Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Siska juga pasang
Kabar tentang Siska yang sekarang mulai terkenal membuat Andini agak heran karena teman nya ini memang banyak berubah dari segi wajah dan juga postur tubuh nya, sudah satu bulan ini orang orang membicarakan dia bahwa Siska walau pun janda tapi kalau di ah ah masih rasa perawan, rasa nya sekarang dia mulai banyak uang karena satu orang saja Siska memberi tawaran lima belas juta rupiah, jadi bila yang sedang tidak punya uang untuk membeli Andini yang mencapai tiga puluh juta atau bahkan lebih, maka mereka lari nya pada Siska dan mereka bisa merasakan jepitan kerang janda rasa perawan yang sangat lezat menggigit.
Pakaian Siska juga mulai bagus bagus karena satu bulan itu hal yang gampang untuk dia mencari uang, semua kebutuhan nya bisa tercukupi karena sekarang bisa mendapatkan lima belas juta dari satu orang saja. Aldi begitu senang karena Ibu nya punya banyak uang sehingga mampu membelikan jajan dan juga mainan yang sangat Aldi inginkan, Siska tersenyum hambar karena di dalam hati nya ada yang mencela bahwa dia memberi anak nya makan dari uang lendir, namun mau bagai mana lagi karena dia suami juga tidak punya untuk tempat bergantung, sama juga hal nya dengan Andini yang terpaksa menjual diri. Andini awal nya bukan karena ekonomi tapi karena perbuatan buruk adik nya.
Perubahan yang mencolok ini lah yang membuat Andini penasaran di buat nya, apa lagi dia juga mendengar gosip dari mulut para pria yang menjadi penonton langganan, mereka membicarakan Siska yang sekarang rasa nya berubah menjadi enak. Andini bukan nya iri dengan teman nya yang mulai menanjak senang, namun dia hanya penasaran saja apa benar kalau Siska juga pakai susuk yang sama seperti dia pakai, maka ketika malam ini sedang istirahat menyanyi, Andini mendekati Siska yang sedang toch up make up nya di atas panggung bagian agak kebelakang karena tak ingin di lihat oleh penonton.
"Jam istirahat mu ya?" Siska bertanya seperti biasa.
"Aku mau makan, Mbak sudah makan belum?" tanya Andini.
"Sudah, maka nya ini pakai lipstik lagi." sahut Siska.
"Sekarang Mbak cantik sekali, seperti ada yang berubah." Andini mulai ingin bicara.
"Bsa saja kamu, aku pakai skincare dari itu loh." Siska mengedipkan mata.
Yakin sudah rasa nya Andini kalau Siska memang pakai susuk yang sama seperti diri nya, sudah di beritahu oleh Mbah Karso bahwa orang yang pakai susuk ini aura nya memang sangat terbuka dan ada sisi gelap nya juga, dari tubuh mereka menimbulkan aroma sawo yang sangat manis karena itu lah bau nya si genderuwo.
"Mbak, kamu pakai susuk itu kan?" tanya Andini langsung.
"Susuk apa? kan kamu memang tahu aku pakai susuk." Siska menjawab sambil tersenyum.
"Bukan susuk yang di wajah maksud ku, tapi yang di tawarkan oleh Mbah Karso saat itu." jelas Andini.
"Kamu pakai juga?" Siska bertanya balik karena awal nya Andini tak mau mengaku.
Kini kedua nya sama sama terdiam karena mereka memang pakai susuk tersebut, lama kemudian Andini pun mengangguk membenarkan bahwa dia pakai susuk yang menumbalkan nyawa orang. susuk paling berat yang ada di Mbah Karso, mereka sama sama memakai nya.
"Kamu sudah pernah bertemu genderuwo nya, Mbak?" Andini berharap itu bukan Seno.
"Tentu saja pernah, sudah satu bulan aku pakai ini." jawab Siska jujur.
"Siapa nama nya?" tanya Andini cepat.
"Seno, dia bilang itu nama nya." jawab Siska.
Harapan apa yang sebenar nya Andini pikirkan, nama nya juga susuk yang sama maka pasti iblis nya juga sama, dan yang pasti bukan mereka berdua saja yang pakai susuk ini karena pasti nya ada banyak lagi pengikut iblis. Seno adalah suami mereka bersama dan entah bagai mana cara dia membagi waktu, satu malam yang sama dengan banyak wanita yang jadi pengikut nya.
"Kita adalah madu." Andini tertawa miris dengan jalan hidup nya.
"Begitu kuat ya suami ghaib kita sehingga istri sebanyak ini pun dia masih begitu berenergi." Siska juga menjawab nya sambil tertawa.
Kisah hidup dua orang pelacur yang sama sama memakai susuk genderuwo dan suami mereka juga sama, kini mereka mencari mangsa sendiri sendiri tanpa harus bermusuhan karena mereka sama sama pengikut iblis yang berada di jalan yang salah. Siska dan Andini tahu bahwa jalan yang mereka ambil ini adalah sesat, namun mau bagai mana lagi karena mereka adalah tulang punggung untuk sebuah keluarga yang tanggungan nya sangat berat dan juga banyak.
"Jadi apa besok kita kalau mati ya?" Siska malah membahas kematian.
"Entah akan mendapat masa tobat atau tidak." Andini menghisap rokok nya.
"Bila nanti uang ku sudah banyak maka aku akan membuka usaha agar penghasilan ku bukan dari ini saja, saat nanti aku sudah tua dan tidak laku lagi maka aku masih punya usaha itu." Siska mengeluarkan keluh kesah nya.
"Bagus lah, aku masih belum kepikiran kesana karena uang yang ku dapat sebagian masuk tabungan." angguk Andini.
"Jadi kau mencari tumbal di mana?" Siska menatap gadis yang sudah ia anggap adik.
Andini tersenyum sekilas menatap Siska yang kelihatan nya cukup penasaran, mungkin saja dia masih bingung mau cari tumbal di mana karena dia tak punya dendam dengan orang orang kampung sini, kalau pun dendam paling jug adengan omongan nya seorang tetangga, Andini tak tahu apa kah wanita bisa di tumbal kan dalam susuk ini karena selama lima tahun ini dia mencari nya tumbal laki laki terus.
"Orang yang dulu memperkosa ku, dia menjadi tumbal untuk Seno." jawab Andini.
"Jadi mereka berlima mati itu karena ulah mu?!" Siska mendelik kaget.
"Lebih baik mereka saja yang ku tumbal kan, dati pada pria yang membeli ku! karena bila pembeli ku mati, siapa lagi yang akan memberiku uang." sahut Andini.
"Kau benar! lebih baik orang yang sudah menyakiti kita saja yang pantas kita bunuh." angguk Siska setuju.
"Aku tidak tahu apa wanita bisa di jadikan tumbak." lirih Andini.
"Apa lebih baik kita tanya saja sama Mbah Karso?" tanya Siska.
"Kapan Mbak akan kesana? ayo bareng saja kita harus akur karena kita adalah madu." gurau Andini.
Siska berniat untuk datang kerumah nya Mbah Karso lagi untuk bertanya apa kah bila wanita bisa di jadikan tumbal, karena banyak para wanita yang berkata buruk serta menyakitkan untuk dia selama ini, bahkan mereka menghina anak nya juga karena lahir dari wanita miskin dan hanya seorang biduan malam.
Kasar sm ibu jg dosa, ga kasar koq makin keterlaluan kelakuan Ibu Semah