Berandal Jatuh Cinta

Mantan Bos Anya, Pak dedi sedang duduk di kantornya sembari menatap layar komputernya dengan penuh kekecewaan dan amarah. ia baru saja mengetahui bahwa Anya dan Arga telah menikah, ia benar benar tidak menyangka bahwa Anya mau menikah dengan seorang berandalan yang selama ini ia pandang sebelah mata.

Dedi menggebrak meja dengan penuh amarah dia merasakan sakit hati yang sangat mendalam, ia tidak bisa menerima kenyataan apabila Anya menikah dengan arga, Anya adalah sosok wanita yang ia kagumi memilih menikah dengan berandalan. Dalam pikirannya yang saat itu dibalut dengan emosi dia pikir itu merupakan sebuah penghinaan kepadanya. Dalam hati dia berkata."Anya, kenapa kau memilih pria sepertinya? kurang apa perhatianku selama ini padamu? aku bisa memenuhi apapun yang kamu butuhkan, kau seharusnya bersamaku, bukan bersama dia."

Ia berdiri mondar mandir memikirkan cara untuk melampiaskan amarahnya, sebagai seorang yang bergelimang harta ia selalu merasa bahwa apa yang diinginkan pasti akan ia dapatkan, tak peduli cepat atau lambat. Ditengah hiruk pikuk amarahnya munculah ide di benaknya, ia mengingat nama guntur preman yang dikenal tanpa rasa ampun atau belas kasihan pada siapapun. ia tahu bahwa hanya guntur lah yang berani melawan arga. Dengan penuh amarah ia pergi keluar dan mencari keberadaan guntur. Ia mengendarai mobilnya untuk mendatangi markas guntur, demi dendamnya ia nekat datang kesana rasa dendam di dalam hatinya membutakan segalanya ia berupaya untuk merebut Anya kembali dan menghancurkan hidup arga.

Dari kejauhan Guntur melihat kedatangan Pak dedi, ia sudah tahu maksud kedatangan pak dedi. "kudengar kau datang kemari dengan tawaran yang cukup menarik bos." ujar guntur sembari tersenyum sinis.

Dedi membalas senyuman Guntur dengan ekspresi yang penuh kebencian dan amarah yang sangat membara. "Guntur, singkat saja aku datang kesini untuk meminta bantuanmu, aku ingin arga dihancurkan, berapapun yang kau mau aku pasti akan membayarnya."

Guntur tersenyum lebar, ia merasa ini adalah momen emas untuk menggabungkan dendam pribadi dengan bisnis yang sangat menguntungkan, sudah dari lama guntur tahu bahwa Dedi adalah orang yang bergelimang harta. "tentu saja bos, aku senang bisa mencapai kesepakatan ini, aku memastikan bahwa arga pasti akan mendapatkan apa yang pantas dia dapatkan, untuk saat ini kau bisa tenang, aku bisa mengurusnya, aku tidak akan mengecewakanmu."

Dedi mengangguk puas, ia merasa semua akan sesuai dengan apa yang ia harapkan, di kemudian memberikan amplop tebal berisi uang yang sengaja dia hadiahkan kepada Guntur.

Guntur pun menerima amplop yang berisi uang itu, ia merasa senang karena uang itu. Dan dengan dukungan finansial dari dedi ia sangat yakin bisa memperluas pengaruhnya di seluruh penjuru kota.

Setelah melakukan pertemuan dengan Guntur Dedi pergi dari markas. ia menyadari bahwa apa yang ia lakukan adalah tindakan yang penuh resiko, namun sakit hati yang bersarang di dalam hatinya membuat ia tak lagi peduli dengan resiko besar yang mungkin bisa saja ke depan nya dia alami. Di sisi lain Guntur kembali fokus terhadap rencana penyerangannya.

Di rumah Anya duduk di ruang tamu sembari menunggu kedatangan arga yang tak kunjung pulang ke rumah, semakin lama menunggu semakin besar rasa khawatir yang melanda dirinya. Terutama setelah semua yang telah mereka lalui