Bahira Isvara Aisyah, dia gadis cantik bercadar yang berkulit putih dan bermata lentik.
Aisyah di jodohkan oleh orang tua nya saat memasuki usia dua puluh tahun, saat dirinya baru menggelar status nya sebagai mahasiswa di fakultas negeri disalah satu kota metropolitan.
namun siapa sangka, suaminya yang bernama Abimana Satya Nugraha menolak mentah-mentah kehadiran Aisyah.
Lalu bagaimana dengan Cinta Aisyah?
Apakah Aisyah akan tetap menerima pria itu yang baru saja sah menjadi suaminya?
atau bahkan akan meninggalkan suaminya?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Cinta Aisyah By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
*Cinta Aisyah*
Di bawah sinar bulan yang lembut,
Di antara kerlip bintang yang menari,
Ada nama yang merangkai kerinduan,
Aisyah, yang indah dan memikat hati.
***
Isak tangis Aisyah di kamar mandi, di tambah dengan suara kran air yang Aisyah nyalakan agar suara tangisnya tak di dengar oleh Abi.
"Aku sudah salah langsung menaruh hati padamu mas, aku kira aku akan bahagia setelah menikah denganmu, ternyata rasa sakit yang aku dapatkan di malam pertama ini." Lirih Aisyah di depan wastafel menumpahkan seluruh air mata nya seakan mengadu pada cermin di hadapan nya.
"Kurang apa aku sebenarnya mas, tanpa melihatku lebih dulu, kau menilai aku wanita yang aneh. semua ini, tubuh ini, wajah dan kehormatanku selalu aku jaga selama ini, ku persembahkan untuk seseorang yang sudah menjadi suamiku, tanpa di lihat oleh pria lain dan hanya untukmu mas." isak tangis Aisyah semakin menjadi, seakan rasa sakitnya semakin dalam.
Setelah cukup lama di kamar mandi, Aisyah kemudian keluar dengan perlahan dan sudah di lengkapi dengan pakaian syar'i nya juga tak lupa memakai cadar. Perlahan Aisyah mendekat ke arah tempat tidur untuk merapihkan nya agar suaminya nyaman jika saat tidur nanti.
Namun saat Aisyah melangkah ke arah balkon, dia justru tak melihat suaminya lagi di sana. Aisyah mencari kesana kemari di kamar nya berharap menemukan suami nya di dalam kamar. Namun saat membuka pintu ruang ganti Aisyah di kagetkan dengan sosok pria gagah tinggi dan tampan sedang mengganti bajunya di sana.
"Astaghfirullah." Aisyah menutup pintu nya kembali dan berbalik memunggungi pintu.
Saat sedang menetralkan jantung nya yang berdetak kencang, pintu itu kembali terbuka dan Aisyah membalikkan tubuhnya menghadap pintu karena kaget.
"Kenapa.?" tanya Abi dengan suara datar nya.
Aisyah hanya diam menunduk tanpa berani menatap pria yang di hadapannya.
"Tidurlah! Aku akan tidur di kamar sebelah." kata Abi.
Kemudian Abi berjalan melangkah keluar kamar meninggalkan Aisyah yang masih berdiri mematung dan menutupnya kembali untuk tidur di kamar tamu apartemen itu.
Aisyah yang masih berdiri di depan kamar ganti mendengar pintu kamarnya tertutup langsung runtuh seketika jatuh duduk di lantai sambil menangis dalam diam tanpa suara. Sakit, begitu hancur hatinya. Baru saja menikah dia sudah di hadapkan dengan kenyataan yang mendapat luka dalam di hatinya.
Dan Abi yang baru saja masuk ke dalam kamar tamu menjatuhkan dirinya di atas kasur menghembuskan nafasnya kasar.
"Hufftt..! Aku harus bagaimana bicara dengan nya?" Abi bergumam pada dirinya sendiri.
"Besok saja lah aku bicara, agar dia tak berharap padaku nantinya." sambung Abi kemudian menutup matanya karena sudah sangat lelah hari ini.
Dikamar Aisyah, dia yang sudah merasa lega mengeluarkan semua tangisan nya kemudian beranjak bangun dari duduk nya di lantai dan berjalan perlahan ke sisi tempat tidur, dengan perlahan Aisyah duduk lalu membaringkan tubuhnya disembarang tempat tidur. Di tatapnya langit-langit kamar masih dengan tetesan air mata nya.
"Sebenci itukah kamu padaku mas, sampai kau pun tak mau berada di satu ruangan denganku?" Aisyah bicara pada dirinya sendiri, kemudian berusaha memejamkan matanya hingga terlelap dengan sendirinya.
***
Pukul dua dini hari, Aisyah sudah bangun dari tidur nya masih dengan posisi yang sama saat dirinya tidur semalam.
Aisyah mengerjapkan matanya perlahan dan bangkit dari duduknya di sisi tempat tidur. kemudian matanya mengelilingi satu ruangan untuk mencari jam dinding, setelah menemukan nya Aisyah melihat ternyata sudah waktunya dia sholat tahajud.
"Sudah jam dua lebih ternyata." kata Aisyah dengan suara serak khas bangun tidur.
Aisyah kemudian menuju kamar mandi tak lupa mengunci kamar nya lebih dulu agar Abi tak sembarang masuk dan melihat dirinya tanpa penutup wajah. Karena Aisyah sudah berjanji untuk tidak memperlihatkan wajahnya sebelum Abi sendiri yang memintanya.
Setelah selesai mengambil air wudhu Aisyah melaksanakan sholat tahajud dengan khusuk. Selesai sholat dirinya ingin sekali kembali tidur, namun dia urungkan karena ingin mengaji untuk menenangkan hatinya yang seakan berisik ditelinganya.
Abimana yang berada di kamar sebelah merasa terusik dengan suara merdu yang samar-samar dia dengar dari kamar Aisyah. Abi yang penasaran langsung bangun dan melihat jam dinding ternyata baru jam tiga pagi.
"Suara siapa itu? Apa suara Aisyah?" kata Abi bicara dengan dirinya sendiri.
Abi yang semakin penasaran lalu berjalan perlahan keluar kamar dan menempelkan telinganya di depan pintu kamar Aisyah yang masih tertutup. Setelah memastikan itu suara Aisyah dirinya dibuat kagum mendengar suara Aisyah yang merdu saat mengaji.
"Suaranya indah sekali, lembut dan merdu." ujar Abi tanpa sadar terpesona akan suara indah Aisyah.
Saat sedang mendengar suara Aisyah dari balik pintu kamar Aisyah, tiba-tiba pintu kamar Aisyah terbuka dan,
Brugh...
"A..aaa.." jerit Aisyah saat Abi terjatuh menindih Aisyah yang berada dibawahnya.
Mata keduanya saling menatap tanpa berkedip sedikitpun, lalu Aisyah bicara pada hatinya.
"Subhanallah, mas Abi tampan sekali."
Begitu juga dengan Abi yang terpana melihat kecantikan mata Aisyah.
"Ya Tuhan, matanya indah sekali, apa wajahnya juga cantik seperti matanya?"
Namun seketika lamunan Abi yang terpaku melihat keindahan mata lentik Aisyah buyar saat mendengar Aisyah bicara.
"Ka-kamu sedang apa mas?" tanya Aisyah dengan suara gugupnya, masih di bawah kungkungan Abi.
Abi yang masih berada di atas Aisyah langsung bangkit dan berdiri begitu juga dengan Aisyah yang perlahan bangkit dari jatuhnya, wajah Abi sudah memerah menahan malu tak tau harus menjawab apa dari pertanyaan Aisyah.
"A..Aku, emm.. aku, itu anu." gugup Abi sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Permisi mas aku mau ke dapur." Aisyah tak memperdulikan jawaban Abi langsung berjalan perlahan menuju dapur untuk menghilangkan rasa gugupnya di sana.
Abi yang sudah melihat Aisyah pergi langsung menghembuskan nafas nya kasar.
"Hufftt.. kamu sebenernya kenapa sih Abimana? Bikin malu diri sendiri saja! Huh." kemudian Abi berbalik melangkah menuju kamarnya untuk menghilang sesaat agar rasa malu pada Aisyah sedikit pudar.
Aisyah yang kini sudah berada di dapur mengambil botol air mineral kemudian membuka dan meminum nya tanpa nafas sampai air dalam botol itu tinggal setengah.
"Hah.. hah.. Astaghfirullah, sedang apa mas Abi di depan kamar tadi?" dengan nafas terengah-engah seperti habis olahraga Aisyah menetralkan jantungnya yang berdetak kencang sampai membuat tubuhnya gemetar.
Tak terasa drama yang di buat mereka berdua kemudian terdengar suara adzan subuh dari luar gedung. Subuh menjelang, dan Aisyah langsung beranjak pergi ke kamarnya untuk melaksanakan sholat subuh. selesai sholat Aisyah di kejutkan dengan suara ketukan.
TOK..TOK.. Abi mengetuk pintu kamar Aisyah.
Aisyah yang tau itu suaminya langsung segera memakai cadarnya dan membukakan pintu kamar nya.
"Apa kamu sudah selesai sholat?" tanya Abi saat melihat Aisyah di hadapan nya.
Aisyah hanya menganggukan kepalanya menunduk tanpa menatap suaminya.
"Baiklah, saya mau bicara denganmu, saya tunggu diruang tengah." kata Abi lagi dengan suara datarnya kemudian pergi menuju ruang tengah.
Aisyah yang sudah melihat Abi pergi kemudian menutup pintu kamarnya kembali tak lupa menguncinya. Aisyah yang sudah menutup pintunya, menyandarkan punggungnya di pintu kamar dan bertanya pada dirinya sendiri.
"Mas Abi mau bicara apa? Kenapa wajahnya serius sekali? Apa dia akan menceraikan aku?"
...----------------...
Bersambung...
***
Hay para pembaca setia Cinta Aisyah, terus dukung aku dikarya terbaruku yaa.. Aku usahakan setiap hari update demi kalian..
😘😘😘
See you..
kk hadiah satu cawan kopi ☕ utk Rahma