"Setahun menjadi istriku maka kau akan mendapatkan uang 500 juta yang kau butuhkan!" Kata Justin pada Lily yang sedang membutuhkan dana yang sangat besar untuk membantu ekonomi keluarganya.
Tawaran yang terdengar cukup menguntungkan untuk dirinya membuat Lily terpaksa menerima tawaran Justin. Lily berpikir jika tawaran yang Justin berikan kepadanya saat itu merupakan jalan keluar dari permasalahannya.
Tanpa Lily sadari jika satu tahun pernikahan yang dia jalani bersama Justin membuatnya terbelenggu dengan cinta pria itu dan membuatnya sulit untuk melepaskannya di saat wanita yang pria itu cintai telah kembali dan ingin merebut posisinya sebagai istri Justin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 - Menolak
Tidak ada satu hal pun yang Lila tutupi pada Mama Amanda tentang keluarga kandungnya. Lila memberitahu siapa dirinya dan bagaimana hidupnya saat ini yang hanya tinggal sebatang kara. Mendengar cerita Lila yang menyedihkan itu, tentu membuat Mama Amanda prihatin. Mama Amanda tidak dapat membayangkan bagaimana peliknya kehidupan Lila menjalani hidup tanpa satu orang tua pun di sisinya.
Untuk masalah kasta Lila, Mama Amanda tentu tidak mempermasalahkannya. Pasalnya, Mama Amanda dulunya juga berasal dari keluarga sederhana bahkan bisa dibilang tak berpunya. Walau pun belasan tahun belakangan ini hidupnya terasa lebih mewah, namun Mama Amanda tetap merasa rendah diri.
"Lila, kamu adalah wanita yang hebat. Semoga saja setelah sekian banyak ujian yang kamu lewati di hidup kamu, akan datang kebahagian yang tak terhingga untuk kamu." Kata Mama Amanda.
Lila mengulas senyum mendengar perkataan sang calon mertua. Lila merasa bersyukur dipertemukan dengan wanita seperti Mama Amanda. Yang tidak pernah membedakan kasta dan peduli dengan hidupnya.
"Terima kasih Mama. Semoga kebahagiaan juga selalu hadir di hidup Mama."
Mama Amanda mengaminkan doa baik tersebut. Mengetahui hidup Amanda yang terdengar pelik dan hidup sebatang kara, Mama Amanda langsung saja membahas sesuatu dengan Papa Arslan yang sejak tadi lebih banyak diam.
"Aku setuju. Atur saja sebagaimana yang kamu inginkan." Kata Papa Arslan.
Mama Amanda mengiyakannya. Setelah mendapatkan persetujuan dari sang suami, Mama Amanda langsung saja memberitahukan niatnya tersebut pada Justin dan Lila.
"Mama dan Papa mau pernikahan kalian dilangsungkan satu bulan lagi."
"Apa Mah?" Kedua bola mata Justin melotot. Bagaimana bisa ibunya itu mengambil keputusan secepat itu.
"Ya, Mama mau pernikahan kalian dilangsungkan satu bulan lagi. Lebih cepat kalian menikah, menurut Mama akan lebih baik. Lagi pula, Mama gak mau Lila hidup sendiri terlalu lama. Kasihan dia." Kata Mama Amanda.
Justin menghembuskan napas bebas di udara. Walau sudah dapat menebak keinginan sang mama, tapi tetap saja dia merasa waktu itu terlalu cepat.
"Kamu gak perlu pusing mikirin persiapan acara pernikahan, seperti yang Mama katakan kemarin, untuk acara pernikahan biar Mama yang urus. Mama akan tetap tinggal di sini sampai kalian menikah dan akan mempersiapkan semuanya."
Justin bungkam. Tidak bisa memberikan penolakan atau bantahan. Lagi pula, jika ia membantah perkataan sang mama, akan berakibat buruk pada dirinya.
Lila yang mendengarnya hanya diam. Dia tak mempermasalahkan hal tersebut. Lagi pula, semakin cepat ia menikah dengan Justin, maka semakin cepat pula kontrak pernikahan mereka berakhir.
Cukup lama berada di kediaman Justin dan orang tuanya, Lila akhirnya berpamitan untuk pulang. Justin yang bertugas mengantarkannya pulang pun sudah bangkit dari posisi duduk hendak mengantarkannya pulang.
"Waktu satu bulan bukanlah waktu yang lama. Maka dari itu aku minta kamu buat mengajukan pengunduran diri di kafe agar kamu bisa fokus mengurus surat-surat pernikahan kita!" Kata Justin setelah keduanya berada di dalam perjalanan menuju apartemen.
Lila yang mendengarnya langsung saja menyahut. "Maaf, aku gak bisa. Sesuai kesepakatan, aku bebas melakukan apa yang aku inginkan begitu pula dengan kamu. Lagi pula, aku gak bisa berhenti gitu aja. Aku masih harus bekerja di sana sebagai rasa terima kasihku pada pemilik kafe karena sudah sangat baik dan percaya kepadaku sehingga mau meminjamkan aku uang sebanyak itu." Balas Lila berharap Justin bisa mengerti.
***
Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗