Prolog.
Seorang artis populer tiba-tiba saja berpindah ke tubuh seorang perempuan yang gemuk dan selalu hidup dengan penghinaan hingga mengejutkan semua orang dengan perubahannya.
"Kenapa dia tiba-tiba jadi pandai?"
"Kemana perempuan bodoh yang selama ini mereka kenal?"
"Dia jadi cantik? Kalau begini, tuan muda pertama akan jatuh cinta padanya! Padahal akulah yang harusnya dicintai oleh Tuan Muda pertama!"
Gawat, banyak orang merasa terancam.
Tetapi Diana tidak akan berhenti sampai semua orang mendapatkan balasan atas semua perbuatan mereka selama ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Foto masa kecil
Semua pelayan yang ada di rumah terkejut melihat kedekatan Diana dan Adrian yang sesekali dari ruang tamu terdengar suara tawa sepasang suami istri itu.
"Sepertinya mereka berdua sudah memperbaiki hubungan."
"Benar sekali, Padahal selama ini Tuan muda tidak pernah datang ke sini. Atau kalau datang ke rumah mereka berdua Tidak pernah berbicara satu sama lain."
"Aku senang melihat kedekatan mereka."
"Aku malah kasihan pada tuan muda."
"Kenapa kau kasihan?"
"Tentu saja kasihan, dia mendapat istri yang jelek,,, Bukankah kalian harus mengakui bahwa Diana itu seperti babi?"
"Kau tidak boleh berbicara seperti itu tentang majikanmu!"
"Hei,,, aku tidak sedang menggosipkannya, Bukankah yang ku katakan ini benar?"
"Ya, benar sih,, tapi,, tampaknya tuan muda nyaman."
"Tetap saja Dia kasihan. Padahal banyak perempuan cantik lainnya di luar sana yang jauh lebih baik dari Diana, tapi dia harus terjebak dalam perjodohan."
"Hussstt,, jangan sampai ada yang mendengar kau bicara seperti itu!"
"Hah,, baiklah-baiklah, aku akan diam sekarang."
Para pelayan berhenti bergunjing, sementara di ruang tamu, Diana menatap suaminya sambil berkata, "cobalah kopinya, aku membuatnya sendiri lho."
"Ah,," Adrian menganggukkan kepalanya sambil mengambil kopi di atas meja dan mencicipinya.
Pria itu terkejut merasakan kopi yang dibuat untuknya.
"Kau bilang kau membuatnya sendiri?" Tanya Adrian.
Diana mengangguk bangga, "ya, Bagaimana rasanya?" Tanya Diana.
"Bagaimana kau tahu kopi kesukaanku?" Tanya Adrian yang merasa heran bahwa resep rahasia kopi kesukaannya yang hanya diketahui oleh sekretarisnya ternyata bisa juga dibuat oleh Diana, Bahkan dia merasa kopi buatan Diana jauh lebih enak.
Diana sangat senang, "Kau benar-benar suamiku! Tentu saja aku harus tahu," ucap Diana bangga.
Adrian keheranan, "Bukankah dulu kau pernah membuatkan ku kopi tapi tidak tahu menggunakan mesin espresso?" Tanya Adrian membuat Diana mengingat sebuah kejadian.
Saat di mana kedua keluarga bertemu dan dia pertama kali disuruh membuatkan kopi untuk calon suaminya.
Saat itu Diana membuat kopi secara biasa saja dan bahkan tidak tahu berapa perbandingan takaran kopi dan gula serta suhu air yang tepat untuk membuat kopi.
"Y,, ya, baru-baru ini aku belajar cara menggunakan mesinnya. Tapi hari itu,, aku sangat minta maaf, Aku bahkan tidak tahu apakah kopinya layak diminum atau tidak," ucap Kirana yang meski dalam ingatannya Adrian menghabiskan kopi itu dan memuji rasa kopinya enak, namun dia tahu kalau kopi itu adalah kopi yang dibuat secara sembarangan.
Adrian tersenyum, "itu adalah kopi pertama yang kau buat untukku, jadi aku harus menikmatinya," ucap Adrian.
"Ah, begitu," entah kenapa Diana merasa sedih mendengar ucapan suaminya. Tetapi perempuan itu tetap menganggukkan kepalanya dan lanjut berkata, "apa hari ini kau mau menginap di sini?"
"Sepertinya tidak bisa, sore ini aku ada pertemuan dengan seorang klien yang tidak bisa ditinggalkan," ucap Adrian.
"Tidak masalah, kalau begitu kau bisa istirahat dulu di sini baru pergi nanti sore. Aku akan membersihkan kamar dulu supaya kau bisa tidur dengan nyaman," ucap Diana Langsung berdiri, perempuan itu naik ke lantai 2 diikuti oleh salah seorang pelayan.
Adrian pun duduk menikmati kopi buatan Diana sambil memperhatikan foto masa kecil Diana yang digantung di dinding.
'Apa dia tidak ingat lagi pertemuan kami? Apa aku harus mengingatkannya?' ucap Adrian dalam hati menimbang-nimbang keputusan yang harus diambil.
maaf ya otor salah sendiri namanya susah disebut ganger ntah ranger🤣🤣
🥰🥰