gadis cantik yg selalu merasa diri nya hancur dan sakit namun siapa sangka? di balik hal itu ada hal yg tak terduga duga terjadi
"aku iri pada mu yg memiliki semua dengan bahagia"ucap gadis itu
"kau tidak tahu apa apa cantik"
"semangat jangan nyerah aku gk bisa lama lama" ucap seseorang itu
siapakah mereka? yuk ikuti kisah ny
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baru...
" Abang Lagi mikirin apa hayooo" ucap seorang gadis yang sedari tadi memperhatikan Agra
" Astaghfirullahaladzim Adik kamu ngagetin Abang aja" ucap Agra saat dikejutkan oleh Aletta
" Lagian Abang dari tadi Diem aja terus melamun makanya aku kira Abang lagi mikirin cewek ya!.cerocos Aletta kepada Agra
" Astaghfirullahaladzim tobat deh tobat kamu tuh santriwati.Kenapa pikiranmu seperti ini?" tanya Agra kepada Aletta
"Hehehe Maaf Abang Lagian Abang melamun aja nanti kesambet mikirin apaan sih" ujar Aletta yang kepo dengan pikiran Agra saat itu
"Ada deh Mau tahu, apa mau tahu banget ????"ledek Agra kepada Aletta
"Ih Abang nyebelin" ujar Aletta dengan manja yang membuat Agra tertawa
Lalu Agrapun mengusap pelan pucuk kepala Aletta
" Tidak apa-apa sudah kamu bereskan saja barang-barang kamu dengan ibu. Abang juga membereskan baju Abang, dan barang-barang abang yang belum abang bereskan," ucap Agra untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan lain dari Aleta
" Siap, komandan" dengan gaya hormat Aleta pun pergi dari hadapan Agra untuk masuk ke dalam kontrakan yang berada di sebelah kontrakan Agra
Apa yang dilakukan oleh Aletta membuat agar tertawa hingga dilihat oleh beberapa orang yang berada di sana. Akhirnya pun dengan secepatnya untuk masuk ke dalam kontrakannya, agar mempercepat dirinya untuk membereskan barang-barang yang ia bawa
Beberapa jam kemudian akhirnya Agra telah selesai untuk membereskan apa yang ia bawa dari rumah ke kontrakannya
Agra pun beristirahat setelah membereskan semua yang ia bawa
Tok.... tok tok
Pintu kontrakannya di ketuk oleh seseorang
" Siapa itu?"tanya Agra untuk memastikan Siapa yang datang di saat dirinya sedang ingin beristirahat Karena kelelahan
"Ini Aletta bang" ucap Aleta kepada Agra
" Buka aja Dek nggak dikunci kok sahut Agra saat mengetahui bahwa yang mengetuk pintunya ialah adiknya
" Abang Aletta bawa makanan Abang pasti lapar kan?!" ucap Aletta yang seolah mengetahui bahwa Agra sudah lapar sejak tadi namun dirinya menahan lapar tersebut karena pekerjaannya belum selesai
"Alhamdulillah makasih dek, adek sudah makan?" Tanya Agra saat Aletta sedang melihat lihat barang barang abangnya yang lebih banyak kosong melompong
Di kamar abangnya hanya terdapat beberapa piring, 1 lemari pakaian, kasur yang tidak terlalu tebal, dan ada kamar mandi
Kamar abangnya lebih sempit dari dirinya dan ibunya
Abangnya begitu baik padahal abangnya bisa saja menukar kamarnya dengan kamar ibunya
"Ohh, sudah tadi bang hehehe" Aletta menggarukan kepalanya pelan
"Alhamdulillah atuh, jadi disini kamu mau nemenin abang makan ?" Tanya Agra dengan senyum geli nya
"Iya bang sekalian lihat lihat kamar abang" ungkap Aletta
Agra pun menganggukan kepalanya setuju, pintu kamarnya di biarkan terbuka agar ada angin masuk dan tidak terasa sesak di dalam ruangan
"Abang barangnya sedikit sekali, dan mengapa abang tidak tinggal di kamar kami saja lalu kami disini?, ini kan ruangan begitu sempit bang???....." cerocos Aletta dengan wajah heran
"Adekk..... Abang cuman pengen mulai sendiri dan untuk ruangan yang sempit ini abang sengaja memilihkan nya untuk abang sendiri ....
"Kalian kan berdua, sedangkan abang sendiri, untuk barang barang abang tidak perduli abang tidak begitu membutuhkan banyak barang" ucap Agra dengan lembut
Lalu Agra mulai memakan makanan yang di bawakan oleh Aletta
Dengan hikmat Agra memakan makanan itu
Selesai Agra mengajak Aletta untuk keluar
"Adek, ayo keluar bersama ibu, kita beli kipas angin, setidaknya tidak terlalu panas di siang hari " ucap Agra
"Ibu sedang tidur bang, tadi sudah adek ajak makan tetapi ibu malah tidur" ucap Aletta
"Ya sudah kita beli kipas angin dulu, lalu kita bangunkan ibu untuk makan" ucap Agra di angguki oleh Aletta
Mereka mulai berjalan menuju sebuah toko elektronik
"Abang mau beli kipas 2 kan bang?" Tanya Aletta dengan penasaran
"Hmmm, ntahlah lihat saja nanti" ucap Agra
Lalu Agra memilih apapun yang di butuhkan
"Dek kita kan butuh Magic Com untuk memasak nasi...
"Lalu?" Potong Aletta
" Abang akan membelinya jikalau nanti uang tidak cukup Abang tidak akan membeli kipas angin", ucap Agra lalu dirinya sedikit terdiam membisu
'Ya Allah semoga cukup, untuk membeli 1 kipas angin dan 1 magicom(penanak nasi)' batin Agra
Agra memilih milih dan tertuju kepada magicom kecil berukuran 1,5 liter
"Mau beli yang ini dek?," tanya Agra
"Yaudah bang yang ini aja" ucap Aletta seraya berdoa terus menerus
'Ya Allah semoga bisa beli 2 untuk kipas angin, kasian abang dia yang mencari uang, jangan dia juga yang paling tersiksa.....'batin Aletta
Tak membutuhkan waktu yang lama akhirnya bisa membeli barang yang mereka inginkan
Alhamdulillah bisa ke beli " ucap syukur Agra
"Bang ini mau hantarkan atau abang membawa kendaraan sendiri?" Tanya salah satu karyawan toko Elektronik tersebut
"Ohh tidak apa saya akan menggunakan kendaraan umum" ucap Agra dengan sopan
"Iya bang punten, barangnya saya letakkan di sini aja ya bang" ucap Karyawan tersebut memastikan
"Iya bang makasih banyak udh bantu saya" ucap Agra dengan tersenyum
Lalu Agra menghentikan sebuah angkutan umum
"Ayo dek" celetuk Agra lalu Aletta mengikuti Agra
Merekapun tiba di rumah dengan mengangkat barang yang mereka beli
Sesampainya di rumah Agra langsung memasang kipas angin tersebut di kamar Aletta dan ibunya
Aletta sejak tadi hanya terdiam saat melihat abangnya hanya membeli 1 magicom kecil dan 1 kipas angin
Bukan karena Aletta tidak bersyukur tetapi Aletta kasihan kepada abangnya yang harus kepanasan karena tidak menggunakan kipas angin
Padahal abangnya bisa saja membeli kipas tadi untuk dirinya sendiri
"Abang.....
"Iya dek?" Tanya Agra dengan lembut
"Kenapa kipasnya buat kita bang?, gk buat abang aja?"
"Jawaban abang sama seperti tahun adikku" ucap Agra dengan lembut
Ucapan Agra membuat Aletta terdiam dan melamun
"Bangunkan ibu dek, biar ibu bisa makan" ucap Agra menyadarkan Aletta yang sedang melamun
"Ah iya letta lupa" Aletta terkikik geli
Agra menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan adiknya
"Abang keluar dulu ya, mau chager ponsel, ponsel abang lowbat, kalau butuh apa apa ke kamar abang saja " ucap Agra lalu mengelus pelan pucuk kepala Aletta
"Siap 86" Aletta memperagakan layaknya seorang tentara yang membuat Agra tertawa kecil
Saat ini Agra sedang berada di dalam kamarnya dirinya tidak tahu ingin melakukan apa
Agra memutuskan untuk beristirahat agar tubuhnya bisa di ajak kerja sama untuk mulai bekerja
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore
Agra terbangun dan terkejut
"Ya Allah aku ke sorean, buat sholat di masjid pun terlambat ini ya Allah" Agra pun bergegas untuk mandi dan berangkat menuju masjid
Setelah Agra kembali dirinya melihat Aletta sedang menunggunya di depan teras kamarnya
"Ada apa dek?" Tanya Agra
"Abaang.... Letta 4 hari lagi mau berangkat mondok lagi" pamit Agra
"Ohh iya abang lupa. Hehee" Agra menyengir geli
"Abang.....
"Iya dek?".
.
.
.
.
.
.
.
Semoga suka ^-^