NovelToon NovelToon
Bukan Sebatas Istri Bayangan

Bukan Sebatas Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:117.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Bukan bacaan untuk bocil.

Setiap manusia terlahir sebagai pemeran utama dalam hidupnya.

Namun tidak dengan seorang gadis cantik bernama Vania Sarasvati. Sejak kecil ia selalu hidup dalam bayang-bayang sang kakak.

"Lihat kakakmu, dia bisa kuliah di universitas ternama dan mendapatkan beasiswa. kau harus bisa seperti dia!"

"Contoh kakakmu, dia memiliki suami tampan, kaya dan berasal keluarga ternama. kau tidak boleh kalah darinya!"

Vania terbiasa menirukan apa yang sang kakak lakukan. Hingga dalam urusan asmarapun Vania jatuh cinta pada mantan kekasih kakaknya sendiri.

Akankah Vania menemukan jati diri dalam hidupnya? Atau ia akan menjadi bayangan sang kakak selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Setelah malam panas itu, hubungan Betrand dan Vania jadi semakin membaik. Mereka berdua sudah seperti pasangan suami istri pada umumnya, saling memberi dan menerima kasih sayang.

Dengan alasan untuk membuka jalan lahir, hampir setiap malam Betrand selalu meminta jatahnya sebagai seorang suami pada sang istri, dan dengan senang hati Vania akan melayani suami tercintanya.

Tubuh Vania sudah menjadi candu untuk Betrand, begitupun sebaliknya. Hingga mereka tak bisa jauh satu sama lain. Seperti hari ini, tak seperti biasanya Betrand meminta Vania untuk datang ke kantornya.

"Aku sangat ingin makan spagheti buatanmu hari ini, bisakah kau bawakannya ke kantor untuk makan siangku?" Pinta Betrand dengan suara lembutnya, membuat Vania merasa berarti.

"Iya kak, aku akan membawakannya untukmu." Ucap Vania dengan senyumannya yang mengembang.

"Minta Ririn untuk mengantarmu." Titah Betrand pada sang istri dengan ponsel yang masih menempel di telinganya.

"Baiklah, aku akan datang saat jam makan siang." Vania menutup telepon dari sang suami dengan wajah sumringahnya.

Setelah sambungan telepon terputus, Wanita itu segera pergi ke arah dapur untuk memasak spagheti seperti yang Betrand inginkan.

Vania sudah tidak merasa mual lagi tiap mencium bau bumbu masakan, jadi ia bisa memasak dengan tenang dan penuh rasa cinta. Bahkan Vania melarang keras para pelayan untuk membantunya.

Tak sampai satu jam, spagheti spesial buatan Vania telah selesai dibuat.

"Rin, cobalah dulu. Apa rasanya sudah enak?" Vania memberikan sepiring kecil spagheti buatannya pada sang asisten.

"Hmmm. Yummi!!!" Ririn mengangkat ibu jarinya untuk nyonya Vania.

Setelah memastikan rasa masakannya sudah pas, Vania bersiap-siap untuk pergi ke kantor Betrand.

Sepanjang perjalanan menuju kantor Giant group, senyum tak pernah pudar dari wajah cantik wanita yang tengah mengandung itu. Membuat Ririn yang duduk di sebelah sang majikan, jadi ikut merasakan bahagia.

"Kita sudah sampai nyonya." Beritahu Ririn setelah mobil yang dikemudikannya tiba di depan lobi kantor Giant group.

"Terima kasih Rin, kau boleh langsung pergi ke rumah sakit untuk menemani ibumu. Aku akan menghubungimu jika membutuhkanmu nanti." Pesan Vania sebelum turun dari mobil.

"Baik nyonya." Patuh Ririn. Lalu melajukan mobilnya meninggalkan kantor Giant group.

"Selamat siang nyonya?" Sapa Roy yang memang sedang menunggu kedatangan Vania di lobi kantor atas perintah Betrand.

"Kak, jika sedang berdua seperti ini panggil saja aku Vania. Bukankah kita ini berteman?" Ucap wanita cantik itu.

"Mana berani nyonya, bisa-bisa tuan Betrand akan memecatku nanti." Balas Roy setengah bercanda.

"Oh begitu ya." Kemudian mereka tertawa bersama. Vania teringat pada sang suami yang selalu mengancam akan memecat Roy, tiap kali pria itu membuat kesalahan.

"Dimana suamiku? Apa dia ada di ruangannya?" Tanya Vania.

"Tuan masih ada meeting dengan tuan Miller di cafe elegance, beliau berpesan agar anda menunggu di ruangannya." Ujar Roy.

"Kak Roy, apa boleh aku pergi ke apartemen lamaku dulu? Aku ingin mengambil sesuatu di apartemen lamaku." Pinta Vania penuh harap.

"Tuan tidak akan setuju nyonya, dia bisa marah besar jika anda tidak menuruti perintahnya." Peringati Roy.

"Begitu ya?" Vania memasang wajah sendunya.

"Baiklah, tapi hanya sebentar saja." Roy paling tidak tega melihat seorang wanita bersedih, padahal pria itu sudah membuat banyak hati wanita bersedih karna dijadikan mainannya.

"Mau aku temani?." Roy menawarkan diri.

"Boleh, kebetulan Ririn sedang ada di rumah sakit untuk menemani ibunya." Balas Vania.

"Bagaimana kabar calon ibu mertuaku nyonya? Maksudku kabar ibunya Ririn?" Tanya Roy pula.

"Apa kau benar-benar menyukai Ririn kak?" Vania nampak ragu.

"Dia wanita yang cantik, pintar, dan mandiri. Tentu saja aku menyukainya." Balas Roy tanpa ada keraguan.

"Benarkah?" Vania semakin tak percaya dengan ucapan pria itu. Karna yang Vania tahu dari suaminya, Roy sedang dekat dengan mona sekarang.

"Bukankah kau memang menyukai setiap wanita kak? Bahkan kau juga menyukaiku dulu." Seloroh Vania sembari tertawa renyah.

"Sialan kau! Kenapa yang kau katakan itu selalu tepat." Roy mengusap puncak kepala Vania dengan gemas, seketika Roy lupa kalau Vania adalah istri dari bosnya.

"Ish, singkirkan tanganmu dari rambutku. Kau membuat rambutku jadi berantakan." Kesal Vania dengan wajahnya yang di tekuk. Butuh waktu 30 menit untuk menata rambut panjangnya agar terlihat indah di mata sang suami saat mereka bertemu nanti. Tapi Roy merusaknya dalam waktu sekejap saja.

"Benarkah, sini aku rapihkan." Roy kembali mengacak rambut Vania sembari tertawa renyah.

"Kak Roy!!!" Geram Vania dengan bibirnya yang mencebik.

"Aku akan mengadukanmu pada suamiku!" Ancam Vania. Kini Vania yang tertawa puas kala melihat wajah tengil Roy berubah jadi ketakutan.

***

Tanpa Vania dan Roy sadari, seseorang tengah mengawasi mereka lewat ponselnya yang sudah terkoneksi dengan kamera CCTV yang terpasang di kantor Giant group.

Pria bermata biru itu mengepalkan tangannya dengan erat disertai rahangnya yang mengeras.

"Anda kenapa tuan?" Tanya Miller rekan bisnis betrand dari negara tetangga.

"Tidak ada tuan. Sampai dimana kita tadi?" Betrand menggelengkan kepalanya disertai dengan senyuman yang terlihat sangat dipaksakan.

Betrand mencoba menetralkan perasaannya yang memanas kala melihat Vania tertawa dengan begitu lepasnya saat sedang bersama dengan Roy. Sedangkan saat dengan dirinya saja, Vania tak pernah tampak sebahagia itu.

"Dasar munafik! Dia bilang mencintaiku, tapi dia malah dekat-dekat dengan pria lain!" Rutuknya dalam hati.

Pikiran Betrand terlalu fokus memikirkan Vania dan Roy, membuat ia jadi tidak fokus saat meneruskan meetingnya dengan Miller.

"Lebih baik meetingnya kita lanjutkan lain kali saja tuan, sepertinya anda sedang tidak fokus." Ucap Miller.

"Maafkan saya tuan." Betrand merasa tidak enak pada Miller.

"Tidak papa tuan, santai saja." Miller tersenyum simpul.

"Jika ada masalah dengan nyonya Vania, bicarakanlah dengan cara baik-baik. Jangan terbawa emosi." Nasehati Miller sembari beranjak dari tempat duduknya.

"Saya, permisi dulu tuan. Semoga masalah anda dan nyonya Vania cepat selesai." Ucap Miller sebelum beranjak pergi, Betrand hanya menanggapinya dengan tersenyum kaku.

"Argh!" Betrand mengusap wajahnya dengan kasar setelah Miller pergi.

"Bisa-bisanya aku marah hanya karna melihat Roy dan Vania tertawa bersama." Betrand menyadari kekonyolannya.

"Apa aku sudah mulai mencintai Vania?" Tanya Roy dalam hati.

"Betrand?"

Betrand tersadar dari lamunannya tentang Vania dan Roy saat mendengar suara yang sangat ia kenal memanggil namanya.

"Zalina?" Mata Betrand membelalak tajam saat melihat sang mantan kekasih berdiri tepat di hadapannya.

"Aku sangat merindukanmu Betrand, apa kau juga merindukanku?" Tanya Zalina sembari menghamburkan dirinya dalam pelukan sang mantan kekasih.

"Zalina? Sedang apa kau di sini? Bukankah kau tinggal di Dubai bersama suamimu sekarang?" Tanya Betrand setelah pelukan itu terlerai.

"Jangan mengingatkanku padanya, aku sudah bercerai dengan pria itu!" Kata Zalina dengan wajah datarnya.

"Apa!!! Kau sedang bercanda kan? Bukankah kalian baru saja menikah 8 bulan yang lalu?" Betrand tak percaya begitu saja dengan ucapan Zalina.

"Untuk apa aku bercanda, menikah dengan pria itu adalah hal terburuk dalam hidupku!" Ucap Zalina dengan wajah sendunya.

"Kau tau, pria itu..." Zalina membisikan sesuatu di telinga Betrand.

"Whatt! jadi suamimu itu penyuka sesama jenis?!" Pekik Betrand dengan mulutnya yang menganga.

"Ish, kecilkan suaramu! Kau ingin semua orang mendengarnya ya!" Kesal Zalina dengan bibirnya yang mencebik.

"Maafkan aku." Betrand menenangkan Zalina dengan cara menggenggam tangan wanita itu.

"Dia menikahiku hanya untuk menutup aibnya saja, agar ia bisa dengan leluasa berhubungan dengan kekasih prianya tanpa dicurigai oleh keluarganya." Lirih Zalina dengan netra yang sudah berkaca-kaca.

"Bahkan selama kami menikah, tak pernah sekalipun dia menyentuhku di atas ranjang." Lanjut Zalina lagi.

"Whatt! Jadi kau masih Virgin?" Betrand membelalakan netra birunya.

"Hem..." Vania menganggukan kepalanya dalam-dalam.

"Betrand. Aku masih mencintaimu? Bisakah kau memberi kesempatan sekali lagi pada hubungan kita?" Zalina berbicara sembari menatap netra biru Betrand.

"Orang tuaku juga sudah membebaskan aku untuk memilih pasangan hidupku sendiri. Mereka berjanji tidak akan menentang lagi siapapun pria pilihanku nanti." Ucap Zalina sembari menggenggam erat tangan Bertrand.

Melihat Betrand hanya diam, Zalina memberanikan diri untuk mengikis jarak diantara mereka. Kemudian mengecap bibir tipis sang mantan kekasih dengan sangat dalam.

Tes.

Air mata Vania lolos begitu saja, ketika melihat sepasang mantan kekasih itu berciuman.

Bersambung.

1
Retno Harningsih
lanjut
Veronika Quennara
jadi pingin di tabok mukanya si lara 👊👊
Uthie
lupa lagi dengan Lara....
gitu amat sikapnya 😡😡
IG : alisha_chanel95: Lara tokoh baru kak, baru mucul di sini 😂
total 1 replies
Veronika Quennara
jangan mimpi viola untuk mendapatkan cinta betrand suatu hari nanti , ceritanya happy ending kan author bukan sad ending
Veronika Quennara: Bagus 👍
IG : alisha_chanel95: happy ending kak 😂
total 2 replies
Uthie
Harusnya memang begitu sikapmu pada Zahra, Kenzo 😁👍
Uthie
Padahal Anzela mereka sdh ada bersama mereka yaaa 👍😁

Gak sabar nunggu moment itu terkuak 👍🤗
Veronika Quennara
bagus ceritanya semakin menarik 👍
IG : alisha_chanel95: Terima kasih kak 🙏😊
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Veronika Quennara
kenapa sangat menyebalkan sih ceritanya, Anzela bakalan pergi lagi dong 🥲
IG : alisha_chanel95: gak bakal pergi lagi kok kak
total 1 replies
Valen Angelina
bingung masa vania tidak punya ikatan batin sama anaknya
Uthie
Yaaa.. makin jauhhhh dehhh Zahra alias Anzela asli terungkap identitas nya 😢
Dede Susanti
Ko gak update”thorr😭😭😭
IG : alisha_chanel95: maaf kak, udah up kok 🙏🤭
total 1 replies
Madinatul Hujjaj
di tunggu lanjutan nya
Uthie
Gak sabar Anzela sadar dan kembali ingatan nya 😟
Retno Harningsih
up
Dede Susanti
Ayo dong thor semangat uf nya💪🏻🤗🥰
IG : alisha_chanel95
/Rose//Rose//Rose/
Uthie
Akhirnya... saudara kandung itu bertemu juga 🤩🤩👍
Retno Harningsih
lanjut
Uthie
Setidaknya si Freya sudah jujur mengatakan kebenaran pada Anzela . atau Zahra 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!