Clara Aurletta Sydney. Seorang gadis yatim piatu yang selalu mengusahkan apapun untuk diri nya, ia gadis yang tangguh, hidup di tengah-tengah kota sendirian, tidak ada keluarga satu pun yang menganggap diri nya setelah kematian kedua orangtua nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Tujuan hidup Clara hanya uang. Namun setelah ia berurusan dengan Lorenzo Carlos Mateo, hidup nya berubah drastis.
"Gadis barbar, sangat menyebalkan," Ujar laki-laki tampan, memiliki wajah yang hampir sempurna ketampanan nya.
"Aduh om, lain kali hati-hati, aku sedang buru-buru, masa cuman masalah gini aku dipecat," Kata Clara.
"Kau akan mengganti kan waktu saya yang terbuang sia-sia dengan hidup mu." Laki-laki itu pergi meninggalkan Clara yang masih mengoceh.
"Sudah tua, masih saja suka marah-marah, nanti tambah tua," Gerutu Clara.
"Tapi tampan juga sih, eh kalo tampan aja tidak berguna, harus banyak duit juga," Gumam Clara, ia selalu berpikir realistis untuk kelanjutan masa depan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiba-tiba lamaran
Seminggu kemudian, tiba-tiba Alex meminta izin kepada Lorenzo akan melamar seseorang.
"Aku mau membicarakan sesuatu dengan mu, bukan sebagai bos dan bawahan nya, tapi sebagai keluarga," ucap Alex kepada Lorenzo dan Clara.
"Ada apa Lex?" tanya Lorenzo.
"Aku sudah menganggap mu sebagai kakak ku sendiri, aku mau meminta izin dan meminta agar menemani aku melamar seorang gadis pujaan ku," ucap Alex.
"Jangan bercanda Lex, selama ini aku tidak melihat mu memiliki kekasih," ujar Lorenzo tidak percaya.
"Aku serius, besok aku akan melamar nya, makanya untuk malam ini aku meminta izin dan meminta untuk kalian menemani ku," ujar Alex.
"Aku masih tidak percaya, kabar nya begitu tiba-tiba," ucap Lorenzo yang masih bingung.
Clara hanya menyimak obrolan suami nya dengan Alex, karena Clara tidak mau ikut campur, Clara hanya akan menuruti suami nya harus melakukan apa.
"Aku sudah satu tahun memiliki hubungan dengan kekasih ku, maaf aku merahasiakan nya," ujar Alex..
"Jadi selama ini kau sudah memiliki kekasih? Pantas saat kau libur dari kantor, kau selalu tidak ada di mansion," ucap Lorenzo.
"Aku menemui kekasih ku," jawab Alex.
"Jadi bagaimana kau mau menemani ku melamar kekasih ku?" tanya Lorenzo.
"Lex, kau sahabat sekaligus adik ku, kau selalu ada disisi ku sejak dulu, aku akan melamar gadis itu untuk mu, meskipun aku marah karena kau merahasiakan hal semacam ini dari ku" ujar Lorenzo.
"Tidak ada niatan untuk merahasiakan nya, tapi kekasih ku tidak mau ada satu orang pun yang tau hubungan kami," ucap Alex.
"Kau sekarang sudah bisa membantah ku Lex," ujar Lorenzo.
"Bukan begitu, tapi dia kekasih ku.." Jawab Alex.
"Yasudah lah, besok aku dengan istriku akan menemani mu melamar kekasih mu," ucap Lorenzo.
"Terima kasih sudah mau menemani ku," ucap Alex.
"Sebagai kakak, aku akan melakukan nya," ucap Lorenzo.
"Kalo begitu aku pamit mau tidur, istriku sudah harus tidur," pamit Lorenzo.
"Silahkan," jawab Alex.
Kemudian Lorenzo dengan Clara meninggalkan Alex sendirian.
"Honey, kenapa kamu tidak menanyakan siapa wanita itu?" tanya Clara.
"Aku lupa honey, besok juga akan tau," jawab Lorenzo.
"Yasudah kita tidur, bayi kita sudah mau tidur," ajak Clara.
Kemudian kedua nya memutuskan tidur, karena Clara sudah sangat mengantuk.
***
Keesokan pagi nya, Alex sudah bersiap-siap akan melamar kekasih nya.
"Lex sudah siap?" tanya Lorenzo.
"Sudah, ayok kita pergi sekarang," ajak Alex.
"Sebentar, kita harus menunggu istriku bersama sahabat nya," jawab Lorenzo.
Setelah mereka menunggu kedua wanita itu, kedua nya sudah beres.
"Lex, ini untuk mu, berikan kepada caloni istrimu," ucap Clara memberikan kotak berukuran sedang kepada Alex.
"Tidak usah repot-repot nona," jawab Alex.
"Lex, kau menganggap suamiku kakak mu, berarti aku juga kakak mu, kamu tidak menganggap mu kakak mu?" tanya Clara.
"Bukan begitu, tapi.." ucap Alex terpotong.
"Terima aja, nanti urusan nya repot," bisik Lorenzo.
"Saya terima nona, terima kasih sudah peduli dengan saya," ucap Alex.
"Ayok kita pergi," ajak Lorenzo.
Kemudian mereka pergi membawa satu mobil berempat.
"Lex, calon istrimu nama nya siapa? Dan dari keluarga mana dia berasal?" tanya Lorenzo.
"Ini akan menjadi kejutan, nanti juga tahu," jawab Alex yang memilih fokus menyetir.
Selama perjalanan tidak ada percakapan, mereka fokus dengan urusan masing-masing nya.
"Lex, kenapa arah nya kesini? Calon istri di daerah sini?" tanya Lorenzo yang mengetahui arah ke mansion bibi nya.
"Iya, calon istriku berada disini," jawab Alex.
Setelah itu mobil berhenti tiba-tiba di depan mansion paman Adamo.
"Lex kenapa kita kesini? Kau mau mengajak bibi dan juga paman?" tanya Lorenzo semakin tidak faham.
"Iya, ayok ikut," jawab Alex.
Kemudian Lorenzo dengan yang lain nya memasuki mansion tersebut, namun Lorenzo dikejutkan dengan keluarga bibi dan paman nya berada di mansion.
"Lorenzo kau kesini, maaf bibi tidak sempat mengabarimu prihal pertunangan Aurora," ucap Bibi Ariana.
"Bi, Aurora mau bertunangan dengan siapa?" tanya Lorenzo bingung.
"Bibi juga tidak tahu siapa laki-laki yang di sebut Aurora, tapi Aurora sangat kekeh dengan kemauan nya, katanya kalo nanti bibi tau siapa laki-laki itu, bibi akan merestui hubungan nya," jawab Bibi Ariana.
"Aneh, aku juga kesini karena dibawa oleh Alex, Alex akan melamar kekasih nya," ujar Lorenzo.
Namun tiba-tiba Bibi Ariana dengan Lorenzo saling menatap satu sama lain.
"Jangan-jangan mereka..." Tebak Lorenzo.
Lalu Lorenzo menemui Alex dengan Aurora yang sedang berbicara berdua.
"Lex jelaskan, aku tidak faham," pinta Lorenzo.
"Aku memang akan bertunangan dengan Aurora, gadis pilihan ku, gadis yang sangat aku cintai, maaf tidak memberitahu kan mu prihal ini," ucap Alex.
"Lex, kau.." Geram Lorenzo, namun Lorenzo tidak bisa memukul Alex.
"Kenapa kalian merahasiakan ini dari kami?" tanya Lorenzo.
"Itu kemauan aku kak, karena aku berfikir aku masih sekolah jadi kalian tidak akan mengizinkan aku berhubungan dengan Alex," jawab Aurora.
"Kalian berdua membuat ku bingung," ucap Lorenzo yang tidak menyangka.
"Ternyata kekasih mu Alex, pantas kamu bilang kalo tau siapa kekasih mu, kami akan menyetujui nya," ucap paman Adamo.
"Daddy, maaf tidak ada maksud merahasiakan nya," ucap Aurora.
"Tidak apa-apa, sekarang mulai acara pertunangan kalian, daddy merestui kalian," ucap paman Adamo.
Pada akhirnya pertunangan Alex dengan Aurora digelar, tidak sederhana dan tidak juga mewah, hanya di hadiri oleh teman dan kerabat dekat.
"Sungguh aku masih tidak menyangka, kenapa mereka bisa merahasiakan ini semua," ucap Lorenzo yang masih tidak percaya.
"Aku juga tidak menyangka, pantas saat Aurora tinggal di mansion, aku sering melihat Aurora dengan Alex sedang berbicara berdua, tapi aku tidak curiga apapun, aku kira mereka cuman sebatas kenal," ucap Clara.
"Bahkan aku yang selalu berdua dengan Alex juga tidak tau tentang hubungan mereka," jawab Lorenzo.
"Pintar juga mereka merahasiakan hubungan nya," ujar Clara.
"Aku pusing dengan tingkah mereka," ujar Lorenzo memijat kepala nya.
"Kami memutuskan akan menikah tiga bulan lagi, setelah Aurora lulus dengan sekolah nya," ucap Alex.
"Apa tidak terlaku buru-buru?tanya paman Adamo.
" Kami sudah membicarakan nya, dan kami sudah memutuskan akan menikah,"jawab Alex.
"Kami semua mendoakan niat baik kalian," ucap Bibi Ariana.
"Alano, kau tidak apa-apa adik mu menikah lebih dulu?" tanya paman Adamo.
"Aku tidak apa-apa dad, aku masih mau membereskan pendidikan ku, jadi silahkan aja kalo Aurora mau menikah lebih dulu," jawab Alano yang tidak keberatan.
Semua sudah sepakat dengan akan melangsungkan pernikahan Aurora dengan Alex tiga bulan lagi.
***