Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Kini queena sudah sampai di kediaman Mariana..... Mariana pun menyambut hangat kedatangan cucu nya itu.
"Nenek, aku akan langsung berbicara pada intinya. Karna menurutku ini sudah kelewatan. Tapi sebaik nya aku membicarakan nya dengan om Raiden" kata queena menahan amarah nya.
"Ada apa queen? Kenapa kau mencari paman mu?" tanya Mariana.
"Apa dia dirumah sekarang? Aku mohon pada nenek. Jika memang om Raiden ada dirumah, tolong suruh dia menemui aku sekarang" kata queena yang masih menahan amarah nya karna tak ingin menyakiti hati nenek nya.
"Baiklah, tinggu Sebentar....... Pelayan! Panggilkan raiden" teriak Mariana pada salah satu pelayan.
"baik nyonya"
Tak lama kemudian, Raiden pun keluar sembari menyeringai ke arah queena seakan akan ia tahu maksud kedatangan queena.
"Kenapa om lakukan itu?" tanya queena.
"Apa yang ku lakukan? Apa kau tahu apa yang ku lakukan? Hahaha" tawa nya terdengar seperti iblis di telinga queena.
*PLAKKKKKK
Queena langsung menampar keras Raiden...Mariana terkejut melihat raiden yang di tampar oleh cucu nya, Raiden pun sama terkejut nya. Ia tak menyangka queena yang selalu lemah di hadapan nya itu kini berani menampar nya.
"Apa kau gila?!!!!" teriak Raiden memegangi pipinya.
"Om yang gila! Apa tidak cukup aku mematuhi perintah mu untuk menerima perjodohan ini?!! Kenapa kau lakukan itu!!!" teriak queena sembari menangis, emosi nya benar benar meledak ledak.
*BRUKKKKKK
Queena tersungkur setelah didorong oleh Raiden, Mariana pun mencoba menghentikan Raiden yang sudah tersulut emosi.
"Raiden! Hentikan! Dia keponakan mu!" teriak Mariana menahan tangan Raiden....
"Jika bukan karna ibu ku, kau sudah ku bunuh saat itu juga!!" teriak Raiden.
"Bunuh saja! Bunuh aku! Kau memang iblis om! Aku tidak akan menyetujui perjodohan ini, cuihhhhhh" queena meludah ke tanah tepat di hadapan Raiden,, lalu dengan sekuat tenaga queena berlari menjauh dari rumah itu.
"QUENAAAAAAAAA!" Teriak Raiden yang masih terdengar jelas di telinga queena, padahal ia sudah cukup jauh saat itu.
Queena berlarik sekencang kencang nya. ia mencari taksi, setelah 10 menit dia menunggu, akhirnya taksi pun datang. Ia langsung masuk ke dalam dan mencoba menelfon flora.
Namun sayang, Flora tak menjawab panggilan queena. Queena cemas, ia memerintahkan supir taksi untuk mempercepat laju nya.
Sesampai nya dirumah, Queena benar benar di buat terkejut melihat flora yang sudah di Sandra oleh dua orang pria bertopeng.
"Lepaskan kakak ku!" teriak queena.
"Kenapa kakak ku tak sadarkan diri?!! Kalian apakan dia?!" tanya queena yang semakin di buat emosi karna sedari tadi pria pria itu tak menjawab pertanyaan nya.
"Dia sudah di bius. Dan ini, adalah suntikan berisi racun" kata salah satu pria itu menggenggam suntikan berisi cairan yang entah apa itu isi nya.
"jangan sakiti kakak ku, kumohon. Jika kalian ingin menyakiti ku, lakukan. Tapi tolong lepaskan dia" kata queena memohon agar mereka melepaskan kakak kesayangan nya itu.
"Tanda tangani itu! Maka kami akan melepaskan nya" kata salah satu pria memberikan sebuah berkas
"Apa ini?" tanya queena seraya membuka dan membaca isi berkas tersebut.
Ternyata itu adalah perjanjian pernikahan yang di buat oleh Raiden agar queena tak bisa kabur dari perjodohan ini
Tanpa pikir panjang queena langsung menandatangani surat perjanjian itu. Dan meminta para pria itu melepaskan kakak nya.
Kedua pria itu langsung melepaskan ikatan dan mengembalikan flora ke tempat tidur nya. Mereka langsung pergi membawa berkas tersebut.
"Aku akan pastikan untuk balas dendam pada mu!" gumam queena.
"Kaka......bangun lah" kata queena memegangi tangan flora.
Tak berapa lama, flora pun terbangun, ia memegangi kepala nya yang terasa pusing. Ia juga tak ingat apa yang telah terjadi padanya.
"Queen, kenapa kepala kakak sangat pusing" kata flora memegangi kepala nya.
"Seperti nya kakak masih mengalami shock akibat tadi pagi, sepulang dari rumah Reina. Aku melihat kakak yang sudah tertidur" kata queena berbohong...ia memanfaatkan kesempatan ini agar flora tak mengetahui hal yang sebenarnya terjadi, queena tau betul, jika flora sampai tahu queena di ancam, maka flora tak akan tinggal diam. Queena tak ingin flora membahaya kan dirinya sendiri karna melawan Raiden.
****************
Malam Hari
"Willy, temani aku makan di warung tenda pinggir jalan" kata Vincent yang merindukan masa masa kecil nya bersama dengan kedua orang tua nya, walaupun mereka begitu kaya, tapi kedua orang tua Vincent selalu mengajarkan banyak hal pada Vincent, salah satu nya dia tak boleh terlalu memilih makanan.
"Tentu, ayo kita pergi" kata Willy, kini jam kerja telah usai, jadi dia berperan sebagai sahabat Vincent, bukan asisten.
"Oh ya, apa kau cukup mengenal flora?" tanya Vincent.
"Entah lah, aku tidak pernah berinteraksi jika bukan karna pekerjaaan.....ada apa? Kau menyukai nya?" tanya Willy penasaran.
"Mana mungkin aku suka....."
"Oh iya, apa kau tidak terlalu bosan karna sudah lama sendiri? kau tidak pernah menyentuh wanita sekali pun. apa kau menyukai wanita.......jangan jangan kau suka padaku" kata willy seraya menutup dada nya.
"Cih menjijikan, aku normal. Aku juga menyukai wanita" jawab Vincent menyesap bir nya.
"Syukurlah, tapi siapa?" tanya Willy seraya memasukan makanan ke dalam mulut nya.
"Nanti kau akan tahu jika aku sudah menikahi nya"
*UHUKKKK UHUKKKK UHUKKK
"Ceroboh sekali, pelan pelan saja. Tak ada yang akan meminta makanan mu bodoh" kata Steven menyodorkan segelas air.
"Aku terkejut karna mu s*al*n,, kenapa tiba tiba kau mengatakan akan menikah?" tanya Willy yang belum mengetahui soal perjodohan.
"Berhenti bertanya, habis kan makanan mu" kata Steven seraya menghabiskan bir nya.
Willy langsung menghabiskan makanan nya, ia tak ingin banyak bertanya. Jika nanti Vincent sudah siap untuk memberitahu nya Vincent pasti akan langsung bercerita padanya.
Setelah Vincent cukup puas mengenang di tempat itu, Willy pun mengantar Vincent pulang.
Malam ini Vincent tidak membutuhkan obat tidur, ia cukup mabuk dan tertidur dengan sendiri nya.
Willy merasa ada sedikit harapan untuk Vincent tentang perjodohan itu, sudah hampir 15 tahun semenjak kematian kedua orang tua nya. ia tak pernah tertawa lepas. Willy juga berharap dengan ada nya wanita, itu membuat Vincent sedikit demi sedikit melupakan kejadian di masalalu.
Willy selalu mendampingi Vincent sejak kematian kedua orang tua Vincent, dulu ayah Willy mengabdi pada keluarga Vincent.
Awalnya Willy tak ingin mengikuti jejak ayah nya, ia ingin berkelana. Namun melihat kondisi Vincent yang saat itu sangat menyedihkan, ia mulai menemani Vincent dan membantunya untuk bangkit, saat itu lah Willy mulai merasa sangat menyayangi Vincent seperti kakak nya sendiri. Karna walau sikap nya dingin, dan perkataan nya kasar. Namun Vincent sebenarnya sangat perhatian dan baik pada Willy.