NovelToon NovelToon
Setelah 14 Tahun Berpisah

Setelah 14 Tahun Berpisah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alfian Syafa

Alaish Karenina, wanita berusia dua puluh sembilan tahun itu belum juga menikah dan tidak pernah terlihat dekat dengan seorang laki-laki. Kabar beredar jika wanita yang akrab dipanggil Ala itu tidak menyukai laki-laki tapi perempuan.

Ala menepis semua kabar miring itu, membiarkannya berlalu begitu saja tanpa perlu klarifikasi. Bukan tanpa alasan Ala tidak membuka hatinya kepada siapapun.

Ada sesuatu yang membuat Ala sulit menjalin hubungan asmara kembali. Hatinya sudah mati, sampai lupa rasanya jatuh cinta.

Cinta pertama yang membuat Ala hancur berantakan. Namun, tetap berharap hadirnya kembali. Sosok Briliand Lie lah yang telah mengunci hati Ala hingga sulit terbuka oleh orang baru.

Akankah Alaish bisa bertemu kembali dengan Briliand Lie?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfian Syafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Kemarahan Brian

[Astagaaaa ... Aku tidak seperti yang kamu bilang. Oh, jadi Heri yang buat kita berpisah. Kamu percaya sama dia tanpa bukti yang nyata. Kalau kamu bicarakan ini padaku saat itu, semua bisa aku katakan dan kita akan tetap bersama.]

[Aku tidak seperti itu, La. Bahkan tidak melakukan hal apapun padamu. Kamu benar-benar mencintai dan menyayangiku dari hatimu sendiri. Tidak pernah bosan meski setiap hari bertemu. Sekarang tanyakan pada hatimu, jika benar aku melakukan itu apa kamu benar-benar benci atau malah perasaan itu masih ada? Kalau masih ada itu berarti perasaan kamu tulus padaku.]

Brian sangat geram sekali menerima kenyataan pahit itu. Bahwa penyebab Ala pergi adalah orang terdekatnya. Brian menyesal telah meninggalkan Ala waktu itu. Kalau saja dulu dia tidak bekerja diluar kota, mungkin semua akan baik-baik saja dan Ala tidak akan mendapatkan pengaruh dari siapapun.

Gadis itu memang mudah sekali dipengaruhi. Percaya sama ucapan orang yang dekat dengannya dan menurut dia baik. Selama ini Brian selalu menasehati Ala dan masih mau menuruti semua ucapan Brian. Semua baik-baik saja karena Ala percaya dan selalu bergantung pada Brian.

Siapa sangka kepergiannya untuk mencari rezeki itu malah membuatnya harus kehilangan Ala untuk selamanya.

Heri ... Laki-laki yang usianya sepantaran dengan Brian itu adalah teman dari kecil. Heri sering menginap di rumah Brian dulu. Dia sudah dianggap seperti anak sendiri oleh kedua orang tuanya. Bahkan Heri sangat disayang kedua orang tua Brian.

Siapa sangka jika dibelakang Brian, laki-laki itu memiliki sifat yang busuk. Kacang lupa sama kulitnya. Lupa sama semua kebaikan Brian dan keluarganya.

Dua kali Heri telah menusuk Brian dari belakang. Sampai Brian membuat Heri babak belur dan tidak lagi berani menampakkan diri dihadapan Brian. Lagi dan lagi karena masalah perempuan.

Dulu, ketika Brian benar-benar kehilangan Ala hingga putus asa karena tidak menemukan lagi keberadaan gadis itu, Brian pun mencari penggantinya. Ada yang suka, dia terima meski tidak memiliki perasaan apapun. Sakit hati membuat Brian juga ingin menyakiti hati perempuan lain. Bergonta-ganti pasangan lalu putusin secara sepihak.

Waktu itu, Brian bertandang ke rumah Heri. Laki-laki itu sedang berada dikamar mandi dan Brian menunggunya di ruang tamu.

Pandangannya tertuju pada gawai milik Heri yang menyala karena ada pesan masuk. Entah mengapa tangan Brian terulur untuk membukanya meski tahu benda tersebut termasuk privasi. Rasa penasaran tiba-tiba muncul dan kebetulan benda pipih tersebut tidak memakai kunci sandi.

Betapa mengejutkannya, jika pesan itu dari gadis yang sedang berstatus menjadi kekasihnya. Mereka berencana untuk bertemu hari itu dan lebih parahnya lagi ketika Brian membaca isi semua pesan itu, Heri telah menjelek-jelekkan dirinya. Heri telah membuat gadis itu percaya dengan semua omong kosongnya.

Brian segera meletakkan gawai milik Heri dimeja ketika terdengar derap langkah mendekat. Brian masih bisa tersenyum saat Heri keluar dan menemui dirinya.

"Mau pergi kamu?" tanya Brian, menatap penampilan Heri yang sudah rapih khas anak muda mau kencan.

"Iya mau pergi sama temen. Biasa," jawab Heri sambil nyengir tanpa dosa.

"Sama Santi?"

Heri terkejut karena tebakan Brian benar tapi dia langsung mengubah wajahnya yang tegang jadi biasa saja.

"Ngaco aja, ya nggak lah! Santi itu kan pacar kamu masa iya aku ngerebut pacar teman sendiri!" Heri mengambil gawainya yang tergeletak dimeja lalu mengantonginya.

"Heleh! Memang kamu pikir aku nggak tahu kebusukan kamu selama ini, hah!" Brian bangkit dari duduknya.

Wajah Brian sudah menyeramkan, menunjukkan emosi yang tidak dapat diredam. Brian menarik krah kemeja yang Heri kenakan.

"Puas kamu jelek-jelekin aku di depan Santi? Salah aku sama kamu apa! Bajigur!"

Bugh!

Satu pukulan mengenai pipi Heri. Laki-laki itu terjatuh dan langsung Brian kembali menarik kemeja Heri. Brian tidak memberi kesempatan untuk Heri menjelaskan dan Heri juga tidak mampu melawan Brian karena diselimuti oleh emosi.

Memang itu salah Heri, telah membuat Brian marah karena menusuk dari belakang. Heri suka sama Santi tapi sayang Santi malah suka sama Brian.

"Ambil sana kalau kamu memang mau sama dia! Aku sudah nggak peduli!"

Satu pukulan mendarat tepat dipipi Heri. Kedua pipinya sudah babak belur. Belum puas, Brian memberikan bogeman tepat di perut Heri hingga laki-laki itu jatuh tersungkur.

"Kamu memang nggak salah, tapi setiap gadis yang aku suka kenapa selalu memilih kamu!" ucap Heri menahan rasa sakit dan mencoba untuk bangkit.

Brian menendang tubuh Heri agar tidak bisa bangun. Puas memberi pelajaran dia langsung pulang. Tidak disangka jika orang yang dekat dengan Brian sejak kecil itu memiliki hati yang busuk.

Suara notifikasi messenger menyadarkan Brian dari lamunan masa lalu yang menjengkelkan. Kecewa sekali dengan Heri, hati Brian nggak sakit karena Santi di rebut tapi Brian sangat kecewa dengan sikap Heri. Padahal dia sudah dianggap saudara olehnya dan sekarang Brian kembali menemukan fakta yang selama empat belas tahun ini membuatnya penasaran. Tentang kepergian Ala yang tiba-tiba itu rupanya Heri yang telah membuat Ala pergi.

Brian sangat menyayangi Ala, tidak ada yang bisa merebut hati Brian selain Ala. Gadis itu telah berhasil membuat seorang Brian jatuh cinta. Kisah asmara yang indah itu harus berakhir hanya karena hasutan dari Heri.

[Heri memintaku untuk fokus ibadah dan hasilnya aku membencimu.]

Posisi Brian saat ini juga kecewa sama Ala. Kenapa dia tidak bertanya langsung padanya saat itu? Malah percaya sama semua omongan Heri yang tidak benar itu. Disini Brian yang menjalani hubungan dengan Ala, seharusnya Ala katakan semua itu dan pasti semua baik-baik saja karena Brian tidak melakukan hal yang Heri katakan.

[Ya itu karena kamu percaya sama dia. Aku tidak melakukan apapun bahkan foto mana yang aku ambil? Semua itu mengalir apa adanya dan perasaan kamu kepadaku memang tulus. Kalau kamu bilang ini sejak dulu, aku nggak akan biarin kamu pergi. Rupanya dibalik kepergian kamu itu Heri dalangnya. Awas saja kalau ketemu nanti.]

Kalau saja kejadian ini Ala katakan dulu, sudah pasti Heri habis ditangan Brian karena telah mengganggu kesayangannya. Sekarang, mau buat babak belur laki-laki itu lagi pun percuma pasti sudah lupa dan juga Brian tidak tahu dimana keberadaan laki-laki itu.

[Udah selesai dan jangan lagi bahas masa lalu. Aku lelah.]

Brian tidak membalasnya karena Brian pikir Ala lelah dengan aktifitas sehari-hari. Lagipula ini sudah larut malam, Brian juga ngantuk tapi nggak bisa tidur karena bahagia bisa bertemu sama Ala meskipun gadis itu sok cuek. Brian yakin nanti lama-lama Ala akan kembali sama sikapnya yang dulu. Mungkin saat ini karena baru bertemu jadi masih cuek padahal aslinya masih memiliki perasaan kepada Brian.

***

"Batal nikah? Yan, kamu ini jangan main-main, bulan pernikahan kamu itu sudah dekat malah kamu batalin. Apa kata kedua orang tua Maira nanti? Kalau kamu nggak serius kenapa malah kamu lamar dia waktu itu?" omel Bu Ranti. Syok karena pagi-pagi Brian sudah membuat kesal.

Pak Supri menyeruput kopinya dengan santai. Sudah paham dengan sifat Brian ini. Pasti belum bisa lupa sama masa lalunya dan juga ada alasan lain kenapa Brian batalin nikah sama Maira. Pak Supri memang selalu lebih percaya kepada Brian karena Brian selalu mengambil keputusan yang tepat, menolak dengan alasan yang logis. Tidak pernah asal dalam mengambil sebuah keputusan.

"Bapak juga sudah tanya kan waktu itu kamu yakin sama perempuan itu? Kamu masih ragu tapi mulutmu yakin," ucap Pak Supri, sambil nyomot pisang goreng lagi.

"Makanya kalau mau apa-apa dipikir lagi, Yan! Kamu ini malu-maluin keluarga aja!" Bu Ratmi kesal sampai menjewer Brian lagi.

"Ya dulu itu Brian cuma yakin kalau Maira pasti bisa membuat Brian lupa sama ... Siapa itu namanya yang kamu buat tato dibadan?" Pak Supri nampak berpikir keras, mengingat nama gadis yang membuat Brian seperti orang gila.

"Ala, Pak. Ibu jangan khawatir aku sudah bilang sama Ibunya Maira. Lagipula semalam aku lihat dia sama cowok lain. Aku juga punya buktinya!"

Brian mengeluarkan gawai yang ada disaku celana, lalu membuka galeri hasil tangkap layar isi pesan Maira dengan mantan pacarnya. Bahkan semalam Brian juga menemukan foto Maira bersama laki-laki itu yang di unggah diakun si laki-laki tersebut. Brian temukan melalui akun Maira.

Foto itu rupanya diambil semalam. Jadi Brian nggak salah lihat kalau Maira jalan sama cowok lain.

"Habis kencan dia kesini bawain martabak. Betina satu itu memang pintar ambil hati orang!" Brian mendengus kesal.

Bu Ranti dengan seksama membaca pesan Maira dan cowok lain itu. Lalu mengelus dada setelah membaca keseluruhan. Tidak menyangka kalau Maira setega ini sama Brian. Menyakiti hati putra sulungnya yang gantengnya nggak ketulungan.

Sementara Pak Supri biasa saja lagipula itu yang menjalani kan Brian dan pasti anak itu sudah mengambil keputusan dengan berpikir berkali-kali.

"Nanti Brian juga jadi nikah kok. Bapak sama Ibu tenang aja. Brian bakal cari mantu yang lebih baik dari dia," ucap Brian yakin sambil tersenyum bahagia.

Bertemu dengan Ala, menghabiskan malam minggu sama gadis itu lewat chatt rasanya membuat Brian nggak bisa buat nggak senyum-senyum sendiri. Hatinya lega karena sudah dimaafkan dan tahu penyebab Ala pergi. Brian nggak peduli lagi sama Heri, yang penting sekarang Brian mau menyelesaikan masalah sama Maira terus cari cara buat dapetin Ala lagi.

"Cari yang bener-bener. Kenalan dulu, deketin terus pahami karakternya. Jangan cuma tiga bulan kenal terus ajak nikah! Coba ini untung belum nikah kamu, Yan. Bagaimana kalau udah nikah sama dia." Bu Ranti menghela napas sambil geleng-geleng kepala.

Jadi kesal dengan Maira, padahal tadinya sudah sayang betul dan jadi mantu idaman. Eh malah kelakuan kayak gitu. Sudah selingkuh, jelek-jelekin anaknya lagi.

"Kalau ada di depan Ibu, sudah tak krues mukanya!" Bu Ranti meremas-remas tangannya karena kesal.

"Udah tenang aja biar jadi urusan aku, Bu. Maaf Brian sudah ngecewain Bapak sama Ibu. Brian janji nanti bakal cari pasangan yang benar-benar terima Brian apa adanya."

"Terus uang kamu yang udah keluar buat ini itu gimana?"

"Biarin aja, paling nanti acara pernikahan itu bakal tetep terjadi, cuma bedanya ya calon mempelai laki-lakinya aja yang ganti."

Pak Supri pun tertawa, tapi tidak lama karena mendapat geplakan dipundak dari Bu Ranti.

"Kalau gitu aku mau ke rumah Maira dulu."

"Yo sarapan dulu to, Yan!"

***

Sementara ditempat lain, Ala baru saja bangun ketika jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Semalam dia nggak bisa tidur karena kepikiran Brian. Nggak nyangka kalau dia bisa bertemu lagi sama Brian dan menyelesaikan masalah yang dulu belum usai.

Hati Ala lega sekaligus senang karena bisa chattingan sama Brian langsung. Nggak kepo lagi pakai akun fake soalnya akun Ala asli sudah berteman.

Sekarang Ala mau menata hatinya karena Brian udah mau nikah, masalah selesai jadi Ala juga harus membuka hati buat orang baru.

Baru saja niat mau buka hati, notifikasi dari aplikasi messenger masuk. Balon percakapan itu muncul rupanya ada pesan dari Brian.

[Pagi, La. Lagi apa?]

Ah, kalau begini bagaimana Ala mau buka hati? Brian lagi-lagi nongol. Ala pikir laki-laki itu bakal menghilang setelah semua masalah selesai.

[Pagi. Tiduran aja.]

Ala masih mode cuek, tapi bibirnya terus tersenyum. Rasanya tuh kangen diucapin selamat pagi sama orang tersayang, hanya saja orang tersayang itu sudah milik orang lain. Ala nggak mau rebut Brian. Biarlah Ala kubur rasa itu dan berusaha buat buka hati lagi seperti Brian.

[Tinggal dimana sih sekarang?]

Brian mulai kepo sama Ala, chattnya juga biasa seolah nggak terjadi apa-apa semalam.

[Bekasi.]

Mau tanya balik keberadaan Brian tapi Ala sudah tahu jadi malas buat basa-basi lagi. Ah, rasanya Ala bingung sekarang.

"Ini cowok udah punya calon malah ngechat pagi-pagi! Bikin kesel aja. Kalau kayak gini kan nggak bagus buat jantung dan hati gue!" keluh Ala.

Dia pun bergegas buat mandi. Lalu bikin sarapan karena perutnya sudah lapar. Secangkir kopi dan roti dengan selai cokelat itu menjadi menu sarapannya. Tinggal di kost memang harus bisa mandiri. Tadinya Ala pikir dia nggak bisa mandiri dan jauh dari kedua orang tua. Nyatanya Ala berhasil dan malah nyaman berada di kota Bekasi dan malas kembali ke tanah kelahirannya.

Ala pun mengambil gawainya lagi, sudah ada chatt dari Brian.

[Kerja apa, La?]

[Udah lama tinggal di Bekasi?]

Ala menghela napas panjang. Demi kenyamanan hatinya Ala membalas dengan singkat.

[Lumayan.]

Terkesan cuek dan sombong memang ketika Ala membaca kembali semua balasan yang dia kirim. Hati Ala sakit karena sudah sok cuek tapi mau bagaimana lagi, ini cara Ala buat move on kan? Apa yang dia harapkan dari perasaannya sekarang? Jika orang yang sangat dia cintai akan menjadi milik orang lain.

Cara melupakan seseorang itu kan memang harus bertahan dengan rasa sakit sampai benar-benar lelah lalu membuka lembaran baru.

Meski Ala pernah dipaksa untuk berpisah dengan Heri dan itu Ala baru tahu semalam kalau Heri menghasut Ala, sama aja Heri telah merusak hubungannya dengan Brian tapi Ala nggak mau bales merusak hubungan Brian dengan calon istrinya. Biarlah Brian menemukan kebahagiaannya sendiri dan Ala bertahan dengan perasaan itu sampai bisa membuka lembaran baru untuk orang baru.

Bersambung....

Selamat membaca yaa, jangan lupa like, komen dan subscribe. Hehe gimana kisah Brianala ini menurut kalian??

Cek ig othor yaa ... Ada visualnya: Alaish Karenina

1
Fa'iqoh Siti Elok
idih bener kan alanih sok jual mahal, padahal mah masih bucin akut, nggak ada kabar dari bang bri jg rasanya rinduu
Alaish Karenina: 🤣🤣🤣 Ala memang gitu sok jual mahal.
total 1 replies
Muhammad Fadil
up thorr
Alaish Karenina: iya kak ☺️
total 1 replies
Fa'iqoh Siti Elok
wah sama sama melow ini judulnya, kapan kapan di buat nggak sengaja ketemu terus dibuat ala ala india biar kocak, wkwkwkekkk
Fa'iqoh Siti Elok: iya dong
Alaish Karenina: sambil hujan-hujanan ya kak ,🤣🤣
total 2 replies
Lee Mba Young
ya kl cinta gk mungkin pacaran ma wanita lain, pasti ttp setia. giliran maria berkhianat Brian nguber ala lagi. coba si calon pengantin gk berkhianat pling juga ala ttp di tinggal kawin. laki mbladhus itu kl ala balikan ya bodoh bnget. batal nikah bukan krn cinta ma ala tp krn di khianati. karma lah.
Alaish Karenina: mbladus itu apa kak?
total 1 replies
Fa'iqoh Siti Elok
wkwkwkk Brian pasti shok liat perubahan ala
Alaish Karenina: Kejang-kejang malahan, Kak.
total 1 replies
Lee Mba Young
Aneh memang perempuan, dah putus masih ngarep balikan, kyak gk ada laki lain saja. masih mending putusnya pas pacaran drpd dah nikah mlh cerai. pdhl si laki dah moveon dn hampir nikah ma wanita lain,si wanita masih ngarep.br kena WA mantan dah klepek klepek kepikiran 🤣.oalah alah. cm perempuan bodoh yg cinta ma pacar melebihi cinta ma Tuhannya. coba kl gk cinta mati pasti dah move on. kl balikan sayang bnget cantik cantik cm balikan ma mantan.
Alaish Karenina: cowoknya juga belum bisa move on kok, Kak. Mereka masih sama-sama saling mencintai.
total 1 replies
Fa'iqoh Siti Elok
ih sok polos dasar si mair, sebel sama mair
Alaish Karenina: sabar kak sabar
total 1 replies
Fa'iqoh Siti Elok
aah ala mah sok jual mahal padahal sih hatinya lagi soraksorai gem bira sampai bikin parti disco gitu yakan
Alaish Karenina: iya bener, bahagianya banget-banget tp sok cuek
total 1 replies
Fa'iqoh Siti Elok
makin penasaraaaaan
Fa'iqoh Siti Elok
wah, ini dari sudut pandangnya bri ya, menarik, lanjut kakak
Alaish Karenina: iya kak ☺️
total 1 replies
Fa'iqoh Siti Elok
aaahh makin suka sama ceritanya bikin deg deg eh
Fa'iqoh Siti Elok: jangan lupa lanjuuut
Alaish Karenina: terima kasih kak syg 😊
total 2 replies
Fa'iqoh Siti Elok
aaah so sweet sekaliii
Alaish Karenina: hihi ... Brian memang sweet
total 1 replies
Fa'iqoh Siti Elok
ah begitulah cinta deritanya tiada akhirnya, tapi bahagia apabila sama2 dirasa
Alaish Karenina: iyaa memang, kak. sakitnya nggak main-main
total 1 replies
Fa'iqoh Siti Elok
cintanya sama sama dalam, makin penasaran sama kisah mereka,
semangat kakak,
Alaish Karenina: siap kak syg 😊
total 1 replies
Fa'iqoh Siti Elok
iiihhh greged banget deh, lanjut kak
Alaish Karenina: hihi siap kak syg 😊
total 1 replies
Fa'iqoh Siti Elok
sampai sini udah kerasa feelnya, kayaknya bakalan seru nih cerita ala ama Brian, soo semangat kakak lanjut up tiap hari kalau bisa, yang rain jg jangan lupa up udah penasaran, yg ini jg yaa makin seru soalnya
Fa'iqoh Siti Elok: wah nggak sabar nunggu rain muncul lah
Alaish Karenina: btw Rain udah update kemarin cuma kok belum muncul. 😔
total 2 replies
Fa'iqoh Siti Elok
masih penasaran kakak,
Fa'iqoh Siti Elok: sama sama kakak, semangat up buat ala sama rain
Alaish Karenina: terima kasih kakak syg 😊
total 2 replies
Fa'iqoh Siti Elok
absen, moga ceritanya lebih seru dari rain
Alaish Karenina: terima kasih Kaka syg 😊
total 1 replies
Noey Aprilia
Hai kk....
udu mmpir....
btw...ni pnglman pribadi y????
🤭🤭🤭
Alaish Karenina: Hay, terima kasih yaaa. hehe kasih tau gak yaa 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!