sana pasti banyak kampus ternama di kota itu, Mbah sering lihat di televisi."Ucap Mbah Kakung nya.
"Tapi Mbah engga segampang itu."Ucap Safia.
"Memang nya kamu tidak kasihan sama bapa dan ibu mu nduk?"Tanya Mbah Uti kepada safia.
"Kasihan Mbah, yaudah fia mau deh nanti fia akan ke kampus untuk mengurus semua nya."Jawab Safia.
Mbah nya pun tersenyum karena cucunya ini emang sangat nurut sekali apa lagi ia juga tipikal orang yang tidak tegaan terhadap orang tua nya juga,Safia pun pamit untuk pergi ke kampus nya itu.
"Mbah aku pamit dulu yah."Ucap Safia.
"Iyah, hati -hati yah nduk."Ucap Mbah nya ini.
Safia hanya mengangguk kan kepala nya saja,ia tak lupa mencium tangan kedua mbah nya itu,Safia pergi ke kampus seorang diri saja entah ke mana sahabat nya ini, biasanya suka ke rumah nya namun hari ini tidak.
Tak lama kemudian Safia sudah sampai di kampus nya itu ,Hari ini ia sangat kurang tidak semangat karena ia harus membereskan berkas-berkas nya karena ia mau berhenti di kampus itu apa lagi ia kan pakai jalur beasiswa pasti harus mengurus nya, Gendis pun datang ia pun melihat sahabatnya itu lalu menepuk pundak sahabat nya.
"Heh fia ko kamu ninggalin aku sih."Ucap Gendis.
"Kalau datang itu ucapkan salam ,jangan malah ngomel-ngomel."Ucap Safia.
"Iyah-iyah, assalamualaikum."Ucap gendis.
"Walaikum salam."Ucap Safia.
"Eh itu muka kenapa kusut banget?"Tanya Gendis.
"Aaaaaaaaa aku kesel...."Teriak Safia begitu saja.
Semua orang pun jadi melihat ke arah mereka, gendis jadi malu karena tingkah sahabat nya ini,gendis pun buru -buru membawa sahabat nya ini ke tempat yang lebih sepi kalau di sini bahaya bisa -bisa mereka di lihatin satu kampus.
"Kamu mau bawa aku ke mana ndis?"Tanya Safia karena lengan nya langsung di tarik begitu saja.
"Ke tempat yang lebih sepi,kalau di sini yang ada kita jadi tontonan karena kamu teriak-teriak engga jelas."Jawab Gendis.
Safia langsung terdiam saja ia pun di tarik oleh gendis ke sebuah tempat yang tidak terlalu ramai, mereka berdua pun duduk karena di sana kebetulan ada tempat duduk.
"Cerita lah kenapa kamu tadi seperti itu."Ucap Gendis.
"Bapa sama ibu aku sedang sakit ndis."Ucap Safia.
"Astaghfirullah,sakit apa ibu dan bapa mu?"Tanya Gendis ia pun cukup terkejut.
"Bapa ku kena serangan jantung, sementara ibu darah tinggi,bapa sudah tidak sanggup untuk berkerja lagi."Jawab Safia.
"Tapi kan kerjaan bapa kamu itu hanya sebagai bapa kos , emang cape yah?"Tanya Gendis.
"Seperti nya sih cape,kan harus jagain kos -kosan."Ucap Safia.
"Iyah juga sih,terus apa hubungannya sama kamu."Ucap gendis ia masih tidak mengerti.
"Ibu dan bapa ku ingin tinggal di desa lagi, mereka ingin menikmati masa tua nya di sini,dan aku di suruh meneruskan usaha nya ini."Ucap Safia.
"Terus kita engga bakalan bersama-sama lagi dong kalau seperti itu mah."Ucap Gendis kepada sahabat nya ini.
Safia pun mengangguk kan kepala nya saja, gendis pun tidak bisa membayangkan karena ia jauh dengan sahabat nya ini,ia pun bingung karena di desa nya ini teman dekat nya hanya Safia saja yang lain hanya teman sebatas main saja.
*******
Safia susah membulat kan tekad nya ia pun mau mengganti kedua orang tua nya ini untuk usaha nya lebih berlanjut, kalau tidak di terus kan oleh Safia mau siapa lagi,Safia sudah berkemas ia akan berangkat hari ini ke kota,ia berangkat membawa bekal begitu banyak sekali karena Mbah nya ini membawakan hasil panen untuk anak nya di sana.
"Mbah ini banyak sekali, gimana cara nya aku bawa semua ini?"Tanya Safia kepada Mbah nya ini.
"Kamu tenang saja nduk,nanti paman pun yang akan membawa ke sana Mbah sudah sewaan mobil untuk membawa kamu ke kota bersama paman mu."Ucap Mbah nya Safia.
Safia hanya menarik nafas nya dengan kasar saja ia pikir ia akan pergi seorang diri saja, ternyata paman nya ikut dengan nya karena paman nya juga yang membawa mobil sewaan Mbah nya ini.
"Yowes lah Mbah atur saja sama Mbah."Ucap Safia.
Mereka memasukkan barang -barang bawaan nya itu ke dalam bagasi mobil,Safia pamit kepada Mbah nya itu.
"Mbah do'ain aku yah semoga selamat sampai tujuan."Ucap Safia.
"Iyah nduk Mbah selalu do'ain kamu ko."Ucap Mbah nya safia.
"Assalamualaikum."Ucap Safia.
"Walaikum salam."Ucap Mbah nya Safia.
Mobil itu pun pergi dari kediaman Mbah nya Safia mereka akan melakukan perjalanan lumayan jauh dari desa nya ini menuju ke kota,paman nya Safia sudah biasa bulak balik ke luar kota karena perkerjaan nya memang seperti itu.
Safia terus saja melihat ke arah jalan ia mengenang masa kecil nya di sini, paman Safia pun melirik ke arah ponakan nya itu.
"Fia kamu ini cuman ke luar kota bukan keluar negeri jadi biasa saja."Ucap Paman nya Safia.
"Bukan gitu paman,hanya saja fia kan baru kali ini meninggal kan tempat kelahiran."Ucap Safia.
"Fia ,Paman kasih tau yah nanti kamu bakalan betah di sana di banding di desa apa lagi seusia kamu ini pergaulan nya sangat luar biasa."Ucap Paman nya Safia.
"Insyaallah fia engga mungkin kebawa pergaulan di sana."Ucap Safia.
"Paman doakan semoga tidak mengikuti pergaulan orang kota,karena berbahaya."Ucap Paman Nya Safia.
Safia mengangguk kan kepala nya saja ia mengerti kenapa paman nya berbicara seperti itu, mereka pun melakukan perjalanan yang amat panjang sekali karena dari Jawa ke kota ini memerlukan banyak waktu sekali.
Paman nya Safia pun sesekali berhenti di res area karena mereka tidak mungkin tidak istirahat sama sekali,hari pun sudah makin gelap dan mereka masih di jalan.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗
Jangan lupa vote like and komen 🙏 🤗