Awalnya Zhea berpikir bahwa perasaannya selama ini kepada dokter tampan putra sulung Will dan Alea—Nathan Willy Coopers hanya perasaan kagum biasa. Namun kenyataannya Zhea salah!
Perasaan itu nyatanya adalah perasaan cinta sejak pertama kali mereka bertemu. Dan siapa sangka seiring berjalannya waktu, perasaan cintanya malah semakin tergila-gila untuk mendapatkan balasan cinta dari dokter nan dingin bernama Nathan itu.
“Aku sudah tergila-gila mencintaimu, Dr. Nath! Dan aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu dan membuatmu berhenti menganggapku sebagai anak kecil. Bahkan meski aku harus bersaing dengan wanita yang kau cintai!” ~Zheara Zaen Xavier~
Akankah Zhea berhasil mendapatkan balasan cinta dari Nathan? Ataukah Zhea harus merelakan cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Bujuk Rayu Giselle
...“Katakan padaku! Apa yang harus aku lakukan pada wanita iblis itu? Haruskah aku mengirimnya ke penjara atau ke neraka?”...
...“Mengirimnya ke penjara hanya untuk manusia! Dia adalah sosok iblis yang sesungguhnya, maka hanya neraka tempat yang pantas untuknya.”...
...“Baiklah, pegang janjiku! Bahwa aku akan mengirimnya ke neraka dengan tanganku sendiri.”...
Dan itulah ingatan Zhea saat Nathan untuk pertama kalinya membawa Giselle pulang dan memperkenalkan kepada keluarganya. Dan dimana Zhea akhirnya mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya kepada Nathan, tapi dihari itu juga Zhea menemukan fakta mengejutkan tentang wanita yang menjadi saingannya untuk memiliki Nathan sepenuhnya.
“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita tidak boleh membiarkan Kak Nathan terjebak dengan wanita mengerikan seperti itu. Belum lagi pasti ada maksud tersembunyi lainnya mengapa dia hanya menginginkan Kak Nathan,” ujar Shea menunggu keputusan kembarannya.
“Kita mulai rencana dari sekarang! Noah, bersiaplah untuk melakukan peretasan bersamaku. Aku akan meminta bantuan Thalia untuk menanamkan alat peretas pada ponselnya. Dan untukmu Shea bersiaplah melakukan pencurian, pergi minta bantuan Daddy atau siapapun untuk menerobos masuk apartemennya selama pertemuan yang di adakan orang tua Kak Nath. Lalu tanamkan alat peretas ini selama sepuluh menit. Hanya itu tugasmu!” Zhea menjelaskan tugas masing-masing.
“Hanya itu katamu? Kau ingin seorang cucu Xavier sekaligus tunangan dari keluarga Richardo melakukan pencurian begitu?” protes Shea yang tidak terima dengan tugasnya.
“Ayolah, itu hanya pengalihan agar dia tidak curiga data pada komputer dan laptopnya telah kami retas. Setidaknya kau ambil beberapa barang berharga saja, lalu jual atau tenggelamkan ke dasar sungai,” bujuk Zhea pada saudarinya.
“Baiklah, jika ini bukan untukmu. Maka seumur hidupku tidak akan sudi untuk melakukannya. Lalu apakah Daddy mau membantuku?” tanya Shea dengan perasaan ragu.
“Kalau begitu minta bantuan Daddy-ku saja. Aku yakin seratus persen Daddy-ku akan dengan senang hati mau melakukan pencurian itu,” ujar Noah yang mempromosikan ayah angkatnya sendiri yaitu Felix.
“Benar, Kakek Felix pasti akan sangat bersemangat untuk melakukan pencurian itu.” Zhea dengan cepat membenarkan dan teringat mengapa dia tidak memikirkan Felix sejak awal.
“Oke, akan aku urus untuk masalah itu!” Shea tidak ingin memperpanjang pembahasan yang tidak bermutu itu.
“Baiklah, aku percayakan sisanya pada kalian! Aku harus kembali, jangan sampai Kak Nathan-ku ternodai oleh wanita iblis itu,” ujar Zhea yang segera mencari keberadaan Mommy nya untuk menanyakan perihal obat yang harus di minum Nathan.
...****************...
Setelah mendapatkan obatnya, Zhea pun langsung kembali menuju kamar Nathan. Meski Lucia, Rayden dan yang lainnya memberikan saran untuk tidak menganggu Nathan yang tengah bersama kekasihnya. Akan tetapi, Zhea tidak mungkin membiarkan Nathan kembali terpengaruh oleh Giselle.
Apalagi setelah pembicaraan Giselle dengannya tadi, dimana Zhea bisa menebak dua kemungkinan. Pertama, Giselle akan meminta mempercepat perrnikahan mereka dan kedua Giselle akan memaksa Nathan untuk mengakhiri kesepakatannya dengan keluarga Xavier, kesepakatan dimana Zhea diberi kesempatan untuk mengejar cinta Nathan.
Dan dugaan Zhea memang tidak pernah meleset, dimana dari balik pintu Zhea bisa dengan jelas mendengar Giselle yang tengah berusaha membujuk Nathan untuk mempercepat pernikahan mereka. Dengan menggunakan tiga pertemuan keluarga yang akan segera dilangsungkan oleh orang tua Nathan sendiri.
“Sayang, bagaimana kalau kita percepat saja pernikahan kita! Aku tidak masalah kalau harus menikah lebih dulu dan setelah itu baru fokus melanjutkan S3-ku.”
Entah apa yang sudah Nathan dan Giselle bicarakan sebelumnya, tapi begitu kembali Zhea langsung mendengar apa yang menjadi dugaan utamanya.
“Kenapa terburu-buru? Apakah kau tidak mempercayaiku? Kau tenang saja, aku tidak akan pernah beralih padamu dan akan selalu mencintaimu, Giselle! Hanya kau satu-satu wanita yang ingin aku jadikan sebagai pendamping hidupku.”
Sungguh perkataan Nathan membuah hati Zhea yang mendengarnya seakan tersayat ribuan pedang. Lain halnya dengan Giselle yang tersenyum bahagia mendengar perkataan mesra dan penuh cinta dari Nathan, dia harus mencapai tujuan utamanya lebih dulu.
“Aku tahu, tapi coba kau bayangkan jadi aku! Berada di posisiku ketika melihat wanita lain jelas-jelas tengah mencoba merebutmu dariku. Aku sangat marah, takut dan cemas setiap saat membayangkan orang ketiga selalu mencari kesempatan untuk menarik perhatianmu, Nathan!” Giselle menuju target kedua dugaan Zhea, membuat Nathan membatalkan kesepakatannya dengan keluarga Xavier.
“Apakah kau ingin aku membatalkan kesepakatan aku dengan keluarga Xavier?” Nathan langsung mengerti maksud perkataan Giselle, tapi dia tetap menanyakannya untuk memastikan.
“Sayang, tolong jangan membuatku merasa tidak tenang terus menerus seperti ini. Kau tahu betapa gilanya aku membayangkan wanita itu terus berada di sisimu, sedangkan aku tidak bisa selalu bersamamu. Jangankan bisa fokus dengan pendidikanku, setiap saat hati dan pikiranku dilanda kecemasan.” Giselle menggunakan rayuan mautnya untuk membujuk Nathan membatalkan kesepakatan itu.
“Maaf, aku tidak bisa Giselle! Itu sudah menjadi batas toleransi mereka, yang ingin aku menghargai perasaan yang Zhea miliki untukku. Namun, kau tenang saja! Aku pasti akan menjaga hati ini hanya untuk mencintaimu.” Nathan jelas tidak bisa membatalkannya begitu saja, tapi dia bisa dengan yakin menjaga perasaannya agar Zhea tidak bisa membuatnya beralih.
“Kenapa tidak bisa, Nath? Kenapa kau lebih menghargai perasaan mereka dibandingkan perasaanku? Kenapa aku merasa cinta yang kau katakan padaku, tidak tulus dari hatimu, Nath? Kenapa?” cecar Giselle yang tidak tahan lagi dengan semua penolakan dari Nathan atas permintaannya.
“Giselle—”
“Kak Nath, aku datang untuk mengantarkan obatmu.”
Zhea masuk begitu saja ke dalam kamat itu, tepat di saat Nathan ingin memberikan alasan tentang penolakannya dengan dua permintaan Giselle tadi. Tentu saja, Zhea sengaja melakukan itu agar Nathan dan Giselle semakin terjadi salah paham di antara keduanya.
Bersambung....
kaboooorrr