NovelToon NovelToon
ISTRI UNTUK CUCU CEO

ISTRI UNTUK CUCU CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Kaya Raya / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: LOVENESIA

Inez, seorang perawat lansia.
Sejak sekolah Inez adalah gadis yang berjuang sendiri dan sudah hidup mandiri, tidak mau di biayai ibunya, karena marah pada ibunya yang selingkuh, selingkuhnya sang ibu mengakibatkan ayahnya meninggal dalam kecelakaan, Ayahnya bernama Hendra sangat mencintai Istrinya tapi godaan lelaki lain telah membutakan mata Anita. Anita adalah ibunya Inez, dan sejak kematian Hendra suaminya Anita selalu menggunakan jasa lelaki brondong untuk menemani kesepiannya dan menutupi rasa bersalah nya.

Sejak saat itu, kebencian Inez pada ibunya sudah tak terbendung.
Hingga kini dirinya menjadi perawat lansia, bernama kakek Wijaya, Kakek itu sangat menyayangi Inez, saking sayangnya, kakek Wijaya menjodohkan Inez dengan Angga cucunya, tapi Angga sudah memiliki kekasih sejak dulu.

Bagaimana kelanjutannya hidup Inez? apakah Angga bisa membuka hatinya untuk Inez?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LOVENESIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Inez terus menggigil di dalam Helikopter, Angga terus memeluk Inez.

Satu jaket dan selimut menutupi tubuh Inez.

Helikopter berhenti di rumah sakit keluarga Wijaya.

Saat Inez di bawa masuk,di gendong oleh Angga. Dia berteriak, minta tolong. Lalu datanglah perawat, menaikan Inez ke kasur pasien. Dan di dorong ke Ruangan VIP.

Inez langsung mendapat penanganan perawat dan dokter Mulai di In push, di suntik berbagai cairan obat, yang entah obat apa.

Wahyu dan bodyguard berjaga di depan kamar. Ternyata Sinta sedang berobat untuk ambeien nya yang lumayan parah, dia melihat ada Inez yang sedang di rawat. Sinta pun melapor pada Arya.

Di ambilnya HP dan Sinta langsung menelpon suaminya itu.

"Hallo"

"Hallo, ada apa kau hubungi aku?"

"Dengarkan , kita jangan bertengkar dulu, kita damai untuk mendapatkan harta"

"Kenapa tumben mau kerja sama"

"Di rumah sakit, Inez Sakit"

"Terus, apa urusan kita?"

"Suruh orang untuk menghabisi dia"

"Yang bayar pembunuh siapa?, Gue ga punya duit"

"Ya udah gue yang kasih biaya"

"Baguslah, biar aku yang cari orangnya"

"Ok"

Telpon di tutup.

"Saatnya lo rasakan Inez, kekejaman Ibu mertuamu! jika aku tak bisa mendapatkan harta itu, maka kau juga tak akan mendapatkan harta itu" ucap Sinta.

Sementara itu dokter mengajak bicara pada Angga.

"Tuan Angga"

"Iya Dokter, bagaimana keadaan Istri saya?"

"Maafkan aku Tuan, sebenarnya Istri anda Tidak bisa memiliki anak"

"Apa? kenapa?"

"Rahim Nyonya Inez sudah harus di angkat, Kista yang sudah sangat besar harus di angkat, jika tidak akan menyebar ke organ tubuh lainnya, dan bisa menyebabkan kematian"

"Apa?"

Angga panik, dia harus merahasiakan pada siapapun bahwa Inez mandul.

"Dokter tolong. rahasiakan pengangkatan Rahim ini, aku tidak ingin Istriku dan keluargaku sedih, sekalipun pak Wahyu dan pak Syarif jangan sampai tahu pak"

"Euuumm, baik aku akan rahasiakan"

Dalam hati Angga.

"Kasihan sekali Inez, dia akan sangat terpukul jika tahu hal ini, aku harus terus rahasiakan, jika aku dan dia sulit punya anak,biar aku saja yang di nyatakan mandul, jangan Inez"

Angga mulai jadi garda terdepan untuk melindungi, Inez, setelah tahu penderitaan Inez lebih menderita dari pada dirinya, dan sejak dia akting terdampar dan menemani Inez dalam kesederhanaan, Inez berkali kali, mengingatkan bahwa dirinya adalah Inez istri Angga, istri Angga Wijaya, mulai dari sana Angga tersentuh dan peduli dengan Inez.

Angga pun keluar dari ruangan dokter dan menuju kamar Inez, Angga sedikit menangis mengingat kenyataan, bahwa Inez akan mandul, dan tak akan pernah bisa punya Anak.

Melihat Angga yang galau, dan hancur hati, Wahyu pun menghampiri.

"Ada apa Tuan?, kenapa terlihat sedih?"

"Gak ada apa apa, aku hanya sedih lihat Inez sakit mungkin gara gara aku kerjai kemarin"

"Maafkan aku Tuan karena tidak menyetop kebohongan kemarin"

"Itu salahku, aku yang salah, harusnya aku tak meneruskan kebohongan ini, oh iya pak wahyu dan yang lainnya istirahat saja, pulang saja ,biar aku yang menjaga Inez untuk malam ini"

Angga sengaja mengusir Wahyu dan yang lainnya, agar operasi pengangkatan Rahim Inez berjalan lancar dan tidak di ketahui siapapun.

"Baiklah tuan"

Wahyu dan yang lainnya pun pergi dan meninggalkan Angga sendirian di lorong rumah sakit yang gelap itu. Datanglah tim bedah dokter dan mereka langsung masuk untuk mengoperasi Inez.

"Sabar ya Pak Angga dan banyak berdoa, supaya operasinya berjalan lancar"

"Iya dokter".

Angga terduduk diam kembali ,menunggu operasi pengangkatan Rahim Inez.

Dengan cemas dan gelisah, Angga terus melihat pada lampu merah tanda masih melakukan pembedahan.

Sesekali Angga melihat waktu di jam tangannya.

Angga sudah mulai menyayangi Inez dan peduli pada Inez. Apalagi cobaan dia yang begitu besar.

"Apakah ini tujuan kakek? agar aku harus menjaga Inez? mungkin dia tahu , tentang penderitaan Inez, akhirnya kakek ingin aku menjaganya"

3 jam kemudian, operasi selesai di laksanakan.

Angga langsung di suruh dokter masuk ke ruangan pribadi dokter bedah.

"Bagaimana dokter? keadaan istri saya"

"Nyonya Inez berhasil melewati masa kritisnya, demamnya juga sudah turun dan dia sudah tidak menggigil lagi"

"Dokter tolong rahasiakan, jangan sampai istri saya juga tahu kalau dia sudah mandul"

"Iya , rahasia Tuan Angga aman bersama saya" ucap Dokter Rahmat.

Keesokan paginya,

Inez belum juga sadarkan diri, dia masih pingsan.

Angga pun pergi ke hotel terdekat untuk mandi dan bersih bersih. Sementara Inez di rumah sakit sendirian.

Tiba tiba ada lelaki yang memakai baju OB, masuk kerumah sakit, dan langsung menuju ke kamar Inez.

Lelaki itu masuk ke ruangan Inez, dan menatap wajah Inez, lelaki bermasker dan bertopi itu mengeluarkan sebuah botol kecil berwarna hijau dan di sedot ke dalam suntikan.

Datanglah perawat dan merasa aneh karena ada pegawai kebersihan di dalam ruangan.

"Mas, ko bersih bersih sekarang? ini masih pagi lo! jam bersih bersih nanti jam 7"

Karena perawat curiga, lelaki misterius itu pun pergi keluar tanpa bicara apapun.

"Aneh! apa dia masih ngelindur? dia tidur sambil jalan mungkin? aneh sekali , ah biarin saja, aku harus cek Nyonya Inez"

Perawat itu pun tak perduli dan lanjut melaksanakan tugasnya lagi.

Lelaki misterius itu pun pergi, dan dia segera keluar dari rumah sakit. Kali ini dia gagal, dan meninggalkan rumah sakit.

Lelaki misterius itu menerima telpon.

"Gimana beres?"

"Maaf bos, tadi hampir ketahuan bos, tadi aku datang kepagian, soalnya petugas kebersihan jam 7 mulainya"

"Goblog! udah tau begitu ngapain lo datang pagi pagi?"

"Maaf bos, tadinya Aku pikir, biar lebih aman pagi, ternyata di sana sudah ramai"

"Didin lo pea! ya iyalah rumah sakit itu selalu ramai, yang sepi itu kuburan"

"Iya bos Maaf"

"Besok lagi, lo jangan nyamar cleaning servis, jadi dokter saja"

"Tapi bos Arya, aku takut salah"

"Laahh ko takut salah?"

"Aku takut, tiba tiba di suruh meriksa beneran gimana bos?"

"Lu lagi mau bunuh orang, lo banyak takut! masih mau duit kaga?"Bentak Arya.

"Iya mau bos, mau"

"Pokonya sampe lo ketahuan, jangan bawa bawa nama gue! bayaran lo gede!"

"Iya bos, ingat ya 500 juta"

"Beres, pekerjaan selesai langsung gue bayar"

Telpon pun di tutup.

Datanglah Angga memeriksa keadaan Inez, Angga masuk dan duduk di kursi plastik, pinggir ranjang Inez. Ruangan VIP memang sangat bagus, berarti Ac dan lengkap alatnya.

Bersih dan wangi, Kamar mandi di dalam.

Angga langsung menggenggam tangan Inez.

"Nez, maafkan aku ,kamu terlibat dalam pertarungan ini, jalan yang kau jalani sekarang adalah jalan yang berbahaya, Papah dan Mamahku akan melakukan segala cara untuk mendapatkan harta Kakek"

"Oh ia, dan makasih. Kamu mau berjuang denganku, aku akan terus menjagamu, meski kau tak akan pernah mencintaiku"

"Pernikahan ini berlangsung sangat lama, dan kamu harus menghabiskan waktu bersamaku, itu sangat berat bagimu! padahal kau bisa kabur saja dan tinggalkan aku, tapi hal itu tidak kamu lakukan, aku tahu kamu kasihan padaku, dan ingin melaksanakan tugas dari kakek, aku kagum dengan semangat hidupmu"

Sementara itu,

Sinta datang ke kontrakan Suaminya, dia sudah berpisah tempat dari Arya, meski mereka masih hubungan pernikahan, Sinta tinggal sendirian, sedangkan Arya dengan Sekretaris selingkuhannya.

Sinta sudah tak pernah cemburu, dia cuek dengan Citra selingkuhan Arya itu.

Tok tok tok.

Sinta tidak kaget, yang membuka pintu adalah Citra, simpanan suaminya.

"Nyonya"

"Ga usah takut, mana Arya?"

"Pak Arya di dalam"

"Ya udah minggir"

Citra pun membiarkan Sinta masuk menemui Arya.

Arya sedang bersantai di depan Tv.

"Mas Arya aku ada Ide"

"Ide Apa?"

"Kita bunuh saja Syarif"

"Gila kamu!"

"Kita bisa balik nama semua aset Ayah"

Citra yang sedari tadi berdiri memandang kedekatan Sinta dan Arya yang duduk berdampingan di kursi.

Citra terlihat cemburu, Dan sesekali Sinta sengaja memanas manasi Citra. Dengan menempel dan merangkul Arya Suaminya.

"Gak bisa" sahut Arya.

"kenapa?"

"Namanya sudah berganti Inez semua!"

"Berarti kita jangan bunuh Inez, tapi bunuh pengacara Syarif"

"Kalau ketahuan gimana?"

"Bego kamu , masa membunuh takut ketahuan"

"Ya iyalah ,bisa di penjara kita"

"Ya kita harus sembunyikan kematian nya, jangan sampai ada yang tahu bahwa itu di bunuh"

Percakapan semakin intens, dan Sinta semakin mepet dan merangkul Arya,Citra sangat cemburu.

Citra pun ke dapur, dan membuat minuman.

Tiba tiba Arya teriak,

"Citra , ambilkan minum 2 ya, kofi buat Sinta gulanya dikit"

"Iya mas"

Citra jengkel malah di jadikan pembantu, tapi dia berusaha sabar, karena dia harus terus bersikap manis dan baik, Agar Arya lebih sayang padanya ketimbang Sinta.

"Ini minumannya"

"Makasih Citra"

"Iya Nyonya"

Citra kembali ke dapur, dia pun melihat tomat! di kepalnya dan langsung di tekan dengan amarah, hingga tomat itu muncrat keman mana.

Rasa hati kesal, membuat janin di rahim Citra bergerak, meski belum besar tapi terasa sangat geli.

"Baiklah Sinta, rencanamu benar, untung tadi si Didin ga jadi bunuh Inez, dia hampir ketahuan"

"Kamu udah bergerak? kenapa ga bilang?"

"Aku ingin segera, selesaikan umurnya, aku sudah kesal"ucap Arya.

"Tapi kan kita butuh tanda tangan dia! untuk alih nama Aset Ayah"

"Iya bentar, aku telpon si Didin dulu, dan merubah rencananya"

Arya mengambil HPnya dan menelpon Didin.

"Hallo Didin?"

"Iya Bos?"

"Kita gagalkan membunuh Inez, aku masih membutuhkan dia"

"Baik pak"

"Ganti target, sekarang bunuh pengacara Syarif!"

"Iya bos, aku siap ko! target manapun , yang penting bayaranku 500 juta"

"Ok! nanti aku beri tahu, alamat dan foto orangnya"

"Iya bos"

Sinta pun pamit pulang, Citra tidak mau mengantar, tapi di suruh Arya.

"Citra antar Nyonya ke depan"

"Iya mas"

Di depan rumah, Sinta tersenyum pada Citra.

Sedangkan Citra jengkel.

Citra tak berkata apa apa, begitupun Sinta yang langsung saja pergi tanpa pamit pada Citra.

Citra cemburu dan dia masuk untuk menegur Arya.

"Mas kenapa sih? ga di ceraikan saja si Sinta?"

"Belum saatnya sayang"

"Tapi aku ingin di nikahi, perutku semakin besar ini"

"Gampang itu, setelah kita dapatkan uang ayahku, kita akan ke luar negeri dan tinggal di sana, biar kamu ga malu"

Citra di peluk di kursi.

Apakah Inez akan tahu bahwa dirinya sudah tak memiliki Rahim?

Apakah Angga akan tetap setia pada Inez setelah tahu dia Mandul?

1
Jihan Hwang
keren...bagus ceritanya..
mampir dikarya aku juga ya jika berkenan/Smile//Pray/
LISA
Aku mampir Kak
Anis: terimakasih
total 1 replies
DityaR
Keren, semangat, Thor! /Smile/
Anis: terimakasih😊
total 1 replies
Giselle Bustamante
Asyik banget bacanya!
Anis: terimakasih(。♥‿♥。)
total 1 replies
Himura Kenshin
Penasaran setengah mati!
Anis: terimakasih🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!