Alintha Clarissa•
Seorang gadis berparas cantik dan menawan,
di umur tepat ke 20 tahun nya. Ia di beri pilihan dua laki-laki yang akan menjadi pendamping hidupnya.
Degan berat hati ia menerima permintaan kedua orang tua nya untuk menikah dengan laki-laki anak dari sahabat nya
Siapakah yang akan menjadi suaminya?
Yuk baca!!!
Vote&komen cerita aku gays❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ndaagstinaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan!!
Alin dan Luna sedang sibuk menyiapkan bahan masakan, sementara Alvin dan Bryan sibuk bermain game di halaman belakang rumah.
“Bos, sebaik nya kau beristirahat saja. Biarkan aku dan bibi yang menyiapkan semua nya”Alin menggelengkan kepala nya seraya tidak mau , Luna hanya menghela nafas menatap Alin yang susah di bilangi itu
“Baiklah, tapi kau jangan terlalu lelah jika tidak aku akan di maki-maki oleh suami mu itu”Alin terkekeh sembari menggelengkan kepala nya
Kini bahan-bahan pun sudah siap, mereka bereempat pun asik mengobrol sembari memanggang irisan daging.
Saat Alin akan mengambil kuah pedas Alvin segera menahan lengan nya sembari menatap nya dengan tatapan tajam, tak lupa dengan gelengan kepala nya seakan mengode tidak boleh. Alin memutarkan bola matanya dengan malas, ia yang malas berdebat dengan suami nya pun mengambil kuah yang sama sekali tidak ada rasa pedas itu.
“Apa rasanya menjadi ibu hamil”bisik Luna pada Alin, Senang tapi banyak pantang nya! Alin berbisik kembali pada Luna.
“Huftt, aku akan siap jika nanti aku harus merasakan seperti di posisi mu bos, semoga suami ku pun se posesif suami mu, ha-ha-ha”
“Tidak waras, kau senang suami posesif?”
“Tentu saja, posesif itu artinya suami kita itu sayang banget sama kita bos, apa kau tidak merasakan itu. Kau beruntung bodoh”
Alin yang mendengar itu pun tersenyum sembari menatap Alvin di hadapan nya, “Haha benar! Luna saja menginginkan posisi ku, seharus nya aku beruntung memiliki suami se posesif Alvin”
“Hey, apa yang kalian bicarakan!”tegas Bryan pada keduanya itu yang asik saling berbisik-bisik.
Ehem! Luna menegakan duduk nya dan langsung fokus pada makanan nya.
“Apa wanita sangat senang bergosip sambil berbisik vin?”tanya Bryan dengan pelan, Alvin teryawa lalu mengangkat kedua bahu nya yang artinya tidak tahu.
...***...
“Mengapa bunda dan papa bahkan kak raka susah di hubungin ya akhir-akhir ini?”tanya Alin yang sedang duduk sibuk menelpon keluarga nya.
Alvin menghampiri Alin lalu duduk di samping nya, “Kau tenang saja, mungkin saja semua mempunyai kesibukan nya masing-masing, kau jangan banyak pikiran ya”ucap Alvin sembari mengelus kepala istrinya yang murung itu.
“Bahkan kak diva pun susah di hubungi, huft.. aku jadi kangen mereka, kangen papa ibu mu juga.”
Alvin tersenyum lalu menaruh kepala istrinya di pundak nya, semua akan baik-baik saja. Alvin berusaha meyakinkan istrinya itu
“Ah, awww.”
Alvin panik dengan Alin yang tiba-tiba saja merasa sakit yang sangat hebat dengan perut nya, lalu Alin pun histeris berteriak kesakitan
Bryan dan Luna yang mendengar itu pun langsung memasuki kamar Alvin dengan panik, “Ada apa vin!!”seru bryan. Ada apa dengan istrimu bos. Lanjut Luna lalu menghampiri Alin.
“Bryan, siapkan mobil.”perintah Alvin lalu membopong tubuh Alin yang kini terasa tak enteng lagi. “Baik vin!!”
“Bos kau tenang lah.”Luna mengusap kepala Alin dengan tatapan panik nya. Lalu mereka pun segera menuju rumah sakit.
Di rumah sakit ketiga nya itu menunggu di luar dengan sangat panik, tak lama setelah memeriksa dokter keluar dari ruangan.
“Siapa suami nya?”tanya dokter itu, Saya! Alvin pun berdiri dan dimintai untuk mengikuti dokter.
_
“Bagaimana dok, ada apa dengan istri saya.”Panik Alvin yang sedang bertanya itu pada dokter kandungan.
“Sebaiknya nona Alin tidak boleh terlalu banyak stres, sakit yang di akibatkan itu karena ibu yang sedang mengandung memiliki banyak pikiran dan membuat stres, kau sebagai suami harus lebih memberi perhatian lagi dan jangan membuat istri anda stres”tegas dokter itu
Alvin hanya terdiam sembari mengangguki pinta dokter itu, jelas-jelas bukan karna dirinya tapi memang istrinya saja yang slalu banyak pikiran
Selesai memeriksa mereka pun menuju pulang, Alvin mengelus perut buncit milik Alin. “Kau marahi ibumu yang terlalu stres ini.”
Alin menoleh dan menatap suami nya dengan murung, “Maaf aku tidak bermaksud-“
“Dengar kata dokter, kau jangan banyak pikiran dan jangan sampai stres, itu bisa mengurangi kesehatan mu dan janin mu. Hentikan lah pikiran mu yang akan membuat mu stres, percaya padaku. Semuanya akan baik-baik saja”
“Benar kata Alvin Lin, kau tidak boleh slalu banyak berfikir.”Ujar Bryan yang sibuk menyetir itu.
“Tentu saja, memang kau itu sangat susah di bicarakan bos, nurutlah pada orang yang mengkhawatirimu.”
“Huft.. di hakimi tiga orang”batin alin sambil mengelus perut nya.
...***...
“Rasanya rindu sekali pada adikmu itu raka”ujar bunda yang sedang bicara pada raka. Raka mengangguk tentu saja aku pun merasakan itu bunda. Balas raka
“Alin sangat susah di hubungi.”sahut diva yang ikut mendengarkan itu
“Tidak apa-apa, doakan yang terbaik untuk mereka saja, mereka pasti baik-baik saja.”ucap papa nya
“Benar tuh, bunda gausa banyak pikiran ya.”
Bunda nya mengangguk tersenyum sembari memandang foto Alin dan Alvin di ponselnya.
“Alviiinn!!!!”teriak Alin yang kesakitan itu, Alvin dan Bryan yang sedang mengobrol pun berlari dengan panik mendengar teriakan Alin
Sontak terkejut nya melihat Alin duduk dengan darah yang berserakan di lantai, Alin!!! Teriak Alvin dengan sangat panik tak lama itu ia meneteskan air mata nya
“Sayang kamu kuat ya, kita ke rumah sakit lagi!!”
“Alinn!!! Apa yang terjadi”sahut Bryan yang ikutan panik itu.
“Alvin, aku pamit ya.”
Alvin semakin menangis menjadi-jadi mendengar ucapan istrinya itu, melihat istrinya terjatuh dengan pendarahan membuatnya akan gila hari ini.
“Kau bicara apa Alin!! Sudah ku katakan kau harus menjada dirimu, mengapa kau tidak mendengarku”
Alvin semakin panik pun akan membawa Alin kembali ke rumah sakit, Saat ia akan membopong istrinya, ia terkejut yang tiba-tiba saja istrinya tertawa, “Alin kau jangan main-main!!!”
Happy birhtday to you!!
Happy birhtday to you!!
“Selamat ulang tahun sayang!!”Alin mencium pipi Alvin yang masi mematung panik sambil menangis itu, Ini tidak lucu Alin. Ujar nya sembari menangis
“Hahaha!!! Baru kali ini aku melihatmu menangis bro hahaha ini kejutan untukku juga, seorang dirimu menangis”ucap Bryan lalu tertawa bahak “Happy birthday bro ku!!”lanjut Bryan lalu menepuk pundak Alvin
“Happy birthday pak bos!!!”ucap Luna lalu memberikan kue itu pada Alin.
Alvin membuang muka lalu duduk mengacak-acak rambut nya, kalian memang keterlaluan!tegas nya tanpa mau melihat ke arah ketiga nya
Alin menghela nafas lalu menghampiri suami nya, mengusap rambut Alvin dengan senyuman manis nya.
“Happy birthday suamiku.”ucap Alin lalu mencium dua pipi, dahi, dan setelahnya mencium bagian bibir nya. “Hoekkk!!!” Sahut keduanya yang melihat itu dengan muak
Alvin menghela nafas nya, lalu memeluk istrinya dengan erat, “jangan lakukan ini lagi, ini hampir membuatku gila!”
Alvin menangis di dekapan Alin, tak peduli di hadapan nya ada Luna dan Bryan. Ia terus mendekap istrinya dengan rasa masi khawatir nya
“Kejutan loh!”
“Tidak, ini kejahatan.”tegas Alvin, Alin terkekeh sembari mengusap punggung Alvin.
“Sudah-sudah, malu ada dua pasangan tidak jelas itu disini.”sindir Alin
“Hey kami mendengar ucapan mu bos.”Bryan dan Luna memutarkan bola matanya, Alin hanya terus terkekeh sembari menenangkan suami nya itu.
“Sudah, jangan menangis. Ayo tiup lilin nya dan berdoa sesuai harapanmu.”Alvin melepas pelukan nya perlahan, Alin menyalahkan lilin kembali.
Happy birthday to you 3x
Alvin meniup lilin nya sembari mengusap air matanya, yeayy!!! Seru mereka sembari bertepuk tangan.
“Terimakasih sayang!”Alvin mengarahkan bibir nya menuju bibir Alin, Hey hentikan!!! Ketus Bryan
“Benar-benar pasangan mesum, lihat ada kami disini bosss!!!”
“Jangan lakukan itu, nanti lagi!l”Alvin dan Alin terkekeh mendengar nya
“Baiklah hahaha!”
Alvin memeluk istrinya sebagai tanda berterimakasih dan haru nya.
Mereka pun menikmati cake ulang tahun Alvin, terdahulu Alvin memberikan suapan nya hanya untuk istri tercinta nya.
“Ini potongan kue untuk kalian sebagai tanda terimakasih juga.”kedua nya tersenyum bertepuk tangan
“Ingat, kau berdua akan ada hukuman nya karna bekerja sama mengerjaiku!!”Kedua nya pun terkejut mendengar itu dengan tatapan tajam nya mengarah kepada Alvin, Alvin pun tertawa puas