"Aku mencintai kamu."
Sesederhana itu, cara ku mencintaimu.
"Jangan tanya kenapa aku mencintaimu, karena sederhana saja aku mencintaimu dan jangan tanyakan alasannya.
Karena jawabannya sama, aku mencintaimu."
I LOVE YOU ❤️❤️❤️
"aku mencintaimu dan aku ingin hidup bersama mu."
😍😍😍
Seorang laki-laki yang memperjuangkan cintanya dengan hambatan restu dari Mamanya karena mereka berbeda.
Apakah mereka akan masih bisa bersama dengan tembok pembatas yang begitu tinggi dengan segala perbedaan yang membatasi mereka.
"Hidup ku jauh lebih nyaman sebelum mengenal Mu, Mas. Terimakasih atas semuanya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aeni Santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#25
"Dho, kamu harus cari info di perusahaan itu."
Akmal langsung menelpon Ridho, Dia tidak mau Kasih tersakiti lagi dan kasus ini harus tuntas sampai Reza mendapatkan balasan yang setimpal.
"Siap Bos, kurang ajar itu si Reza."
Tak kalah emosinya Ridho itu.
"Pokoknya pastikan si Reza dapat balasan setimpal kalau perlu lebih sudah berani mengusik ketenangan ku."
"kamu tenang saja, aku ada orang dalam disitu."
"Secepatnya kamu harus bisa dapatkan bukti itu."
"Pasti.."
Setelah selesai menelpon Akmal menatap ke arah luar jendela kamarnya.
"Reza....!, lihat saja kamu bakalan menyesali ini semua."
Rasanya mau menonjok muka si Reza.
🌹🌹🌹🌹🌹
Kasih sendiri setelah pulang ke rumah, memilih di kamar saja. Dia kalau mengingat kejadian tadi masih takut dan mau menangis sendiri.
"Setelah ini bagaimana.?"
Itu yang selalu menghantui pikiran Kasih karena pikirannya jauh ke depan takut akan kuliahnya nanti jadi terganjal karena kasus ini.
"Kasih kamu jangan khawatir, Mas akan menuntaskan semuanya."
Sebuah pesan masuk ke ponsel Kasih dan dia tersenyum.
"Makasih Mas, Kasih takut."
Balasan Kasih dan tak lama panggilan masuk.
"Ya Mas."
"Kasih, besok Mas akan mencari bukti Cctv itu dan bisa buat kamu bawa ke kampus."
"Caranya Mas.?"
"Kamu nggak perlu mikir itu, ini tanggung jawab Mas. Nanti kalau sudah dapat rekaman cctv itu Mas akan temani kamu ke kampus."
"Makasih banyak Mas."
"Kamu istirahat jangan terlalu mikirin ini terus, semua akan baik-baik saja ya. Mas pastikan Kamu tidak akan ada masalah dengan kampus karena ini bukan kesalahan kamu tapi kamu korban."
"Iya Mas, Kasih makasih banyak sama Mas Akmal."
Selesai pembicaraannya dengan Akmal, Kasih meletakkan ponselnya di meja dan mulai memejamkan kedua matanya memaksanya agar bisa beristirahat.
🌹🌹🌹🌹
Esok Hari
Ridho sudah sibuk sejak tadi menerima telepon dari seseorang.
"Oke terima kasih banyak. Bos ku pasti suka dengan kerja kamu."
Ucapnya ditelepon.
"Santai saja, memang sudah lama aku tidak suka dengan Reza. Sebenarnya juga bukan hanya Kasih anak magang yang pernah menjadi korban dari dia."
"Siapa lagi."
"Ada dari kampus lain, tapi korbannya tidak mempermasalahkan dan hanya diam namun aku yang pegang kendali dari CCTV ini punya buktinya."
"Wah memang penjahat dia."
"Pantas dia dapat hukuman, tapi ingat ya Kamu harus jaga namaku tetap baik."
"Siap.."
Selesai menelpon, Ridho siap berangkat ke kantor yang sudah rasanya tak sabar ingin memberikan bukti video itu ke Akmal.
Sesampainya dikantor Ridho, sudah mempersiapkan semua keperluan dari Akmal di hari ini dan tinggal menunggu orangnya datang.
"Assalamualaikum."
Ucap Akmal yang baru saja datang tapi tidak masuk ke ruangannya malah ke ruangan Ridho.
"Waalaikumsalam, tumben kesini."
"Gimana video rekaman nya."
Ridho tersenyum penuh arti.
"Tenang Bos, Sudah aku dapatkan dengan aman."
Akmal merasa senang dan langsung melihat ke arah laptop tidur dan membuka video itu.
"Canggih kamu bisa dapat dengan cepat video ini."
"Ridho gitu."
Akmal mengamati dengan cermat video yang mulai dia putar. Mulai dari Kasih yang dipanggil oleh Rina untuk menuju ke ruangannya Reza lalu ada perdebatan didepan pintu karena Kasih mempertanyakannya ada hal apa dia dipanggil untuk keruangan Reza.
Hingga akhirnya Kasih pun masuk seorang diri ke dalam ruangan, tak lama Septi datang dan mencoba memaksa untuk masuk ke dalam.
Saat pintu berhasil dipaksa buka oleh Septi, nampak Kasih yang terpojok dan Reza yang akan menyentuhnya namun dia masih terselamatkan oleh Septi.
Sebenarnya CCTV didalam ruangan Reza tidak dapat diakses oleh teman Ridho namun saat pintu terbuka kejadian yang terjadi didalam bisa ke sorot oleh cctv yang ada di luar sehingga terlihat walaupun tidak penuh.
"Kurang ajar kamu, Reza membuat Kasih menjadi ketakutan seperti itu."
Akmal geram menyaksikan video itu.
"Segera bawa kesini rekaman itu hari ini juga saya ajak Kasih ke kampus."
"Ada meeting bos, jam 11."
"Kamu yang mewakili saja, aku sudah tidak bisa sabar lagi."
Ridho geleng-geleng kepala dan Akmal langsung menelpon Kasih untuk bisa ke kampus dan melaporkan kejadian kemarin.
"Kamu urus dulu semua urusan kantor, aku harus temani Kasih menyelesaikan semuanya."
"Oke.. Siap."
Ridho ya adanya nurut saja untuk menyelesaikan urusan kantor hari ini karena kalau sudah urusan orang yang dia cintai Akmal tidak akan main-main.
Akmal langsung meninggalkan kantor menuju ke kampus Kasih, sedangkan Kasih yang sudah ditelepon oleh Akmal segera memberi tahu Septi dan mereka meluncur ke kampus untuk menyelesaikan semua urusan dengan kantor tempat mereka magang.
Kasih akhirnya juga jujur dengan ibunya, karena pagi tadi ibunya sudah curiga dari kemarin dirinya tidak keluar kamar setelah pulang dari perusahaan.
Ibunya mau marah tapi bagaimana caranya mencari bukti itu namun, Kasih sudah bilang ada temannya yang bisa membantu mereka.
Septi juga jujur kedua orang tuanya tentang kejadian yang menimpa Kasih kemarin. Kedua orang tua Septi yang sudah mengenal baik Kasih sangat mengkhawatirkan keadaannya karena kejadian seperti itu bisa mengganggu mentalnya.
Kasih dan Septi berangkat bersama dengan Septi yang baik hati menjemput temannya itu karena takut Kasih malah melamun dijalan dan membahayakan dirinya di jalan.
"Alhamdulillah, ya Kasih. Mas Akmal cepat banget dapat buktinya."
Ucap Septi mereka masih perjalanan ke kampus dan sebentar lagi akan sampai.
"Nanti ngomongnya gimana Sep."
"Kamu tenang aja Kasih, nanti aku sama Mas Akmal yang akan melapor kamu disini sebagai korban."
Sepeda motor Septi masuk ke kawasan kampus dan mereka menuju ke kantor utamanya.
Kasih masih menunggu Akmal yang sepertinya masih diperjalanan.
"Kamu tenang Kasih, sebentar lagi Mas Akmal pasti datang."
Septi mengusap lengan Kasih dan Kasih tersenyum.
"Itu pasti Mas Akmal."
Ponsel Kasih berbunyi dan ada nama Akmal di layarnya.
"Assalamualaikum Mas."
"Waalaikumsalam, kamu sudah sampai Kasih.?"
"Sudah Mas, di kantor sekretariat Mas."
"Oke Mas kesana."
Kasih dan Septi menunggu didepan dan tak lama ada sebuah mobil yang datang dan keluar seorang laki-laki dengan gagahnya berjalan menghampiri mereka.
"Sudah dari tadi kalian.?"
Tanya Akmal
"Baru saja Mas."
Mereka masuk ke dalam dan segera membuat laporan. Setelah diterima dengan baik dan Akmal memberikan bukti serta kesaksian dari Septi kasus mereka mulai di BAP.
Pihak Kampus akan segera memberikan surat ke pihak perusahaan dan meminta pertanggung jawaban dari perusahaan. Bukan soal materiil tapi lebih ke psikis korban yang pastinya terguncang.
Secara otomatis magang dari Kasih dan Septi akhirnya terputus dan mereka berdua berhak mencari perusahaan lainnya untuk melanjutkan sisa waktu magangnya yang masih 1 bulan lagi.
"Mas akan segera memberi surat ke HRD dan besok kalian ke perusahaan untuk mengumpulkan administrasi."
Ucap Akmal kepada Kasih dan Septi.
Kasih sudah lega sekarang dan Akmal sejak tadi menatapnya senang bisa melihat senyum Kasih kembali.
🙂🙂🙂🙂
Gimana reaksi Reza, setelah mendapatkan somasi dari pihak kampus...
masih arogan atau langsung baik😂