Prolog;
Agen rahasia dengan segudang bakat meninggal karena tertembak musuh. Tapi malah bangun di tubuh menantu bodoh dan menggemparkan semua orang dengan perubahannya.
Kok bisa bahasa inggris? Eh bisa juga bahasa Prancis?!
Bagaimana cara dia mengambil hati direktur eksekutif dari Prancis?
"Gawat, dia jadi lebih pintar, bagaimana kalau rahasia itu terbongkar?"
Beberapa orang merasa terancam!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Keluarga Luna menarik tuntutan mereka
"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Viola sambil menghampiri Luna yang sedang duduk di ranjang rumah sakit.
"Tente,," Luna langsung meneteskan air matanya, perempuan itu dengan cepat memeluk viola, "aku tidak tahu apa salahku padanya,, aku hanya ingin memberitahu nya agar berjalan pelan pelan, tapi dia malah mendorong ku ke laut! Huhu,, tante,, aku takut sekali. Bagaimana kalau tadi aku tenggelam dan mati? Hiks,, hiks,," Luna menangis dengan keras.
Viola menghela nafas sambil mengusap punggung perempuan yang ada di pelukannya, "kau sungguh malang, tante pastikan perempuan itu akan mendapat ganjaran yang setimpal atas perbuatannya. Dia sudah mencoba membunuhmu, ini tidak bisa dimaafkan!" Tegas Viola.
"Hiks,, hiks,, hiks,,, terima kasih banyak tante. Tapi tidak perlu melakukan hal seperti itu, aku sudah memaafkan nya, dan aku juga tidak ingin membuat hubungan tante dengan tuan besar menjadi renggang." Kata Luna.
"Jangan pikirkan masalah itu, tante akan selalu membela yang benar," ucap Viola.
Miranti yang ada di sana langsung menatap viola sambil berkata, "apa yang dikatakan putriku itu benar. Kau tidak perlu membahayakan posisimu untuk menghukum perempuan itu. Lagipula kami tahu kalau keluarga mataram sangat memperdulikan keluarga kami. Jadi sudah sepantasnya kami menjaga sikap dan tidak membuat gaduh, terutama mengenai hubunganmu dengan Tuan besar."
Viola menghela nafas, "Luna memang gadis yang berhati mulia. Seandainya saja ayah mertua ku tidak memaksakan putra ku menikah dengan perempuan bodoh itu, maka aku akan memilih Luna menjadi menantu ku," kata Viola.
"Tante tidak boleh berkata seperti itu, aku selalu mengharapkan yang terbaik untuk christian, aku tidak bisa memaksakan diri ku untuk menikah dengannya. Aku akan menikah dengan pria yang benar-benar mencintaiku dan juga dengan pria yang kucintai," ucap Luna.
"Maafkan tante yang tidak bisa berbuat apa-apa," ucap Viola merasa kecewa pada dirinya sendiri.
"Aku paham posisi Tante, jadi tante tidak perlu khawatir," Ucap Luna sambil mengukir sebuah senyuman di wajahnya dan menyeka air matanya.
"Kau perempuan yang luar biasa, aku yakin siapapun yang berada di dekatmu pasti merasa sangat bangga," ucap Viola.
Luna merasa sangat senang dengan pujian Viola padanya, perempuan itu terus mengatakan sesuatu yang membuatnya mendapat banyak sanjungan dari Viola.
Sementara di tempat lain, Christian sedang berada dalam sebuah mobil yang melaju di jalanan.
Pria itu duduk sambil menatap keluar jendela mengingat Bagaimana ekspresi Kirana Saat semua orang menuduh perempuan itu mendorong Luna ke laut.
'Aku pernah melihat dia berada dalam situasi yang sama, Dia Langsung menangis dan gemetaran di tempatnya, tapi kenapa sekarang perempuan itu tampak sangat tenang? Dia bahkan berani menolak perintahku untuk membujuk direktur eksekutif menandatangani kerjasama kami. Sebenarnya apa yang terjadi pada perempuan itu? Kalau aku tidak memperdulikannya kali ini, maka dia pasti bisa menangani masalahnya sendiri. Lagi pula kenapa dia begitu ceroboh mendorong seseorang ke laut?' ucap Christian dalam hati yang mana perubahan tiba-tiba Kirana sangat mengusiknya.
Sang sekretaris yang duduk di samping Christian bisa melihat bagaimana Christian tampak sangat gusar sehingga dia berkata, "haruskah saya memesan hotel untuk anda istirahat sebentar sebelum lanjut ke kantor?"
"Tidak perlu," ucap Christian dengan singkat.
"Lalu bagaimana dengan Nona Kirana yang dibawa oleh polisi? Apa Kah saya perlu mengirimkan seorang pengacara--"
"Tidak perlu!" Ucap Christian yang merasa bahwa dia perlu memberi pelajaran pada Kirana sehingga perempuan itu memohon padanya untuk dibebaskan dari kantor polisi.
Sementara sang sekretaris yang mendengarnya, dia merasa khawatir sehingga pria itu kembali berkata, "Anda yakin tidak perlu? Saya cemas tuan besar mungkin akan mempermasalahkan hal ini dan--"
"Cukup cegah semua orang memberitahu masalah ini padanya!" Tegas Christian.
"Bagaimana mungkin bisa? Tuan besar memiliki orang-orang yang ia selipkan dalam pengawal anda, jadi berita ini sudah sampai ke telinganya," kata Sang sekretaris membuat Christian memijat keningnya.
"Kirimkan pengacara padanya tapi jangan biarkan pengacara membantu terlalu banyak," ucap Christian.
"Lalu bagaimana dengan Nona Luna? Apakah saya perlu mengatur waktu kunjungan anda?" Tanya sang sekretaris.
"Atur nanti sore," ucap Christian sebelum pria itu menyandarkan punggungnya dan menutup mata untuk beristirahat dalam sisa perjalanannya ke kantor.
Sementara sang sekretaris, dia dengan cepat mengirim pesan pada salah seorang pengacara yang menjelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh pengacara itu.
Sang pengacara yang mendapatkan pesan itu langsung bergegas meninggalkan firma hukumnya menuju kantor polisi tempat Kirana ditahan.
Saat tiba di kantor polisi, pria itu mendapati Kirana berada dalam sel, tetapi bukannya perempuan itu sedang meratapi diri, Kirana malah terlihat sedang asyik bercerita dengan salah seorang pria yang berada satu sel dengannya.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah seorang polisi pada sang pengacara.
"Ya," sang pengacara mengeluarkan kartu namanya dan menyerahkannya pada sang polisi.
Polisi yang mengambil kartu nama tersebut sangat terkejut dengan identitas pengacara di hadapannya yang merupakan salah satu pengacara terkenal dari sebuah firma hukum kelas 1.
"Silakan ikuti saya," kata Sang polisi sambil menunjukkan jalan pada sang pengacara.
Pengacara mengikuti sang polisi sambil memperhatikan Kirana yang sedang tertawa bersama narapidana dalam sel.
"Ha ha ha.. benarkah? Itu sangat bagus! Pria seperti itu memang pantas diberi pelajaran, kau harus mempertahankan harga dirimu sampai akhir dan melindungi ibumu!," ucap Kirana.
"Tapi sekarang aku ada di penjara gara-gara masalah itu, sekarang bagaimana dengan ibuku di rumah?" Ucap sang pria sambil menghela nafas.
"Jangan khawatir, ibumu pasti baik-baik saja," ucap Kirana sebelum memperbaiki posisinya dan berbaring di lantai sembari menatap ke langit-langit ruangan.
"Kau sendiri kenapa bisa masuk ke tempat ini?" Tanya sang pria sambil mengikuti Kirana berbaring menatap langit-langit.
"Seseorang melompat ke laut dengan sengaja, tapi aku yang dipenjara," jawab Kirana dengan santai.
"Apa?! Orang lain melompat ke laut dan kau yang dipenjara? Kenapa bisa begitu?" Tanya sang pria dengan heran.
"Aku juga tidak tahu," jawab Kirana dengan santai.
Sang pengacara yang sedang berbicara dengan polisi sesekali melihat ke arah Kirana, dan dia merasa heran melihat tingkah perempuan itu.
'Kenapa perempuan itu tiba-tiba berubah sikap?' ucap sang pengacara dalam hati.
Polisi yang ada di depan pengacara kemudian memberikan sebuah dokumen, "dia bisa keluar hari ini, keluarga perempuan yang ia dorong ke Laut telah membebaskannya dan menarik tuntutan mereka," ucap sang polisi.
"Mereka menarik tuntutan?" Tanya Sang pengacara dengan heran.
"Ya," jawab sang polisi membuat sang pengacara mengerutkan keningnya, 'sepertinya keluarga itu berusaha mencari muka di depan Tuan besar Mataram. Tapi Memangnya apa yang bisa mereka lakukan? Meski jungkir balik seribu kali, tuan besar tidak akan pernah mengizinkan cucu menantunya berpisah dengan cucunya,' ucap sang pengacara dalam hati sebelum dia menandatangani berkas di hadapan.
Setelah menandatangani berkas tersebut, sang pengacara kemudian berkata, "biarkan dia tetap berada di sini sampai besok pagi baru keluarkan dia."
"Baik," jawab sang polisi membuat sang pengacara dengan cepat pergi dari sana.
BERI LIKE UNTUK APRESIASI RAJINNYA OTOR MENGUPDATE CERITA INI.
Atooo anak buahnya si Yuwen?
Btw jangan2 itu anak asisten kan dah lama nikah ga bs hamil…