akibat di jodoh kan Rania memilih patuh walau dalam hatinya belum bisa menerima pernikahan ini,
siapa sangka ada insiden malam pertama yang tanpa sadar di lakukan, dan firman tak menyadari nya, membuat Rania diam dengan sejuta rasa yang tak bisa di jabarkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
selamat dari rencana jahat
***
"Assalamualaikum ran sekali lagi Robby mengucapkan salam karena tadi Rania tidak menjawab,
"Dengan sedikit gugup Rania pun menjawab "waalaikumsalam.
Namun desiran-desiran yang biasa Rania rasakan saat berjumpa dengan Robby dahulu kini tidak lagi dia rasakan,
Bahkan dirinya merasa bersalah karena telah menemui laki laki lain, bahkan di dihadapan suaminya sendiri.
"Apa kabar?, ucap robi dan duduk di depan rania,
"Baik!, rania kembali menunduk kan wajah nya,
"Kenapa ran, apa kamu tidak merindukan ku?" Ucap robi saat melihat rania yang menundukkan pandangan nya,
"Aku baru kembali, dan memang sudah berencana ingin menemui mu, tapi aku menunggu waktu yang tepat, ujar Roby lagi.
"Namun ustad firman malah menemui ku terlebih dahulu dan meminta aku untuk bertemu sekarang,
Rania kembali menoleh, ke arah suaminya yang juga tengah menatap nya dari kejauhan.
"Kenapa kamu selama ini tidak ada kabar? kata rania mencoba memberanikan diri bertanya,
"Maaf, aku sengaja ingin fokus pada kuliah ku, "papa dan mamaku menyuruh ku untuk melupakan,, ucapan robi terhenti,
" melupakan ku maksud kamu, rania melanjut kan ucapan robi barusan,
"Bukan ran, bukan begitu maksud nya, mereka hanya ingin aku cepat lulus dengan nilai yang baik ran,
setelah ini, aku di bebaskan untuk melakukan ke inginan ku, termasuk untuk menemui mu kembali,
Rania tampak menghela nafas,,
"Ya,, keputusan yang benar, sampai sampai aku pun sudah menikah dan kamu tidak tau itu,! Kata rania dan mencoba menatap ke arah roby, dan ingin melihat reaksinya.
"Hah,, menikah!" kenapa bisa,!? Kata roby tak percaya.
"Tentu saja bisa!, saat abah menetap kan jodoh untukku, dan memintaku untuk mengatakan satu alasan jika aku menolak nya,!
"Tapi,! "Alasan apa yang harus aku sampaikan jika alasan itu sudah tak ada kabar sama sekali, sergah Rania.
Robi terpaku mendengar jawaban rania,
" tapi ran,, bagai mana dengan janji kita,! Kata robi masih mencari keberuntungan,
"Ya karna janji itu, makanya aku bersedia bertemu dengan mu, dan aku hanya ingin menyampai kan, jika aku sudah menikah dan hidup dengan bahagia, ujar rania sedikit berbohong, karna rencananya setelah ini dia akan hidup bahagia bersama ustadz firman.
"Si-siapa suami mu ran, robi terlihat menahan sesak di dada nya,
Rania kemudian menoleh lagi pada firman,
"Dia yang datang bersamaku ucap rania masih menatap ke arah firman,
"Dia ustadz firman rob, dia sengaja mengizinkan ku untuk menemui mu, agar aku tidak ada lagi hutang janji, ucap rania,
Robi terdiam, kalau di banding kan dengan segi fisik mereka sama sama tampan, tapi kalau materi roby tidak tau kalau firman dulu orang biasa saja sebelum seperti sekarang,
Dan,sudah pasti firman lebih matang dan dewasa daripada diri nya, dan poin yang paling penting firman adalah pilihan langsung dari kyai aziz, dan itu sudah pasti yang terbaik menurut beliau, membuat kepercayaan Robi menyusut.
"Maaf rob tidak baik kita mengobrol berduaan terlalu lama, sedangkan suamiku, berada jauh dariku, kata rania,
"Aku pamit dulu, "assalamualaikum, rania langsung bangkit dari duduk nya, tanpa mendengar jawaban dari roby,
Rania segera menuju kearah firman yang, tengah duduk,
"Dengan seulas senyum rania berdiri di dekat suami nya,
"Ayo ustadz, kita pulang ujarnya pada firman,
"Oh ya,, sudah mengobrol nya? "iya ustadz,
"Apa kamu juga sudah menyampai kan dengan apa yang menjadi keputusan mu, kata firman,
Rania kembali mengangguk, karna rania rasa pertanyaan firman memang sudah benar.
Tanpa berbicara lagi, firman dan rania kembali ke kamar hotel mereka,
dan meninggal kan roby yang masih, berkutat dengan pikiran nya sendiri.
Saat baru sampai di dalam ponsel firman tiba tiba berbunyi, saat firman mengangkat nya, ternyata dari ramzi yang memintanya datang lebih awal agar semua persiapan maksimal,
Karna malam ini bukan hanya pesta biasa, ada juga fashion show untuk memperkenalkan produk mereka,
"Dek apa adek mau ikut?, "aku ada acara malam puncak dan fashion show, untuk launching, prodak kami, ujar firman pada rania,
"Mm, kalau tidak ikut, apa tidak apa apa ustadz?"
b"nggak apa-apa kok, kalau kamu tidak suka ke tempat yang ramai kamu tinggallah di sini aku akan pergi sendiri ujar firman,
"Ya sudah ustadz Saya di sini saja kata rania,
"sebenar nya ada yang ingin saya katakan tapi! Biar nanti saja setelah ustadz kembali, kata rania lagi.
Firman mengangguk dan setuju.
Akhirnya firman pun berangkat ke acara tersebut setelah melaksanakan salat isya sedangkan Rania memilih untuk rebahan di dalam kamar hotel tersebut,.
**
Di acara pesta,
Firman memastikan semuanya tepat pada tempatnya dia tidak mau ada kesalahan yang terjadi di saat saat menjelangnya perkenalan produk mereka,
Di saat semuanya sudah siap firman pun kembali mengganti pakaiannya dengan yang lebih formal karena beberapa tamu undangan memang dari kalangan atas juga.
Dengan ditemani Ramzi firman pun menyambut beberapa tamu dan juga Sheila ada di sampingnya karna sebagai partner kerja sekaligus model utamanya,
Sheila juga tak henti-hentinya curi-curi pandang terhadap ustad firman karena dirinya memang sangat menyukai ustad firman sejak dulu cuman ustad firman tak sekalipun meliriknya,
Dengan pikirannya Yang licik Sheila menyuruh asistennya untuk menaruh sesuatu di minuman firman dan menyodorkannya ke firman di saat firman lengah dan merasa haus.
Tanpa rasa curiga firman pun menerima minuman itu dari asisten Sheila dan menegaknya hingga tandas,
Sheila tersenyum saat melihat rencananya sudah berhasil,
Dengan rencana yang sudah disusun Shela berniat untuk menjebak ustad firman agar bisa menjadi istrinya walau itu hanya istri yang kedua Sheila bahkan rela.
Obat itu mulai bereaksi,
Firman merasa ada yang aneh dengan tubuh nya, bahkan ini baru pertama kali nya dia rasakan, ada hawa panas yang menjalar ke seluruh tubuh nya, dan jantung nya mulai berdebar dengan tidak teratur,
Akhirnya firman pun pamit pada Ramzi untuk pulang lebih awal dan kembali ke hotelnya,
Asisten Sheila yang memang selalu dekat-dekat dengan firman,Mencoba memberi tawaran,
"Pak firman kalau merasa tidak enak badan istirahat saja dulu di dalam ada kamar kosong sudah saya pesankan.
Nanti kalau sudah mendingan bisa lanjut lagi, tawar asisten Shela.
"Gak usah, aku kembali saja ke hotel, lagian gak papa kok hanya sedikit meriang jawab firman,
"Iya fir mending balik saja, disana kan ada istrimu yang akan merawat mu, ledek ramzi,
"Apa perlu aku antar, tawar nya,
Firman menggeleng karna dia memang masih merasa bisa untuk hanya sekedar pulang,
Dengan segera firman keluar dari gedung dan menuju mobilnya Yang terparkir untuk segera kembali ke hotel di mana istrinya berada,
"Chik, sialan, bisa bisanya dia nolak tawaranku, bisa marah si sela, gumam asisten sela tersebut,
Benar saja Sheila langsung bertanya pada asistennya saat melihat firman keluar dari acara.
"Kenapa firman bisa pulang kata Sheila terlihat kesal,
"Tadi aku sudah menawarinya ucap asistennya sambil berbisik karena takut ada yang mendengar,
"Sesuai rencana kita aku sudah melakukannya tapi dia menolaknya Sheila,
"Astaga,, Kamu memang benar-benar tidak becus, hanya mengurus beginian saja kamu nggak bisa ucap Sheila sangat kesal,
Pesalnya dia sudah membayangkan bisa tidur bersama firman malam ini,
"Sial, ustadz firman tidak akan tersiksa dan tidak akan kebingungan mencari orang untuk memenuhi hasrat nya, karena kalau pulang ke hotel di situ sudah ada istrinya yang sudah siap menyambutnya, "sial sial sial, umpat shela sangat kesal,
di hotel
"Tok,, tok,, tok,, dengan tidak sabaran firman mengetuk pintu, karna dia sudah lupa kalau dia juga membawa kartu untuk akses kamar nya,
Karna merasa aneh rania yang berada di dalam tidak lantas membuka pintu, karna kalau suaminya yang datang sudah pasti langsung masuk ke kamar nya tanpa repot repot mengetuk pintu,
Untung pintu itu di lengkapi dengan lubang kaca pembesar, sehingga dia bisa melihat dari dalam siapa yang tengah berdiri di depan pitu kamar hotel nya.
"Ustadz rania terkejut karna suaminya yang tengah mengetuk pintu dengan tidak sabaran.
Dengan segera rania pun membukakan pintu untuk suami nya,
"Assalamualaikum ustadz! kata rania ketika membuka pintu padahal harus nya firman lah yang mengucapkan salam,
Namun firman bahkan tidak menjawab salam istrinya, dia segera, menuju kamar mandi,
Rania keheranan, tapi dia pikir suaminya tengah buru buru ingin B A B. rania pun menutup pintu kamar lagi dan tak lupa untuk mengunci nya,
