Tujuh tahun lalu saat masih duduk di Universitas Viona Natasya menyukai seorang pria.
Dia pria itu Bernard Antonius, pria yang dianggap keluarganya sendiri seperti sampah.
Pria bertato yang tidak dicintai keluarganya. Viona selalu diam-diam memperhatikan dari jauh.
Saat itu usia Viona baru tujuh belas tahun. Dan Bernard berusia dua puluh enam tahun.
Dan sekarang dia bertemu kembali dengan pria itu, dan menjadi suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Drama.
Irina tiba-tiba menjerit menahan sakit, dia terjatuh ke lantai sambil memegang perutnya.
"Aduh sakit!" dia meringis sampai membungkuk memegang perutnya.
"Bernard tolong aku..!" serunya memanggil Bernard dengan satu tangannya mencoba menggapai Bernard.
Bernard tidak bergerak ditempatnya, dia memandang Irina tanpa minat untuk mendekat.
Sementara Viona terkejut melihat Irina kesakitan, kenapa dia? pikir Viona melihat Irina memegang perutnya.
Viona melihat Bernard tidak ada niat untuk menolong Irina, hanya diam saja ditempatnya berdiri.
"Bernard..!" panggil Irina merintih kesakitan.
Sial! kenapa Bernard tidak mendekat sih! pikir Irina mulai jengkel.
Dia kemudian membuat keadaan seolah sakitnya sangat parah. Irina semakin meringis kesakitan, lalu tergolek di lantai seperti pingsan.
"Bernard tolong dia!" seru Viona panik melihat Irina pingsan.
Bernard mengambil ponselnya dari saku, lalu menekan satu nama dalam ponselnya.
Meletakkan benda tipis tersebut ke telinganya.
"Masuk ke ruang makan, bawa Irina ke rumah sakit!" katanya, lalu mematikan ponselnya.
Sialan! pikir Irina, dia sangat kesal pada Bernard, padahal dia sudah akting begitu maksimal, tapi Bernard tidak tersentuh sedikit pun.
Viona yang masih berdiri di tempatnya melihat kearah Bernard, dia merasa kalau Bernard tidak punya rasa iba sedikitpun pada cinta pertamanya tersebut.
"Kenapa kamu tidak angkat dia, dia sudah pingsan!" kata Viona dengan suara bergetar, dia kemudian berjalan mendekati Irina yang tergolek dilantai.
"Jangan dekati dia!" sahut Bernard lantang, lalu bergegas menarik tangan Viona.
Sekali tarik Viona masuk kedalam dekapan Bernard, lalu di peluknya Viona dengan erat.
"Tolong dia, dia kesakitan sampai pingsan, kamu tidak punya hati nurani sedikitpun melihat dia? sepertinya dia sakit parah!" kata Viona berontak dari pelukan Bernard.
Sial! sial! apakah Bernard memang tidak peduli lagi padaku? pikir Irina sangat kesal, dia sudah berbuat sejauh ini tapi Bernard tidak peduli sama sekali.
Seorang Bodyguard masuk kedalam ruang makan.
"Bawa dia ke rumah sakit, laporkan padaku nanti kenapa dia pingsan!" kata Bernard dengan datar.
"Baik Tuan!" angguk Bodyguard Bernard patuh.
Sialan kamu Bernard!! kamu tunggu saja..aku akan membuatmu kembali lagi padaku! bisik hati Irina sangat kesal.
Dia terpaksa membuat aktingnya tetap seperti nyata, dia tetap memejamkan matanya seolah-olah masih pingsan.
Bernard tidak ingin melihat lebih jauh lagi Irina dibawa oleh Bodyguard nya tersebut, dia membawa Viona dalam pelukannya keluar dari ruang makan.
Bernard mengangkat Viona dalam bopongannya setelah berada diluar ruang makan.
Viona terkejut tiba-tiba diangkat Bernard, dan spontan menolak dibopong oleh Bernard.
"Turunkan aku! turunkan!" Viona mencoba turun dari bopongan Bernard, dia menggeliat kan tubuhnya agar bisa turun.
Bernard tidak mendengarkan penolakan Viona tersebut, dia dengan langkah cepat menaiki tangga menuju kamar mereka.
Sesampai dikamar, Bernard meletakkan Viona di atas tempat tidur, lalu kemudian mengunci pintu kamar.
Viona cepat-cepat turun dari tempat tidur, dia masih merasa takut pada Bernard.
"Dengar.." kata Bernard mendekati Viona.
Viona mundur begitu melihat Bernard mendekatinya.
"Aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa, hanya sebatas teman kecil, tidak ada yang lain!" kata Bernard mulai menjelaskan pada Viona.
"Dia cinta pertama mu, wanita pertama yang kamu cintai, bagaimana bisa kamu bilang tidak ada apa-apa?" sahut Viona bergetar.
Geraham Bernard mengetat, dia sangat benci mendengar Viona mengatakan Irina wanita pertama yang dicintainya.
Tidak tahu entah kenapa dia sangat tidak suka mendengar kenyataan tersebut, apalagi keluar dari mulut Viona.
Bersambung.....