Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TIANA SANG BUDAK DARK ELF
Setelah Duke Anderson pergi menuju Ibukota, aku masih berada di mansion kediaman keluarga Duke Anderson dan mengobrol bersama dengan Max di halaman belakang.
"Ryo, aku tidak menyangka kau mampu membuat sebuah kesimpulan seperti itu," ucap Max
"Justru sejujurnya aku takut itu hanyalah dugaan ku, aku takut semua itu tidak terbukti dan hanya menimbulkan kepanikan" ucapku
"Aku paham ke khawatiranmu, tapi sebagai bangsawan dengan posisi yang cukup tinggi seperti ayahku, wajar jika kami selalu memperhatikan setiap detil kemungkinan yang ada" ucap Max
"Yahh aku tidak begitu mengerti tentang kehidupan Bangsawan, jadi kurasa akan percaya saja oada ucapanmu" kataku
"Hahaha kau mampu membuat kesimpulan dan pemikiran hebat, tapi tidak mampu memahami kehidupan bangsawan, kau cukup aneh." ucap Max
"Oh iya, jika kau tidak keberatan, bolehlah aku bertanya sesuatu?" kataku
"Hmm? Tanya saja, kenapa harus meminta izin" ucap Max
"Sebelumnya kau berkata kalau adik sang Raja adalah istri pertama ayahmu dan ibu dari kakakmu, apa mungkin kau memiliki ibu yang berbeda?" ucapku
"Begitulah, kami adalah 5 bersaudara, 2 putra dan 3 putri. Putra pertama dan Putri ketiga merupakan anak dari istri pertama ayahku yang meruapakan adik sang Raja, sedangkan Putri Pertama, Putri kedua, dan aku Putra kedua merupakan anak dari istri kedua ayahku" ucap Max menjelaskan
"Oh seperti itu, jadi kalian berbeda ibu.." kataku
"Begitulah, lagi pula di dunia ini Poligami adalah hal yang lumrah bukan" ujar Max
"Eh? Emang iya?" tanya ku
"Jangan bilang kau juga lupa dengan hal itu, dan lagi bukankah kau sudah memiliki dua gadis yang menaruh hatinya padamu?" ucap Max
"Eh? Siapa?" tanyaku dengan bingung
"Haah, ternyata selain kehilangan ingatanmu, sepertinya kau juga kehilangan kepekaanmu" kata Max
Max pun bercerita tentang saudaranya yang lain yaitu tentang putri pertama, putri kedua dan putri ketiga padaku.
Tak berselang lama, aku dan Max sedang berjalan di lorong rumahnya namun tiba2 sesuatu menabrak Max dengan keras sampai tersungkur. Setelah ku perhatikan lagi ternyata ciri2 mereka persis seperti yang baru saja Max ceritakan padaku, itu adalah Putri Pertama yang Bernama Cecil memeluknya dengan gaya superman dengan diikuti Putri Kedua Tia yang bejalan dengan tenang sambil menggandeng Putri ketiga Claire yang masih berusia 5 tahun.
"KAKAK" teriak Max yang terkejut dan kesakitan
"Apa kau baik2 saja adikku, kudengar kau diserang monster dan terluka parah" ucap Cecil
"Aku sudah baik2 saja sebelum kembali terluka gara2 pelukan terbang mu itu" ucap Max dengan nada kesal
"Hentikan itu, kalian berdua sudah dewasa, berhentilah bersikap kekanakan" ucap Tia
"Apa kakak sedang bermain terbang?" tanya Claire
"Tidak Claire, kedua kakakmu hanya sedang bercanda" ucap Tia menjelaskan
Melihat itu aku hanya diam dan nampak kebingungan, lalu tiba2 aku merasa ada yang menarik tanganku, setelah aku menoleh rupanya itu adalah seorang gadis kecil.
"Kakak, apa kakak adalah pengeran?" ucap gadis kecil itu
Tentu aku terkejut mendengar perkataannya, aku pun berjongkok dan berkata padanya..
"Gadis kecil, namaku adalah Ryo, dan aku adalah seorang petualang" ucapku sambil tersenyum
"Oooh jadi kakak adalah pangeran petualang?" ucapnya
Jika ku fikir2 lagi, anak seusianya memang kerap berhayal tentang hal2 semacam ini, jadi biarlah aku ikut tenggelam dalam pemikirannya.
"Jadi apakah kamu sang putri dari pangeran ini?" tanyaku
Gadis kecil itu pun terdiam sejenak sambil menatapku lalu berkata
"Hmm, tidak kamu adalah kakak ku yang tampan dan baik" ucap Claire
"Eh? Oh, i-iya aku kakakmu.. Benar hehe" ucapku dengan bingung
Tanpa ku sadari, ternyata yang lainnya sedang memperhatikan kami selagi aku berbicara dan mengobrol dengan Claire.
"Kau lihat itu kak? Claire belum pernah seakrab itu dengan orang lain yang belum dia kenal, bahkan Claire takut pada Kak Henry dan selalu ngambek padaku" ucap Max
"Itu karena kau selalu menjahilinya Max" ucap Tia
"Aku tidak menjahilinya kak, aku hanya bercanda dengannya" ucap Max
"Becanda macam apa dengab melempar adiknya keatas sampai hampir menyentuh langit2 mansion, dan becanda macam apa dengan memakai pakaian seperti monster lalu mengejar adiknya sampai mengelilingi seluruh mansion" ucap Tia
"Apa yang aneh dengan itu, sewaktu aku kecil kak Cecil juga menakut2i ku seperti itu" ucap Max
"Hmm? Kapan aku pernah melakukan itu" ucap Cecil
"Kalian berdua itu memang selalu saja bertingkah konyol" ucap Tia
Setelah itu mereka bertiga pun menghampiri ku dan Claire. Max memperkenalkan kedua kakaknya padaku, Cecil dan Tia, lalu si kecil ini adalah adiknya putri ketiga. Aku pun memperkenalkan diriku pada mereka, setelah itu kami pun sempat berbicara sejenak sebelum aku berpamitan.
Namun ketika aku hendak meninggalkan mansion Duke, ada sedikit drama karena Putri Ketiga Claire enggan berpisah denganku, bahkan dia sampai memeluk kakiku dengan erat dan menangis. Dengan usaha keras dari Cecil dan Tia dibantu para pelayan akhirnya Claire pun mau melepaskanku setelah aku menjanjikannya permen jika nanti aku berkunjung lagi. Setelah itu aku pun berpamitan untuk pergi.
Setelah aku keluar dari mansion Duke, aku berjalan sendirian di kota sambil memikirkan tentang Demon dan Demonifikasi. Aku merasakan kejanggalan terkait itu semua, menurutku orang2 di dunia ini mampu berfikir secara luas dan terbuka, tapi kenapa mereka tidak dapat menyadari hal2 seperti itu. Seolah seperti mereka semua telah di cuci otak agar tidak dapat mengerti dan memahami hal itu.
Ketika aku berjalan tiba2 aku melihat toko penjual budak, aku kembali teringat tentang cerita Max dan keluarganya tentang Elf yang di perbudak, dan aku juga penasaran tentang bagaimana penjual budak berlisensi memperlakukan budak2 yang diperjual belikan, aku pun memutuskan untuk masuk kedalam toko itu.
Sesampainya di dalam toko aku di sambut oleh seorang Wanita cantik berambut panjang kecoklatan dengan pakaian yang cukup sopan.
"Selamat datang tuan, apa anda ingin membeli budak?" tanya wanita itu
"Ah, aku belum tahu tentang itu, tapi bolehkan aku melihat2 dan bertanya terlebih dulu?" kataku
"Tentu saja, nama saya adalah Sandra, dan saya yang akan menemani anda melihat2 disini, jadi silahkan tanyakan apa saja pada saya" ucap Sandra
Sandra pun memanduku menuju lantai kedua, disana terlihat ada ruangan yang mirip bangsal besar dengan banyak tempat tidur, benar2 mirip seperti bangsal besar pada sebuah rumah sakit yang aku tahu. Para budak itu pun ada yang duduk dan berdiri di samping kasur mereka.
"Apa yang membuat mereka menjadi budak" tanyaku
"Alasannya bermacam2 tuan" jawab Sandra
Sandra pun menjelaskan, kebanyakan budak2 yang berusia dewasa terpaksa menjadi budak karena tidak sanggup membayar hutang, dulunya mereka adalah orang biasa, dan menjadi budak hanya sampai hutang mereka lunas dan berhak mendapat kebebasan setelah hutangnya terbayarkan, jadi mereka di sebut dengan budak hutang.
Lalu setelah itu ada budak biasa, budak biasa kebanyakan adalah orang2 yang tidak dapat melanjutkan hidup mereka karena miskin, mereka memilih menjadi budak dengan harapan dapat hidup dengan lebih baik setelah di beli oleh seseorang.
Ada juga budak yang masih anak2, biasanya mereka di jual untuk biaya pemakaman orang tuanya, ada juga yang dijual untuk membeli bibit tanaman, bahkan ada yang di jual untuk mengurangi biaya kehidupan keluarga.
Ada juga budak perang, mereka adalah tawanan perang yang tidak di tebus oleh penguasa wilayah atau kerajaannya pasca perang berakhir, diantara mereka ada warga biasa, pedagang, petani, prajurit, bahkan ksatria.
Dan yang terakhir adalah budak kriminal, budak kriminal seperti namanya, mereka adalah pelaku tindak kejahatan kriminal, contohnya seperti perampok, pembunuh, pemerkosa, bandit, bahkan hingga pejabat daerah atau bangsawan jatuh yang korup dan melakukan tindak kejahatan. Namun budak kriminal tidak diperjual belikan, biasanya mereka langsung di kirim ke tambang untuk bekerja sampai mereka mati atau sampai masa tahanan mereka berakhir sesuai kejahatan yang mereka lakukan.
Selain itu ada berbagai macam jenis ras yang mereka jual sebagai budak disini, mulai dari Human, Dwarf, dan Beastman.
"Kurang lebih seperti itulah tuan," ucap Sandra menjelaskan
"Aku tidak menyangka ada begitu banyak jenis budak di dunia ini dan dengan permasalahan yang bermacam2" kataku
"Itu benar tuan," jawab Sandra
Sandra pun membawaku berkeliling melihat semua budak2 yang mereka jual, terlihat budak yang mereka jual sangat terawat baik itu kesehatan dan kebersihannya, nampaknya semua penjual budak berlisensi melakukan hal ini dan sudah menjadi kewajiban mereka, maka aku pun menggunakan skill unik Apraisal ku untuk mengecek para budak itu.
Pertama bagian budak hutang, aku tidak menemukan ada yang cukup baik dari segi kemampuan, level, dan skill mereka, semuanya biasa saja. Begitu pula dengan bagian budak biasa, tidak ada yang menonjol.
Namun ketika bagian budak perang, banyak budak yang memiliki status hebat, dan cukup tinggi, namun sayangnya skill mereka biasa saja dan tidak ada yang memiliki skill unik. Begitu juga dengan budak dari beastman dan dwarf, meskipun kedua ras itu memang ras yang memiliki kekuatan tempur dan keahlian bagus, namun aku tidak menemukan yang spesial dari mereka.
"Bagaimana tuan? Apa ada yang menarik perhatian anda?" tanya Sandra
"Ada beberapa yang menarik perhatianku, namun aku merasakan rasa kurang nyaman atau kurang cocok pada mereka" jawabku
"Memang benar, rasa cocok dan nyaman adalah hal terpenting, kalau saya boleh tau tuan mencari budak seperti apa" tanya Sandra
"Aku mencari orang yang memiliki kemampuan bertarung hebat dan cocok untuk mengisi kekurangan dalam party" jawabku
"Hoo, jadi anda adalah petualang," ucap Sandra
"Benar,"
Lalu tiba2 aku merasakan pandanganku seperti tertarik kesebuah pintu yang tertutup tak jauh di belakangku.
"Nona, apa yang ada di balik pintu itu" tanyaku
Sandra merasa terkejut ketika aku menanyakan hal itu, dan berkata
"Apa anda merasakan sesuatu tuan?" tanya sandra
"Ya aku merasa seperti pandanganku tertarik kearah pintu itu" jawabku
"Itu.. Sebenarnya di balik pintu itu adalah seorang gadis Dark Elf yang cacat dan ada luka pada bagian wajahnya yang tidak dapat di sembuhkan dengan potion" ucap Sandra
"Bolehkah aku bertemu dengannya?" kataku
"Maaf, bukan tidak boleh, tapi saya rasa kondisinya kurang nyaman untuk dipandang" ujar Sandra
"Tak apa, tolong tunjukan padaku" jawabku dengan rasa penasaran
"Baik tuan, silahkan ikuti saya" kata Sandra
Aku pun mengikuti sandra menuju pintu itu, sejujurnya aku penasaran kenapa pandanganku seperti ditarik untuk melihat apa yang ada di dalamnya, selain itu, aku juga cukup penasaran dengan bagaimana rupa gadis Dark Elf karena selama ini aku hanya melihat mereka dalam Anime atau manga pada kehidupanku sebelumnya dan ingin melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.
Sandra pun membuka pintu dan kami masuk. Setelah masuk kedalam ternyata itu benar seorang gadis Dark Elf seperti yang ku bayangkan, namun warna kulitnya tidak gelap seperti di anime atau manga, kulitnya tetaplah putih hanya yang berbeda adalah rambutnya berwarna hitam dengan telinga panjangnya khas Elf. Namun melihat kondisi tubuhnya, ada bekas luka seperti sayatan pedang atau mungkin bekas cakaran di wajahnya, kedua kakinya juga hilang hinga sebatas lutut dan tubuhnya juga penuh bekas2 luka pertarungan. Dia sedang duduk di kasur sambil membaca buku ketika aku dan Sandra masuk, aku mencoba mengecek statusnya dengan Apraisal..
......................
...Tiana...
...Job : Hunter...
...Usia : 187 tahun...
...Level : 61...
...Rank : -...
...Skill...
...Wind Magic, Dark Magic, Accuracy,...
...Blade Fighter...
...Skill Unik...
...Sharpshooter, Clone...
...Title...
...Former Capt of Northern Dark Elf,...
...Slave...
......................
Aku terkejut, melihat status miliknya yang sangat tinggi, jika menjadi petualang, kemungkinan dia akan setara dengan Rank A.
"Aku akan membelinya" ucapku
"Eh? Apa anda yakin tuan?" tanya Sandra
"Tentu saja, apa anda meragukanku?" kataku
"Maaf jika anda merasa begitu, tapi saya sama sekali tidak ada fikiran seperti itu" jawab Sandra
"Bisa kau jelaskan padaku apa yang terjadi padanya" ucapku
"Rekanan kami menemukannya 6 tahun lalu di perbatasan utara dekat Kerajaan Maelstorm, katanya ketika di temukan dia sudah dalam kondisi kritis dan hampir mati, Rekanan kami berusaha menolongnya dengan memberinya potion, namun karena luka ya terlalu parah, potion biasa tidak dapat menyembuhkan luka di wajah dan tubuhnya, dan untuk kakinya sudah seperti itu ketika ditemukan" jawab Sandra
"Begitu ya," ucapku
"Selain itu, selama 4 tahun gadis ini terus berpindah2 dari satu pedagang ke pedagang lain untuk merawatnya, hingga kami bertemu dengan kami dan kami memutuskan untuk menjaga dan merawatnya." ucap Sandra
"Tapi bukankah, Elf dan Dark Elf adalah hal yang ilegal untuk diperjual belikan sebagai budak?" kataku
"Pada keadaan normal iya, namun ketika di temukan, sudah ada lambang budak di tubuhnya, dan sayangnya itu adalah tanda budak permanen, tidak seperti tanda pada budak hutang yang bersifat temporer, atau akan hilang dengan sendirinya jika sudah melunasi hutangnya" jawab Sandra
Aku mendekati gadis dark elf itu dan berkata.
"Siapa namamu" tanyaku
"Tiana" jawabnya dengan tenang
"Apa kau mau ikut denganku?" ucapku padanya
Gadis itu pun memandangku dengan tatapan tenang, lalu berkata
"Tuan, apa kah aku bisa berguna untukmu dengan kondisi tubuhku yang seperti ini? Untuk menjadi budak seks mu pun aku tidak layak tuan" ucap Tiana
"Aku sama sekali tidak berfikir untuk menjadikanmu budak seks, yang ingin ku tahu adalah, apa kau ingin pergi dari sini dan melihat dunia luar bersama ku dan teman2 yang lain?" kataku
Mendengar itu nampak raut wajah penuh harap dan kesedihan, aku mengerti, sebagai mantan seorang kapten dari ras Dark Elf pastilah sulit baginya menjalani hidup seperti ini dan terkurung di tempat ini selamanya. Dengan mata berkaca2 dan mulai berlinang air mata Tiana berkata..
"Iya.. Aku.. Aku mau.. Aku mau melihat dunia ini sekali lagi" jawabnya
Aku pun menoleh kearah Sandra tanpa mengatakan apapun dan nampaknya Sandra langsung mengerti, dia pun menghampiri ku dan Tiana, lalu meletakan satu tangan ku diatas kedua tangan Tiana.
"Ini adalah ritual proses pengalihan kepemilikan budak, dan hal ini hanya dapat dilakukan juga ketiga pihak setuju, jadi sekali lagi apa kalian bedua benar bersedia" tanya Sandra
Secara kompak aku dan Tiana berkata "Ya"..
Setelah itu sebuah tanda kepemilikan budak muncul di benak ku, dan nampaknya ketika hal ini terjadi dapat dengan bebas memilih dimana lambang ini akan di letakkan, aku memilih untuk meletakannya di pergelangan lengan kiriku. Sedangkan aku tidak tahu dimana Tiana meletakkannya.
"Baiklah, mulai saat ini anda adalah tuan baru dari Tiana, dan untuk Tiana, beri salam pada tuan barumu" ucap Sandra
"Terima kasih sudah bersedia membeliku tuan, dan mulai saat ini mohon kerja samanya" ucap Tiana
"Baiklah, tuan ini adalah kartu tanda kepemilikan anda terhadap Tiana, kartu ini hanya untuk formalitas tapi secara khusus dapat menjelaskan bagaimana Tiana sebagai salah satu Ras yang dilindungi bisa menjadi budak, selain itu agar anda sebagai pemilik juga tidak terkena masalah hukum dengan adanya kartu ini, karena kartu ini di buat khusus untuk keadaan Tiana dan mendapatkan izin dari banyak pihak terutama sang Grandmaster" ucap Sandra
"Lalu bagaimana pembayarannya?" ucapku
"Tidak banyak yang dapat kami lakukan untuknya selama disini, jadi anda cukup mengganti biaya perawatannya saja" ucap Sandra
"Tidak boleh begitu, sebagai pengusaha, anda tidak bisa bersikap seperti itu, tidak profesional namanya" ucapku
Sandra langsung menatapku dengan cara berbeda,dan berkata..
"Sejak kapan anda menyadarinya," tanya Sandra
"Sejak awal kau memperkenalkan diri padaku aku langsung menyadarinya, terlebih sikapmu dan caramu menjelaskan dengan telaten dan sabar tidak seperti pegawai, dan setelah ku fikir2, Nama perusahaan ini memiliki kesamaan dengan namamu, Sandra dan Sandramar, itulah yang membuatku menyadarinya" ucapku, walau pun sebenarnya aku menggunakan Apraisal padanya
Sandra pun tersenyum, dan berkata..
"Nampaknya hari ini aku baru saja kedatangan pelanggan yang luar biasa, tidak hanya sikap dan sifat anda yang baik, anda juga memiliki kemampuan menilai keadaan dengan sangat baik, kurasa pilihan yang tepat untuk memberikan bakat Tiana pada anda tuan" ucap Sandra
"Terima kasih, kalau begitu bagaimana dengan harganya" kataku
"Baiklah, kalau begitu untuk mengapresiasi kemampuan anda, aku memberikan diskon dan memberikan harga 5 koin emas untuk Tiana, ku harap anda tidak akan menolaknya lagi." ucap Sandra
"Baiklah kalau begitu," aku pun menyerahkan 5 koin emas pada Sandra
"Terima kasih banyak"
Setelah itu akupun mengendong Tiana untuk meninggalkan Toko Budak dan bergegas menuju penginapan Airen dan Miki, sepanjang jalan banyak orang yang memperhatikanku menggendong Tiana, beruntung sebelum meninggalkan toko, Sandra memberikan Sebuah jubah bertudung untuk menyembunyikan identitas Tiana.
Sesampainya di kamar penginapan Airen dan Miki, aku mengetuk pintu, dan tak berapa lama Miki membuka pintu, dia terkejut ketika melihatku datang dengan menggendong seseorang wanita yang jelas nampak cacat dan tubuh penuh luka.
"Ryo, ada apa ini," ucap Miki
"Sebelum itu bolehkah, kami masuk?" ucapku
"Ah tentu, silahkan" kata Miki
Begitu kami masuk Airen pun nampak terkejut dengan kedatanganku membawa seorang wanita yang bertubuh cacat dan penuh luka, namun alangkah terkejutnya mereka ketika penutup kepala nya di lepas kalau ternyata wanita yang ku bawa ini adalah seorang Dark Elf.
"Dark Elf? Ryo dimana kau menemukannya" tanya Miki
"Seingatku Dark Elf adalah ras yang berasal dari kampung halaman kami, yaitu Kerajaan Maelstorm" ucap Airen
"Akan kita bahas itu nanti, untuk saat ini aku pinjam ruangan ini sebentar" ucapku
"Apa yang akan kau lakukan," tanya Airen
"Aku akan menyembuhkan lukanya" jawabku
Mendengar itu Tiana terkejut, dan berkata..
"Tuan, apa anda bersungguh2?" tanya Tiana
"Tenang saja, Ryo adalah Leader party kami, dan perkataannya dapat di percaya" ucap Miki
Aku pun mendekatkan tanganku ke tubuh Tiana tanpa menyentuhnya, aku membayangkan sihir penyembuhan yang sempurna, dan juga membayangkan sihir regenerasi yang dapat mengembalikan anggota tubuh yang hilang, setelah selesai membayangkannya aku pun berkata "Regeneration Perfect Heal"..
Seketika tubuh Tiana memancarkan cahaya, matanya terasa berat dan terpejam, perlahan tubuh Tiana tenggelam dalam cahaya putih dan kehijauan. Beberapa saat setelah itu, cahayanya memudar, nampak luka yang tampak menyeramkan di wajah dan tubuh tiana telah menghilang, tidak hanya itu kedua kakinya pun telah kembali utuh seperti sedia kala.
Airen dan Miki yang menyaksikan itu nampak terkejut sekaligus kagum melihat keajaiban yang terjadi di depan matanya, mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Disisi lain, aku merasakan seperti setengah energi sihirku terkuras setelah menggunakan penggabungan sihir Perfect Heal dan Regeneration. Nampaknya keduanya merupakan adalah sihir tingkat tinggi, jika saja bukan karena Berkah Sihir milikku yang membuat jumlah manaku berkali2 lipat, mungkin aku sudah pingsan atau mungkin sihir yang ku rapalkan pada Tiana dapat di pastikan gagal.
Tiana pun membuka kedua matanya, hal pertama yang dia lihat adalah kedua kakinya yang kembali utuh, dia merasa seperti sedang bermimpi, dia pun menampar wajahnya sendiri dengan sangat keras.
"Apa yang kau lakukan!!!" ucap Airen terkejut dan panik
Tiana menoleh, terlihat pipinya yang merah padam karena tamparannya sendiri, ia kembali menatap kedua kakinya dan mulai meneteskan air mata,
"Ryo, sihir apa itu tadi" tanya Miki
"Oh itu, aku menggunakan sihir Regeneration dan Perfect Heal secara bersamaan" ucapku
"Haaahh, pantas saja kau kelelahan," ucap Miki
"Apa yang salah?" tanyaku
"Ryo, Perfect Heal adalah sihir khusus yang hanya dapat di gunakan oleh orang dari Gereja Suci Dewa yang setidaknya sudah berada pada tahapan Archbishop." ucap Airen
"Benarkah? Berarti itu adalah sihir tingkat tinggi ya" ucapku
"Tidak itu adalah sihir kelas Legenda, bahkan rumornya hanya ada 1 Archbishop yang dapat menggunakan sihir tersebut dan untuk Regeneration yang kau katakan, bahkan aku belum pernah mendengarnya" kata Airen menjelaskan
Namun tiba2 Tiana memotong pembicaraan kami dan bersujud di hadapanku,
"Terima kasih telah memulihkan tubuh budak cacat ini tuan, mulai saat ini hidupku hanya untuk anda, dan kesetiaan mutlak sebagai jaminan pada dewa" ucap Tiana
Mendengar itu Miki dan Airen sangat terkejut,
"Ryo jelaskan pada kami, apa yang dia maksud dengan budak?" tanya Miki dengan tegas
"Ryo, kau membeli budak, padahal kau sudah punya kami" ucap Airen dengan tatapan kosong
"Tolong tenang, biar saya yang menjelaskan semuanya" ucap Tiana
Tiana pun mulai menceritakan kejadian sebenarnya, tentang bagaimana dirinya dulu, mulai dari kehancuran gunung utara yang menjadi tempat tinggal ras Dark Elf oleh pasukan Kerajaan Maelstorm, lalu dirinya tertangkap oleh pasukan mereka dan sempat menjadi budak seks para petinggi militer mereka hingga *tubuhnya* rusak dan dijual ke pedagang budak gelap, bahkan para pedagang budak gelap itu menanamkan sihir perbudakan permanen di tubuhnya.
Namun naas, di perjalanan rombongan mereka di serang oleh seekor Wyvern (Monster bersayap yang mirip dengan Naga), karena dirinya dulu merupakan Kapten dari pasukan ras Dark Elf, dirinya di tinggalkan untuk menjadi umpan bagi pedagang itu untuk kabur. setelah perjuangan antara hidup dan mati dia berhasil melukai Wyvern itu yang membuat monster itu kabur meninggalkannya, namun karena kuatnya monster itu, dirinya mendapatkan banyak sekali luka, bahkan harus kehilangan kedua kakinya dan berakhir di temukan oleh rombongan asosiasi pedagang budak.
Singkatnya dia berakhir di toko pedagang budak Sandramar dan di naungi oleh mereka selama 2 tahun terakhir hingga hari ini Ryo datang dan membelinya meski dengan keadaan cacat di seluruh tubuhnya, namun dengan kebaikan hati dan sikap Ryo berhasil meyakinkan hatinya untuk hidup lebih lama lagi untuk sekali lagi merasakan kehidupan dan berpetualang bersamanya yang membuatnya merasa seperti mendapatkan sebuah harapan dan keyakinan untuk dapat kembali melihat alam luas serta berpetualang.
Mendengar penjelasan Tiana, hati Airen dan Miki tersentuh dengan pengalaman pahit yang di telah Tiana rasakan, bahkan Airen merasakan kemiripan dengan pengalaman kisah hidupnya yang membuatnya menangis dan memeluk Tiana.
"Jadi begitu, maaf karena sudah berteriak padamu Ryo" ucap Miki
"Tidak masalah, wajar jika kalian terkejut dan marah, karena aku sendiri terkejut ketika menemukan Tiana di toko penjual budak Sandramar" ucapku
"Aku juga minta maaf Ryo" ucap Airen
"Tidak apa Airen, aku mengerti" kataku
"Bahkan Airen sempat telihat kecewa karena di fikirnya kau membeli budak untuk hal itu sementara sudah memiliki dirinya" ucap Miki
Mendengar itu wajah Airen pun berubah menjadi merah padam karena malu.
"A-apa yang.. K-kau.. Katakan Miki" ucap Airen dengan nada gemetar dan malu2
"Hoo, padahal aku mendengarnya dengan jelas loh" ucap Miki menggoda Airen
"Iya, aku juga mendengarnya" ucap Tiana
"A-apa? B-bahkan Tiana juga?" ucap Airen dengan penuh rasa malu
"Hehe, tenanglah Airen kami hanya bercanda" ucap Miki
Airen pun mendang Tiana lalu memandangku, tentu saja aku hanya tersenyum padanya, walau aku sendiri mendengar dengan jelas dia mengatakan itu, tapi kufikir lebih baik anggap saja tidak mendengar apapun. Namun, yang tidak kuduga adalah, ternyata Tiana juga memiliki selera humor yang cukup bagus.
"Ngomong2, bisakah kalian berdua mencarikan pakaian untuknya," ucapku
"Tentu saja, itu mudah" ucap Miki
"Yeeey kelompok kita sekarang jadi semakin ramai" ucap Airen
"Baiklah aku akan meberikan uangnya pada kalian" ucapku
"Ah aku lupa, sebenarnya uang hasil dari penjualan monster dan hadiah penyelesaian Quest kita sebelumnya sudah aku terima, dan inilah uangnya" ucap Airen seraya menyerahkan sekantung uang dan mengembalikan magic bag milikku
"Ini cukup besar," kataku
"Iya, totalnya adalah 62 koin emas 55 koin silver" ucap Airen
"Kalau begitu simpan dulu uang ini, dan kita akan membaginya ketika ada Max." ucapku
"Baiklah kalau begitu" ucap Airen seraya kembali memasukan uang itu kedalam magic bag miliknya
"Oh iya, ngomong2 Tiana, dimana kau menyembunyikan segel budak milikmu" ucapku
"Aku menyembunyikannya di balik salah satu bagian tubuh sensitifku," jawab Tiana dengan tenang
"Baguslah, dengan begitu tidak akan dengan mudah dilihat oleh orang lain, kalau begitu pergilah bersama Airen dan Miki untuk membeli pakaian" kataku
"Baik tuan" ucap Tiana
"Tolong berhenti memanggilku tuan, meskipun kenyataannya kau adalah seorang budak, aku tidak ingin kau merasa seperti itu, aku ingin kau menganggap kami sebagai rekan atau keluargamu, dengan begitu tidak akan ada lagi jarak diantara kita" ucapku sambil tersenyum
Tiana terkejut mendengar itu dan memandang ku..
"Itu benar Tiana, sekarang kau adalah bagian dari kami, dan seterusnya akan seperti itu" ucap Airen
"Itu benar Tiana, mulai saat ini kita adalah satu tim, kau boleh menganggap kami sebagai keluargamu" ucap Miki menambahkan
Tiana merasa senang dan bahagia mendapat perlakuan yang begitu baik, selain nona Sandra, belum pernah dia menerima perlakuan seperti ini selama dirinya menjadi seorang budak, hal ini membuatnya menjadi semakin mantap untuk berjuang bersama dan saling melindungi
"Oh iya aku lupa akan satu hal," ucapku
Aku pun menjelaskan pada tiana tentang kemampuan, skill dan skill unik milikku padanya, serta aku juga mengatakan kalau aku sudah tahu tentang dirinya berikut skill, skill unik dan title miliknya.
"Aku mengerti, aku merasakannya ketika kita bertemu di toko sebelumnya" ucap Tiana
"Aku minta maaf sudah melakukan Apraisal padamu sebelumnya tanpa izinmu" ucapku
"Tidak masalah tuan.. Tidak maksudku Ryo, aku tidak masalah dengan itu" ucap Tiana
"Syukurlah jika kita sudah saling mengerti" ucap Airen
"Jadi tolong bantu kami merahasiakan kemampuan milik Ryo," kata Miki
"Tentu, sebagai rekan dan anggota kalian aku bersedia melakukan apa saja demi Ryo yang juga sebagai Tuanku" ucap Tiana
"Baiklah, Airen terima uang ini, untuk membelikan pakaian yang layak untuk Tiana," kataku seraya menyerahkan 5 keping koin emas
"Tidak perlu Ryo, mulai saat ini Tiana adalah bagian dari kita, jadi tidak kau tidak perlu menanggung semua kebutuhannya sendirian" ucap Airen
"Itu benar, kau sudah mengeluarkan uang untuk membawa Tiana dan juga kekuatan mu untuk menyembuhkannya, jadi biarkan kami yang mengurus kebutuhan Tiana yang lainnya" kata Miki
"Terima kasih semuanya" kata Tiana
Airen langsung menghampiri Tiana dan memeluknya,
"Aahh tidak, aku justru senang dengan adanya dirimu, kau sangat manis dan cantik, rasanya seperti memiliki adik" ucap Airen
"Haaa, maaf mengatakan ini, tapi Airen, Tiana itu jauh lebih tua darimu kau tahu?" ucapku
"Eh? Benarkah? Berapa usia mu Tiana?" tanya Airen dengan polosnya
"Itu.. Usiaku 187 tahun" jawab Tiana
"Eh? Nenek.." tanpa sadar Airen mengatakan itu
Aku pun sekuat tenaga menahan diriku agar tidak tertawa mendengar kepolosan Airen, namun berbeda dengan Miki yang langsung tertawa begitu saja..
"Hahaha, itu tidak sopan Airen, memanggil wanita secantik Tiana dengan sebutan nenek" kata Miki sambil tertawa
"Ma-maafkan aku Tiana, aku tidak bermaksud" ucap Airen dengan panik sambil meminta maaf
"Tidak apa, lagi pula bagi manusia, berbedaan usia kita memang terlampau sangat jauh" ucap Tiana
"Baiklah, mari lupakan hal itu, jadi ku serahkan urusan keperluan Tiana pada kalian berdua," ucapku
Setelah itu kami pun berpisah, aku kembali ke penginapan ku di lokasi yang berbeda, dan sesampainya di kamarku, aku kembali terfikirkan tentang masah Demonifikasi dan kemungkinan terlibatnya ras iblis dalam prosesnya.
Nampaknya semua ini akan menjadi misteri besar, dan jika memang benar begitu, kemungkinan sebentar lagi dunia ini akan menghadapi ancaman badai besar dari ras iblis untuk kedua kalinya setelah masa damai selama 1000 tahun. Atau mungkinkah ini yanh di sebut, masa2 damai sebelum datangnya badai.
.hadehh