Qin Ruyue, seorang permaisuri yang setia dan penuh kasih, mengalami pengkhianatan paling menyakitkan. Kaisar yang pernah dia cintai dengan sepenuh hati, serta adik tirinya yang menjadi selir, bersekongkol untuk menjatuhkannya.
Setelah melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, Qin Ruyue disiksa tanpa ampun dan akhirnya dibunuh dalam kesengsaraan yang mendalam.
Namun, takdir memberikan kesempatan kedua yang tak terduga. Qin Ruyue tiba-tiba terbangun, dan mendapati dirinya kembali ke masa tiga tahun yang lalu, Qin Ruyue bertekad untuk mengubah segalanya.
Tidak lagi menoleh ke arah suami yang pernah mengkhianatinya dan adik tirinya yang berkhianat, Qin Ruyue membuat keputusan yang mengejutkan seluruh istana.
Dia akan mengungkap rahasia gelap istana, membalikkan keadaan, dan merebut kembali nasibnya kali ini, dengan caranya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERAMPOK PERNIKAHAN
Seorang pengawal pangeran ketiga segera mendekat, dia berbisik di telinga pemuda itu, hingga membuat wajahnya menjadi semakin menghitam.
"Apa katamu?" tanya pangeran ketiga.
"Yang mulia, nona tertua belum memakan sup nya, dia baru saja meminta pelayan pribadinya untuk memanaskan sup itu, namun sudah di makan oleh nona kedua." ucapnya.
"Sial! Sepertinya seseorang sengaja ingin membingkai ku. Pergilah, awasi kamar nona tertua!" ucap pangeran ketiga sambil berjalan menuju kamar Qin Yanran.
"Yang mulia!" panggil Qin Yanran, wajahnya terlihat sangat merah, dia menggelayut manja pada pangeran ketiga.
'Awalnya aku berpikir bahwa dia itu gadis yang pintar, namun sepertinya aku salah menilai, dia benar-benar bodoh!'
"Ran'er! Apa yang kau lakukan?" tanya pangeran ketiga sambil melepaskan Qin Yanran yang menempel seperti lintah.
"Yang mulia, aku merasa sangat tidak nyaman!" ucap Qin Yanran, dia terus meraba-raba tubuh pangeran ketiga hingga hasrat pemuda itu kembali naik.
Pangeran ketiga segera menggendong Qin Yanran menuju kamarnya, dia juga meminta agar salah seorang pengawal pribadinya berjaga, jangan sampai kelakuan bejatnya di ketahui oleh orang lain.
'Sial! Aku benar-benar terjebak dalam permainanku sendiri! Jika bukan karena gadis ini masih memiliki nilai, aku benar-benar enggan untuk mengurusnya. Qin Ruyue! Cepat atau pun lambat, kau pasti akan jatuh ke pelukan ku!'
Uhuk!
Uhuk!
Qin Ruyue terbatuk, dia mengambil segelas air dan segera meminumnya. 'Sial! Siapa orang yang berani mengumpatku?'
Pangeran kesembilan menatap wajah gadis itu sambil sesekali menggelengkan kepalanya, "Sepertinya saudara ketiga masih belum mau melepaskan mu. Nona Qin, apakah anda yakin masih bisa melanjutkan permainan? Kedepannya mungkin akan menjadi semakin sulit!"
"Yang mulia, apakah anda baru saja meremehkan ku?" tanya Qin Ruyue sambil cemberut.
Pangeran kesembilan menunjukkan senyuman iblisnya, "Jika begitu, aku ingin melihat lebih banyak lagi trik yang bisa di mainkan. Nona Qin, ingatlah bahwa pangeran ini memiliki seribu macam cara untuk menyiksamu, kau harus benar-benar menunjukkan nilai mu sendiri!"
"Tidak masalah! Aku pasti akan memberikan pertunjukan yang bagus untuk anda," jawab Qin Ruyue, matanya menyipit saat melihat salah seorang bawahan pangeran kesembilan memasuki kamarnya dengan membawa sebuah kotak kayu sedang.
"Nona, seseorang mungkin akan merancang kejahatan melalui pakaian pengantin, anda bisa menggunakan ini sebagai tindakan untuk berjaga-jaga." ucap pria itu sambil meletakkan hadiah yang di bawa dari istana pangeran kesembilan.
Qin Ruyue menatap gaun mewah itu sambil menyeringai, "Maka aku akan segera membuat keributan di istana, yang mulia, apakah anda sudah siap untuk menerima kejutan?"
Pangeran kesembilan mencibir, "Trik kecil yang di gunakan oleh saudara ketiga tidak mungkin mempan padaku, nona Qin, anda harus memikirkan kembali konsekuensinya, jika aku merasa tidak puas, mungkin posisimu sebagai permaisuri putri akan segera berpindah tangan."
Qin Ruyue tertawa, "Maka anda akan segera tahu, apa yang menjadi milikku, tidak mungkin bisa di ambil dengan mudah, kecuali aku sendiri yang melepaskannya dengan suka rela."
"Baiklah! Pangeran ini bersedia sedikit bersabar untuk melihat pertunjukan anda." ucap pangeran kesembilan sambil meninggalkan kamar Qin Ruyue.
"Nona!" panggil Li Mei, dia membantu Qin Ruyue untuk melepaskan jubahnya dan berganti pakaian tidur.
"Li Mei! Apakah kau sudah menyiapkan semuanya?" tanya Qin Ruyue. Li Mei mengangguk sebagai jawaban.
"Bagus! Aku sudah tidak sabar lagi menunggu besok! Tidurlah!" ucap Qin Ruyue, Li Mei segera mematikan lilin, dia bergegas keluar untuk kembali ke kamarnya.
Keesokan harinya, kediaman Adipati telah di hiasi dengan kain merah, mereka akan segera melakukan tradisi pelepasan gadis muda yang akan segera menikah. Nona tertua dan nona kedua akan segera memasuki istana, mereka secara resmi telah pilih untuk menjadi calon istri dari pangeran ketiga dan pangeran ke-9.
Qin Yanran menjadi orang pertama yang keluar, dia telah menggunakan gaun pengantin merah dan kerudung merah. Meskipun sebelumnya gadis itu pernah menjadi kesayangan Adipati, namun pada hari pernikahan, dia hanya membawa beberapa peti mas kawin.
Berbeda dengan Qin Ruyue, nyonya Zhi dengan sengaja membuka gudang inventaris dan langsung mengeluarkan seluruh mas kawin milik ibunya, dia juga menambahkan beberapa peti sebagai hadiah dari kediaman Adipati.
"Yue'er! Apakah anda yakin ingin melakukan ini?" tanya nyonya Zhi, dia terlihat kaget setelah mengetahui rencana dari Qin Ruyue.
"Ibu, anda dapat yakin. Ini tidak akan menyulitkan kita!" jawab Qin Ruyue dengan tenang.
"Baiklah! Ibu berharap agar kehidupanmu di masa depan menjadi lebih cerah dan kau bisa mendukung kediaman Adipati!" ucap nyonya Zhi sebelum meninggalkan kamar Qin Ruyue.
Qin Ruyue melangkahkan kakinya dengan sangat anggun, dia berjalan di temani oleh Li Mei. Pakaian gadis itu terlihat sangat indah, jubahnya yang panjang tergerai menyapu halaman.
"Waktu yang baik telah tiba!" terdengar suara teriakan mak comblang, kedua gadis itu bergegas menuju tandu mereka masing-masing.
"Kakak tertua! Kau masih memiliki kesempatan untuk berubah pikiran, di bandingkan dengan menjadi permaisuri putri untuk pangeran kesembilan, bukankah lebih baik untuk menjadi pengantin pangeran ketiga?" ucap Qin Yanran dengan sombong, dia yakin bahwa sebenarnya Qin Ruyue masih menginginkan pangeran ketiga.
"Adik kedua, anda harus lebih berhati-hati. Pangeran ketiga memiliki banyak selir di haremnya. Anda tidak boleh menyinggung selir yang lebih senior di sana." jawab Qin Ruyue menumbangkan kesombongan adik tirinya.
"Jangan terlalu sombong kakak tertua! Pangeran kesembilan juga pasti akan membawa gadis lain memasuki istananya. Posisi anda mungkin lebih sulit." ucap Qin Yanran, dia yakin bahwa pangeran ketiga sangat mencintainya.
Qin Ruyue terkikik, "Baiklah adik, semoga perjalananmu menyenangkan!"
Qin Yanran langsung mengangkat dagunya, dia yakin bahwa suatu saat nanti posisi permaisuri putri pangeran ketiga akan menjadi miliknya.
Rombongan segera berangkat, di iringi dengan suara musik yang sangat meriah, membuat semua orang yang melihatnya langsung terkejut, mereka sangat terkesan dengan iring-iringan pengantin menuju istana kekaisaran.
"Berhenti!" tiba-tiba saja beberapa sosok berpakaian hitam muncul menghadang tandu yang membawa Qin Ruyue, nampaknya mereka memiliki niat untuk merampok pengantin.
"Siapa kalian? Pergilah!" para pengawal yang mengikuti iringan pengantin mulai bermunculan, mereka mengangkat pedangnya ke arah lawan.
"Hahaha... Jika kalian masih ingin hidup, tinggalkan tandunya di sini!'' jawab salah seorang pria berpakaian hitam itu sambil tertawa terbahak-bahak.
Para pengawal terlihat saling berpandangan, tak lama kemudian mereka menurunkan tandu yang membawa Qin Ruyue di atas tanah.
"Bagus! Kalian benar-benar bijak!" ucap salah seorang pria berpakaian hitam sambil melambaikan tangannya, tak lama kemudian beberapa orang pria berpakaian pengawal muncul dan segera mengangkat tandu itu.
"Lanjutkan perjalanan! Yang mulia pangeran ketiga sudah menunggu pengantinnya di istana!"
"Hahaha... Hari ini pangeran kesembilan pasti akan sangat marah, setelah mengetahui pengantinnya datang ke istana yang lain!"
"Pemuda bodoh itu mana bisa di bandingkan dengan tuan kita? Dia tidak akan memiliki kesempatan untuk menikahi putri Adipati."
"Berjalan lebih cepat! Kita akan segera mendapatkan bayaran setelah sampai di istana!"
"Pengantin wanita telah sampai!"