Seorang wanita Jawa yang tangguh walaupun berasal dari keluarga biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diah wresti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Clingak...Clinguk
Dan...malamnya aku tidur ditempat yang asing...mulai semuanya sendiri...mulai belajar mengurus diri sendiri...masih tak bisa memejamkan mata...kulihat Ratna sudah menghadap tembok....dan kudengar halus suara dengkuran nya...berarti sudah di alam mimpi....aku tidak membayangkan besok masuk sekolah bagaimana tetapi membayangkan cara aku bertemu dengan laki-laki yang berpredikat "bapakku" .
Mak ku sebenarnya wanita yang cerdas andai dia tetap melanjutkan sekolah mungkin dia sekarang sudah menjadi wanita mandiri dan berkarier bagus....terbukti saat aku kesulitan dalam memecahkan soal emak tanpa kesulitan membantu ku belajar....belum apa - apa aku sudah kangen aja sama emak.....aku berpikir sedang apa ya emak...apa dia bisa tidur ...apa dia menangis...apa dia kesepian...masih banyak pertanyaan dibenakku ...tetapi kembali otakku berputar di nama" bapakku"....kulakukan istigfar pelan-pelan supaya tenang hati dan pikiranku itu yang diajarkan Mak saat aku tidak bisa tidur....dan memang ajaib...hatiku tenang pikiranku tenang kantukpun datang perlahan hingga malam menjagaku dalam pekatnya.
“ We …Wewe tangi beduk Ki..wes siang kamu sholat nggak?’
Ratna membangunkan ku dengan suaranya yang cempreng …karena aku tidur larut malam akhirnya aku terlambat bangun …untung masih ada waktu untuk sholat.
Setelah mandi dan sarapan seadanya kami berangkat ke sekolah yang jaraknya 600 meter dari tempat kost kami, banyak anak-anak kost ternyata yang keluar dari tempatku kost baru tahu karena kami datangnya langsung masuk kamar dan berbenah serta ramah tamah dulu dengan pemilik kost . samapai sekolah sudah ramai karena sekolahku termasuk katanya sekolah Favorid maka muridnya cukup banyak hampir 1000 siswa dari seluruh desa di sekitar sekolahku. Mungkin inilah yang menjadi lahan bisnis baru bagi memilik rumah di sekitar sekolah juga warung-warung yang bertebaran terbuka menawarkan menu terjangkau untuk anak-anak kost.
Hari senin awal ajaran…pukul 07.00 tepat kami dikumpulkan di lapangan…mendengarkan pengarahan dari kepala sekolah ,perkenalan dengan bapak ibu guru dan ini sekalgus pembukaan MOS masa orientasi sekolah kerennya atau pengenalan Lingkungan sekolah. Kami mengikuti dengan antusias bagi siswa baru…tapi yang kelas 2 dan 3 mulai menampakkan aura kesenioritasannya pada kami yang baru masuk. Telah kami lalui hari pertama dengan perasaan campur aduk, sampai di kost aku langsung mandi dan melaksanakan kewajibanku…Ratna masih tertinggal di belakang karena masih ada perlu untuk pelunasan pembayaran uang pangkal di sekolah.Sambil menunggu Ratna pulang aku iseng-iseng keluar kost siap tau ada yang aku kenal . ternyata betul ada anak yang satu kelas dengan ku
“Lo kayaknya smean tadi kayaknya aku lihat sekolah di “KUSUMA” Tanya dia
“bener mbak…apa smean juga seklah disana ?”
“iya, aku sekolah disana juga “
“ Alhamdulillah aku dapat teman lagi disini…namaku Tuti…smean siapa namanya?”
“ Namakau WEGAH LARAATI…tapi emakku panggil Ati…temanku panggil aku WEWE “
Dia tertawa …pasti dia tahu apa arti WEWE…tapi bagiku itu unik memang aku biarkan teman-temanku memanggilku dengan panggilan WEWE …biar nggak ada yang menyampai….keren kan!!
Aku yakin nanti akan makin banyak temanku …semoga menjadikan aku krasan
Hari kedua bersekolah sudah mulai terasa udara yang membentang antara kakak kelas dan adik kelas yang baru masuk…..ada anak laki-laki kelas 2 yang selalu memperhatikanku mulai kemarin…Ratna juga berbisik padaku…”We…ndeleng en…lihat didepan perpustakaan anak itu mulai kemarin melihatmu aj”
“yo Ben e wong duwe mripat…punya mata untuk melihat” jawabku acuh
“yo mesti…tapi lek nyawang koyo piye ngono lo”
Aku diam saja tanpa terusik dan aku juga nggak berminat untuk melihat ke dia.Kami tetap berjalan dengan tenang hanya Ratna yang pecicilan tengak tengok…dan dia melihat Tuti berjalan dengan beberapa orang…dia berteriak memanggil namaku
“WEEEEE” sambal melambaikan tangannya…aku balik melambai…Tuti menghampiriku dengan teman-temannya…kami berkenalan dan ramailah kami menyebutkan nama masing-masing menyebutkan namanya….Shinta,Nissa,…Ima..Shasa…dan Ruli…manis-manis mereka….aku yakin omongan Ratna tidak akan terbukti karena dia pernah bilang" We....suk kita paling mung ISO clingak Clinguk Ra duwe kenalan disekolah yang baru"
" kan aku koncomu"
" bosen duwe konco Kowe...sejak lahir sampai sekarang " jawab Ratna sambil monyong mulutnya
Aku tertawa ngakak ...tapi tiba-tiba ingat pesan Mak ku...bocah wadon yen nguyu ora oleh seru -seru artinya anak perempuan kalau tertawa ya sewajarnya saja tidak elok kalau terbahak-bahak.
Satu bulan kemudian aku pulang dengan Ratna dan Malik kangen juga dengan suasana kampung kami .
Mak menyambutku dengan gembira…wajahnya berseri-seri setelah aku cium tangannya dengan takzim…aku cium pipi maku …mak ku menangis tapi bibirnya tersenyum
“ halaa emaaak sek sewulan di tinggal loo owes koyo pirang tahun aja nggak ketemu” aku menggodanya.
“kamu nggak akan pernah tahu rasanya orang tua ditinggal anak…” jawabnya…
“ piye nduk krasan disana …sekolahmu piye…uangnya kalau dikasih mak seperti itu apa kurang…teman-temanmu bagaimana apik-apik?”
“siji-siji to mak” jawabku
“hehhehe iyo nduk…emak kepikiran kowe ae”
Aku memandangnya dengan tatapan kangen …tapi aku sembunyikan aku tampakkan wajah ceria biar emak tidak kepikiran kalau aku balik ke kota
“koncoku apik kabeh mak…aku krasan uangnya cukup…sekolahku yo biasa ae….pokok intine ku seneng mak”
“Alhamdulillah” wajah emak langsung berubah lebih cerah mungkin ini bulan pertama aku berpisah dengan emak sehingga emak cemas memikirkan anaknya
Malam harinya kami duduk di bale depan rumah sambal ngemil kacang rebus kesukaanku…mak bercerita kalau mas Agung 2 minggu yang lalu menikah…ternyata dia punya pacar juga di kota….mmm untung emak nggak mau…dasar buaya…pikirku…kami bercerita tentang kegiatan kami masing-masing tapi emak lebih suka mendengarkan kegiatanku katanya karena dia tidak mengalmi untuk sekolah di SLTA….kasihan mak ku…tak pernah mengecapa masa remaja…karena sudah mengandungku.
“mak…apa nggak kepingin nikah to mak?” tanyaku
Mak memandangku lalu menghela nafas
“kayaknya ora nduk, emak merasa sudah cukup ada kamu….kamu segala-galanya untuk emak maka jangan kecewakan emak cukup emak yang salah melangkah” ujarnya
Aku terdiam karena harapanku kalau emak menikah dia tidak kesepian ada teman untuk mengobrol karena aku punya keinginan untuk melanjutkan sampai jenjang yang lebih tinggi lagi.Aku harus membahagiakan orangtuaku satu satunya...dalam sujudku aku berdoa agar aku memiliki kesempatan untuk itu.... membahagiakan emakku..surgaku....semoga dikabulkan...dan yang paling obsesiku adalah bertemu dengan laki-laki itu...." YONO"