Kisah seorang Mafia wanita, setelah dia terluka dalam pernikahan dan juga terlepas dari hubungan yang rumit. Semua orang memanggilnya... Lady Charity!
Jessmine Almahira, perpaduan Indonesia-Turki harus menerima kenyataan pahit dirinya di duakan. Bukan hanya itu, ia kerap mendapatkan penyik-saan dan juga hinaan dari suaminya.
Satu tahun lamanya Jessmine berhasil mengumpulkan segala bukti, sebab suaminya bukan lah orang sembarangan.
Namun naas, ditengah ingin memperjuangkan setelah berhasil mendapatkan bukti Jessmine mati karena dibunuh.
Jessmine hidup kembali untuk balas dendam!
Namun dalam pembalasan dendam nya, dia terjebak dengan mantan kekasih yang ia putuskan dulu saat akan menikah, mantan yang telah menjelma menjadi orang sukses dan berbahaya!
Tak berakhir sampai disana, karena takdir buruk masih menghantui akhirnya Jessmine merubah dirinya menjadi seorang Mafia wanita bernama Lady Charity!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Bisakah Kamu Mulai Membuka Hatimu Untukku?
Las Vegas, Amerika Serikat.
Mobil Rolls-Royce Cullinan, mobil anti peluru level 7 ballistic protection seharga 20 milliar milik Jessmine memasuki gerbang rumah mewah yang dijaga begitu ketat. Para bodyguard berjas hitam plus kacamata hitam bertubuh atletis, berasal dari orang-orang pribumi berwajah bule berdiri dengan gagah di setiap penjuru rumah.
Tentu saja Jessmine pun dikawal sejak kepergian nya dari Casino menuju ke rumahnya, hingga orang yang mengawasi Jessmine atas perintah Sam kesulitan mengikuti Jessmine dan orang itu pun menyerah.
Alat-alat komunikasi serupa headset bertengger di telinga semua pengawal, untuk mengawasi situasi.
Mobil berhenti di halaman depan rumah, Wen turun lebih dulu untuk membuka pintu mobil.
Lelaki itu bahkan mengulurkan sebelah tangan, “My Lady...“
Jessmine geleng-geleng kepala dengan tingkah Wen yang selalu saja konyol meski bagi Wen itu adalah sebuah keromantisan darinya untuk wanita yang ia cintai. Wanita itu menyambut uluran tangan Wen, keduanya pun berjalan ke dalam rumah.
“Daddy!!!“ teriak Algar saat bocah 7 tahun itu melihat 'Ayah kandung' baginya. Sejak Algar dilahirkan ke dunia, hanya ada Wen sebagai Ayah nya.
Brukk!
Algar memeluk erat tubuh Wen, “I Miss you... so so muchhhhh Daddy!“
Wen membalas pelukan Algar, keduanya meluapkan kerinduan. Wen mengurai pelukan mereka, dan mengecup pucuk kepala Algar lantas mengacak-acak rambut bocah itu.
“Kenapa belum tidur? Ini sudah lewat pukul 12 malam?“ Wen menyentil pelan dahi Algar.
Bocah itu malah terkekeh, “Hari ini kuda ku sakit, setelah latihan menembak dan menunggang kuda... aku terus merawat kudaku. Aku tidak bisa tidur mengkhawatirkan Chiki.“
“Chiki akan baik-baik saja, Ibumu punya Dokter hewan pribadi. Sekarang pergilah tidur, besok pagi-pagi kamu bisa berolahraga dengan Daddy.“ Wen mengusap kepala Algar yang sudah ia anggap anaknya.
“Baiklah,“ Algar mengangguk, “Daddy akan menyusul ku ke kamar, bukan?“
“Tentu saja, seperti biasa. Daddy akan tidur bersama mu untuk beberapa malam saat tinggal disini.“ Jawab Wen.
“Oke! Good nite Mom!“ Algar mengecup pipi Jessmine, lantas anak itu mengecup pipi Wen, “Good nite, Dad!“
“Good nite too, Honey!“ Jessmine mengecup kedua pipi anaknya bergantian. “Mimpi indah, sayang.“
Algar mengangguk lantas bocah itu berbalik pergi dengan setengah berlari ke arah lift menuju kamarnya di lantai tiga bersama Pamannya, adik Jessmine yang bernama Emir. Sementara lantai dua adalah kamar orang tua Jessmine dan lantai satu adalah kamar Jessmine.
“Kau ingin minum alkohol, jika di rumah kau bisa langsung tidur?“ tawar Jessmine.
Wen berjalan ke arah sofa, mendudukkan diri disana. “Tidak usah! Aku akan memeriksa pekerjaan ku sebentar, lalu pergi tidur.“
“Kalau begitu aku akan mandi, kau pun mandi lah dulu sebelum tidur. Pakaian mu masih banyak di lemari putraku, dia selalu memeluk bajumu jika sedang merindukan mu. Ck! Anak itu sepertinya lebih menyayangimu daripada aku!“ protes Jessmine membuat Wen tertawa.
“Aku rasa begitu! Kami dua orang yang tidak bisa dipisahkan sampai kapanpun!“ goda Wen semakin membuat Jessmine kesal.
“Aku yang melahirkan nya! Ini gara-gara kau selalu memanjakan nya, dia jadi ketergantungan padamu!“ keluh Jessmine.
“Tentu saja aku memanjakan nya, dia putraku! Apapun keinginan nya, akan aku berikan meski itu nyawaku sendiri!“ Wen berkata dengan tegas, tak ada keraguan. Jika suatu hari dia harus mengorbankan nyawa demi melindungi Algar, laki-laki itu sungguh rela.
Hati Jessmine tercubit sekaligus terenyuh. Ada laki-laki yang begitu mencintai nya dan mencintai anaknya setengah mati tapi hatinya bahkan tidak bisa terbuka sedikit pun.
“Apa kau tau, Wen? Kau itu begitu menyebalkan!“ Jessmine menghapus bulir bening di sudut mata, dia pun berbalik pergi dari hadapan Wen menuju kamarnya.
Namun terdengar suara langkah kaki mengejar Jessmine, Wen mencekal lengan wanita itu dari arah belakang. “Jess, bisakah kamu mulai membuka hatimu untukku? Aku tak sanggup jika harus kehilangan mu dan Algar. Setelah kepergian Nenek, hanya kalian yang aku punya.“
Keluarga Wen memang banyak, tapi mereka orang-orang yang kaku dan hanya memperebutkan warisan. Untung saja Casino-casino milik Nenek Gu dari almarhum suaminya, sudah sah diserahkan pada Wen sebelum Nenek Gu meninggal.
Jessmine menarik nafas pelan, lantas menghembuskannya. Dia membalikkan tubuh, menatap intens ke dalam mata coklat terang milik Wen.
“Aku juga sangat menyayangimu Wen, tapi sebagai keluarga. Bisakah kita tetap bersama meski hanya sebagai keluarga? Aku juga tak ingin kehilangan mu, apa aku terlalu egois?“
Wen hanya tersenyum lembut, dia menarik tubuh Jessmine lantas memeluk tubuh wanita itu dan mengecup kening Jessmine lembut.
“Baiklah, sesuai keinginan mu. Kita akan selalu menjadi keluarga, sampai kapanpun.“ Jawab Wen pasrah, dia tahu maksud dari perkataan Jessmine arti dari 'keluarga' bagi mereka berdua bukanlah ikatan sepasang kekasih atau suami istri.
Meskipun begitu, aku akan terus meraih hatimu Jess...
Wen tidak akan pernah menyerah, dia akan selalu menjaga hatinya demi Jessmine bahkan kemungkinan dia jatuh cinta pada wanita lain pun tidak ada.
“Astaga! Kalian sudah menjadi sepasang kekasih, sekarang?“
Tiba-tiba suara seseorang mengagetkan keduanya, Wen mengurai pelukan dan dia berjalan ke arah pemuda berwajah sama dengan Jessmine kemudian memeluk pemuda itu.
“Kau semakin tampan saja setiap harinya, Emir!“ Wen menepuk-nepuk punggung adik Jessmine, yang dulu sering dijadikan ancaman oleh Demian pada Jessmine.
Seseorang yang begitu dijaga dan disayangi Jessmine, usia Emir saat ini 23 tahun. Dulu saat meninggalkan Macau, usianya baru 15 tahun. Kini pemuda itu sudah berubah menjadi pribadi kuat, yang bisa melindungi kakaknya.
Terimakasih atas karya nya Thor
saya paling suka cerita tentang cewe perkasa dan tahan banting seperti Jessmine