Menjadi tulang punggung keluarga membuat Hanum harus berpikir kritis untuk mencari uang sedangkan dia juga kuliah demi menerus kan cita-cita nya.
Datang dari kampung dengan wajah polos membuat Hanum kesulitan mencari uang,biaya berobat yang mendesak membuat Hanum memilih menjadi sugar baby dari pengusaha kaya dan sukses.
Bagaimana kisah hidup Hanum selanjutnya yuk mampir di cerita terbaru ku Sugar Baby
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal
"Lo suka sama tu cewek dit?" tanya Riko pada Aditya teman satu kelas nya yang dari tadi memerhatikan perempuan berambut hitam pekat dan berwajah natural sedang berbincang dengan teman nya di kursi sudut kantin.
"Dia polos,gue suka" aku Aditya yang dari tadi tidak melepaskan pandangan dari Hanum yang sedang meminum jus nya.
"Lo aneh! jelas-jelas Lita mau jadi pacar loe,dan siap ngangkang buat loe kapan aja loe mau tapi malah Elu tolak dit,Lita perempuan cantik,kaya dan berkelas sedangkan perempuan itu cuma polos doang, yang polos belum tentu masih perawan Dit"
"Emang Dita perawan?" tanya Aditya pada Riko
"Ya me-mang nggak perawan tapi setidaknya dia cantik Dit, nggak malu-maluin kalau di ajak jalan,kalau dia ya jelas harus permak dari 0 sedangkan Lita udah selesai di permak tinggal loe pakai doang"jawab Riko
"Gue nggak keberatan permak dia, justru yang orisinil gue suka" ujar Aditya santai
"Kalau gue jadi elu lebih milih Lita dari pada Dia"
"Terserah gue mau nya dia"tegas Aditya membuat Riko terdiam dan tidak bisa membantah ucapan Aditya.
"Nggak jelas lu" marah Riko
Aditya terus memandangi Hanum yang sedang asik berbicara dengan teman perempuan nya dan sesekali tersenyum membuat Aditya menggeleng kan kepala nya sendiri menatap senyum manis Hanum.
"Bisa gila gue kalau begini terus" batin Aditya
"Siang Beb, berdua aja" ujar perempuan bernama Lita tersebut, datang dan langsung menyandarkan kepalanya di bahu Aditya tapi Aditya segera menggeser tubuhnya dia tidak suka pada Lita yang terlalu agresif, Sudah tiga tahun ini Lita mengejar cinta Aditya dari awal mereka masuk kuliah tapi tak di hiraukan oleh Aditya dia hanya memerlukan Lita untuk bersenang-senang selebihnya dia tidak tertarik karena Lita sering terlihat berganti-ganti lelaki,dia mau saja di ajak jalan dengan lelaki kaya dengan alasan Aditya tidak memberikan nya kepastian bahkan Aditya tau kalau Riko juga sering membawa Lita ke hotel,ntah apa yang mereka lakukan di dalam kamar hotel berdua.
"Beb, deketan sini duduk nya aku kangen deh sama kamu" rengek Lita tapi tak di hiraukan Aditya dia terus saja memandangi Hanum membuat Lita cemburu.
"Jadi gimana keadaan ibu kamu Num?" tanya Vani sahabat baik Hanum
"Kemarin Zea bilang kalau ibu sudah mulai membaik tapi besok baru keluar semua hasil pemeriksaan nya Van,do'a in semoga baik-baik aja ya Van, sumpah aku takut banget kalau ibu kenapa-kenapa Van,cuma dia sama Zea yang aku punya" jawab Hanum dengan raut wajah sedih.
"Iya semoga baik-baik aja ya Num,oh ya kemarin ibu kost nyariin kamu Num,kenapa?"
"Mungkin masalah uang kos Van,memang dua bulan ini aku belum bayar masih minta keringanan,gaji semua nya sudah aku kirim ke Zea buat biaya mereka sama obat ibu" jawab Hanum pelan
"Van,di mana ya bisa dapat kerja tambahan buat bayar kost?"tanya Hanum
"Susah sekarang Num,pagi kamu kerja sampai sore,sore jadwal kita kuliah, kamu mau kerja malam, tapi kerja apa?" ujar Vani lagi
"Itu yang sedang aku pikirkan Van,kuliah kan cuma tiga hari dalam seminggu,kalau ada yang kerja dari jam delapan malam sampai jam sebelas malam Van aku mau"
"Gila Num,apa kamu sanggup?"
"Sanggup nggak sanggup Van,kamu tau sendiri kan biaya ku sekarang makin besar, kost aja sampai nunggak dua bulan untung semua baju nggak di buang sama bu Darsih"
"Iya juga ya Num,ntar aku pikirin deh"
Hanum anak pertama dari dua bersaudara adik nya sekarang sedang duduk di bangku SMA kelas tiga di kampung halaman nya,ayah Hanum sudah lama meninggal karena sakit, Dulu sebelum ke Jakarta Hanum yang membantu ibu nya berjualan setelah pulang sekolah karena mendapat kan bea siswa Hanum kuliah di Jakarta sambil bekerja dan tiap bulan nya dia selalu mengirim kan uang untuk ibu nya dan Zea,bukan Zea tidak mau meneruskan jualan dikampung tapi kini ibu mereka sakit-sakitan dan Hanum melarang Zea untuk keluar jika tidak ke sekolah,Zea hanya menjaga ibu nya di rumah.
Ingin rasanya Hanum membawa ibu nya ke Jakarta tapi mereka tidak punya tempat tinggal, Hanum hanya kost dengan satu kamar kecil dan tidak akan bisa menampung ibu beserta adik nya.
Terkadang rasa rindu keluarga membuat Hanum menangis sendiri tapi apa boleh buat dia harus tetap semangat menyelesaikan pendidikan nya agar bisa mencari pekerjaan yang bagus dan bisa membantu perekonomian keluarga nya agar lebih baik, apalagi masih ada Zea yang harus kuliah juga nanti nya.