Tentang seseorang siswa laki-laki bernama Yunan, dia adalah pewaris dari Angkasa Grup. Namun, dia merasa diperlakukan tidak adil oleh ayahnya, semenjak sang ayah menikah lagi. Ayahnya lebih berpihak kepada ibu tiri dan kakak tirinya, yang berambisi mengusai perusahaan. Sementara ibu kandungnya telah meninggal dunia saat dia masih kecil.
Yunan hidup urak-urakan, dia sering mengikuti balapan motor liar di jalanan, bahkan dia sering bermasalah di sekolah. Saat ini dia menjadi siswa kelas 3 SMA di sekolah milik ayahnya. Banyak gadis-gadis yang memuja ketampanannya, mereka menyebutnya pangeran sekolah.
Tidak ada guru yang berani menghukumnya, selain guru biologi, guru cantik itu sama sekali tidak segan kepada Yunan yang notabenenya anak dari pemilik sekolah. Sehingga Yunan sangat kesal kepada guru itu.
Namun bagaimana jika ada sebuah kejadian tak terduga yang membuat Yunan dan guru biologi itu tiba-tiba menjadi sepasang suami-istri? Dan mereka harus merahasiakannya dari siapapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Dewasa Yang Curang
Dara dengan ragu-ragu mencoba untuk mencicipi masakan suami bocahnya, dia menganggukkan kepala, ternyata rasanya lumayan enak.
"Masakan kamu lumayan enak."
Yunan yang posisi duduknya berhadapan dengan Dara, dia tersenyum memperhatikan Dara yang sedang menikmati masakannya. Namun matanya menjadi fokus ke bibir Dara yang tipis dan menggoda, dia menjadi teringat kembali bagaimana dia merasakan manisnya bibir wanita dewasa itu.
Yunan menelan salivanya, dia segera memfokuskan dirinya untuk menikmati masakannya sendiri.
"Hari ini orang tuanya Angga, Doni, Niko, dan Ferdy akan datang. Aku tau dan percaya kamu tidak bersalah, tapi kamu harus bisa menurunkan sedikit saja emosi kamu itu, bicaralah yang sopan dengan orang-orang yang lebih tua darimu." Dara mencoba untuk memberikan nasihat pada Yunan.
Yunan mengangguk patuh, "Oke." kemudian dia mengunyah kembali makanan. Yunan sudah tau Dara mempertaruhkan pekerjaannya demi Yunan, tepatnya demi membela muridnya. Tapi Yunan akan berpura-pura tidak tau, Dara pasti akan canggung jika dia tau kalau Yunan mengetahui semua itu.
"Aku harap keberuntungan berpihak pada kita, kamu terbukti tidak bersalah, jadi kamu bisa terus sekolah di SMA Angkasa. Jika seandainya kamu masih sekolah disana, aku ingin kamu mulai fokus belajar, 6 bulan lagi kamu harus lulus lho." Dara menasehati Yunan kembali, sebagai seorang guru dia memang harus memberikan arahan yang benar pada muridnya.
Yunan menganggukan kepala lagi, "Oke."
"Jangan telat lagi berangkat ke sekolah, kamu harus mengerjakan semua tugas yang disuruh oleh guru, dan jangan pernah berani membantah guru-guru di sekolah. Jadilah murid yang baik."
"Oke."
Dara mengerutkan keningnya, tumben sekali Yunan tidak memprotes perkataannya, biasanya dia selalu tidak terima jika dia menasehatinya. Kini dia benar-benar terlihat seperti kucing yang penurut, hanya bilang oke sambil tersenyum manis dan menganggukkan kepala.
"Bagaimana nilai biologiku?" Yunan teringat dengan soal yang sudah dia kerjakan semalam.
Dara segera mengambil buku tulis Yunan di dalam tasnya yang dia simpan di atas meja, lalu memberikannya pada Yunan.
Yunan terperangah saat melihat tugasnya mendapatkan nilai 70, itu adalah nilai terbesar selama dia sekolah.
"Sebenarnya kamu pintar, hanya saja kamu malas belajar."
Yunan tersenyum smrik, dia menyimpan buku tulisnya ke dalam ransel. "Lalu kapan ulangan biologi?"
"Tumben sekali kamu menanyakan ulangan?" Dara malah balik nanya.
"Karena aku harus meminta hadiahku padamu."
Dara menjadi penasaran hadiah apa yang akan dipinta oleh Yunan padanya. Bagaimana jika ternyata dia minta yang aneh-aneh? Secara ternyata Yunan tidak sepolos yang dia bayangkan, buktinya Yunan berani mencium bibirnya semalam, dan ciuman itu hampir saja membuat Dara terhipnotis.
"Emm... oke aku akan memberikan hadiah padamu tapi kamu harus mendapatkan nilai 100, jika nilai kamu kurang dari 100, aku tidak akan memberikan hadiah yang kamu mau. Itu juga kalau kamu masih sekolah di SMA Angkasa."
Yunan menganga, "100?"
Sepertinya Dara sengaja mempersulitnya untuk mendapatkan hadiah yang Yunan inginkan, karena tau Yunan tidak mungkin mendapatkan nilai 100.
"Bagaimana kalau aku dapat nilai 90?"
"Tetap saja aku tidak akan memberikan hadiah yang kamu mau."
"Wah wanita dewasa yang curang! Padahal kemarin kamu hanya bilang akan memberikan hadiah kalau nilai ulanganku bagus." protes Yunan.
"Memang benar, tapi 100 adalah nilai yang paling bagus. Karena itu kamu harus semangat untuk mendapatkan hadiah dariku. Oke?" Dara tersenyum meledek melihat Yunan yang terlihat kesal.
Dara sudah selesai makan, dia meminum susu hangat yang telah disediakan oleh Yunan. Setelah itu dia segera berdiri, meraih tasnya diatas meja. "Kalau begitu aku pergi dulu!"
Dara pun pergi dari apartemen.
Yunan tidak merespon, dia masih kesal pada Dara karena mempersulit untuk mendapatkan hadiah yang dia mau.
Sebenarnya Yunan hanya ingin meminta Dara untuk menemaninya jalan-jalan dan nonton film di bioskop. Tapi karena Dara memberikan persyaratan yang sangat sulit, mendapatkan nilai 100 bagi Yunan sangat sulit, karena itu dia akan mengganti hadiah yang dia inginkan, mumpung Dara belum mengetahuinya.
"Oke, aku harus mendapatkan nilai 100, tapi aku akan meminta hadiah yang lebih spesial." Walaupun Yunan tidak yakin apa Dara sanggup akan memberikannya atau tidak.
Mau tidak mau Dara harus memberikannya jika dia berhasil mendapatkan nilai 100. Walaupun itu terasa mustahil baginya.