Qin Ruyue, seorang permaisuri yang setia dan penuh kasih, mengalami pengkhianatan paling menyakitkan. Kaisar yang pernah dia cintai dengan sepenuh hati, serta adik tirinya yang menjadi selir, bersekongkol untuk menjatuhkannya.
Setelah melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, Qin Ruyue disiksa tanpa ampun dan akhirnya dibunuh dalam kesengsaraan yang mendalam.
Namun, takdir memberikan kesempatan kedua yang tak terduga. Qin Ruyue tiba-tiba terbangun, dan mendapati dirinya kembali ke masa tiga tahun yang lalu, Qin Ruyue bertekad untuk mengubah segalanya.
Tidak lagi menoleh ke arah suami yang pernah mengkhianatinya dan adik tirinya yang berkhianat, Qin Ruyue membuat keputusan yang mengejutkan seluruh istana.
Dia akan mengungkap rahasia gelap istana, membalikkan keadaan, dan merebut kembali nasibnya kali ini, dengan caranya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IDE QIN RUYUE
Kaisar berdiri, wajahnya terlihat sangat gelap. "Keluar! Berlutut dan renungkan kesalahan kalian semua!"
Mendengar ucapan kaisar, semua orang sontak berlutut, ada yang menerima hukuman tersebut secara biasa-biasa saja, namun tidak sedikit diantara mereka yang terlihat sangat tidak puas, lagi pula mereka tidak ikut membicarakan tentang Qin Yanran dan pangeran ketiga, namun pada akhirnya harus menanggung kesalahan itu bersama-sama.
'Sial! Semua ini gara-gara pangeran kesembilan dan putri Chen, mereka yang seharusnya menanggung hukuman, bukan kami!'
'Brengsek! Aku lupa jika pangeran ketiga sangat disukai oleh kaisar, sehingga apapun yang di rumorkan orang-orang, pasti akan membuatnya cepat marah!'
"Kedua badjingan itu benar-benar menyeretku sampai ke bawah!'
'Ciiih! Demi membela pangeran ketiga yang mata keranjang dan selir jalang itu, kaisar sangat tega menghukum kami!'
'Kaisar benar-benar bias!'
'Pangeran ketiga dan selirnya sangat jahat, tapi yang mulia kaisar masih saja membelanya.'
'Aku benar-benar tidak mengerti dengan sikap yang ditunjukkan oleh yang mulia kaisar, bahkan setelah semua orang tahu bagaimana sifat buruk yang dimiliki oleh pangeran ketiga, dia masih saja membelanya!'
'Selir Xian sangat di sukai oleh kaisar, sehingga permaisuri saja di abaikan olehnya. Pantas saja jika pangeran ketiga dan Qin Yanran bersikap sombong, karena mereka mengikuti gaya selir Xian yang ambisius!'
Semua orang terus bergumam, ada yang membela pangeran kesembilan, ada juga yang tetap buta, tidak mau menerima kenyataan bahwa pangeran ketiga adalah seorang badjingan.
Setelah beberapa jam, akhirnya Kaisar membebaskan mereka, dia sengaja membiarkan anak-anak dan menantunya untuk kembali menuju kediaman masing-masing.
Prang...
Prang....
Prang...
Qin Yanran terlihat sangat marah, dia memecahkan barang-barang yang ada di kediamannya, sambil terus-menerus mengutuk Qin Ruyue.
"Jalang kecil itu, berani sekali dia memprovokasi para pangeran dan putri untuk mengata-ngataiku! Qin Ruyue! Aku benar-benar meremehkan mu sebelumnya, lihat saja! Cepat ataupun lambat kau pasti akan mati di tanganku!"
Kedua tangan Qin Yanran terkepal, wajahnya memerah, dia meninju meja hingga membuat tangannya terluka dan mengalirkan darah segar.
"Qin Ruyue! Aku membencimu sampai mati!" ucapnya setengah berteriak, dia memegangi perutnya yang terasa sangat sakit, bahkan darah telah mengalir melewati kedua kakinya.
"Argh! Sakiiit!" ucapnya, tangannya terus saja memegangi perut.
"Anakku! Tidak! Aku tidak boleh keguguran!" ucap Qin Yanran, dia mengacak-acak rambutnya hingga berubah menjadi seperti rambut singa.
"Nyonya selir! Apa yang terjadi?" seorang gadis pelayan datang, melihat Qin Yanran yang kesakitan, dia bergegas membantu.
"Nyonya! Duduklah! Aku akan segera membuatkan air hangat untuk anda," ucap gadis pelayan itu sambil mendudukkan Qin Yanran di kursi, dia bergegas pergi ke dapur untuk memanaskan air.
Setelah beberapa saat, gadis itu kembali, dia memberikan air putih hangat pada Qin Yanran, kemudian bergegas untuk membereskan kamar.
"Nyonya! Bertahanlah! Budak akan segera membereskan nya agar tidak melukai anda!" ucap pelayan itu sambil meraih sapu, dia segera membersihkan kekacauan yang dibuat oleh Qin Yanran sebelumnya.
"Tidak! Bayiku! Dia tidak boleh mati sia-sia! Qin Ruyue! Kau harus membayar nya." ucap Qin Yanran sambil mengepalkan tangannya.
Keesokan harinya, semua pangeran, putri dan para selir kembali berkumpul di kamar permaisuri. Kali ini tidak ada satu orang pun yang berani untuk membuka suara, apalagi setelah melihat kaisar datang bersama dengan dua orang Kasim di belakangnya.
"Putri Chen! Bukankah kau mengatakan ingin berbagi kecemasan dengan para tabib? Katakan! Cara apa yang akan kau gunakan untuk membangunkan permaisuriku?'' ucap kaisar.
Qin Ruyue berjalan ke depan, dia membungkuk ke arah kaisar. "Yang mulia, ada 3 cara yang bisa anda gunakan untuk menyadarkan permaisuri. Yang pertama menggunakan ramuan herbal berkualitas di campur dengan kotoran ayam dan sapi, ini sangat baik untuk membangunkan orang yang sedang koma."
Mendengar kata-kata Qin Ruyue, kaisar dan para pangeran terlihat memelototkan mata, begitu juga dengan sosok yang terbaring di atas tempat tidur, wajahnya sedikit berkedut, hatinya dipenuhi dengan kebencian.
'Sial! Badjingan kecil ini sengaja ingin membuat ku bangun dan menunjukkan kesalahan ku karena berpura-pura keracunan. Qin Ruyue! Kau benar-benar berhati hitam! Aku pasti akan membalasmu!'
Hoek...
Hoek...
Hoek...
Para pangeran, putri dan selir hampir saja muntah mendengar kombinasi obat yang akan digunakan untuk membangunkan permaisuri, mereka sudah bisa membayangkan seberapa baunya ramuan herbal tersebut.
Pangeran kesembilan hampir saja tertawa terbahak-bahak mendengar ide konyol yang dikeluarkan oleh permaisurinya, dia tak menyangka jika gadis kecil itu akan memperlihatkan otak liciknya, terlebih lagi dalam hal membuat orang lain menjadi tertekan.
"Putri Chen! Apa kau yakin cara seperti itu bisa di gunakan?" tanya kaisar.
Qin Ruyue mengangguk, "Itu benar yang mulia, Putri ini pernah melihat tabib ajaib melakukannya, semakin bau ramuan itu akan menjadi semakin baik.''
"Bagaimana dengan cara kedua?" tanya kaisar.
Qin Ruyue tersenyum tipis, "Yang mulia, anda bisa menggunakan cara kejut jantung, ini membutuhkan bubuk mesiu yang cukup banyak, semakin besar ledakannya, maka semakin cepat permaisuri akan terbangun."
Kaisar terlihat mengangguk-anggukkan kepala, bahkan para pangeran, putri dan selir juga merasa bahwa ide yang dikeluarkan oleh Qin Ruyue cukup masuk akal.
"Ini juga tidak buruk! Tapi di bandingkan dengan cara yang pertama, yang kedua mungkin akan sangat beresiko. Jangan sampai istana kekaisaran meledak gara-gara benda tersebut. Bagaimana dengan cara yang ketiga?" tanya kaisar lagi.
Qin Ruyue segera menjawab, ''Yang mulia, anda harus mengurung permaisuri di dalam jamban selama 3 hari 3 malam, namun ini sedikit sulit, anda harus mendapatkan jamban yang paling jorok dan bau, agar permaisuri segera bangun dan tidak pernah mengalami penyakit yang sama lagi. Dia akan memiliki kekebalan tubuh yang bagus, sehingga tidak mudah untuk di racuni kembali."
Wajah semua orang terlihat berkedut, entah kenapa mereka merasa bahwa ide yang di ucapkan oleh Qin Ruyue sangat konyol. Namun jika ini benar-benar bisa menyelamatkan hidup permaisuri, mau tidak mau mereka harus melakukannya.
"Baiklah! Gunakan cara yang pertama untuk membangunkan permaisuri! Tabib, racik lah sesuai dengan takaran yang di berikan oleh putri Chen dan segera buat ramuan obatnya!" ucap kaisar dengan tenang.
Wajah semua orang langsung pucat, mereka saling berpandangan dan ingin segera keluar dari tempat itu. Sementara permaisuri sudah tidak tahan lagi, dia ingin membuka mata, namun sesuatu memasuki tubuhnya, hingga membuat wanita itu kesulitan untuk membuka matanya atau pun berbicara.
'Heh! Jangan berpikir untuk melarikan diri! Bukankah kau sebelumnya ingin menjebakku dan pangeran kesembilan? Kali ini aku akan membuatmu merasakan, bagaimana menyenangkannya di hitung oleh orang lain!'