Fani ditemukan tak bernyawa didalam koper,sang kakak Fina saat mengetahui adiknya telah tiada sangat terpukul dan ia tidak terima akan kematian adiknya yg sangat tragis,duka mendalam pun dirasaa kan oleh sang ibu,Fina pun berencana akan mencari pembunuhnya dan akan membalaskan rasa sakit adiknya,tapi ia tidak mengetahui siapa pembunuhnya sampai suatu ketika saat ia hendak menemui panggilan polisi Fina pun bertemu dengan Siska,awalnya Siska tidak mau berbicara tapi setelah Fina meminta tolong agar diberi penjelasan Siska pun memberi tahunya bahwa selama ini Fani slalu diperlakukan layaknya budak s*ks oleh majikan,betapa terkejutnya Fina mendengar perkataan Siska,maka ia pun mencari tahu tentang majikan nya tersebut......
Mau tau kelanjutannya ayok yg penasaran boleh dibaca ya dari awal perjalanan Fani dikota sampai ia harus meregang nyawa dikota juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lanny Nst, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
"Mas lemari kamu lumayan besar ya beda sama lemari di hotel"ucap Fina
"Iya dong syang gimana muat kan semua baju baju kamu disitu??ucap Dicky
"Ya muat dong mas,kan baju baju aku cuman sedikit??
"Apa sedikit ,ni di ATM ini ada uangnya 100jt kamu habiskan untuk membeli pakaian sesuka mu"ucap dicky
Vina pun sangat senang menerima ATM yang diberikan oleh Dicky, tapi uang yang ada di ATM itu tidak dipergunakan untuk membeli pakaian dan kebutuhan Vina melainkan, uang tersebut ia kirimkan ke pesantren milik ibunya tersebut.
"Wah kamu baik banget mas makasih ya udah ngasih aku uang sebanyak ini?? Ucap Vina dengan berpura-pura senang
"Iya dong sayang untuk kamu apa sih yang nggak nanti kalau misalnya kamu kurang kamu kasih tahu aja mas ya nanti pasti mas akan ngasih kamu kok??"ucap Dicky untuk membuat hati istrinya tersebut senang
Vina pun berpura-pura senang dan ia memeluk suaminya lalu berucap terima kasih atas uang yang telah diberikan Dicky.
Dicky pun pamit keluar untuk membeli sesuatu di toko biru, ya mau berbelanja perlengkapan kamar mandi.
"Sayang mas pergi dulu ya mau ke toko biru??"ucap Dicky
"Emang mas mau beli apa di sana??"tanya Vina
"Iya mas mau berbelanja perlengkapan kamar mandi sayang, kan kamar mandinya masih kosong selama kita nikah ini mas sudah nggak pernah berbelanja perlengkapan kamar mandi, kamu mau nitip sesuatu?? Ucap Dicky
"Oh nggak deh mas aku lagi nggak pengen apa-apa ya udah kalau kamu mau pergi yaudah sana"
Rizky pun pergi keluar rumah langsung ke toko biru, tak lama Iqbal pun masuk membawa sedikit makanan untuk ibu tirinya tersebut.
"Permisi Tante ini makanan untuk tante semoga tante suka ya?? Ucap Iqbal dengan lemah lembut
"Jangan tante dong panggil aku ibu kan sekarang aku sudah menjadi ibu kamu, wah kamu baik banget ya Terima kasih sudah membawakan aku makanan ini??? Ucap Vina dan sambil menggoda Iqbal
Iqbal pun merasa kegirangan, dia nggak tahu ini rasa apa tapi saat dia dekat dengan Vina dia merasa sangat bahagia dan rasanya ingin selalu bersama Vina.
Maklumlah namanya juga Iqbal kan lelaki remaja sedang masa puber dan pastinya dia akan merasakan hal-hal aneh saat disentuh lawan jenisnya.
"Ya udah kalau gitu Iqbal keluar dulu ya"
"Tunggu dong sayang kok cepet banget sih keluarnya ini mumpung lagi nggak ada ayah kamu loh kamu??"Safina sambil membelainya
"Tata-tapi Bu, aku nggak mau Bu nanti ayah marah sama aku"
"Udah kamu tenang aja nurut aja sama ibu??"
Saat Vina hendak melakukan itu, tiba-tiba ibunya Dicky mau manggilnya, Vina pun sangat kesal mengapa di saat seperti ini ibunya selalu mengganggu dia.
"Fin oh Fin di mana kamu jangan kamu kira sudah pindah di sini kamu enak-enakan ya??"ucap ibunya Dicky
"Dih apa-apaan sih ini wanita tua ganggu saja??"Vina pun kesal dan ngedumel sendiri sambil meninggalkan Iqbal di dalam kamarnya
Iqbal pun merasa lega karena ibu tirinya tersebut tidak jadi melakukan hal-hal yang tidak diinginkannya sebab dia takut jika ketahuan ayahnya dia akan mati di kota ayahnya.
Vina pun mendatangi ibunya tersebut lalu bertanya mengapa ia memanggilnya dengan berteriak seperti itu.
"Apaan sih Bu bisa nggak manggil aku dengan nada pelan harus banget ya sampai teriak-teriak begitu pusing tau nggak sakit nih kuping aku"Cina dengan memarahi ibunya Dicky
"Berani kamu ya sekarang sudah ngebentak saya kamu ini siapa bisa saja saya memberitahu Dicky semua perlakuan kamu terhadap saya ya"ucap ibunya Dicky yang sudah mulai berani melawan Vina
"Oh sudah berani melawan kamu ya wanita tua kamu nggak ingat ucapan aku kemarin, tahu kamu pura-pura lupa iya?? Ucapinnya kembali mengancam ibunya
Ibunya Dicky pun ketar-ketir dia lupa bahwa Vina sudah mengancamnya jika dia bermacam-macam untuk memberitahu Dicky semua perlakuan Vina terhadapnya maka Vina nggak segan-segan akan habis nyawanya.
Hari demi hari pun berlalu Vina telah menguasai isi rumah tersebut, Dan inilah saatnya Vina untuk membalaskan semuanya, rasa sakit yang di rasakan adiknya dulu.
"Inilah saatnya akan aku lakukan apa yang memang harus aku lakukan, sabar ya fan kakak akan membalaskan rasa sakitmu ini, kakak masih nggak rela Kamu ninggalin kakak secepat ini, belum juga kamu menggapai semua cita-citamu untuk menjadi dokter, karena laki-laki itu kamu harus kehilangan nyawamu, kakak berjanji secepatnya kakak akan membalaskan semua rasa sakitmu Ini sabar ya fan??"ucapin aja sambil menangis di dalam kamarnya tanpa ada Dicky
Tepat di hari ini terjadilah apa yang tidak diinginkan oleh keluarga Dicky, Vina pun melakukan aksinya di hari ini saat suaminya pergi bekerja dia pun memulai aksinya dengan menggoda anak tirinya tersebut.
Dia melihat Iqbal sedang makan di meja makan dia pun punya rencana untuk menggodanya.
"Hai sayang kamu lagi makan mau ibu temenin nggak??"Safina dan langsung naik ke meja makan dengan memakai baju lingeri.
"I-ibu ngapain ibu seperti itu nanti kalau dilihat nenek pasti dia akan marah?? Terlihat Iqbal pun gemetaran melihat tingkah ibunya tersebut yang terus-terusan menggodanya
"Nggak usah kamu pikirin wanita tua bangka itu, mending kita enak-enakan saja?"ucavina dan ingin mencium bibir milik Iqbal
Namun saat ia ingin melakukan aksinya tiba-tiba ibunya Dicky pun datang dan menghampiri mereka betapa terkejutnya ibunya Dicky melihat mereka berdua di meja makan.
"Apa-apaan ini?? Apa yang kamu lakukan Vina ini sungguh sangat tidak sopan dia itu anak tiri kamu bisa-bisanya kamu menggodanya dimana otak kamu??"ucap ibu mertuanya dengan sangat marah
Vina pun segera turun dari meja makan dan Iqbal langsung berdiri dari tempat duduknya terlihat Iqbal sangat ketakutan tetapi vina dengan santainya meninggalkan ibunya untuk keluar rumah.
"Masa kamu Iqbal, dasar wanita binal bisa-bisanya Kamu ninggalin saya saat lagi bicara seperti ini ya??"
Tina pun tak menghiraukannya dia pun pergi keluar rumah dan duduk di teras untuk menghisap sebatang rokok, nanti tiba-tiba saja ibu mertuanya keluar dan melihat bahwa Vina sedang merokok.
"Apa-apaan ini Vina, apa yang dikatakan tangga jika melihat kamu seperti ini, wanita apaan sih kamu ini, bukannya berhijab malah buka-bukaan seperti itu di luar rumah ditambah ngerokok lagi bikin malu keluarga saya aja??"ucap ibu mertuanya dan langsung menempel rokok yang dipegang oleh Vina
Tina pun hanya diam sambil tersenyum sinis kepada ibunya, tak lama ibunya pun mengambil handphone lalu ia menghubungi Dicky namun dengan cepat Vina merampas telepon tersebut lalu membantingnya hingga hancur.
"Vina keterlaluan sekali kamu ini, itu handphone ibu mengapa kamu hancurkan??"ucapnya dengan ada kesal dan marah
Vina pun mengambil sebuah batu dan langsung memukulkan batu tersebut di kepala ibu mertuanya.
"Ini kan yang kamu mau, ahkkkkk,,,bruakkkkkkk....
Ibunya pun langsung pingsan, dan terdapat darah di kepala ibunya, akibat dari pukulan batu tersebut.
Vina pun merasa sangat senang dia tertawa bahagia dan setelah itu dia masuk ke dalam untuk menemui anak tirinya tersebut di kamarnya.
Vina pun masuk ke dalam kamarnya dan menggoda Iqbal lagi, lalu Vina pun mulai merayunya untuk melakukan hubungan yang tidak seharusnya dilakukan tersebut.
