Astin yang sakit 3 hari telah meninggal duni, tetapi sebuah jiwa yang tersesat mengambil ahli tubuhnya.
Astin lalu berubah menjadi sangat berbeda, memberi kejutan pada orang-orang yang selama ini menghina Astin.
Kejutan apakah itu?
Yuk baca untuk mengetahuinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Perempuan yang tak punya uang
"Apa yang kau lakukan di sini? Kau datang bersama Chika?" Naira memperhatikan sekitar mereka untuk mencari Chika, kalau Chika ada di sana maka akan menyenangkan untuk mengolok-olok perempuan ini.
Namun dia tidak menemukan Chika di manapun, hingga dia kembali menatap Astin, "kau sendirian?" Tanya Naira dengan rasa tak percayanya.
Perempuan desa ini bagaimana bisa sampai di tempat itu?
"Hm,,," jawab Astin dengan santai semakin membuat Naira keheranan.
"Lalu,,," Naira melihat ke arah barang-barang yang ada di atas meja, beberapa paper bag diletakkan di sana, yang tampaknya merupakan barang belanjaan Astin.
"Kau berbelanja sebanyak ini?" Tanya Naira tak percaya.
Astin mengangguk dengan tenang, "Hm,," jawab Astin singkat.
"Heh!" Naira tersenyum mengejek pada perempuan di hadapannya yang tampak bersikap begitu santai Padahal dia tahu kalau perempuan itu tidak memiliki banyak uang, "kau begitu percaya diri? Memangnya kau punya uang? Kau 'kan hanya anak desa yang hidup pengangguran," ejek Naira sambil berbalik menatap pelayan toko yang memegang tas limited edition, "tolong cepat hitung tagihanku."
"Eh? Baik," sang kasir pun berjalan ke arah kasir sebelah, di sana ada dua kasir sehingga bisa menginput data di kasir sebelahnya.
Meski begitu, wajahnya tampak pucat pasi, tidak tahu harus melakukan apa untuk semua barang-barang yang sebelumnya hendak dibeli oleh Astin.
Saat kasir itu hendak menginput barang yang ada di tangannya, Astin dengan cepat berkata, "Tunggu!"
Satu kata dari mulut Astin membuat semua orang menoleh ke arah Astin.
"Apalagi yang kau inginkan?!" Tanya Naira kesal, membuang-buang waktu saja terus melayani perempuan ini sementara dia hendak menggunakan tas itu ke sebuah pesta yang diadakan malam hari ini.
"Kalau aku mampu membayar seluruh tas ini dan juga tas limited edition itu, apakah kalian akan memberikannya padaku?" Tanya Astin membuat Naira tercengang.
Sesaat tercengang, Naira tertawa terbahak-bahak.
"Ha ha ha!" Tawa Naira membuat perutnya begitu sakit mendengar ucapan Astin hingga tak tahan air matanya sampai keluar ketika dia tertawa.
Sesaat setelah selesai tertawa, Naira dengan penuh kejijikan berkata, "Memangnya kau pikir kau siapa? Aku tahu uang bulananmu hanya 20 juta, dan satu tas di sini berharga lebih dari 50 juta! Kau membeli begitu banyak, dan tas limited edition ini berharga ratusan juta, Kau pikir kau bisa membelinya? Bahkan menabung satu tahun pun masih belum cukup untuk membeli satu tas ini!"
Para pelayan di sana semakin terkejut, tas-tas itu sudah diinput, dan ternyata perempuan di hadapan mereka ini hanya memiliki penghasilan 20 juta perbulan, ditambah biaya hidup, maka....
Mereka tidak mampu memikirkannya lagi!
Barang-barang yang diambil oleh astin cukup banyak, jadi....
Naira semakin tersenyum miring melihat reaksi para pelayan toko.
Dari Chika, dia tahu bahwa Astin hanya mendapatkan uang 20 juta perbulan, dan sebagian besar uang itu digunakan untuk bersenang-senang bersama Chika.
Bahkan untuk membeli satu tas mewah di toko tempat mereka berada pun uang itu tidak akan cukup, Jadi bagaimana bisa astin dengan percaya diri membeli begitu banyak barang di sana?
"Kau datang kemari tanpa tahu harga barang-barang di sini ya? Ah,,, tentu saja begitu,, selama ini kan kau tidak pernah menginjakkan kaki di pusat perbelanjaan ini, apa lagi menginjakkan kaki di toko mewah seperti ini, kasihan sekali Kamu mesti menikah dengan seorang pria kaya namun hidup Hanya pas-pasan. Dan sekarang kau datang kemari untuk mempermalukan dirimu sendiri dan termasuk keluarga suamimu? Tidak ada Chika yang akan membantumu di sini, jadi sebaiknya jangan berdebat denganku apalagi sampai berani-berani berebut tas denganku!" Ejek Naira dengan penuh kejijikkan memandang perempuan di hadapannya.
Astin hendak berbicara, tetapi perempuan di hadapannya mengabaikannya dan membuatnya kembali menelan kata-katanya sambil menatap Naira yang berbalik menatap pelayan yang sedang memegang tas limited edition, "aku yang akan membeli barang itu, perempuan ini tidak akan mampu membelinya, bahkan barang-barang yang ia sudah ambil ini,,,, sebaiknya jangan menginputnya dulu ke mesin kasir, atau kalian akan menderita," ucap Naira.
"Apa?" Sang pelayan terkejut, ia menatap teman kasirnya dan kemudian beralih menatap Astin.
"Aku sudah menginput semua barang-barang itu," ucap sang kasir sambil menggigit Bibir bawahnya, Bagaimana kalau kartu yang sebelumnya dipegang oleh Astin ternyata palsu?
Mereka tidak bisa membatalkan barang yang telah dibeli, jadi,,, merekalah yang akan mengganti rugi barang-barang itu jika tidak jadi diambil oleh para pelanggan.
Selain itu, mereka mengenal baik Naira, karena sering berbelanja Di toko mereka sehingga mereka lebih mempercayai ucapan Naira daripada ucapan seorang perempuan asing yang baru pertama kali datang ke toko mereka.
"Bagaimana ini?" Sang pelayan mengerutkan keningnya sambil menatap astin dengan kesal. Wajahnya mulai memucat.
"Bagaimana kalau kalian urus dulu tas itu untukku? Aku juga buru-buru," Kata Naira berbicara sambil melirik Astin dan melemparkan senyuman mengejeknya pada Astin.
kalo lihat jangan pingsan ya rik🤣🤣🤣