Terlahir dengan tubuh fisik yang sangat lemah, Satria selalu di intimidasi oleh orang-orang sekitarnya. Namun kebangkitan kekuatan merubah segalanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Simpatict, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Semua siswa bersenang-senang bersama sebelum melakukan kegiatan, Satria dan lainnya juga bersantai sambil memakan daging bakar.
"Alia,apa yang akan kita kerjakan di malam hari begini," tanya Satria.
Alia memelototi Satria, "Kamu tidak boleh memanggilku dengan nama saja,tidak sopan."
"Lalu apa kamu mau Shinta juga memanggilmu kakak?," balas Satria.
Seketika itu Alia merasa bingung. "Kenapa rasanya kamu benar juga, yasudah lah terserah kamu,malam ini kalian para siswa harus melakukan tugas pencarian portal alam rahasia yang baru terbentuk."
"Lalu apa yang harus kita lakukan setelah menemukannya?," tanya Ani.
"Setelah menemukan portal alam rahasia,kalian harus melaporkan kepada petugas keamanan akademi,mereka akan langsung mengatasinya," jawab Alia.
"Aku dan Mimi menemukan portal alam rahasia tingkat D yang baru terbentuk,Mimi sudah menghancurkannya,jadi apa aku boleh absen kali ini?," tanya Satria.
Semuanya tertegun, kecuali Alia dan Mimi.
"Sebelum tugas diberikan,kalian berdua sudah menyelesaikannya,luar biasa," puji Linda.
"Biasa saja,aku dan Satria hanya kebetulan saja menemukannya," sahut Mimi.
"Aku tidak ada yang mengajak bicara,apa aku sebenarnya tidak ada?." Keluh Bayu dengan sedihnya.
Semuanya tertawa terbahak-bahak mendengar keluhan Bayu, kemudian Alia memegang pundak Bayu. "Kamu ada sebelumnya,tapi kadang-kadang menghilang saja." kelakar Alia.
"Berada di tim yang sama dengan Satria memang mengerikan." Ucap Bayu sembari berjalan menuju pinggiran perkemahan.
"Bu Alia, bagaimana dengan poin kontribusi jika menemukan portal alam rahasia?," tanya Luna.
"Poin kontribusi yang mana,kalian semua mendapatkan porsi latihan masing-masing,tidak membutuhkan poin kontribusi apapun,kalau koin aliansi,kalian harus bekerja keras sendiri," jelas Alia.
Luna dan Ani saling memandang. "Menyedihkan sekali kita tidak pernah memiliki koin aliansi." Ucap mereka bersamaan.
Mendengar itu,Bayu yang sudah menjauh tiba-tiba mendekat kembali. "Kalau kalian mau,ikut kerja paruh waktu bersamaku."
Luna dan Ani melihat ke arah Bayu. "Aku harus membersihkan ruangan akademi setelah selesai digunakan?," tanya Ani.
Bayu mengangguk dan mengacungkan jempol.
"Kalau kalian mau,aku ada pekerjaan untuk kalian,hanya menjaga toko peralatan tempur,nanti aku bagikan alamatnya ke ponsel kalian," sela Linda.
Luna dan Ani menganggukkan kepalanya secara bersamaan. "Itu lebih baik, daripada bersih-bersih ruangan," ucap Luna.
Setelah selesai makan,semua siswa berkumpul untuk membagi area penjelajahan. Tim Satria kebagian tugas menuju arah barat, sementara sisanya dibagi berdasarkan timnya masing-masing.
Menjelajahi hutan belantara,tim Satria tidak merasakan kesulitan, karena memang kebiasaan mereka ketika masih di desa Kiwa.
"Linda,kenapa kamu pindah ke kota ini?," tanya Ani.
"Aku sebenarnya dari kota ini,ayahku berbisnis jadi sering pergi keluar kota, sekarang aku kembali ke kota ini, untuk mengurus toko peralatan tempur," jawab Linda.
Bayu yang berjalan paling depan,hanya mendengarkan obrolan gadis-gadis, sementara Satria berada di belakang.
"Hanya ada dua pria, tapi tidak bisa bergosip seperti gadis-gadis itu," gumam Satria.
Mimi yang berada di depan Satria menoleh ketika mendengar gumaman Satria. "Ngobrol saja sama udara," guraunya.
Luna berbalik dan hendak menuju tempat Satria,tapi ditarik dari belakang oleh Mimi. "Kamu dilarang cari-cari kesempatan!," tegas Mimi.
Luna hanya terkekeh sambil kembali berjalan disebelah Mimi.
Waktu berlalu,tim mereka tidak menemukan satupun portal alam rahasia tingkat D sekalipun. Tapi sesuatu yang aneh terjadi,udara menjadi semakin dingin,lolongan binatang penghuni hutan terdengar.
Bommmm!!!! suara ledakan bergema dari kejauhan, mendengar itu,tim Satria bergegas menuju arah ledakan.
Terus bergerak maju,tim Satria menemukan sesuatu yang mengerikan,sebuah portal alam rahasia tingkat B meledak dan makhluk-makhluk penghuninya berhamburan keluar menuju segala arah.
"Mimi, hubungi guild Reksa,jika monster humanoid itu menyebar, hewan-hewan di hutan ini bisa habis dibuatnya!," perintah Satria.
Mimi mengangguk dan menghubungi pihak guild petualang Reksa.
"Apa yang harus kita lakukan,apakah kita membiarkan para monster itu menyebar?," tanya Luna.
"Kita hanya perlu melapor dan mencari tempat berlindung,alam rahasia tingkat B bukanlah sesuatu yang bisa kita lawan." Jawab Satria sambil berjalan menjauh.
Semuanya mengikuti Satria dan bersama mencari tempat yang aman.
Di tempat lain, Satria yang asli sudah merubah wujudnya menjadi Kesatria Awal Mula,dengan pupil matanya yang berwarna perak dan mengenakan masker penutup wajah. "Untung saja aku sudah membuat tiruan terlebih dahulu,jadi tidak perlu repot-repot mencari alasan untuk pergi."
Mengeluarkan pedang berwarna perak, Satria mulai menyerang monster humanoid dengan sisik memenuhi seluruh tubuhnya.
Slashhh slasshhhhhh!!!! tebasan demi tebasan melenyapkan monster-monster humanoid.
Selang beberapa waktu, Alia terlihat,ia juga mulai menyerang monster satu persatu.
Petir menyambar,api membakar dan duri tanah melesat menuju monster humanoid,para penjaga akademi datang membantu.
Ketika Alia dan para penjaga akademi melihat Satria,mereka hanya mengangguk sedikit sebagai tanda persatuan.
Melanjutkan serangan, Satria terus menerus berteleportasi menuju kelompok monster yang terpisah dari lainnya.
"Alam rahasia tiba-tiba hancur,bahkan letaknya belum pernah diketahui,apakah ada konspirasi?," ucap Alia.
"Alasan pastinya harus diselidiki lebih dulu,tapi yang paling penting adalah menyelesaikan monster-monster itu secepatnya," jawab salah satu anggota penjaga akademi.
Satria terus bergerak maju,mencari boss alam rahasia tingkat B yang memimpin, menggunakan kemampuan deteksi spiritual, Satria menemukannya dengan cepat.
Satria menggunakan kemampuan gravitasi dan cahaya secara bersamaan, pedangnya bersinar terang,namun aura pemusnah menyelimuti seluruh tubuhnya. Slashhh!!!! bommmm!!! boss alam rahasia tingkat B dikalahkan dengan mudah. "Akhirnya selesai,para monster biasa tingkat B dapat di kalahkan sekaligus,setelah bosnya dikalahkan," batin Satria.
Membersihkan area sekitarnya, Satria menebas monster secara beruntun, kemudian ia menuju posisi Alia yang terlihat kelelahan akibat kekurangan energi.
"Jika anda lelah,anda bisa memulihkan energi terlebih dahulu,biar saya yang menghadapi kawanan monster itu." Ucap Satria dengan suara yang berat.
"Terimakasih,para monster itu mudah dikalahkan,tapi jumlahnya terlalu banyak." Balas Alia seraya mundur dari pertempuran.
Pertempuran dilanjutkan dengan santai,hingga akhirnya bantuan dari guild Reksa dan Jiharki tiba.
Alia selalu menatap Satria yang sedang bertempur. "Kesatria Awal Mula, siapapun kamu,aku sangat berterimakasih," Ucap Alia seraya bersiap menyerang kembali.
Satria menoleh ke arah Alia dan menganggukkan kepalanya.
Pihak penjaga akademi juga mundur dari pertempuran setelah dua guild petualang tiba.
Pertempuran mencapai tahap akhir, Satria menghilang dari tempatnya,ia kembali ke tiruannya yang sudah tidak mampu bertahan lebih lama lagi.
"Untunglah bisa tiba tepat waktu,jika tidak, tiruan ku benar-benar menghilang, teman-teman yang lain pasti akan kebingungan." Batin Satria sambil membuka matanya yang sudah kembali menjadi warna hitam.
"Satria,dalam kondisi bahaya sepertinya ini,kamu malah tertidur." Ucap Mimi ketika melihat Satria membuka mata.
Satria terkekeh. "Aku sedikit mengantuk,ayo kita kembali ke perkemahan."
Semua orang setuju dan segera bergegas kembali ke perkemahan,dalam beberapa menit mereka telah tiba,para siswa yang lain juga sudah kembali setelah mendapatkan peringatan dari Alia.
"Aku ingin melanjutkan tidur." Kata Satria sambil berjalan menuju tenda nya.
Bayu, Luna,Mimi,Ani dan Linda juga menuju ke tenda nya masing-masing.
Satu jam kemudian,Alia kembali ke perkemahan,setelah memastikan semua siswa selamat,ia menuju tenda yang juga ditempati oleh Satria.
"Melelahkan sekali,andai aku di kota,pasti sudah mandi air hangat," ucap Alia.
"Di sekitar sini ada sungai yang cukup luas,kamu bisa berenang di sana," balas Satria.
Alia menoleh ke arah Satria,ia sedikit terkejut ketika melihat Satria masih terjaga. "Kamu belum tidur,sudah tidur saja sana,jangan ganggu aku melamun."
"Cieee,sedang melamun tentang pria tampan pasti ya," ledek Satria.
"Kesatria Awal Mula,tadi aku bertemu dengannya,dia keren sekali,seni beladiri nya juga hebat, apalagi saat menggunakan pedang," jawab Alia.
"Orang yang selalu memakai masker penutup wajah itu kan, jangan-jangan aslinya jelek," ujar Satria.
"Jangan berbicara buruk tentang dia,kamu sama sekali belum pernah bertemu dengannya,jadi mana mungkin kamu tahu," balas Alia.
"Iya deh iya, kalau kamu bertemu dengannya lagi,apa yang ingin kamu lakukan?," tanya Satria.
Alia memegang dagunya. "Mungkin aku bisa berkenalan dengannya."
......