"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 04
"Bukankah itu wanita penjual bunga?" gumam Arion sembari menatap ke arah Gizel,
"Cih ternyata dugaanku salah, dia sama dengan wanita-wanita lainnya" Arion hendak membalikkan badan untuk pergi namun ia urungkan, karena mendengar Gizel yang sedang berseteru dengan seorang pria.
Arion yang merasa penasaran segera berjalan mendekat karena sekedar ingin tahu dengan apa yang mereka lakukan,
BRUKK
"Aww...." pekik Gizel saat tubuhnya menabrak pria di belakangnya, terlihat tangan kekar meraih lengannya dengan sangat keras.
Gizel membalikkan tubuhnya dengan buru-buru dan mencoba menatap pria di belakangnya, terlihat wajah tanpan, tegas serta tatapan bak pisau tajam disana yang mengenakan kemeja crem dengan kancing yang sedikit terbuka sehingga memperlihatkan sedikit dada bidangnya yang tanpak mempesona, namun sayang tatapannya seperti mengintimidasi dan menusuk.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Arion dengan wajah datar.
"Anda...." Lirih Gizel.
"Shitt!!.......Siapa kau jangan ikut campur urusanku, aku yang melihat wanita ini dulu jadi kau jangan ikut campur!!! umpat pria itu kepada Arion
"Di....dia pacarku!!! se....sebaiknya anda pergi tuan sebelum pacar saya meremukkan tubuh anda!!!" Ucap Gizel tiba-tiba untuk mencoba mengusir pria brengsek di depannya tanpa berfikiran jernih.
Pria itu sepertinya masih tidak terima ia sudah begitu emosi, namun wajahnya tiba-tiba berubah takut saat melihat tatapan Arion yang seperti ingin membunuhnya "Baj***ng oke aku pergi!!!" Pria itu segera pergi dari hadapan Gizel dengan terburu-buru.
Gizel menghela nafas lega dan kembali menatap Arion, "Tu.....tuan maafkan atas kelancangan saya yang mengakui anda sebagai pacar saya, itu..... emh saya tidak ada pilihan lain dia lebih dulu menganggu saya jadi...." ucapnya dengan menunduk takut dan merasa tidak enak.
"Apa yang kau lakukan sendirian disini?" tanya Arion penasaran tanpa menggubris penjelasan Gizel
"Saya....emh....saya di ajak oleh sahabat saya, tapi..... entah kemana dia sekarang?" Gizel menoleh ke sana kemari mencari keberadaan Viona.
Arion terus menatap wajah Gizel yang begitu membuatnya hanyut dalam ketenangan, terlihat tubuh Gizel yang di balut dengan dres navy selutut dan rambut coklat yang di gerai lepas sehingga membuatnya nampak terpukau.
"Kau...." Belum selesai Arion ingin berbicara tiba-tiba Viona muncul.
"Gizel!!.....ayo kita pulang kakak sudah menelfonku dari tadi!" teriak Viona tiba-tiba
"Tapi...."
"Ayo!! aku takut kakak menemukan kita disini!!" Viona menarik tangan Gizel secara buru-buru untuk pergi dari club itu
"Tuan aku akan mentraktirmu makan lain kali sebagai tanda terimakasih!!...." teriak Gizel berusaha keras agar Arion mendengarnya.
Gizel dan Viona segera pergi dair club itu karena Victor yang sudah mencari mereka. Arion hanya menatap punggung Gizel yang mulai menjauh darinya.
"Arion ternyata kau disini, aku mencarimu dari tadi" ucap Charlos tiba-tiba menyadarkan lamunan Arion.
"Sudah selesai bersenang-senang mu?" tanyanya datar.
"Jika belum selesai apa kau akan terus menungguku?" ledek Charles.
"Ck!! ayo pulang, jika kau tidak mau maka jalan kaki!!...." Arion meninggalkan Charles begitu saja.
"Hey Arion tunggulah!!...." Charles segera berlari mengimbangi langkah kaki Arion yang meninggalkannya terlebih dahulu
"Padahal kan aku bisa naik taxi jika kau tinggal" gumam Charles yang masih di dengar oleh Arion.
"Kalau begitu naiklah taxi!!" Arion segera masuk mobil tanpa peduli kepada Charles.
"Aish...::dia memang benar-benar keras, lebih baik menumpang saja kan" Charles segera masuk ke dalam mobil karena ia takut jika di tinggal oleh Arion, bukan karena ia tidak mampu menaiki taxi tapi memang lebih baik pulang bersama teman daripada sendirian apalagi dalam keadaannya yang sedikit mabuk.
*
"Viona aku tidak akan ikut lagi jika kau mengajakku ke tempat malam yang menyedihkan itu" gerutu Gizel di dalam mobil sembari melipat kedua tangannya di dada
"Kenapa? bukankah menyenangkan?, aku bahkan melihatmu berkenalan dengan seorang pria tanpan tadi" ledek Viona kepada Gizel
"Haah.....bukan, pria tadi yang menolongku dari pria hidung belang...." Seketika Gizel mengingat jika dirinya belum berkenalan dengan pria tadi.
"Oh astaga! bagaimana aku berterimakasih padanya? aku belum sempat meminta nomor telefonnya tadi bahkan namanya pun aku tidak tahu" ucap Gizel sembari menepuk-nepuk dahinya menyesal
"Hiiss kau ini memang kurang cepat, kalau aku ada di posisimu pasti aku sudah menggodanya dan meminta nomor telfonnya, lalu mengajaknya jalan" jawab Viona dengan senyum lebarnya.
"His aku bukan wanita seperti itu, lagipula kau juga tiba-tiba datang dan menarikku keluar dari sana" ucap Gizel memanyunkan bibirnya.
"Hehehe maafkan aku sahabatku, sudahlah lupakan pasti pria itu tidak akan mempermasalahkannya, lagipula kalian tidak saling kenal dan tidak akan bertemu kembali bukan?" Ucapan Viona ada benarnya juga, tidak mungkin pria itu akan menemui wanita biasa sepertinya.
Viona mengantar Gizel kerumahnya, sebelum Viona pulang ia membersihkan diri dulu dan mengganti baju agar bau alkohol dalam dirinya hilang dan tidak di ketahui oleh kakaknya yang terlalu mengekang dirinya.
*
Paginya di kantor Arion
TOKK
TOKK
"Masuk!" Terdengar suara bariton dari dalam ruangan kebesarannya
Seorang wanita elegan, seksi, dan berparas cantik ia bernama Sofia Elizabert Gerald, Sofia memasuki ruangan Arion setelah mendapat izin dari sang empu.
"Hay Arion" sapanya setelah duduk di depan Arion sembari mencondongkan bagian tubuhnya yang sangat amat mencolok.
"Kau ada apa kemari?" tanyanya datar tanpa menatap ke arah Sofia sedikitpun.
"Apa kau sibuk?, jika kau sibuk aku akan menunggumu sampai selesai" jawabnya dengan senyum penuh arti.
"Tidak perlu, katakan apa yang ku inginkan!"
Sofia meraih tasnya dan kembali sedikit memajukan tubuhnya sembari menyerahkan sebuah kartu undangan "Emh aku dengar Charles telah kembali ke Moscow, dan besok adalah acara ulang tahunku, kau datanglah bersama Charles kau tau kan kita sudah berteman sejak kecil jadi jika kau...." belum selesai Sofia berbicara sudah di potong oleh Arion.
"Aku tau!!, aku akan datang seperti taun-taun sebelumnya" Ucapnya dengan nada datar dan tegasnya.
Sofia mengembangkan senyumnya senang "Baiklah aku akan menunggumu, aku pergi dulu semangat bekerja" Sofia keluar dari ruangan Arion dengan perasaan bahagia. Sedangkan Arion tidak memperdulikan Sofia sedikitpun dan terus bergelut dengan komputer di depannya.
Sofia sadar jika selama ini Arion tidak pernah berbuat lembut padanya, tapi Sofia tetap saja menatap Arion sebagai pria gentle dan gagah. Bahkan ia terus berharap jika suatu saat nanti Arion akan menjadi miliknya.
"Sofia!!" Panggil Charles dari jauh saat melihat Sofia di kantor Arion.
Sofia menoleh ke arah sumber suara "Charles kau disini?" Sofia melambaikan tangan anggunnya.
Charles segera berlari menuju ke arah Sofia, terlihat tatapan Charles penuh kerinduan kepada wanita cantik di depannya.
"Kau kenapa disini? mau menemui Arion?"
"Eemh aku sudah menemuinya tadi aku memintanya untuk datang ke acara ulang tahunku nanti, ah ya kau juga harus datang Charles kau baru saja kembali ke Moskow kan?, jadi jangan lupa datang ya" ucapnya dengan senyum seksinya.
"Tentu saja aku akan datang untukmu, emh ya kau nanti mau makan siang tidak? kebetulan aku juga mau makan siang nanti" tawar Charles dengan tatapan penuh harapan.
"Emh maaf Charles aku masih ada urusan, banyak yang harus ku persiapkan untuk acaraku besok" dengan menunjukan wajah sendunya.
"Ahh ya aku hampir lupa jika kau sibuk, baiklah dan jika butuh bantuanku jangan sungkan untuk menghubungiku"
"Baik Charles, emh....aku harus pergi sekarang bay" Sofia melambaikan tangan perpisahan kepada Charles dan pergi dari kantor Arion, Terlihat Charles yang menatap kegum ke arah Sofia dengan senyumnya yang merekah.
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.