ROYAL PRINCESS

Dua hari telah berlalu, namun hari ini setelah makan siang Jihaen kaget ada pesan yang masuk ke aplikasi chat ponsel nya. Jihaen menautkan alis nya heran..

"Jihaen.." sapa di pesan itu memanggil nya

Jihaen tidak berniat membalas nya.., tapi ia agak penasaran, nomor kontak nya tak banyak di ketahui orang..apalagi ia adalah anak salah seorang penguasa di negeri, jadi jika ada yang tiba-tiba menulis pesan. Nah bisa jadi ini masih orang yang berada di lingkaran.

Dengan sedikit ragu, Jihaen mengetik pesan untuk membalas nya

"..siapa?" tanya Jihaen pada balasan nya

"aku..Richard.." jawab pesan itu cepat hanya dalam hitungan detik

Jihaen sangat terkejut, ia mengerjap-ngerjapkan kedua mata nya siapa tau ia salah baca atau bagaimana? tapi pada akhir nya tulisan itu benar

"Richard?" bathin Jihaen, jadi sebelum membalas nya lagi Jihaen buru-buru membuka foto profil pada kontak aplikasi tersebut..dan ia hanya melihat foto sebuah hamparan taman bunga..tidak ada foto wajah si pemilik kontak

"aku Richard Erling" pesan masuk lagi ke ponsel Jihaen..

Mata Jihaen membulat sempurna, Richard Erling? Kenapa ia tiba-tiba menghubungi nya. Ini tidak mungkin orang iseng yang mengaku dan menyamar sebagai Richard Erling kan? masalah nya kalau memang dia..dari mana pria ini mendapatkan nomor kontak nya? lalu ada urusan apa?

"ada apa?" jadi Jihaen hanya membalas dua patah pertanyaan tersebut

"tidak ada.." jawab Richard Erling

Jihaen merasa ketidakjelasan pada sikap Richard Erling jadi dia berniat untuk tidak peduli lagi pada pesan itu, namun pesan kembali masuk

"apakah begitu sikap mu setelah lama tak bertemu dengan ku?" tanya Richard lagi pada pesan berikut nya

Meski Jihaen tak bicara langsung namun ia bisa merasakan nada sinis pada pesan yang baru masuk tersebut

"sikap apa?pangeran Richard tolong perjelas kalimat anda..aku tak faham" balas Jihaen balik

"Bukan kah kau terlalu angkuh pada orang yang kau kenal seperti ku.., Jihaen apa aku perlu mengingatkan mu?" balas Richard, walau lewat pesan text dapat terbaca Richard seperti tak puas hati kepada Jihaen

Jihaen merasa Richard ini aneh, padahal Jihaen merasa ia sudah cukup sangat sopan kepada tamu, apa yang Richard ingin kan pada pertemuan mereka setelah sekian lama? Berpelukan? Berci-uman di depan orang banyak kah? Walau ciu-man sebetul nya adalah hal yang biasa antara mereka berdua yang saling suka namun itu dulu..,sekarang semua nya telah berbeda situasi nya.

Sejujur nya Richard juga tak faham pada diri nya sendiri, apa mau nya ia? Bukan kah saat ia bertemu kembali posisi nya ia sebagai tunangan Mheyrina sepupu nya Jihaen..lalu apa yang ia harapkan pada pertemuan nya dan Jihaen setelah bertahun lama nya. Ia hanya tak puas hati dengan hal ini..

Meski kesalahpahaman antara ia dan Jihaen sangat besar namun ia merasa tak puas hati, apakah sesungguh nya Richard belum bisa melepaskan jeratan nya dari Jihaen selama ini?

Setelah mereka berpisah, Richard memang tak pernah peduli pada gadis mana pun. terakhir kali saat ia mengenal Mheyrina gadis ini menyukai nya dan terus-terusan mengambil hati nya. Mheyrina sangat penurut dan pandai mengambil hati..ia pun akhir nya luluh pada Mheyrina.

Apalagi semua teman-teman nya sangat mendukung hubungan mereka. Mheyrina tipe wanita cantik nan lembut yang pandai mengambil hati teman-teman Richard dan orang-orang terdekat di sekitar Richard, hingga Mheyrina bisa tau apa saja yang di sukai Richard dan ia mati-matian untuk mewujudkan hal itu hingga pada akhir nya Richard pun menerima nya dan sangat memanjakan nya hingga saat ini.

"jadilah gadis yang manis, Jihaen.., ku lihat kau terlalu sok, orang yang tidak tau mungkin akan menganggap kau makhluk paling suci" tulis Richard

Jihaen merasa Richard makin tidak menghargai nya, jadi ia dengan kesal membalas pesan Richard

"Pangeran Richard yang terhormat..! tolong sadari posisi anda.." setelah membalas nya, Jihaen memilih membiarkan ponsel nya tanpa membalas lagi.., apalagi di luar ia mendengar suara kakak keempat nya memanggil jadi ia memilih keluar. suara pangeran Yilva yang sangat menawan itu memanggil nya..

"Jihaen ada si kembar.." kata pangeran Yilva dengan sangat antusias

Si kembar adalah sepasang balita.. anak dari kerabat mereka yang kadang-kadang sering datang berkunjung. lebih tepat nya itu keluarga dari Ratu Marisaa, ibunda mereka. Jihaen dan Yilva sangat senang dan sumringah saat mereka datang berkunjung seperti hal nya sekarang ini. Jihaen segera keluar dari kamar nya menghampiri pangeran Yilva, ia langsung melupakan perdebatan tak penting nya dengan Richard saat ini.

Setelah Jihaen membalas pesan, Richard juga tidak membalas nya lagi, entah lah ia merasa kesal..ia telah kenal dengan Jihaen saat mereka belajar di kelas musik yang sama namun baru lah di pesta malam baru ini ia tau kalau Jihaen seorang puteri dari Raja Toby. berapa banyak Jihaen membohongi nya, setau nya Jihaen selalu menutupi latar belakang nya

Richard berteman cukup baik dengan Yudhistira saat itu, ia juga baru tau latar belakang Yudhistira..ia pun jadi meragukan pertemanan mereka kala itu di kelas musik. Apakah mereka sesama saudara sama-sama pembohong? bagaimana Richard bisa tau kalau kala itu orang-orang memanggil Yudhistira dengan tuan muda Yudi !?

Apalagi Yuza yang ia tau sering mengantar Jihaen jelas-jelas dulu pernah satu tempat kursus dengan nya,. ia sudah lebih dulu mengenal Yuza dan saat pendaftaran akta..marga Yuza bukan lah keluarga Toby. Jelas-jelas Yuza kakak nya Jihaen. tentu saja Richard mengira Jihaen punya marga yang sama dengan yang di akta pendaftaran Yuza

Richard kesal..berapa banyak balasan kebohongan Jihaen kepada ketulusan nya? Richard betul-betul tidak puas hati.

Melihat balasan pesan Jihaen yang memperingatkan nya dengan dingin, ia pun merasa kesal lalu melempar ponsel nya ke meja dengan sembarang hingga meninggalkan bunyi yang kasar.

Richard bisa memahami arti pesan Jihaen yang ketus barusan. sadar posisi !! Kau tunangan Mheyrina dan antara kita berdua bukan lah siapa-siapa..

"ya..buat apa aku peduli pada nya.., aku hanya kesal. lagi pula aku sudah punya Mheyrina..jadi apa aku peduli pada mu" gumam Richard berbicara sendiri.., hati nya sangat kesal sampai mau mengamuk rasa nya.

Kemarin saat Richard sedang dinner bersama Mheyrina, ia diam-diam mengambil nomor Jihaen saat Mheyrina lengah dan meninggalkan ponsel nya di meja.

Richard pun tak faham pada jalan fikiran nya, entah kenapa ia malah berfikir untuk mengambil nomor Jihaen di ponsel Mheyrina..! untuk apa? Ia bahkan mengganggu Jihaen hari ini.