cerita ini mengisahkan tentang menderitanya seorang perempuan yang menjadi korban salah sasaran yang di lakukan oleh seorang presdir yang terkenal kejam dan dingin. wanita itu harus rela hidup sendiri dan berjuang menghidupi kelima anaknya karena dia di usir dari rumahnya ketika mengetahui dia hamil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Sesampainya di perusahaan robert lalu memanggil sang asisten untuk menuju ruangannya
"tuan memanggilku" tanya zack ketika sudah berdiri di depan tuannya
"zack kamu selidiki semua apa yang di lakukan oleh istri dan anak tiriku terhadap putri kandungku dan kamu suruh orang untuk mencari keberadaan putri kandungku karena dari kemarin dia belum kembali pulang" titah robert pada zack
"baik tuan" ucap zack antusias karena sebenarnya dia pun kecewa terhadap sikap tuannya yang terlalu mengabaikan keadaan sang anak tapi justru selalu mengikuti apa kata wanita ular itu
Zack segera melakukan apa yang di perintahkan oleh sang tuan karena diapun ingin keadilan bagi nono mudanya yang sudah di perlakukan semena mena oleh tuannya
Tidak butuh waktu lama zack sudah berhasil menyelesaikan tugas dari tuannya dan segera pergi untuk melaporkan padanya
"tuan saya sudah dapat hasilnya dari apa yang anda minta" ucap zack ketika sudah berada di ruangan robert
Robert menerima laporan itu dan langsung membacanya seketika rahangnya mengeras ketika membaca laporan dari asistennya itu
"kurang ajar mereka semua aku sudah menerima mereka dengan baik baik justru ini balasan mereka pada anakku" ucap robert dengan penuh emosi melihat kelakuan dari melani selly dan juga edwin
"apa yang harus saya lakukan tuan" tanya zack yang juga ikut geram akan kelakuan mereka bertiga
"jangan lakukan apapun dulu zack aku ingin membalas mereka pelan pelan dan membuat mereka hidup sengsara di luar sana apalagi kita belum tahu apa saja yang sudah mereka ambil dariku selama ini kita masih butuh waktu untuk menyelidiki semuanya" sahut robert yang masih berusaha tenang
"tuan benar kita harus melakukan secara pelan pelan agar mereka tak curiga tuan" zack pun setuju dengan pemikiran tuannya
Sekarang mereka akan kembali melanjutkan pekerjaan yang tertunda dan mereka akan menghukum melani dan anak anaknya secara pelan pelan
Sedangkan di perusahaan Johnson grup sedang terjadi pembicaraan serius antara edric dan asistennya
"bagaimana dengan rencana kita terhadap keluarga edward sialan itu" tanya edric dengan nada dingin
"sudah beres tuan perusahaan mereka telah bangkrut dan anak buah kita sudah memberitahu pada ayahnya edward kenapa perusahaan itu bisa sampai bangkrut itu semua akibat dari anaknya yang telah menyinggung keluarga Johnson" jelas josh
"bagus josh lalu bagaimana tentang gadis itu apa kamu sudah mencari tahunya" ucap edric dengan mata memicing tajam
"sudah tuan sepertinya apa yang anda lakukan kali ini adalah sebuah kesalahan terbesar yang pernah anda lakukan karena terlalu menuruti emosi anda melakukan sesuatu hal yang besar pada orang yang tidak tahu menahu sama sekali akan permasalahan anda" josh pun kecewa dengan kelakuan edric yang tidak mau berpikir terlebih dahulu dan mementingkan emosinya saja
"kamu benar josh aku terlalu gegabah dan tidak berpikir panjang yang selalu menjadi beban pikiranku adalah bagaimana jika perempuan itu hamil apalagi dia masih sangat muda aku cukup takut membayangkannya josh" ucap edric pada sahabat sekaligus tangan kanannya itu
"aku juga tidak tahu harus bagaimana ed karena hal ini lebih pusing dari pada memikirkan masalah tentang tender" ucap josh yang juga bingung karena selama ini mereka berdua hanya fokus bekerja tidak pernah bergaul dengan wanita jadi mereka tidak tahu bagaimana mengatasi masalah ini
"apa kami sudah tahu siapa gadis itu" tanya edric lagi
"dia putri dari pebisnis kelas 2 di new york yaitu anak dari robert robinson gadis itu tidak pernah memakai nama orang tuanya jadi dia selalu di rundung oleh teman temannya di sekolah dan dia pun selalu di anggap sebagai orang tak berguna makanya edward menumbalkan dia untuk mengelabui mu"jelas josh
Edric langsung memijat kepalanya yang pening akibat dia yang tidak bisa mengontrol emosinya itu hingga merugikan orang yang tidak bersalah
"lalu di mana gadis itu sekarang" tanya edric lagi
"gadis itu sudah pergi ed tidak tahu kemana karena dia juga di perlakukan buruk di rumahnya sendiri oleh ibu tiri dan anaknya aku sudah mencoba mencari dari cctv jalan tapi tidak ada jejaknya sama sekali mungkin memang dia sengaja pergi untuk meninggalkan semua masalah yang dia pikul" ucap josh apa adanya
Edric pun semakin pusing akan masalah ini niatnya ingin meminta maaf pada gadis itu tapi justru sekarang gadis itu pergi entah kemana
Sedangkan orang yang sedang mereka pusingkan sedang menikmati alam desa yang begitu menenangkan hatinya
"bagaimana emeli apa kamu menyukai desa ini" tanya vania
"iya van aku sangat suka hatiku merasa sangat tenang tinggal di desa ini karena tidak ada orang yang merundung ku dan juga selalu menyuruhku untuk melakukan hal ini dan itu" jelas emeli
"syukurlah kalau kamu suka, kamu jangan memikirkan apapun kamu hanya harus fokus pada anak anakmu karena hanya mereka nanti yang akan selalu menemanimu" saran vania pada emeli
"iya van kamu benar aku hanya ingin hidupku tenang dan bisa membesarkan anak anakku sampai mereka dewasa kelak" sahut emeli
Mereka berdua kembali berjalan menyusuri jalanan desa yang membuat hati damai dan bisa menghilangkan penat
"ayo em kita pulang hari sudah mulai sore tidak baik untuk wanita hamil sore sore ada di luar rumah" ajak vania
"ayo van" emeli pun menuruti ajakan vania karena memang yang di katakan itu benar adanya
Mereka berdua kembali berjalan untuk menuju ke rumah karena hari semakin sore dan mereka pun harus segera memasak untuk makan malam karena di sini tidak ada orang berjualan makanan
"ibu anakmu sekarang sudah merasa senang karena sudah meninggalkan tempat yang penuh luka itu, disini hidupku lebih baik bu karena tidak ada orang orang yang mencaci maki putrimu ini" ujar emeli berbicara sendiri sambil melihat kalung pemberian ibunya
"aku berjanji bu akan selalu menjaga cucu cucumu ini sekuat tenagaku karena aku tidak ingin mereka semua mengalami hal yang sama dengan apa yang aku alami selama ini" imbuh emeli lagi
Setelah menumpahkan semua rasa di hatinya kepada sang ibu yang berada di surga sana hati emeli merasa lega dan seperti beban hidupnya mulai terangkat setelah dia memulai hidup baru di desa terpencil ini
