Dokter Heni Widyastuti, janda tanpa anak sudah bertekad menutup hati dari yang namanya cinta. Pergi ke tapal batas berniat menghabiskan sisa hidupnya untuk mengabdi pada Bumi Pertiwi. Namun takdir berkata lain.
Bertemu seorang komandan batalyon Mayor Seno Pradipta Pamungkas yang antipati pada wanita dan cinta. Luka masa lalu atas perselingkuhan mantan istri dengan komandannya sendiri, membuat hatinya beku laksana es di kutub. Ayah dari dua anak tersebut tak menyangka pertemuan keduanya dengan Dokter Heni justru membawa mereka menjadi sepasang suami istri.
Aku terluka kembali karena cinta. Aku berusaha mencintainya sederas hujan namun dia memilih berteduh untuk menghindar~Dokter Heni.
Bagiku pertemuan denganmu bukanlah sebuah kesalahan tapi anugerah. Awalnya aku tak berharap cinta dan kamu hadir dalam hidupku. Tapi sekarang, kamu adalah orang yang tidak ku harapkan pergi. Aku mohon, jangan tinggalkan aku dan anak-anak. Kami sangat membutuhkanmu~Mayor Seno.
Bagian dari Novel: Bening
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 - Kecewa dan Amarah
Manda keluar dengan memakai kacamata hitamnya. Tak lupa tangannya juga sibuk menenteng seluruh bawaannya kembali. Dalam hati ia terus menggerutu atas kesialannya hari ini. Bukan memperbaiki diri dengan bersikap tulus pada buah hatinya, justru ia mendekati Aldo dengan benda-benda yang membuat putranya itu semakin jengkel.
Tentu saja Aldo menolak dengan tegas karena ia tahu bahwa ibu kandungnya tidak bekerja. Pastinya benda-benda mahal itu dibeli oleh Manda dari uang Gani Samudera. Dan ia tak sudi menerimanya. Terlebih ia tahu Gani Samudera masih berstatus suami orang dan punya anak juga. Artinya ibu kandungnya tersebut telah mengambil sebagian hak berupa harta dari istri sah dan anak-anak kandung Gani.
Prinsip hidup Aldo yang telah banyak diberi wejangan oleh Mayor Seno bahwa kita sebagai manusia jangan pernah mengambil bahkan memakan hak orang lain. Isi lah perut dan hidup kita dengan sesuatu yang halal. Lebih baik miskin harta daripada miskin ilmu dan moral.
Diam-diam di balik sebuah pohon besar, Aldo tengah bersembunyi. Ia terus menatap Manda yang baru saja keluar dari ruangan khusus. Aldo terus mengikuti Manda secara diam-diam hingga ibu kandungnya itu masuk ke dalam sebuah mobil lalu pergi meninggalkan asrama Akmil.
"Maafkan aku, Ma. Aku masih kecewa sama Mama. Semoga Mama bisa berubah dan bertaubat. Aldo selalu berdoa semoga Tuhan memisahkan Mama dari laki-laki brengsek itu. Semoga Mama selalu sehat di mana pun berada," batin Aldo sendu seraya menatap Manda dari kejauhan.
Dengan segera ia menyeka air matanya yang berada di sudut matanya sebelum menetes. Sejujurnya sebagai anak, ia tak ingin bersikap dingin atau kurang sopan pada ibu kandungnya. Hanya saja rasa kecewanya masih mendominasi batinnya. Terlebih ia tahu jika Manda masih hidup bersama Gani Samudera. Bahkan tanpa sengaja beberapa tahun yang lalu, ia sempat mencuri dengar pembicaraan Papanya dengan Om Riko yang ternyata Manda telah menikah secara siri dengan Gani Samudera.
Hatinya semakin teriris bagai disayat sembilu. Andai ibu kandungnya memilih hidup sendiri setelah bercerai dengan Papanya, ia rela memaafkan dan direngkuh kembali oleh Manda. Walaupun status kedua orang tuanya telah bercerai.
Namun ia semakin jijik dan kecewa tatkala mendengar bahwa ibu kandungnya masih bersama Gani. Bahkan hingga detik ini Manda masih sering menggunakan kuasa Gani untuk berbuat semaunya sendiri. Contoh sederhananya, seperti hari ini ketika Manda mengunjungi Aldo di asrama Akmil yang seharusnya hari ini bukan jadwal kunjungan keluarga.
☘️☘️
Aldo memilih untuk kembali ke kelasnya. Dan tak terduga saat ia berjalan, tiba-tiba ada beberapa orang siswa tingkat senior yang mencegatnya.
"Tunggu," panggil seseorang.
Langkah kaki Aldo seketika berhenti. Ia pun menoleh ke belakang.
"Iya, Kak. Ada apa?" tanya Aldo dengan sopan pada beberapa seniornya tersebut.
"Kamu yang kemarin menang lomba ketangkasan itu kan? Bahkan sampai mengalahkan tingkat senior. Hebat..." ucap salah satu senior bernama Purba seraya memberikan Aldo tepuk tangan yang keras.
Teman-teman Purba yang ada di sekitar Aldo pun bertepuk tangan dengan riuh. Aldo hanya diam seraya menatap mereka semua. Ia tak bodoh. Ia tahu pasti seniornya tersebut bukan berniat memberikan dia ucapan selamat atau tepuk tangan yang tulus melainkan sebuah sindiran.
Ya, Aldo kemarin memang memenangkan lomba yang diberikan secara mendadak dari pihak atasan. Dan pemenangnya mendapat kesempatan untuk ikut makan malam istimewa bersama beberapa Jenderal.
"Aku dengar-dengar ibumu bisa open B O ? Berapa harganya kalau short time? Soalnya ibumu kan bekas pakai sana-sini jadinya short time saja lah. Pasti punya ibumu sudah kendor," sarkas Purba.
"Mending kau sama emak tirinya saja, Pur." Salah satu rekan Purba menyahutinya dengan nada mengejek pada Aldo.
"Wow amazing. Dia punya dua ibu yang bisa open B O semuanya?" sahut Purba pada rekannya seraya tersenyum menyeringai menatap Aldo.
"Emak tirinya kayaknya lebih bah3nol goyangannya daripada ibunya tadi yang sudah kendor bin keriput. Haha..." ledek rekan Purba lainnya yang berbicara asal ceplas-ceplos seraya tertawa terbahak-bahak. Padahal mereka semua belum pernah bertemu atau mengenal Dokter Heni sebagai ibu tiri Aldo.
"Jangan-jangan Papamu imp0*ten. Makanya ibumu sampai selingkuh sama band0t tua kayak Om Gani. Kasihan sekali sepertinya perlu diurut ular milik Papamu biar bisa berdiri tegak ya minimal satu detik untuk memuaskan. Haha..." ledek Purba semakin menjadi-jadi. Ia tersenyum menyeringai menatap perubahan mimik wajah Aldo saat ini.
Purba tentu mengetahui desas-desus kabar perselingkuhan Gani dengan Manda. Sebab Purba adalah anak dari salah satu kerabat Gani sendiri. Tanpa sengaja Purba pernah melihat Gani merangkul mesra Manda di Jakarta saat memasuki sebuah hotel. Kebetulan dirinya tengah berlibur dengan orang tuanya di Jakarta dan menginap di hotel yang sama saat itu.
Bahkan ia sempat mengikuti secara diam-diam Gani bersama Manda hingga masuk ke dalam sebuah kamar. Keduanya sempat melakukan ciuman panjang di depan kamar hotel. Bahkan Purba mendengar sayup-sayup suara Gani yang sudah enggak tahan dalam tanpa kutip. Purba pun akhirnya menyimpulkan bahwa Gani telah berselingkuh.
Ia tak menyangka akan melihat kedatangan Manda hari ini di asrama Akmil. Alhasil dirinya teringat wajah Manda dengan wanita yang dibawa Gani di salah satu hotel berbintang di Jakarta. Ia pun penasaran Manda bertemu dengan siapa di asrama Akmil. Ia mengikuti Manda secara diam-diam. Usut punya usut ternyata Manda adalah ibu kandung Aldo. Ia mencuri dengar seluruh pembicaraan Manda dengan Aldo tadi. Alhasil ia tahu jika ternyata Manda memang benar selingkuhan Gani seperti dugaannya selama ini.
Mereka pun tertawa terbahak-bahak di depan Aldo. Jangan ditanyakan bagaimana perasaan Aldo saat ini. Tangannya langsung mengepal dan hatinya sudah mendidih mendengar sindiran dan ejekan dari para seniornya terhadap keluarganya. Mereka semua terus menghina keluarganya. Aldo sendiri tak tahu jika Purba, salah satu seniornya tersebut, ternyata masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Gani Samudera.
Seketika...
Bersambung...
🍁🍁🍁
bukan sukarela seperti yg km bilang
beneran apa bener teteh author
🤭🤭🤭
lo itu cuma mantan
buanglah mantan pada tempatnya
dasar racun sianida
💕💕👍👍
tampan se-kecamatan
🤣🤣🤣
🤦🤦🤦🤦
🤭🤭🤭🤭