NovelToon NovelToon
Pacar Bayaran

Pacar Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Playboy / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Beda Usia / Bad Boy
Popularitas:509.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Pemuda tampan itu bukan siapa-siapa, sampai di mana ia ditemui wanita yang tiba-tiba menawarkan tiga juta hanya untuk ciuman bibirnya.

Sejauh Marco melangkah, tiada yang tahu jika di balik matrenya berondong itu, ialah pewaris tahta yang dibuang oleh ayah crazy rich-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 024

Natalie bersama Sergey, Marco dan Allura terdampar di kota Sha'am. Orang bilang ada pantai dekat sini, tapi, Marco tidak akan ke sana mengingat rata-rata penginapan di pantai Ras al-khaimah berpotensi dilacak.

Marco dan Allura sempat membersihkan diri di tempat umum. Yah, memang harus begitu selama belum mendapatkan tempat tinggal baru.

Kebab dengan isian keju dan banyak sayur menjadi menu makan malam. Street food di kota ini tak ada yang gagal, semua enak dan mengenyangkan.

Di atas jok motor gede, Allura duduk sementara Marco berdiri menyandar ringan di sisinya, sama- sama melahap kebab mereka.

Motor hitam tangguh dengan standar kokoh, entah bagaimana nasib pemiliknya. Mungkin sudah pasrah mengingat negara ini terkenal dengan keislamannya.

Kebetulan musim dingin, walau masih begitu ringan, tetap terasa embusan anginnya. Dan itu yang membuat kebab di tangan mereka semakin nikmat dimakan panas- panas.

Rasanya, menyenangkan. Bahkan, Allura melupakan waktu persahabatannya dengan Emmanuellson setelah hadirnya Marco.

Berpikir, 'hidupnya ke mana saja, baru pernah menikmati keseruan dan treatment yang berbeda dari pria-nya'. Bertahun tahun hidup bersama Emmanuellson, hanya datar.

"Hati- hati, sausnya."

Allura diam membiarkan Marco mengelap ujung bawah bibirnya. Sedikit mayonaise berkahir di cecapan Marco kemudian.

Allura tersenyum, entahlah, perilaku Marco tak pernah gagal buat dirinya tersentuh. Di awal, Allura berlari dari keluarga hanya karena ingin menghindari perjodohan, tapi, agaknya semua yang didapatkannya terlalu sayang untuk ditinggalkan begitu saja.

Seolah terkungkung, atau mungkin memang hatinya sudah jatuh sejauh ini? Ah, kenapa masih ada rasa takut untuk jatuh cinta lagi? Sungguh, pengkhianatan Emmanuelle masih cukup membekas.

"Kau tidak rindu keluarga?" Marco tiba- tiba menyeletuk pertanyaan yang membuat Allura tertawa ringan bahkan tersedak. Satu botol air mineral Marco ulur, kemudian Allura teguk.

Allura lantas tertawa. "Aku akan merindukanmu kalau kembali ke mereka."

Allura yakin, setelah ditemukan, keluarganya tidak akan pernah membiarkan Marco berani mendekatinya lagi. Sejatinya pelarian ini hanya perkara mengulur waktu atas jodoh yang telah ditetapkan keluarganya.

"Rupanya Kau sudah yakin benar aku tidak akan mendapatkan restu mereka."

Allura terkekeh kemudian diam sejenak, redup pandangan, rasanya terlalu tidak dimungkinkan untuk seorang Marco menembus arogansi keluarganya.

"Mereka terlalu ambisius, Marco."

"Seperti mu," sela Marco. Keduanya lantas tertawa bersama. "Jangan lupa. Kau juga ambisius, Marco."

Marco angkat bahu enteng. "Seharusnya pasangan ambisius seperti kita tidak akan pernah terpisahkan."

"Benar." Allura ingin itu, mmh, TIDAK, dia mungkin sudah gila karena di hatinya kini tumbuh harapan untuk bersatu dengan lelaki play boy macam Marco.

"Ah!"

Allura sampai lupa, kebab di tangan masih panas dan dia menggigitnya. Hal yang reflek mengarahkan Marco mencium bibirnya.

Mumpung jalanan sepi, Marco menyengir setelah berhasil melebarkan senyum Allura yang sedari tadi jarang terlihat.

Keduanya menyelesaikan makan malam di jalanan sebelum bergegas mendatangi penginapan kecil. Di waktu inilah akhirnya kartu indentitas palsu buatan Sergey berguna.

Hanya losmen sederhana, tidak sama seperti yang biasa Allura dapat di Jakarta. Tapi, Allura tidak protes sejauh melangkah hingga masuk ke dalam kamar yang sempit.

Bangunan kotak, coklat, dengan desain kesederhanaan khas. "Sementara kita di penginapan ini dulu, ya."

"No masalah." Allura melempar jaket miliknya ke atas ranjang kayu dengan satu tilam tipis di atasnya. "Bersih kamarnya."

Pelukan Marco menyentak Allura hingga sedikit terhuyung ke depan. "Aku rindu memeluk mu."

Allura tertawa, lantas berbalik untuk menatap wajah prianya. Tak ada kesan beda usia sama sekali, nyata yang terjadi adalah; pembawaan Marco begitu dewasa.

Dalam kamar yang sama, tanpa Natalie, tanpa siapa pun, Marco dan Allura menyatukan bibir seraya terpejam. Mulai meraba ke mana saja.

Allura mundur seketika Marco meremas pinggang rampingnya. Sejenak, keduanya terpegun dengan wajah sendu.

"Kau yakin kali ini akan berhasil?"

Sepintas, Allura teringat saat Marco mencumbunya di kapal, sudah cukup panas sentuhannya, bahkan Allura pasrah kala itu, tapi, hanya berakhir terbuang di kamar mandi.

Sudah berkali kali, Marco memuncak saat menyentuh dirinya, kemudian berlari ke kamar mandi dan bermain mandiri. Intinya, Marco tidak pernah mau memasuki Allura.

"Kau bilang mau menghamili ku?" Walau tidak dihamili, setidaknya having seks, tapi, Marco benar- benar tidak melakukannya.

"Lupakan itu." Bukan Marco tak mau, tapi, bayangan tangisan almarhumah ibunya yang acap kali menyadarkannya. "Aku akan menikahi mu dulu baru menghamili mu."

"Kau yakin?" Allura tertawa.

"Yuapz!" Marco melebar lengkungan bibir sensualnya. "Aku bisa seperti Yura!"

Kembali Allura tergelak. "Terima kasih sudah memberi mau warna di kehidupan ku yang membosankan," katanya pelan, bahkan tak lupa meluruskan tatapan penuh makna.

"Kita akan direstui, percayalah."

"Aku salut kepercayaan dirimu," puji Allura.

Ketukan pintu sedikit mengalihkan atensi, Marco yang lantas mendatanginya untuk membuka. Penjaga menyodorkan nampan berisi minuman dan buah-buahan.

"Silahkan, Tuan." Memakai bahasa Arab, tapi, Marco paham sedikit- sedikit. "Syukran."

Petugas penginapan pergi setelah pamit dengan sopan. Marco bawa nampannya ke meja untuk diminum bersama Allura.

Sedikit tak menyangka. Ternyata penginapan kecil pun mendapat jamuan makan. Atau mungkin, memang begitu tradisi di sini, jujur, Marco tidak pernah ke kota ini sebelumnya, andai pun berkunjung, hanya ke Dubai yang dikenal destinasi wisatanya.

"Aku ngantuk, Marco." Allura menepuk mulut yang menguap.

"Aku akan jaga kamu." Marco juga menguap, tapi, dia tidak akan tidur saat Allura tidur.

"Yakin nggak ngantuk?"

"Aku akan minta kopi setelah ini." Lain di mulut lain kenyataan.

Marco ikut masuk ke dalam selimut, mendekap wanita itu bahkan memejamkan mata bersama setelah mematikan lampu.

Lelah, letih, lesu setelah seharian penuh berlari dari kota ke kota. Wilayah Sharjah hampir semua disisir dengan motornya.

Pulas sudah keduanya, wajah yang tadinya tertutup oleh gelap tersorot lampu luar sesaat setelah seseorang membuka pintu kamar.

Pria tinggi dengan Coat panjang masuk dengan langkah pelan. Mengusap kening Allura lalu dikecupnya. "Akhirnya aku menemukanmu, Sayang."

Pelukan tangan Marco dia singkirkan, lalu meraih tubuh Allura untuk dibawa keluar dari ruangan yang masih gelap. "Kau tidak pantas bersanding dengan pria miskin sepertinya."

Mulai dari siang, Emmanuellson mengikuti ke mana perginya Allura. Mungkin orang- orang mantan mertuanya telah gagal mengikuti Allura, tapi tidak dengan Emmanuellson.

Ini kesempatan untuk kembali mendapatkan kepercayaan keluarga Allura. Emmanuellson akan gunakan sebaik- baiknya.

"Bagaimana dengan pemuda itu?" Asisten Emmanuellson bertanya. "Kamu bunuh bila perlu. Hilangkan dia dari muka bumi."

Seringai miring Emmanuellson terbit sebelum melangkah menjauh dari pintu. Bukan sulit mengirimkan minuman yang diisi obat tidur, pada dasarnya uang menjawab segalanya.

Emmanuellson membawa Allura ke mobil, meletakkan di jok belakang. Namun, gerakan tubuhnya stuck di tempat ketika saja ujung pistol menghunus di kepalanya.

"Serahkan Nona Allura."

Mata Emmanuellson melirik, seketika menelan saliva kasar, rupanya beberapa orang bayarannya sudah ditawan satu persatu oleh pihak lain yang mengincar.

"Siapa kalian?!"

Suruhan Rahardian kah? Mantan Papi mertua kah? Atau bahkan, mafia yang digadang- gadang telah membantu pelarian Allura?

"Tidak perlu tahu!"

Emmanuellson tak bisa meronta sebab pistol itu sempat meledak ke udara sebelum akhirnya kembali tertuju pada kepalanya.

"Kita amankan segera!" Allura diboyong ke mobil lain, bahkan beberapa orang juga berlari memasuki penginapan kecil tersebut.

...Hari ini. Doble ya......

1
Cici Risna Yulianti
Luar biasa
pisces
jeng jeng jeeeeng ternya eh ternyata ular pyton marco gak jd mati suri, udah sadar dia, dan lg cari mangsa
Mutiara Syarifatul amanah
double up kak
ulfi
betul banget
ulfi
gampang banget ngomongnya
Herni Haryani
akan selalu sabar menanti thor,apalagi menanti pengantin baru yg belom belah duren 🤭 n ntah kejutan apalagi yg akan marco berikan ke alurrakayak yg waktu itu dia belom bisa jalan nyatanya udah n jangan2 ini juga sama ngaku impoten tapi nyatanya udah sembuh n burungnya siap terbang kemana z dia mau.
Ratih Komala
emang sngaja kali Marco boong biar tau sejauh mana yank beb mau menerimanya hehe
aisyah
musim macet kak,,,nt pun ikut macet🤭
Ita rahmawati
kamu tuh di bohongin alura,,burungnya si marko tuh biterbang
Ely Dwi Yana
semangat dong kak pasha... semoga retensinya bagus yah.. biar kak pasha dapat vitamin lagi💪💪💪
Eka Bundanedinar
kn bnr marco prank allura nah ini anknya akn seumuran nih natalie dan allura tinggal patrisia sama siapa nih
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
AQ penisirin tauuu😆😆🤭🤭
Harti Queenn
perasaan baru baca tau tau udah abis,,,apa aku yg kecepatan apa memang bab nya pendek
Yuli Ana
keren....👍👍👍
🌹Lala Po🌹
iyahh bener kak
aku ajah kadabg ketinggalan,,biasa ny notif tp kemarin² ga ada,,entah hp aku yg eror atw sistem NT nya
jd kalo aku ga buka NT ga akan tau kalo udh update
SasSya
yg katanya mati udah bangkit kembali alll
dan mau beraksi 🤓
ummah intan
benar
ummah intan
semoga sj Dian ga selingkuh lg,skrg dia dah jatuh cinta ma natalie dan benar² mau mempertahankan hubungan mereka
ummah intan
benarkan?ato itu hanya alibi Natalie spy Dian ga mau lg melanjutkan hubungan mereka?
Fina Nilna
ngakak pollll
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!