Bagaimana rasanya jatuh cinta?
Pastinya indah bukan? Namun bagimana jika jatuh cintanya kepada istri orang? Sakit banget pastinya ya?
Mau pergi terlanjur cinta, tidak pergi tak bisa memiliki.
Itulah yang dirasakan oleh seorang pria bernama Lukas Abraham yang berprofesi sebagai seorang Jaksa Penuntut Umun. Saat dirinya terlanjur menjatuhkan hatinya kepada wanita cantik dan pendiam bernama Nadhya Almira, yang merupakan kliennya sendiri.
Lukas baru menyadari jika cintanya harus bertepuk sebelah tangan sebab Nadhya adalah istri orang.
"Aku akan melupakanmu, Nadh... " Ucap Lukas.
Namun tiba-tiba dia mendengar jeritan suara seorang wanita dari arah luar rumahnya.
"Lukas.... tolongin aku.. " - Nadhya Almira
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMBUAT KEPUTUSAN
Pagi-pagi sekali Nadhya sudah menyiapkan sarapan untuk David. Tak lama David pun turun dengan sudah memakai pakaian kerja.
"Sarapan dulu mas?" Tawar Nadhya kepada suami pemarahnya itu.
David pun lalu duduk dan langsung mengambil makanan yang sudah tersedia di atas meja makan. Nadhya juga duduk di dekat suaminya dengan perasaan penuh ketakutan.
Ya, sejak menikah dengan David, jiwa Nadhya memang tidak pernah tenang. Sebab David bisa tiba-tiba marah dan memukul dirinya. Tapi juga suaminya itu bisa dengan mudahnya menjadi romantis. Membuat Nadhya sulit untuk menerka mood suaminya itu.
Namun pagi ini karena melihat David terlihat tenang, Nadhya pun mencoba untuk bertanya sesuatu. Pertanyaan yang sudah sejak lama ingin dia sampaikan.
"Mas... " Panggil Nadhya.
"Ya, kenapa?" Jawab David dengan terus melahap makanannya.
"Besok... kita ke dokter yuk.." Ajak Nadhya.
David langsung menaruh sendoknya di atas piring dengan sedikit dibanting. Membuat Nadhya memejamkan matanya sesaat karena menahan takut. Bisa-bisa piring terbang kalau David marah.
"Kamu ini maksa banget ya jadi istri?" Ucap David dengan nada kesal.
"Aku nggak maksa mas... Aku cuma mau kita lebih berusaha lagi untuk punya anak.." Nadhya masih berharap jika dirinya dan David bisa punya anak.
Sebab Nadhya merasa jika David berubah karena tidak adanya momongan di dalam pernikahan mereka. Mungkin kalau Nadhya hamil dan mereka punya anak, David akan berubah seperti dulu lagi. Lembut dan sangat mencintai dirinya.
"Aku sehat Nadh, kamu pikir aku mandul? Mungkin kamunya yang nggak becus jadi perempuan! " Ucap David. Dia lalu bangun dan langsung berlalu meninggalkan Nadhya begitu saja.
Nadhya mengejar suaminya itu sampai di depan rumah. Namun David sepertinya tidak mau memperdulikan Nadhya lagi.
"Mas... mas... dengerin dulu." Ucap Nadhya seraya memegang tangan suaminya itu.
"Apa lagi sih Nadh? Aku nggak mau ke dokter.. Kalau kamu memang mau pergi, ya udah pergi aja sana sendiri..." Ucap David.
"Ya kan nggak mungkin aku-aku terus yang pergi mas. Punya anak itu dari kita berdua. Bukan cuma dari aku kan? Kamu sebenarnya mau kita punya momongan nggak sih? Atau emang selama ini... kamu nggak niat." Nadhya mulai kesal kepada David.
David memainkan lidahnya. Dia semakin kesal dengan Nadhya yang terus saja mengoceh. Membuat kepalanya sakit dan emosinya semakin naik.
"Kamu mau anak? Kalau kamu mau anak, gampang. Tinggal adopsi aja anak-anak di panti asuhan sana. Noh, banyak. Kenapa harus anak yang dari aku? " Tanya David sinis.
"Ya karena kamu suami aku mas! AKU KAN ISTRI KAMU!!! " Tanpa Nadhya sadari dia sampai berteriak kepada David. Hal itu terjadi karena Nadhya sudah tidak tahan lagi dengan sikap cuek David terhadap pernikahan mereka.
"TERUS KALAU AKU SUAMI KAMU KENAPA? KALAU AKU NGGAK MAU KASIH KAMU ANAK, TERUS KENAPA?" David membalas Nadhya dengan juga berteriak.
Tanpa Nadhya dan David sadari, mereka sedang di amati oleh Lukas dari seberang jalan. Lukas yang sedang memanaskan mobilnya itu, hanya bisa melihat Nadhya diperlakukan kasar oleh David dari kejauhan. Dia sudah ancang-ancang jika sampai David main fisik kepada Nadhya, maka Lukas tidak akan segan-segan untuk memberikan David pelajaran seperti waktu itu.
"Ya karena itu kita usaha dulu mas..." Nadhya mulai menangis.
"Ah... aku nggak mau. Minggir aku udah telat...!! Ucap David. Namun Nadhya tetap kekeuh menahan suaminya itu. Dia bahkan berdiri di sisi pintu mobil agar David tidak bisa pergi.
"Minggir Nadhya...!!" Ucap David lagi dengan suara yang keras.
"Enggak mas... sampai kamu mau untuk kita ke dokter." Balas Nadhya.
David lalu menghempaskan tubuh Nadhya ke bawah. Membuat wanita berhijab itu sampai tersungkur ke car port rumahnya.
Setelah mendorong Nadhya, David masuk ke dalam mobilnya dan langsung pergi meninggalkan Nadhya begitu saja.
Lukas yang melihat Nadhya di dorong sampai terjatuh oleh David pun langsung berlari mendekati wanita malang itu. Hati Lukas begitu sakit saat melihat wanita yang ia cintai diperlakukan dengan sangat tidak manusiawi seperti itu.
"Nadh.... " Ucap Lukas seraya membantu Nadhya untuk bangun.
Nadhya pun bangun sambil menangis pilu. Membuat hati sang Jaksa begitu teriris.
"Kamu nggak apa-apa Nadh?" Tanya Lukas.
"Lukas.... " Ucap Nadhya dan dia semakin menangis.
Lukas pun langsung memeluk Nadhya tanpa memikirkan apapun lagi. Sebab yang terpenting saat ini adalah mental sang istri orang itu. Membuat jiwa Nadhya menjadi lebih tenang dan nyaman.
Namun bukannya menjadi tenang, Nadhya justru semakin terisak di pelukan Lukas. Dia bahkan sampai menjatuhkan kepalanya di pundak sang jaksa penuntut umum tersebut. Membuat Lukas terdorong untuk membelai kepala Nadhya. Dan Lukas pun melakukannya.
Tuhan, maafkan aku... - Lukas Abraham
"Sabar ya Nadh..." Ucap Lukas.
"Aku lelah Luk..." Lirih Nadhya.
"Aku tau Nadh... aku ngerti..." Balas Lukas.
"Aku harus gimana lagi sih?" Tanya Nadhya dengan suara lembutnya.
"Buatlah keputusan terbaik untuk hidup mu Nadh. Aku siap membantu mu..." Ucap Lukas.
Nadhya kemudian mengangkat kepalanya dan berdiri tegak. Lukas terus memperhatikan wajah Nadhya yang masih basah karena air mata itu.
"Keputusan apa maksud kamu?" Tanya Nadhya.
Lukas menarik napas dalam. Dia kembali menatap Nadhya. Menyiratkan sejuta perasaan yang sulit untuk dirinya maknai. Lukas tentu menginginkan Nadhya. Dia sangat berharap bisa memiliki si istri orang itu. Namun Lukas tahu, bahwa dia tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada Nadhya.
Lukas mau, apapun keputusan yang Nadhya pilih, itu murni atas kemauan Nadhya sendiri. Bukan karena permintaannya.
"Keputusan yang membuat kamu bahagia Nadh." Ucap Lukas seraya melepas senyum tulus kepada Nadhya.
Nadhya lalu tersenyum setelah mendengar kata-kata Lukas. Dia menatap Lukas cukup lama. Membuat getaran hebat di hati sang jaksa.
...🍁🍁🍁...
Pukul 10 malam Nadhya keluar dari dalam kamar mandi. Dia lalu mengambil mini dressnya di dalam lemari pakaian dan langsung memakainya. Nadhya juga memoles wajahnya dengan make up serta memberikan kesan warna merah Ross di bibir ranumnya. Dia juga menggeraikan rambut indahnya begitu saja. Lalu mengolesi lotion di seluruh kulit indahnya.
Nadhya duduk di depan cermin seraya menatap dirinya yang sudah terlihat sangat cantik dan seksi itu. Dan dia yakin jika usahanya ini akan membawa perubahan besar bagi pernikahannya.
Tak lama Nadhya duduk dan menatap diri, handle pintu kamarnya bergerak. Nadhya langsung menoleh ke arah pintu tersebut.
Dia lalu bangun dan berdiri seraya tersenyum manis kepada pria yang saat ini berdiri di hadapannya.
Pria itu lalu mendekatkan Nadhya perlahan. Dia menyoroti dua bola mata Nadhya dengan tatapan matanya yang tajam.
"Kamu... cantik sekali malam ini?" Ucap pria itu.
"Makasih mas..." Balas Nadhya.
Pria itu mulai memindahkan rambut Nadhya ke belakang pundaknya. Kemudian mulai menciumi pundak juga leher Nadhya. Membuat Nadhya memejamkan matanya. Menikmati rangsangan yang sangat luar biasa.
"Aku mau kita punya anak mas..." Bisikan Nadhya. Pria yang tak lain adalah David atau suami Nadhya itu pun langsung berhenti dari aksinya. Dia melihat kepada Nadhya sesaat.
"Tapi aku belum siap Nadh..."
"Tapi udah lima tahun mas.. Please... Aku udah kepingin punya bayi.." Nadhya memegang wajah David dan memasang mimik muka sedih. Membuat David menarik napas panjang.
"Are you sure? "
"Sure.. " Jawab Nadhya cepat.
Nadhya lalu menautkan bibirnya kepada bibir David. Dengan cepat David memulai permainan di sana. Membawa tubuh sang istri ke atas ranjang tempat tidur. David mulai membuka kancing kemejanya tanpa memutus percumbuannya dengan Nadhya.
Dan setelah melepas kemejanya, David mulai menyibak mini dress Nadhya. Tangannya mulai menjamah setiap sudut tubuh Nadhya. Sampai Nadhya berdesah karena menahan rasa yang luar biasa.
Inilah keputusan yang Nadhya pilih. Meski pun Nadhya tidak tahu, apakah keputusan yang telah dia buat ini akan berhasil mengubah pernikahannya menjadi lebih baik atau pun tidak. Ya, Nadhya masih sangat mencintai David. Meski pun selama ini sudah ada Lukas yang selalu siap untuk mencintainya.
*Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sebenarnya bukan cinta yang melukaimu, tetapi kamu melukai dirimu sendiri dengan alasan.... masih cinta. - LV Edelweiss
mungkin dilingkungan dia udah biasa , tapi Lucas juga punya prinsip. harus banyak-banyak komunikasi.
David juga kayaknya sakit. harusnya berobat sebelum semua terlambat. atau emang jodoh mereka nggak panjang..🤭
masa lalu yang belum kelar
harusnya saling terbuka, ngobrol... dibicarakan baik baik saat David udah nggak emosi kyk gini... harus sering sering bicara dari hati ke hati ..