10 tahun Anna dan Alam menikah dan mereka tidak pernah bertemu sekalipun, karena Anna harus melanjutkan pendidikan dan pengobatannya di Luar negeri.
Dan disaat Anna kembali, pernikahannya harus disembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DASW BAB 8 - Firmansyah Dude
Tanya jawab Anna dan Author.
Author: An, emang bener kamu phobia darah?
Anna : Iya Thor, kenapa?
Author: Kamu kan dokter An, masa phobia darah?
Anna: Dokter juga manusia Thor, mereka juga punya kekurangan. Sama seperti aku.
Author: Kamu kan dokter bedah, lah kalau operasi gimana?
Anna: Operasi kan pake obat bius Thor, itu daging yang disobek dibuat mati, darahnya nggak bercucuran.
Author: Iihh, bahasa mu ngeri banget sih An.
Anna: Namanya juga dokter Thor. Aku phobia darah dikondisi tertentu. Aku trauma liat darah karena kecelakaan keluargaku. Mommy daddy dan dua adikku mati mengenaskan di depan mataku sendiri. Tubuh mereka penuh sama darah. Sementara waktu itu aku nggak bisa apa-apa Karena kakiku patah. (Anna mulai sedih).
Author: Maaf An, jangan nangis.
Anna: Aku baik-baik aja Thor, lagipula selama ini aku juga menjalani pengobatan. Aku cuma jaga-jaga makanya minta bantuan Tissa.
Author: Iya paham, maafin aku ya.
Anna mengangguk dan mereka berpelukan.
Author: Satu lagi An.
Anna: Apa?
Author: bener kamu nggak inget semalem sama Alam udah anu-anu?
Anna: Di anu-anu gimna sih thor? Saat seorang di bawah kendali alkohol maka kendali penuh terhadap dirinya adalah minuman itu.
Author: Berarti nggak inget nih?
Anna: Enggak.
Author: terus kenapa itunya sakit?
Anna: Mungkin aku gerak asal pas mabuk, semalam aku pake celana jeans, pasti lecet gara-gara itu. Lagipula itunya sakit bukan berarti abis anu kan? banyak penyebab lain. Kenapa author mikirnya kesitu terus?
Author: *kikuk, ketauannya encumnya.
Haruskah besok aku wawancara Alam juga? kenapa dia diem aja abis niduriin Anna?
Semoga tanya jawabku sama Anna bisa menjawab kebingungan kalian ya.
Maaf kalau cerita ini terlalu banyak kekurangan dan diluar nalar, aku sedang belajar menulis cerita tentang dokter. Ini cukup menantang. Berdebar setiap baca komen yang mengatakan diluar nalar. Padahal aku sempat baca-baca sebelumnya. Tapi ternyata bacaanku kurang jauh 🤣 🙏
Hem, selamat membaca ya, semoga kita tetap bersama sampai kisah ini tamat.
Jangan lupa terus beri dukungannya ya, ada hadiah di ujung cerita.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tepat jam 9 malam Anna ganti shift dengan dokter yang lain, kini waktunya dia pulang.
Berjalan keluar rumah sakit dan menuju parkiran dimana mobilnya berada. Namun belum sempat membuka pintu mobil itu, satu tangannya sudah lebih dulu dicekal dan ditarik oleh seseorang.
Tapi Anna yang ahli bela diri pun tidak tinggal diam, dengan segera dia menarik tangannya dan balas mencekal tangan orang asing itu.
"Aw!" Alam gaduh kesakitan, tangannya dipelintir oleh Anna.
"Alam," desis Anna, buru-buru dia melepaskan cekalannya.
"Bukan salahku, salahmu sendiri seperti seorang penjahat." keluh Anna, awas saja kalau Alam berani menyalahkan Dia, pikir Anna.
"Bukankah mama meminta kita pulang bersama? kenapa tidak mengunggu ku," balas Alam. Dia adalah pria yang dingin. Namun di dekat Anna entah kenapa mulutnya selalu saja ingin bersuara protes. Alam memegangi pergelangan tangan kanannya yang masih terasa ngilu.
"Tangan ini aset seorang dokter, kamu hampir saja mematahkannya." Keluh Alam pula, belum sempat Anna menjawab pertanyaan nya yang pertama.
"Pulang bersama bukan berarti pulang satu mobil, yang penting sama-sama pulang ke rumah," jawab Anna dengan wajah tak ramah.
Melihatnya Alam semakin dibuat geram.
"Tanganku sakit, aku akan ikut mobil mu."
Anna mendengus, namun tidak ingin banyak berdebat akhirnya dia setuju.
Anna masuk di bagian kursi kemudi dan Alam duduk di sebelahnya sebagai penumpang.
Tidak ada satupun rekan kerjanya yang melihat mereka pulang bersama. Para rekan kerja mereka hanya tahu jika mobil milik Alam masih terparkir disana namun orangnya entah kemana.
20 menit perjalanan dan akhirnya mereka sampai di rumah utama keluarga Dude.
Anna dan Alam keluar dan berjalan seperti biasa memasuki rumah. Tidak perlu berakting menjadi sepasang suami istri dihadapan para keluarga.
Karena mereka semua tahu memang beginilah pernikahan mereka.
Rachel yang sudah menunggu pun menyambut anak dan menantunya pulang.
Rachel memeluk Anna erat.
"Kamu sudah makan?" tanya Rachel pada Anna.
"Sudah Ma."
"Sudah mandi?"
"Sudah, mandi rumah sakit sore tadi."
"Baiklah, sebelum menemui Bella dan Luna lebih baik temui dulu papa."
Anna mengangguk, Alam yang ikut mendengar itupun hanya bisa menurut.
Arabella adik ketiga Alam, Laluna adik keempat, anak bungsu. Sementara adik Alam yang pertama adalah Ardiansyah. Mereka semua memiliki jarak usia 3 tahun.
Sampai di ruang tengah, Anna dan Alam memberi salam pada ayah mereka, Firmansyah Dude.
Dokter Firman, Direktur Utama rumah sakit Royal Dude.
"Anna, duduklah di dekat papa."
"Iya Pa."
Suasana mendadak mencekam, jika sudah seperti ini pasti Firman akan mengatakan sesuatu hal yang serius.
semoga makin sukses thor
pasti jntung berdetak TDK karuan