Kirana pernah tak sengaja melakukan sebuah kesalahan yang membuatnya di usir oleh suami dan mertuanya lalu ia juga di pisahkan dari sang buah hati. Empat tahun berlalu kini Kirana kembali lagi untuk bertemu buah hatinya tersebut.
Kirana sekarang bukan seperti wanita di sebuah novel yang tiba-tiba kaya lalu kembali untuk membalas dendam, namun Kirana tetaplah seperti Kirana yang dahulu hanya seorang gadis panti asuhan yang tak memiliki pendidikan tinggi maupun kekayaan.
Hanya bekal sebuah tekad dan rasa rindu yang menggebu terhadap putranya membuatnya rela menyamar menjadi seorang pembantu di kediaman mantan suaminya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~31
"Tentu saja wanita itu berselingkuh, jika tidak mana mungkin mereka tidur seranjang dan itu yang membuat putraku langsung murka lalu mengusirnya." terang nyonya Ranti dengan berapi-rapi, entah beneran kesal saat mengingat perbuatan mantan menantunya itu atau hanya akting belaka.
"Benar-benar parah ya tan, tapi aku senang sih mereka berpisah karena dengan begitu aku sekarang bisa bersama Kendra." timpal Alexa dengan wajah berbinarnya dan bersamaan itu Kirana nampak melewati mereka.
"Kamu mau kemana ?" tanya nyonya Ranti pada wanita itu.
"Mau menemui Santi sebelum dia pergi." sahut Kirana.
"Sudah biarkan saja tante, dia memang pantas berkumpul dengan sesama pembantu." potong Alexa yang terlihat tak suka saat perbincangannya terpotong oleh wanita itu.
"Tentu saja, mereka memang sama-sama rendahan." sahut Nyonya Ranti yang terdengar tak berperasaan.
Kemudian mereka kembali mengobrol, sementara Kirana segera berlalu menuju kamar Santi. "San, kamu sudah mau pergi ?" ucapnya saat melihat gadis itu nampak terisak dalam pelukan bik Asih, terlihat sebuah tas pakaian yang sudah terisi penuh oleh baju-bajunya.
Meskipun kadang perkataan gadis itu sangat kasar padanya tapi rasanya Kirana tidak tega juga melihatnya di dzolimi oleh Alexa dan mantan ibu mertuanya, apalagi selama ini pengasuh putranya itu selalu berada di pihak mereka.
"Terima kasih ya sudah merawat Keanu, maksudku Den Keanu selama ini. Ini untukmu semoga saja kelak berguna." ucapnya seraya memberikan sebuah amplop yang berisi uang, meskipun tak banyak semoga bisa bermanfaat mengingat gadis itu adalah tulang punggung keluarganya.
Lagipula nanti ia juga akan mendapatkan uang dari Kendra, karena pria itu menjanjikan sejumlah uang yang menurutnya sangat besar sebagai kompensasi ia telah setuju menjadi wanita simpanannya.
Dengan ragu Santi mengambil uang tersebut, lalu langsung memeluk Kirana. Gadis itu tak menyangka wanita yang selama ini ia ejek habis-habisan justru lebih baik daripada orang yang ia bela mati-matian.
"Tolong maafkan aku, mbak Ira." ucapnya di tengah isak tangisnya.
"Aku memaafkan mu, lain kali jangan pernah memandang seseorang dari fisik tapi kenali dulu kepribadiannya." Nasihat Kirana seraya mengusap punggung gadis itu dengan lembut.
"Iya mbak, aku benar-benar menyesal." tukas Santi.
"Baiklah, ayo ku bantu bawakan tas ke depan." ajak Kirana setelah mereka mengurai pelukannya.
"Hm, aku akan berpamitan dahulu dengan pak Kendra." sahut Santi seraya mengusap air matanya, lantas segera berlalu keluar dari kamarnya sedangkan Kirana segera membawa tas gadis itu.
"Kamu berterima kasih padanya seakan kamu adalah ibu kandung Den Keanu saja, Ir." ucap Bik Asih yang langsung menghentikan langkah Kirana yang hendak keluar, kemudian wanita itu menatap ke arah wanita paruh baya tersebut.
"Den Keanu mengingatkan pada putraku di kampung bik, jadi aku ingin mewakilinya mengucapkan terima kasih pada pengasuhnya mengingat keluarganya sedikit pun tidak mengingat jasanya." terang Kirana menyanggah perkataan wanita itu.
"Ya. kau benar. Kita berada di sini hanya saat di butuhkan saja, jika tidak mungkin kita sudah di lempar keluar." timpal bik Asih menyetujui perkataan Kirana.
Malam harinya Kirana nampak menemani putranya itu tidur, wanita itu terlihat membacakan sebuah dongeng sembari memeluk bocah lelaki tersebut.
Suatu hal yang ingin sekali ia lakukan sejak dahulu namun baru bisa terlaksana saat ini dan ia takkan menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia akan mendidik putranya itu dengan penuh kelembutan, mengajarinya bagaimana memiliki sifat yang rendah hati dan tidak sombong agar kelak menjadi seorang pria yang tegas namun bijaksana.
Setelah memastikan putranya itu tertidur pulas, Kirana segera keluar dari kamarnya. Matanya nampak menatap ke arah pintu kamar suaminya yang tertutup rapat, mungkin saja pria itu sudah tidur jadi tak ada keharusan baginya untuk tidur di kamarnya.
Kemudian wanita itu segera melangkahkan kakinya dengan pelan menuruni anak tangga, lampu ruangan yang terlihat temaram menandakan semua penghuni telah terlelap atau mungkin masih berada di kamarnya masing-masing.
"Saya tunggu di kamar !!" ucap seseorang yang langsung membuat Kirana berjingkat kaget dan menghentikan langkahnya.
"Ka-kau ?" ucapnya tak percaya saat melihat mantan suaminya itu baru beranjak dari duduknya di sebuah sofa ruang keluarga dengan penerangan yang telah padam.
"Aku tidak suka menunggu terlalu lama." ucap Kendra lagi sebelum pria itu benar-benar pergi menaiki anak tangga.
Sementara Kirana langsung berlalu masuk ke dalam kamarnya, wanita itu terlihat mondar-mandir di dalam sana memikirkan antara pergi ke kamar pria itu atau tidak.
Rasanya masih belum siap jika harus melayani pria itu kembali mengingat mereka telah bercerai, tapi benarkah mereka sudah bercerai? bahkan hingga kini ia belum melihat akta perceraiannya.
"Aku tidak suka menunggu terlalu lama."
Ucapan Kendra kembali terngiang di kepalanya dan itu membuat Kirana bergegas keluar dari kamarnya, ia tak ingin membuat pria itu marah dan berakhir mengusirnya.
Setelah mengetuk beberapa kali, Kirana segera membuka pintu kamar pria itu. Terlihat temaram dan sangat dingin berbeda sekali dengan kamar pembantu yang ia tempati selain sempit juga sangat panas.
Kendra yang baru keluar dari kamar mandi sedikit terpaku saat melihat Kirana yang tanpa make up samarannya, rupanya wanita itu mendengarkan dengan baik perintahnya.
Kemudian pria itu berlalu menuju lemari dengan handuk yang masih melilit di bawah perutnya, nampak tetesan air sisa mandi membasahi bahu lebarnya dan seketika membuat Kirana menelan salivanya.
Meskipun telah lama berpisah mantan suaminya itu masih menjaga tubuhnya dengan baik, terlihat otot-otot tubuhnya yang kekar, dadanya yang bidang dan perutnya yang sixpack.
Pantas saja Alexa begitu tergila-gila padanya, selain kaya raya pria itu juga sangat tampan dan macho.
"Ambil dan pakailah !!" perintah Kendra yang sontak membuat Kirana berjingkat kaget.
Sial, rupanya ia yang sedang melamun karena mengagumi pesonanya itu tak menyadari jika pria itu sudah berada di hadapannya dengan piyama tidur yang telah membungkus tubuh atletisnya.
Lantas pandangan Kirana beralih ke arah paper bag yang di ulurkan oleh pria itu. "Ini apa ?" tanyanya ingin tahu.
"Ganti pakaianmu, karena aku tak suka jika tempat tidurku terkena pakaianmu yang kotor itu !!" ucap Kendra tanpa mau menjawab pertanyaan wanita itu.
"Tapi pakaianku ini bersih." Kirana langsung memprotes perkataannya, meskipun pakaiannya murahan dan tidak modis tapi ia selalu mencucinya setiap hari apalagi kini ia juga menjaga putranya jadi semua harus bersih.
"Mau pakai di sini atau di dalam kamar mandi, aku tidak suka menunggu terlalu lama." tegas Kendra dan itu membuat Kirana merasa kesal.
Dahulu pria itu sangat lembut dan pengertian namun berbeda sekali dengan sekarang, selain perkataanya yang sangat pedas mantan suaminya itu juga tak sabaran.
"Baiklah, aku berganti pakaian di kamar mandi saja." Kirana bergegas masuk ke dalan kamar mandi, enak saja ia memberikan pemandangan gratis untuk pria itu sedangkan uang yang di janjikannya belum juga di berikan padanya.
Katakanlah Kirana memang matre, tapi dengan menerima sebagai simpanan pria itu tentu saja ia harus mendapatkan kompensasi di luar kebersamaannya dengan sang putra.
Jika uangnya sudah terkumpul banyak ia akan menyewa pengacara mahal untuk merebut hak asuh putranya, sebenarnya bisa saja ia membawa kabur putranya saat ini mengingat kesempatan itu terbuka lebar.
Namun ia yakin Kendra dan keluarganya tidak akan tinggal diam, bisa-bisa ia akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara. Jadi ia harus bermain cantik sekarang, menjerat pria itu ke dalam pelukannya lalu menguras uangnya sebanyak mungkin.
makasih nofel nya bagus