berawal dari sebuah kunjungan dari pihak perusahaan costumer ke sebuah perusahaan produsen.hingga mempertemukan kedua insan yang berbeda gender,dan berbeda kota .
apakah pertemuan awal mereka akan berlanjut ke jenjang yang lebih serius lagi,apakah kisah mereka akan berjalan mulus tanpa hadirnya orang ke tiga?
ikutilah kisah cinta antara Aditya dan sherin dalam cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qhoirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siapa wanita itu?
jam sudah menunjukkan waktu istirahat.sherin dan Tina mengikuti rekannya menuju kantin perusahaan tersebut.
mereka ikut mengantri untuk mengambil makanan,setelah selesai mereka mencari tempat duduk yang kosong.namun ada suara yang memanggil nama rekan Sherin.akhirnya mereka ikut duduk bergabung dengan orang yang memanggil teman mereka.
"pak kita ikut duduk bersama mereka juga".ucap Tina
"iya ikut aja,lagian kursinya ga ada lagi kan".ucap pak Iwan
"siang pak"ucap pak Iwan lalu berjabat tangan dengan pak diki di ikuti oleh pak Yusuf,Tina dan juga dirinya.
"Hay Rin, apa kabar, senang bertemu dengan mu lagi".ucap pak diki ketika bersalaman dengan Sherin.
"Alhamdulillah pak seperti yang anda lihat,bapak sendiri apa kabar".tanya Sherin balik
"Alhamdulillah saya sehat,ayo silahkan duduk,makan bareng aja disini".ucap pak dika mempersilahkan.
"terimakasih pak".ucap Sherin lalu mereka ber empat langsung ikut duduk di kursi yang masih kosong.sherin duduk di samping Aditya.
Sherin membuka kotak nasi miliknya.dia memilih menu ayam.
Dia melirik ke kotak nasi milik Aditya,menu makanannya berbeda dengan nya.
"beda kasta,menu makanan nya juga berbeda"gumam Sherin yang masih bisa di dengar oleh Aditya.
Aditya tersenyum mendengar gumaman Sherin.kemudian dia menukarkan kotak nasi miliknya dengan milik Sherin.
"mas kenapa di tukar".ucap Sherin menutup mulutnya karena keceplosan memanggil Aditya dengan panggilan mas.
"ga apa-apa kali Rin,ga usah malu gitu".ucap Dika meledek Sherin.
Tina terkejut dengan panggilan Sherin pada Aditya.
"makanlah,mas lagi bosan makan itu,pengen nyobain makanan yang beda kasta".ucap Aditya terkekeh.
wajah Sherin sudah semerah tomat,dia benar-benar malu karena sudah keceplosan.
"makasih mas".ucap Sherin menundukkan kepalanya,tak berani menampakkan wajah merah nya.
"makanlah".ucap Aditya.
Sherin mulai memakan makanan milik Aditya.mereka makan di selingi obrolan singkat dan hangat.
Namun tak berselang lama tiba-tiba datang seorang wanita menghampiri meja mereka.
"maaf boleh saya ikut gabung makan disini,soalnya mejanya sudah penuh".ucap seorang wanita
"silahkan saja".jawab pak diki
Wanita itu duduk di samping pak Iwan dan berhadapan dengan Sherin.
"loh ko pak Adit makan menu untuk operator produksi sih".ucap wanita itu yang bernama citra.
"lagi pengen aja,emang masalah buat kamu".jawab Aditya ketus
"enggak pak,oohhh pasti di tukerin sama wanita itu ya,tamu aja manja,pengen makan enak".ucap citra meledek Sherin.
Aditya hendak membalas perkataan citra namun tangan Sherin mencengkram tangannya yang berada di bawah meja.aditya mengerti itu,dia tidak membalas ucapan citra.dan melanjutkan makannya.
Sementara citra yang merasa di abaikan ,dia merasa sangat kesal.
Sherin mempercepat makannya,setelah habis,dia pamit untuk pergi ke mesjid.
"mas Adit,aku pamit duluan ya ,mau ke mesjid dulu, terimakasih makanannya mas,lain kali kita makan nya satu sendok berdua mas,biar rasanya tambah enak,dan yang syirik biar tambah Gedeg".ucap Sherin membuat citra mengepalkan tangannya.
"pergilah nanti mas nyusul kamu".ucap Aditya lembut,sambil mengelus kepala Sherin.
"semuanya saya duluan ya,permisi".ucap Sherin bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan meja tersebut.
Citra benar-benar marah melihat pemandangan di depan matanya.
"yuk kita ke mesjid dulu"ucap pak Dika berdiri di ikuti oleh yang lainnya meninggalkan citra tanpa sepatah katapun.
Citra merasa keberadaan nya benar-benar tak di anggap.meskipun merasa kesal dan sendiri,citra tetap melanjutkan makan siangnya karena perutnya sangat lapar,karena tadi pagi dia tidak sempat sarapan.
"Rin , sebenarnya ada hubungan apa antara kamu dan pak Aditya".tanya Tina yang sudah penasaran dari tadi
"menurutmu".tanya Sherin balik
"kalian pacaran".tebak Tina
"ya".jawab Sherin singkat membuat Tina langsung heboh.
"masyaallah Rin,sejak kapan,ko loe gercep banget sih".ucap Tina heboh
"berisik loe,nanti aja ceritanya,aku lagi bad mood gara-gara cewe tadi,kalo di luar perusahaan udah aku acak-acak tuh mulut comberannya.
"kayanya dia suka deh sama pak Adit".tebak Tina
"maybe".jawab Sherin.
Mereka akhirnya menemukan mesjidnya setelah bertanya dimana letaknya,karena ini pertama kali berkunjung ke perusahaan customer.
Sherin dan Tina melaksanakan sholat Dzuhur bersama.
Setelah selesai mereka menunggu pak Iwan dan pak Yusuf untuk kembali ke ruang produksi bersama.
"Pak masih banyak yang mesti di periksanya".tanya Sherin
"satu bucket lagi kayanya".jawab pak Yusuf
"ya udah cepet siniin biar cepet beres".ucap Sherin
"kamu ya,bukannya seneng bisa lama-lama mandangin mas mu,ini malah pingin cepat pulang ".ucap pak Iwan heran
"pak ga liat apa tuh cewe kaya mau mangsa aku gitu,tatapannya dari tagi bengis terus,kalo di luar kekuasaan dia udah ku colok tuh matanya".ucap Sherin kesel dengan. Citra yang dari tadi terus memperhatikannya
"kayanya dia suka deh sama mas mu".ucap pak Yusuf menebak.
"mungkin".jawab sherin
"kamu harus lebih hati-hati Rin,jangan sampai mas mu tergoda wanita itu".ucap pak Iwan menasehati.
"iya pak, ingsyaallah mas Aditya bukan orang yang mudah tergoda wanita kaya gitu".ucap Sherin
"wiss keren udah tau aja sifat mas nya".ucap pak Yusuf terkekeh
"kayanya hubungan mereka udah Deket banget ini mah pak,bentar lagi undangan tersebar".ucap Tina berkomentar.
"aamiin doanya saja".ucap Sherin meng aamiin kan doanya.
"seriusan Rin".tanya Tina kepo
"ya siapa yang ga mau sih tina,kita manusia hanya bisa berdoa dan hanya Allah yang berkehendak".ucap Sherin dengan bijak.
Pukul empat sore akhirnya pekerjaan mereka selesai, sebelum pulang mereka melaksanakan sholat ashar terlebih dahulu.
"kalian ke parkiran duluan,kami mau kasih laporan ini dulu".ucap pak Iwan pada Sherin dan Tina.
"baik pak,kita duluan ".ucap Tina lalu melanjutkan perjalanan nya.
Ketika hendak menuju parkiran, seseorang memanggil nama Sherin
"mbak Sherin" .ucap seorang pria menghampiri Sherin.
"iya pak,saya Sherin".ucap Sherin
"ini mbak,ada titipan dari pak Aditya,dan beliau berpesan,maaf katanya beliau tidak bisa menemui mbak dulu,beliau ada meeting".ucap pria tersebut
"Oohhh iya pak, terimakasih banyak ya".jawab Sherin lalu mengambil barang yang di serahkan oleh pria itu.
"iya mbak sama-sama,mari mbak saya permisi".ucap pria itu lalu pergi meninggalkan Sherin dan Tina.
"apaan Rin".ucap Tina kepo
"ke mobil dulu yuk,malu kalo di buka disini".ucap Sherin lalu berjalan menuju ke arah mobil.
"udah beres neng".tanya supir perusahaan ketika melihat mereka.
"udah pak,pak Iwan dan pak Yusuf lagi ngasihin dulu laporan".ucap Sherin menjelaskan
Pak supir masuk kedalam mobil,di ikuti Sherin dan juga Tina.
Sherin membuka kantong kresek pemberian aditya.ternyata isinya adalah burger dan makanan lainnya.
"nih tin buat kamu".ucap Sherin menyerahkan satu burger pada Tina.
"thanks you".ucap Tina riang
"pak ini burger buat bapak".ucap Sherin menyerahkan satu burger pada si bapak
"waah dapat dimana neng,makasih ya,perasaan di dalam ga ada yang jualan burger deh neng".ucap si bapak menerima burger dari tangan Sherin
"rezeki anak Sholehah pak".ucap Sherin tersenyum.
Tak lama masuk pak Iwan dan juga pak Yusuf.
"wisss ada yang lagi asik makan burger nih,kita kebagian ga nih wan".ucap pak Yusuf pada pak Iwan.
"tenang pak,mas ku kan baik,dia ga akan membiarkan teman-teman princesnya ileran gara-gara liat princes kesayangannya makan burger,nih pak".ucap Sherin memberikan burger pada pak Iwan dan juga pak Yusuf.
"kayanya nanti kalo ada klaim lagi harus Sherin lagi yang kita ajak,biar dapet makanan gratis lagi".ucap pak Iwan terkekeh.
"jangan terlalu berharap pak, mending kalo di beliin lagi, kalo ga gimana coba".ucap Sherin
"ya makan angin lah".ucap Tina tertawa.
Mereka kembali pulang menuju rumahnya masing-masing.
Sherin ga ikut kembali ke perusahaan lagi,dia turun di jalan yang menuju rumahnya,dan dia di jemput oleh abangnya yang kebetulan sedang libur.