Pacar Bayaran
...PROLOG...
Pemuda tampan duduk di jok taksi, menikmati tenangnya suasana di tengah gempuran kata- kata yang tak terucap dan hanya berjubalan di dalam otaknya.
Kahl El Marco, pemuda yang harus keluar dari rumah ayahnya atas tindakan fatal yang dilakukannya satu bulan lalu.
"Pergi dari sini, tunjukkan bagaimana kamu hidup tanpa ku! Tanpa uang ku! Tanpa nama embel embel dari keluarga ku!"
Marco hanya membawa satu koper yang isinya hanya beberapa lembar pakaian dan beberapa dokumen penting yang mungkin akan dia perlukan untuk bertahan hidup di kota Jakarta.
Tak ada lagi kartu ATM, uang cash, apa lagi black card yang biasanya dia pakai untuk segala jenis kesenangan. Ayah tercinta telah mengusirnya dari rumah, dan sebagai seorang lelaki, Marco siap menjalaninya.
Walau, pada akhirnya, jam tangan, sepatu bahkan semua pakaian mahalnya akan berakhir terjual untuk bertahan hidup, tapi yang jelas, Marco tidak akan pernah berhenti bernapas sampai dia sukses.
Hari ini, selain pindah ke kost baru, Marco juga akan mendatangi agensi model untuk menarik kembali tawaran yang pernah dia tolak sebelumnya.
Yah, Marco butuh makan, dia perlu pekerjaan untuk itu. Kemarin, Marco tak berniat menjadi model karena dia masih memiliki banyak fasilitas dari ayahnya.
Lain dulu lain sekarang.
...\=\=~©®™~\=\=...
...BAB SATU...
Penthouse yang didominasi warna putih, sedikit corak marmer, hiasan pohon hijau dalam pot terletak di beberapa sudutnya.
Kepulan beef steak dengan wangi rosemary yang baru turun dari pemanggang kini menguar melingkupinya.
Pelayan berseragam serba putih menarik dua beef steak untuk di-plating di atas dua piring berbentuk kotak.
Meriasnya dengan garnis selada, irisan wortel dan kol, lalu memberikan mayonaise dan saos tomat di cup terpisah.
Dua air putih di gelas tinggi. Pelayan itu kemudian menyuguhkannya di atas meja makan simple elegan di ujung ruangan.
"Cepatlah makan, Nona Allura."
Patricia, sahabat yang juga merangkap sebagai pelayan. Patricia, wanita pengendali lima elemen.
"Allura telah kalah."
Wanita dengan dress tipis menatap layar televisi yang menyiarkan berulang- ulang berita resepsi pernikahan sepasang pengantin yang tengah saling melingkarkan cincin.
Patricia tahu benar jika sahabatnya tengah patah hati. Naas memang, Allura baru saja menyaksikan meriahnya pernikahan mantan suami dengan pelakor binalnya.
Hubungan yang semula disebut hanya sebatas rekan kerja, nyata yang terjadi Emmanuelle dan Silviana sudah menderit ranjang dan melenguh bersama.
Patricia meraih remote control televisi untuk kemudian mematikan salurannya. Allura tak harus terus menerus menyaksikan kemesraan mantan suaminya yang bajingan.
Pernikahan sudah berlalu satu bulan yang lampau, dan infotainment gosip terus saja memberitakannya.
Wajar saja, Emmanuellson pebisnis ternama, dan selingkuhan yang sekarang diperistri Emmanuelle seorang artis papan atas.
"Tidak perlu dilihat lagi Ex bajingan mu!"
Allura bangkit dari sofa dan beranjak ke kursi meja makan. "Aku hanya penasaran. Berapa ukuran bra istri Nuel yang sekarang."
Patricia terkakak. "Yang pasti lebih besar darimu yang hanya satu genggaman saja."
Allura menyambung tawa sembari duduk dan meraih pisau garpu. "Aku tidak kecil- kecil amat. Silviana saja yang terlalu besar."
"Justru itu yang Nuel sukai."
Patricia membayangkan jika cup tambalan Silviana meledak ketika diremas. Semua orang tahu, Silviana ketagihan operasi dan hasilnya memang seksi sekali.
Buktinya, Emmanuellson tergoda dan pergi dari Allura hanya untuk menikmati rancangan plastik hasil karya dokter bedah Korea.
Patricia melepas celemek dan topi ala pelayannya, lalu duduk di depan Allura sebagai seorang sahabat seperjuangan.
Yah, sama seperti Allura, Patricia juga tidak memiliki pasangan meski bukan janda. Dia gadis yang sudah tidak gadis tapi jomblo.
"Setelah Nuel bahagia bersama Silvia. Apa yang akan kau lakukan setelah ini?"
"Menikmati hidup." Sudah sering Allura bilang, Allura ingin Patricia menemaninya disaat seperti ini, dan tidak membuatnya bersedih.
Allura mengangguk, kemudian memagut daging yang dia potong. Sebelum, kembali bicara setelah mengunyahnya.
"Kau ada ide untuk agenda hidup ku yang monoton ini, tidak?"
"Ide apa?" Patricia baru mengerat steak medium rare miliknya.
"Kira- kira, apa yang akan membuatku bahagia setelah bercerai?" Allura sempat- sempatnya tertawa karena dia tidak ingin ada yang menangisi kegagalan rumah tangganya.
"Apa lagi?" Patricia menyela. "Tentu saja kau harus memiliki dada yang besar seperti istri mantan suami mu! Operasi kek!"
"Sialan!" Allura melempar gumpalan tisu yang baru saja dipakainya.
"Menikah lagi saja," usul Patricia. "Bagaimana kalau dengan Berondong?" sarannya.
"Stagaaa!" Allura memutar bola matanya secara malas. "Yang benar saja! Aku saja masih trauma, kau berikan usul itu?!"
"Ini serius!" Patricia memicing. "Memangnya kau tidak penasaran dengan tubuh pria selain Nuel yang bajingan itu?"
"Kau benar- benar gila!" Wanita 29 tahun itu tidak memiliki cita- cita untuk menikah. Apa lagi setelah perceraiannya dengan Nuel.
Allura memiliki ketidak percayaan terhadap semua lelaki di dunia ini. Yah, bahkan dua adik lelakinya pun play boy cap sayap.
Patricia meraih ponsel yang berdering, bukan pesan melainkan pengingat. "Oya, hari ini ada pemotretan produk baru bersama El Marco untuk Cheryl brand underwear!"
Allura hanya manggut-manggut sembari melanjutkan makannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Ma Malikha
ikutan baca ya kak Pashaaa.... 🥰🥰🥰🥰🥰
2024-10-25
0
💙ANGGUN💦
guntur sm langit, playboy kah😳
2024-10-24
0
💙ANGGUN💦
kebengkel ajah,pompa balon 😂
2024-10-24
0