Novan dan Diana menjalin hubungan sekitar empat tahun lama nya sejak mereka sekolah SMA, sudah banyak yang Novan berikan pada gadis cantik berdarah minang itu.
namun suatu hari Novan melihat Diana malah bersama pria lain yang menggunakan mobil mewah, sejak saat itu juga hubungan mereka renggang, tak lama Diana sakit dan selalu menjerit jerit karena gigi yah semula bagus itu mengeluarkan banyak nanah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Flasback
"Dianaaaa."
Pak Bujang menjerit keras ketika tubuh Diana hilang di tarik oleh tangan gurita yang sangat aneh itu, entah gurita atau barang lain nya karena terlihat sangat menyeramkan sekali. bukan buaya atau hewan lain nya yang mencelakai Diana karena sekarang dia sudah masuk kedalam dasar rawa, bagai mana nasib nya pun tidak ada yang tau.
Sementara yang melihat juga sangat panik dengan keadaan ini, niat nya ingin menolong tapi tidak bisa bergerak karena di hadang buaya. Deni yang sedang berusaha mengalihkan perhatian buaya itu juga mendadak heran, buaya seolah takut dengan akar gurita yang membawa Diana masuk kedalam rawa yang sebenar nya tidak begitu dalam hanya luas saja.
"Bagai mana dengan anak ku?" Pak Bujang lemas di atas pohon.
"Sabar ya, Pak." Joni juga kasihan melihat Diana.
"Tadi bagai mana kok mendadak saja dia lari begini, Pak?" tanya Yoto hati hati karena takut pula menyinggung hati nya Pak Bujang yang sedang gundah.
Flasback.
Ketika hari sudah mulai manandakan akan hujan, mendadak saja Diana kumat sampai meraung raung parah, bahkan dia berteriak ada pocong di sudut rumah membuat Bu Hasnah kaget juga karena ada hantu yang tiba tiba datang. walau Bu Hasnah juga tidak melihat langsung, namun dia merasa memang ada yang aneh di rumah nya.
Diana juga mengamuk nya tidak biasa sehingga membuat Bu Hasnah kian panik saja, sudah di tenang kan atau di beri obat pun dia tetap tidak mau diam. di tambah dengan suara petir yang menyambar nyambar, listrik juga padam sehingga pandangan mendadak kabur tidak bisa melihat dengan jelas.
Deni dan Pak Bujang sedang makan malam dengan di terangi lilin, sehingga mereka hanya mendengar suara Diana dan Bu Hasnah yang kian panik saja. Pak Bujang bukan nya sedang makan santai, kasihan kepada sang istri yang begitu panik mendiamkan Diana, Deni juga sam hal nya sampai nasi tidak bisa mau masuk tenggorokan.
"Pocoooong, ada pocong mulut nya berakar!" pekik Diana.
"Istigfar, kamu sangking sakit nya jadi halusinasi." Bu Hasnah memeluk Diana.
"Dia yang membuat gigi ku sakit, Buuuu! aaaggkk dia mau merogoh gigi ku." pekik Diana lagi.
"Pejam kan mata nya saja, biar tidak kelihatan ya." bujuk Bu Hasnah kalang kabut.
"Aaagkkk!" Diana kejang dengan mulut terbuka lebar.
Mungkin orang lain mengira dia kejang karena sakit gigi kumat lagi, setidak nya itu lah yang ada dalam pikiran Bu Hasnah karena dia pun tidak bisa melihat wujud pocong yang kata Diana ada di sudut rumah mereka sambil menatap diri nya.
Tapi apa yang orang lain lihat dan Diana rasakan sungguh jauh berbeda, pocong itu membuka mulut nya hingga akar yang seperti tangan gurita menjalar keluar dan menerobos masuk kedalam mulut Diana, dia mengorek gigi dan yang lain nya mencekik leher gadis ini maka nya dia jadi kejang tidak karuan.
"Kau akan sama seperti ku bila sudah mati nanti, aku juga menderita seperti mu dulu nya." ujar pocong tertawa kencang.
"Lepaskan aku!" Diana berteriak kencang.
"Akibat dari keserakahan mu kau akan menderita, pelacur seperti mu memang harus menderita." ujar pocong itu lagi.
"Aku berhubungan badan dengan Beno atas dasar sukaaaa!" pekik Diana kencang.
Bu Hasnah terperangah mendengar ucapan anak nya barusan, tepat pula Deni dan Pak Bujang sudah muncul sehingga mereka pun ikut dengar apa yang Diana katakan barusan. sudah sejauh itu hubungan Diana dan pria yang baru di kenal nya, mungkin saja mereka tidak akan sekaget ini bila Diana menyebut Novan.
Sebab Novan adalah kekasih nya Diana sejak lama, tapi ini Beno. pria yang baru di kenal nya, memang mereka kerap pergi malam bersama, mungkin saja malam malam begitu lah yang sudah Diana dan Beno lewati karena tidak tahan dengan godaan setan. bisa jadi setan nya juga adalah mereka, maka pantas bila Novan mendadak putus.
"Ini lah biang masalah nya, kau di putus kan Novan karena dia tau kau selingkuh kan!" Deni tersulut emosi.
"Mereka putus?!" Bu Hasnah dan Pak Bujang kaget lagi.
"Novan yang bilang padaku bahwa mereka putus sungguhan, ku rasa karena Novan tau bahwa Diana selingkuh." Deni merasa adik nya sudah keterlaluan.
"Aaaaggkkk, sakiiittt! pocong itu ingin membunuh ku, tolong aku tidak mau mati." jerit Diana.
"Apa jangan jangan Novan yang membuat santet untuk Diana? bisa jadi begitu kan karena dia sakit hati." tebak Bu Hasnah.
"Tidak baik menuduh orang sembarangan, Bu!" Deni tidak setuju dengan ucapan Ibu nya.
"Itu bosa saja, mungkin Novan tau Diana sudah berhubungan badan maka nya dia ingin putus lalu membuat santet." kekeh Bu Hasnah.
"Kalau pun Novan yang membuat santet, memang nya kita bisa apa juga?" Pak Bujang lemas sudah.
"Kamu gimana sih, Pak? anak kita ini sedang di santet, memang ku rasa tidak ada orang sakit gigi sampai begini." teriak Bu Hasnah.
"Lalu kau mau apa?! anak mu yang salah dan tidak tau terima kasih, kurang baik apa Novan sama dia dan juga keluarga!" bentak Pak Bujang.
"Setidak nya kita datangi dia untuk minta maaf." Bu Hasnah menurunkan suara nya.
"Memang nya Ibu punya bukti kalau Novan yang sudah membuat Diana sakit?" Deni menatap Ibu nya.
Bu Hasnah terdiam karena memang cuma prasangka saja, Diana yang kian kesakitan mulai lepas kendali bersama dengan suara petir yang menggema di alam manusia. Diana juga kian tantrum dan tubuh nya ada yang kejang, masih di pandangan nya ada pocong yang tertawa senang dengan mulut mengeluarkan tangan gurita.
"Hentikaaaaan, ku mohon hentikaaan!" pekik Diana.
"Coba lah sebut nama tuhan mu, Diana!" Deni kesal sekali karena Diana tidak pernah menyebut nama allah.
"Pantek!"
"Memang dasar kau setan, pantas saja allah memberi mu rasa sakit." geram Deni.
"Cukup, Den! adik mu sedang sakit jadi tidak bisa mengendalikan mulut nya." Bu Hasnah kasihan pula melihat Diana yang kesakitan tapi di marahi.
"Saat sehat apa dia juga pernah ingat allah, andai kan ini memang perbuatan Novan maka aku akan sangat setuju dengan nya!" Deni pergi dan duduk di teras.
Sedangkan Diana tambah histeris dan sama sekali sudah tidak bisa mau di pegangi, Pak Bujang yang mau memegang saja tidak bisa lagi karena Diana bergerak gesit. setidak nya itu yang mereka lihat, padahal nyata nya Diana sedang di banting dan di tarik sana sini dengan pocong yang bermulut gurita seram.
ws mau sakaratul gk sadar²..
melu gemes akk kalau ketemu org macam gitu didunia nyata.
trkdg mlh play victim . hadeh