Hanaya, wanita cantik yang harus rela menjual tubuhnya dengan pria yang sangat ia benci. Pria yang telah melukai hatinya dengan kata-kata yang tak pantas Hana dengarkan.
Mampukah Hana hidup setelah apa yang terjadi padanya?
Atau bagaimana kah nasib pria yang telah menghina Hana saat tahu kebenaran tentang Hana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Hentikan pernikahan konyol mu itu." Kata Aron dengan sangat lantang tepat di hadapan Elang.
"Konyol?" Ulang Elang lalu berdiri menghampiri Aron.
"Elang. Kau tidak boleh menikah untuk hanya sekedar bermain. Pernikahan itu suci Elang, bukan untuk permainan."
"Lalu?"
"Jika kau tidak mencintainya, maka jangan nikahi dia. Tapi nikahi lah gadis yang benar-benar kau cintai agar tidak ada hati yang terluka."
"Terus?"
"Elang, hentikan ini. Jangan lanjutkan pernikahan yang tanpa cinta ini."
"Cinta kau bilang? Lalu apa kabar dengan mu Aron? jika kau bilang cinta padaku, kau salah orang." Kata Elang dengan tegas, lalu duduk di sofa sambil menyilangkan kedua kakinya.
"Dengarkan perkataan ku, jangan menikah jika kau tidak cinta."
Aron tersenyum sinis memandang wajah Aron.
"Jika kau bilang cinta, lalu kenapa kau tidak menikahi wanita yang kau cintai? Kenapa?"
"Elang hantikan!" Teriak Aron.
"Kenapa justru kau melukai wanita yang kau cintai? Kenapa? Dan kau begitu pengecutnya, meninggalkan wanita yang kau cintai begitu saja."
"Hentikan!" Kata Aron dengan tegas
"Jangan sok mengajariku tentang cinta, jika kau sendiri saja tidak tahu apa itu cinta."
FLAS BACK
Setiap harinya, Aron selalu saja memandang wajah seorang wanita yang bekerja di salah satu cafe. Seseorang yang baru pertama kali bertemu dengan Aron dan berhasil masuk dan mengukir indah namanya di hati Aron, seorang wanita yang tak lain adalah Kanaya. Hingga akhirnya sebulan berlalu, dan akhirnya Aron memberanikan diri mendekati Kana, dan mereka berdua pun semakin hari semakin dekat. Namun kedekatannya di salah artikan oleh Aron, karena Kana hanya menganggap Aron sebagai teman tidak lebih, sehingga hal itulah yang membuat Aron menjadi frustasi.
"Kenapa akhir-akhir ini aku perhatikan kau sering sekali melamun." Tanya Adit, saat keduanya sedang duduk santai di salah satu cafe.
"Aku.." Aron menghembuskan nafasnya secara kasar.
"Ada masalah? Ayo cerita, siapa tahu aku bisa membantumu."
Dan akhirnya Aron pun memutuskan menceritakan semuanya pada Adit, tentang wanita yang sudah mencuri hatinya dan namun tak mampu Aron gapai.
"Hahahhhaha." Adit tertawa dengan sangat lantang nya mendengar curhatan Aron.
"Tidak ada yang lucu." Tegas Adit.
"Oke, oke." Kini Adit berdiri lalu kembali duduk tepat di samping Aron. "Aku punya ide, dan aku yakin ini akan berhasil." Ucap Adit, dan lalu membisikkan idenya di kuping Aron.
Aron sungguh tecengah dengan ide gila yang sangat tidak masuk akal yang di berikan oleh Adit.
"Yakinlah, pasti rencana ini berhasil dan aku yakin wanita itu akan menjadi milikmu seutuhnya." Adit menyakinkan Aron agar tidak ada lagi keraguan di hati Aron untuk mejalankan rencana yang Adit buat untukknya.
Dan setelah menyusun rencana sedemikian rupa, kini Adit pun telah menyakinkan Aron. Aron pun memantapkan dirinya untuk mengikuti rencana Adit.
Hingga beberapa hari tibalah saatnya Adit menjemput Kana, dan membawanya ke kelab malam tempat dahulu Hana bekerja, dan situlah Aron melanjutkan aksinya, dengan memberikan minuman kepada Kana, dimana minuman tersebut sudah di campur dengan obat perangsang.
Saat Kana sudah kepanasan dan kehilangan kendali, Aron pun membawa Kana kesalah satu hotel dan menjalankan aksinya di sana. Dan di malam itulah Kana kehilangan apa yang telah ia jaga selama ini, dan yang paling membuat Kana hancur, ia tidak tahu siapa yang melakukan hal itu padanya. Karena yang hanya ia tahu, ia di jemput oleh Adit dan bertemu dengan Aron.
Namun hingga saat sehari setelah kejadi tersebut, Aron bak di telan bumi. Kana mencoba berulang kali menelponnya namun no ponsel Aron pun sudah tidak dapat di hubungi lagi. Dan itulah yang membuat Kana hingga sampai saat ini masih trauma dengan kejadian di malam itu