Kiara Larasati terpaksa menikahi lelaki yang tak dikenal karena sebuah salah paham salah satu warga desa yang melihat Kiara d cium seorang lelaki bule dalam keadaan seluruh pakaiannya basah
Elvano yang berkunjung d vila keluargnya sedang menikmati pemandangan air terjun melihat seseorang tenggelam jiwa heroiknya memaksa dia untuk menolong dan berakhir menikahi gadis yang dia tolong
bagaimana kisah percintaan mereka, ikuti terus kisahnya ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon etha anggra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
Pagi-pagi sekali suami istri itu sudah sampai di rumah kakek Bima. Kiara turun dari motor dan menghampiri kakek dan nenek yang duduk di teras.
"Selamat pagi kekek, pagi nek" ucap Kiara sambil mencium mereka.
"Ceria sekali cucuku pagi ini?" Kiara tersenyum sambil memeluk nenek Astri.
"Sehari Kia tidak bertemu nenek serasa berbulan-bulan" ucap Kiara berjalan masuk tanpa melepas pelukannya.
tinggallah Elvano dan kakek Bima yang masih setia duduk di teras.
"Apa kau jadi pergi hari ini?" tanya kakek Bima
"Ya kek, pesawatku berangkat jam 10, sebentar lagi Johan akan menjemputku" ucap Elvano. kakek Bima manggut-manggut.
"hmm!! berhati-hatilah dan semoga kau menepati janjimu, seorang pria sejati yang di pegang adalah janjinya" ucap kakek Bima.
"Pasti Kek, Jika aku tidak kembali pasti terjadi sesuatu denganku, aku harap kakek mau mencariku dan menyeret kesini" ucap Elvano dengan kepastian dan keyakinan.
mereka menghentikan obrolannya saat melihat mobil Johan memasuki halaman rumah kakek.
"Selamat pagi tuan" Sapa Johan setelah turun dari mobilnya bersamaan dengan Kiara yang keluar memanggil kakek dan suaminya untuk sarapan
"Kakek! El! ayo sarapan" Kiara tertegun melihat Johan dia berpikir itu artinya sebentar lagi suaminya akan pergi.
"Eh Tuan mari bergabung juga" ajak Kiara.
"Panggil Johan saja nyonya" ucap Johan datar.
"emm baiklah! ayo" Kiara menggandeng kakek Bima menuju ruang makan.
selesai dengan sarapannya Elvano bersiap di dalam kamar, Kiara terlihat melamun berdiri di dekat jendela kamar, untuk pertama kalinya mereka akan berpisah ada rasa tidak rela, melihat Kiara yang sedang melamun Elvano menghentikan aktivitasnya, dia memeluk istrinya.
"Sayang! aku hanya pergi selama dua minggu setelah itu aku akan membawamu jangan terlalu di pikirkan" Kiara tersenyum memandang Elvano
"ish siapa juga yang memikirkanmu Ge eR sudah sana pergi, Johan sudah menunggumu" ucap Kiara ingin melepas pelukan tapi Elvano memeluknya semakin erat.
"Vitaminnya mana??" Kiara mengerutkan kening mendengar pertanyaan Elvano.
Elvano memutar tubuh kiara hingga kedua tubuh saling berhadapan, entah siapa yang memulai duluan kini bibir keduanya saling berpagutan, merasakan manisnya bibir ranum Kiara.
"Tok.. tok.. tok"
"El ada yang mengetuk pintu, mungkin Johan" ucap Kiara melepas pagutannya.
"Rasanya aku tak ingin pergi" Elvano mendesah kasar.
"Sudah ayo" ajak Kiara, Elvano membuka pintu ternyata sudah ada Johan di depan pintu kamar.
"Tuan! sudah waktunya" ucap Johan sambil menunduk.
"Ck! mengganggu saja dasar jomblo" maki Elvano sambil melenggang keluar dari kamar, Kiara hanya tersenyum melihat tingkah suaminya sedangkan Johan hanya menggaruk pelipisnya yang tak gatal.
"Jomblo begini juga karena anda tuan" gumamnya dalam hati.
Di depan sudah ada kakek Bima dan nenek Astri, Elvano berpamitan pada keduanya mencium tangan kakek dan nenek.
"Sudahlah kau hanya pergi dua minggu kenapa seformal ini seperti mau berangkat perang" ujar kakek Bima mengusir rasa tidak nyaman di hatinya. Elvano tersenyum menanggapi kakek Bima.
Elvano menghampiri Kiara yang berdiri di pintu dan mencium kening istrinya.
"Aku pergi dulu" ucap Elvano lalu masuk ke dalam mobil di Johan yang sudah siap di belakang kemudi.
Kiara melambaikan tangannya saat mobil mulai melaju pelan, menatap nanar pada mobil Elvano yang sudah menjauh.
"Kiara! ayo masuk nak" Panggil nenek Astri.
"Iya nek" Kiara pun berjalan mengikuti nenek dan kakeknya masuk rumah.
tujuh jam sudah Elvano berada di dalam pesawat pribadinya, selama itu pula dia tidak berhenti tersenyum memandang foto Kiara yang dia ambil saat berada di vila.
"Belum apa-apa aku sudah merindukanmu" gumam Elvano.
"Sebentar lagi kita akan landing di Narita Airport tuan" ucap Johan mengingatkan Elvano bahwa sebentar lagi akan sampai.
"Berapa hari kita berada di Jepang Jo" tanya Elvano memastikan.
"Sekitar 4 hari tuan itu kalau berjalan lancar, karena setahu saya tuan Takeshi bukan orang yang mudah" ucap Johan menjelaskan.
"hemm"
Setelah tiba di Narita Airport Elvano langsung menuju Hotel miliknya. setelah sampai di Hotel Johan memberikan kartu akses milik Elvano.
"Aku langsung ke kamarku Jo, jam berapa kita bertemu tuan Takeshi?" tanya Elvano.
" Besok pagi jam sembilan di lapangan Golf tuan" ucap Johan, Elvano menggangguk dan berjalan memasuki lift menuju lantai paling atas hotel.
Sesampainya di kamar Elvano melepas jas dan melempar diatas ranjang.
"Ting" terdengar notifikasi dari ponselnya.
"Apa kau sudah sampai" Elvano tersenyum melihat notifikasi dengan nama my sweety, Elvano pun membalasnya dengan panggilan video call. tak lama sambungan itu pun terjawab.
Elvano tersenyum melihat wajah Kiara di ponselnya..
"Halo honey do you miss me" goda Elvano
"Tidak aku hanya merindukan Johan" ucap Kiara asal
"Jangan sekali-sekali merindukan pria lain sweety kalau tidak aku akan menghukummu sampai kau tidak bisa berjalan" ucap Elvano yang sudah merubah panggilannya. Elvano menatap tajam pada layar ponsel.
Kiara tertawa mendengar ucapan Elvano yang mulai posesif.
"Aku hanya bercanda El, cintaku sudah mentok masa bang bule ganteng seantero jagat raya ini" ucap Kiara diselingi tawa.
melihat Kiara tertawa Elvano menyunggingkan senyum.
"Apa kau sudah makan El?" tanya Kiara
"No.. aku baru sampai sweety, nanti aku akan turun bersama Johan" ucap Elvano.
"Baiklah! melihatmu sampai dengan selamat aku sudah lega, aku akan menghubungimu lagi nanti" ujar Kiara
"Hah! hanya begitu saja? apa kau tidak merindukan suamimu yang tampan ini nyonya?" tanya Elvano yang tidak rela melihat Kiara akan mematikan sambungannya.
"Sebaiknya kau mandi dulu El" Elvano mengerutkan alisnya, tiba-tiba tercetus ide gila di benaknya.
"Apa kau juga belum mandi sweety, bagaimana kalau kita mandi bersama, kita lakukan secara visual" ucap Elvano menggoda Kiara.
"Jangan gila El, sudahlah cepat mandi aku matikan dulu nenek sudah memanggilku" ucap Kiara menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah.
"Baiklah sweety! jangan lupa makan, sesampainya disana gantian aku yang memakanmu" goda Elvano lagi.
"ish.. sudahlah aku matikan dulu,, babay" ucap kiara mematikan sambungan teleponnya.
Elvano tertawa melihat tingkah istrinya "Oh Kiara aku merindukanmu sweety" gumam elvano.
"Rasanya aku sudah tidak tahan ingin segera memakanmu" gumamnya lagi.
Elvano menggelengkan kepala sambil tertawa membayang wajah istrinya, dia meletakkan ponsel diatas nakas beranjak ke kamar mandi.
untuk melepas penat Elvano berendam sejenak di bathtub dan membersihkan tubuhnya di shower. selesai mandi Elvano keluar kamar mandi hanya menggunakan bathrobe yang melilit di pinggangnya menampilkan roti sobeknya.
Tok.. tok.. tok
terdengar suara pintu di ketuk dengan sangat memaksa. Elvano mengerutkan kening, siapa yang sudah berani mengganggunya.
Ceklek
Terlihat Johan di balik pintu dengan wajah gusar
"Tuan! gawat tuan" ucap Johan panik
"Ada apa Jo? relax man" tanya Elvano bingung dengan tingkah asistennya.
"Tuan Takeshi mengalami kecelakaan tuan" ucap Johan
"Apa!!"
Bersambung ya gaeess
Terima kasih sudah singgah🙏🙏
😀😀😀
semoga seru ceritanya /Kiss/