Dimohon sangat ini khusus berumur 21 tahun ke atas!
Dimohon pengertiannya permisa terimakasih
Nalendra Harry Xavier seorang mafia sekaligus psikopat yang sikapnya kejam, berdarah dingin benci pengkhianat dan juga sangat dingin pada Wanita
Namun saat malam kelam itu tiba saat ia mengisi acara pernikahannya ternyata kejadian tak disangka oleh Nalendra sendiri meniduri wanita dengan keadaan pingsan. Saat keesekon harinya wanita itu kabur dan tidak kembali lagi.
Regina Tyas Wijayanto adalah gadis desa yatim piatu berusia 18 tahun kini ia berada di Jakrta namun sayang dia mengalami hal tragis sehingga ia harus pergi dan kembali lagi ke desa tempat dimana Ayah dan Ibunya tinggal dan juga makam mereka. Karena kejadian malam itu Regina hamil dan mempunyai 4 orang kembar anak sepasang 2 laki laki 2 perempuan dan semuanya tidak menyerupai ibunya.
apakah mereka akan bertemu kembali?
■Hay sobat jangan plagiat boleh dikit asal jangan semua, ini hasil karya orang jangan seenaknya mengamb
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nina Hamidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya papah menepati janjinya
2 minggu kemdian
Tibalah saatnya perlombaan pentas seni yang akan di selenggarakan di Gedung milik Xavier yang di tunggu oleh Tasya dan Thalia untul mengikuti lomba tarik suara
Kini Tasya dan Thalia sudah terlihat sangat cantik, mereka sedang ada di kamar mereka dan disana tak hanya mereka berdua namun ada Regina yang sedang mendadani Thalia sementara Tasya sudah dari tadi ia di dandani dan ia sedang berkaca di depan cermin ya biasalah cewek kalau di depan cermin kaya gimana pasti berbanyak gaya kan dan melihat dirinya udah cantik apa belom. Nah biasanya cewek akan menanyakan kecantikan dirinya kepada orang lain seperti tasya ini
"Mamah lihat aku cantikkan". tanya tasya yang masih saja diam menatap dirinya di depan cermin
"Ya cantik sayang". sahut Regina, tiba tiba ada suara yang selalu jadi peganggu siapalagi kalah bukan Rey
"Ya cantik kalau kamu kurusan".cibir Rey yang secarabtiba tiba ada didepan pintu sambil melipat tangannya di depan dada sambil bersender di pintu yang sedang terbuka.
"Eh sejak kapan Abang Rey disini ih datang datang udah bikin rusuh". rutuk Tasya dengan wajah kesalnya
"Ck ck siapa yang bikin rusuh, emang abang teriak teriak gak jelas kaya orang gila gak kan". decak kesal Rey namun diakhir dengan candaan
"Ya pokoknya abang rey keluar deh". penekan Tasya sambil mendorong tubuh Rey, namun bukan didorong malah Rey yNg maju dan menyingkirkan tangan Tasya dengan halus
"Gak mau ah mau rebahan". Rey sambil berjalan kedepan dan
bug
Dia rebahan di tempat tidur milik si Bungsu, hal itu membuat Tasya kesal karena Rey selalu saja membuat dirinya kesal dan dia sangat suka tidur di kasur miliknya
"Ih kenapa sih abang suka sekali tiduran di kasur tasya kali kali di kasur kakak dong ishhh". kesal Tasya
"Rey .... Tasya... napa sih kalian berdua tiap hariii debat mulu, cape mamah sayang". Regina
"Abang duluan mah". adu Tasya pada Regina sambil merengek dan menunjuk ke arah Rey
"Apaan sih aadek yang duluan huuuu". goda Rey karena ingin mengerjai adiknya, sambil terkekeh kecil
"Abang". sarkas Tasya
"Adek".
"Iiih abang ". kesal Tasya
"Ihhhh adekkkk".goda Rey dengan menahan tawa, namun tiba tiba
"BERISIK!!!!!". bentak Ray yang baru saja masuk ke kamar kedua adik perempuan tujuannya ingin melihat kedua adiknya namun saat di depan kamar ia sangat kesal melihat kedua adiknya yang lawan jenis selalu aja bikin ribut
"Bang Ray!". serentak Rey dan Tasya mereka kaget mendengar bentakan Ray
"Rusuh banget kalian bedua". dingin Ray sambil menatap tajam kedua adiknya, Regina dan Thalia melihat Ray begitu mereka hanya terdiam.
"Kan bang Rey duluan bang Rayyyyy". adu Tasya sambil memasang wajah memelas, Tasya memang sangat manja pada abang sulungnya karena selalu membelanya.
"Wleeekkk". julur Rey dengan ekpresi anehny
"Tuh kan bang Ray lihat". manja Tasya pada Ray dan menunjukan telunjuknya ke arah Rey yang sedang tidur memeluk boneka beruang milik Tasya
"Udah biarin aja napa sih". lembut Ray sambil mengusap rambut adiknya
"hmmm ya ya". sambil memanyunkan bibirnya
"Dih kaya bebek lu dek manyun manyun". ledek Rey yang baru saja ia duduk namun masih memeluk Boneka
"Duh abang Ray dengerkan bang Rey yang duluan". rengek Tasya pada Ray, lagi lagi Ray menghela nafas, kemudian Ray langsung menatap tajam pada Rey, sementara Rey mengangkat bahunya
Tiba tiba
"Wah semua pada disini ya". Ucap Nalendra yang tiba tiba sudah datang di kamar kedua putrinya, Mereka pun langsung menoleh. Tasya membeku melihat tampilan ayahnya yang sangat berbeda dari ujung kaki hingga ujung kepala dengan wajah melongonya tiba tiba matanya seketika berbinar
"Wah papah ganteng banget mau kemana".puji Tasya serta senyum lebarnya
"Ya papah ikut nonton dong sayang". sahut Nalendra sambil tersenyum pada putri bungsunya, mendengar tuturan Ayahnya membuat dia tak percaya
"Aapaa ja jadi papah ikut nonton". tanya Tasya dengan terbata bata karena tak percaya pada Papahnya yang akan ikut.
"Ya sayang". lembut Nalendra
"Hiks hiks papah serius". isak Tasya
Nalendra mengangguk
"Yeahhhh akhirnyaa hiks papah ikut juga papah janji jangan kaya kemarin kemarin lagi". girang Tasya sambil berlari lalu dengan sigap Nalendra menggendong Tasya yang masih terisak
Hap
Nalendra langsung menggendong putri bungsunya
cup
cup
cup
"Hahaha iiih papah geli jangan hahhaha itu itu kumis papah geli iihhh". tawa Tasya, tujuaanya agar Nalendra tak ingin tasya menangis lagi
"Kamu makin berat aja nih berapa kilo ini mah". goda Tasya dan langsung menayakan pada Gina. Jadi sedang ada anak anaknya maka mereka akan di panggil papah dan mamah namun saat mereka berdua saja maka seperti biasa .
"Udah lama gak di kilo tuh anak". tanya Regina
"Jangan di kilo mah". Rey
"Kenapa". tanya Regina
"Kasian nanti jebol kilonya hahahhaha". canda Rey dengan diakhir tawa mereka
"Rey rey kamu ini suka sekali jail sama adek, kalau adek sakit hu kamu langsung panik banget". cibir Regina pada putra keduanya
"Dih gak la mah ". elak Rey namun wajah memerah
"Dih gengsi lu mah Rey". ledek ray dengan menatap sinis pada Rey
"Apaan sih bang". kesak Rey, sementara Ray hanya memasang wajah datarnya
"Mah Thalia minggu depan ada pembukaan perlombaan tari balet aku ikut boleh gak mah". cicit thalia karena ia dekat dengan Regina yang sedang mengepang rambut Thalia
"Coba kamu tanya papah dulu". lembut Regina
"Ya udah deh, hmmm papah". nurut Thalia kemudian ia pun memanggil papahnya namun hatinya deg degan karena ia takut tak di ijinkan.
"Ya thalia". lembut Nalendra yang kini dia duduk di kursi di samping tasya yang sedang duduk di pangkuan Nalendra sambil memainkan hpnya.
"Hmm kan minggu depan ada pembukaan daftar lomba tari balet aku ikut boleh yah please". memelas Thalia pada Nalendra
" Iya boleh tapi kamu latihannya di rumah yah". lembut Nalendra
"Akhhh makasih aku sayang papah ". lalu berlari pada papahnya dan memeluk
"Dih gitu aja bangga". cibir Rey
"Apaan sih ni abang satu ini ngeselin banget, bisa gak sih peduli dikitlah sama adik adiknya". kesal Thalia
"Mungkin bang Rey kesepian gak ada job buat lomba hahaha". canda Tasya
"Eh apaan lo bontot, nih abang nanti juga ada lomba...". sewot Rey namun di akhir kalimat di potong oleh saudara perempuannya
"Panjat pinang". serentak tasya dan thalia
"Eh kampret kalian berdua ya". umpat Rey sambil meleparkan bantal ke arah tasya dan thalia padahal disana ada Ayahnya. Sementara Nalendra dan lainnya terkekeh kemudian mereka tertawa
Hahahah
Beginilah suasana keluarga Nalendra canda tawa bersama jika keluarga lengkap pasti ada saja membuat mereka tertawa. Namun berbeda jika istrinya dan kedua putrinya sedang berada di mansion Alex suasana mansion Nalendra kembali menjadi suram. Ketiganya memang sangat berbahaya bagi mereka pekerja di Mansion Alex. Sering mereka mendapatkan siksaan dari ketiganya, jika mereka berbuat salah maka tak segan segan Nalendra atau pun keduanya menghabisi mereka.
Ray dan Rey pernah menghabisi maid dengan cara menusuk dengan garpu dapur, hanya karena baju Rey kena air sop oleh maid itu Ray langsung membentak maid itu sementara Rey mengambil garpu dan langsung ia mencokel mata maid itu , Nalendra saat itu tiba tiba datang melihat kejadian itu ia biarkan dan malah menikmati petunjukan aksi kedua anaknya dan itu baru usia 4 tahun, dengan santainya ia minum wine dan merokok matanya masih saja melihat aksi mereka, dan saat itu Ray dan Rey mengetahui bahwa ada papah sedang menyaksikan, namun mereka biarkan karena memang tiap hari mereka seperti ini kecuali jika ada mamah dan adik adik perempuan mereka.
"Mamah ayo kita kebawah Tasya udah lapar, oh ya apa oma sama opa nanti ikut nonton?". ajak Tasya pada Regina sambil menarik tangannya dan diakhiri dengan pertanyaan
"Ya ayo sayang, kalau opa sama oma ya ikut nanti kak Nathan juga ikut". ucap Regina sambil berjalan keluar kamar duo princesnya
"Wah itu beneran". tanya tasya
"Ya sayang".
Tasya memang suka sekali bertanya dan agak cerewet sementara ketiga kakaknya memang gak terlalu banyak bicara. Apalagi dengan Raynanda ia kebalikan adik bungsunya yang super cerewet, sementara Ray si Abang sulung atau kakak tertua itu agak cuek dingin. Namun Ray sangat menyayangi adik bungsunya begitupun Tasya sangat menyayangi abangnya itu.
Kini mereka keluarga sudah berada di meja makan, ada aja tingkah laku dari kedua anak ini siapa lagi kalau Rey dan Tasya ada aja ributnya.
"Iihh abang mah iih ngambilin daging punya tasya".
"Habis males jauh dari abang, tangan abangnya gak nyampe dek, jadi ya ngambil punya yang lebih deket aja".
"Isshh abangg ini ya kalau mau ya bilang aja biar aku yang ngambil daginya jangan ngambil yang orang, jadi aku ambil lagi ambil lagi deh". kesal Tasya
"Adaa ada aja ini kedua bocah gak bisa akur apa ya". omel Regina
"Itu si bang Rey cuma caper aja ke si bungsu mah". Thalia
" Sudah jangan banyak bicara Rey Tasya udah jangan berantem cepat habiskan makanannya kita gak ada waktu lagi, nanti kita bisa telat ke acaranya".tegas Nalendra
"Baik papah". serentak Tasya dan Rey
Ray melihat interaksi ketiga adiknya hanya terdiam, sudah biasa baginya tiap hari melihat bertiga debat yang lebih sering Tasya dan Rey, untuk Thalia ia memang suka bela Tasya karena memang Rey itu menyebalkan sebagai abang. Kini mereka pun makan dengan tenang tanpa ada gangguan sedikit pun
Singkat cerita mereka sudah berada di mobil, lagi lagi ada aja tingkah laku mereka berdua siapa lagi kalau bukan Rey dan Tasya. Namun kali ini mereka bukan berantem tapi malah bernyanyi culametan
"Culametan". Tasya
"met met". Rey
"Culametan". Tasya
"met met". Tasya
" Kalau ada makan dimeja".
"Mangga legleg ku sia ".
"Teroret teroret".
Hahahaha
Mereka berdua tertawa menyanyikan lagu ini
"Lagi bang nyanyi ini". Tasya
"Apa".
"Hmmm nyanyi ini".
"Dalam sepiku kau lah candaku....".
Sambil menggoyangkan kedua jempolnya mereka berdua. Mereka bergoyang kesana kemari lalu terus bernyanyi sudah berbagai macam lagu mereka nyanyikan kadang juga dangdut, membuat suasana menjadi hangat, sementara Ray hanya melihat jalan raya sedangkan Thalia hanga sedang memainkan hpnya, mereka sudah terbiasa begini jika pergi sama sama namun ketika mereka berdua tertidur, malah membuat suasana mobil jadi hampa tidak keramaian yang mereka ciptakan.
Nalendra melihat mereka berdua yang berada di belakang hanya geleng gelengkan kepala sambil berucap
"Tak menyangka anak anak gua begini sikapnya, tapi seru juga sih". bathin Nalendra sambil menyunggingkan bibirnya
Regina hanya tertawa melihat mereka berdua karena tanpa mereka suasananya bakal hampa
Jadi posisi duduknya, Nalendra dan Regina di tengah sementara anak anaknya di belakang jadi berempatannya, Rey dan tasya berada di tengah sementara Thalia dan Ray deket jendela
Mereka berdua tak henti hentinya bernyanyi atau pun becanda dan juga debat mobil jadi ramai karena mereka berdua.
Kelvin sebagai supirnya, melihat keluarga tuannya yang sangat berbahagia, ia pun turut berbahagia dan merasakan juga kehangatan dalam keluarga ini. Semoga mereka langgeng dan terus berbahagia hingga akhir hayat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
bersambung
Maaf ada typo
Terimakasih sudah setia di Novelku jangan lupa share ya temen temen cerita ku
jika ada yang kurang menarik dalam cerita ini silahkan tinggalkan komen yang bijak
koreksi
semangat terus dalam berkarya 💪
km