MATA BATIN

Waktu pun telah menunjukkan pukul 12 tengah malam aku pun berusaha untuk memejamkan mata ku namun tidak bisa aku merasa ada sesosok mahluk mengerikan yang tengah mengawasi ku di luar kamar tidur ku.

Berulang kali ku mendengar suara seseorang mengetuk jendela kamar ku yang terkunci.

Tuk....

Tuk...

Tuk....

Suara itu semakin terdengar begitu keras.

Namun aku tidak berani membukanya.

Srekkk...

Srekkk....

Terdengar dari luar suara seseorang sedang menggoreskan pintu rumah bibi ku dengan benda tajam seperti pedang.

Aku dan bibi ku pun terbangun dari tidur nyeyak kami setelah mendengar suara itu.

Aku pun berkata " Bibi suara apa itu terdengar sangat mengerikan...?! " Bibi ku pun berusaha menenangkan ku.

Ia berkata " Tenanglah Queen dia tidak boleh mendengar suara kita sedikit pun." sambil menutup mulut ku dengan tangannya dan kami bersembunyi di balik tirai jendela kamar ku yang trasparan.

Kami melihat ada bayangan hitam seorang pria tanpa kepala sedang bersiaga di depan jendela kamar ku.

Aaaa....

Terdengar seseorang berteriak dari arah luar.

dan menyerukan julukan arwah penasaran itu.

Ia berkata " Aaaa....hantu tanpa kepala....!!! " dan arwah penasar itu pun segera mengejarnya dan membunuhnya dengan sebuah pedang yang tajam.

Arkk....

Suara orang itu membekik kesakitan dan tewas di tempat.

Aku dan bibi pun merasa sangat ketakutan

aku berkata " bibi apa yang harus kita lakukan...?" sambil bertanya kepadanya.

Bibi ku pun berkata " Jangan hawatir kita akan baik - baik saja di tempat ini dia tidak akan bisa membunuh kita selama kita tidak keluar dari rumah."

Namun mahluk itu tidak berhenti menganggu kami ia pun mengoyakkan pintu kamar kami.

Dengan kemampuannya sebagai arwah penasaran.

Dengan mudahnya ia menghancurkan pintu rumah kami. dengan kekuatan arwahnya.

aku dan bibi pun segera mundur untuk menghindari serangannya.

Namun dinding rumah menghentikan kami sehingga kami terpojok.

Arwah penasaran itu pun segera menyerang kami tanpa ampun Darah terus mengalir dari urat lehernya yang terputus.

Dan darah itu pun mengalir membasahi baju zirahnya. Sehingga baju zirahnya di penuhi dengan darah segar berwarna merah pekat bagaikan darah sapi yang baru saja di sembelih.

Bau busuk pun tercium dari tubuhnya yang berlumuran darah hingga aku mual di buatnya.

Dengan langkah kaki yang berat ia menghampiri kami.

Buk...

Buk....

Suara langkah kakinya yang berat kami pun mencoba untuk menghindarinya namun gagal.

Ia semakin mendekat ke arah kami yang semakin terpojok.

Aku pun merasa sangat ketakutan dan berkata " bibi aku takut..." sambil menangis.

Bibi ku pun berkata " Queen katakan lah kepada bibi apa kau melanggar perintah bibi dan melihatnya dari dalam jendela dengan diam - diam...?" sambil bertanya kepada ku.

Aku pun berkata " Ya...aku memang melanggar perintah bibi untuk tidak melihatnya secara langsung." sambil berkata jujur kepada bibi ku itu.

Bibi pun berkata " Dasar anak nakal kenapa kau tidak mengikuti perintah bibi sekarang semua bencana itu telah terjadi dan membahayakan nyawa kita semua." sambil menatap ku dengan penuh kecewa.

Aku pun berkata " maafkan aku bi...aku tidak bermaksud seperti itu tapi aku sangat terganggu dengan suara telapak kaki kudanya yang setiap malam mengganggu tidur ku." sambil meminta maaf kepada bibi ku.

Bibi pun berkata " dasar gadis bodoh..." sambil terlihat kesal dengan ku.

Arwah prajurit tanpa kepala itu pun semakin mendekat ke arah kami dan darah segar yang mengalir dari urat lehernya itu semakin deras hingga membasahi lantai rumah bibi ku yang terbuat dari kramik.

Dan darah itu pun mengalir hingga ke tempat kami berdiri bibi mendorong ku sambil berkata " Queen pergilah kau jangan sampai terkena darah arwah ini karna ini akan membunuh mu...!!!" sambil mendorong ku ke sisi lain ruangan itu dan terhindar dari darah itu.

Namun bibi ku tenggelam dalam lautan darah itu dan mati di bunuh oleh iblis itu dengan cara mengorok lehernya dengan pedang panjang itu hingga darah segar pun menyembur lewat luka sayatan pedang itu.

Aku pun melihat bibi ku sekarat di depan mata ku dengan mata melotot kearah ku. Dan tewas seketika. Dengan tangannya menjulur kearah ku seperi seseorang meminta bantuan kepada ku.

Namun aku tidak bisa berbuat apa - apa selain melihat bibi ku mati secara mengenaskan karna mahluk itu.

Aku pun menangis histeris saat melihat beliau tewas secara mengenaskan karna perbuatan sepele ku.

Aku pun berkata " Tidak.......bibi......!!! " sambil berteriak memanggil namanya.

dengan air mata yang masih membasahi pipi ku.

Hikkk....hikkk....hik...

Aku pun menangisi kepergiannya.

saat itu aku berkata " maafkan aku bi...aku sudah membuat mu celaka. Dengan melanggar ucapan mu."

Aku pun menjadi sangat marah dengan arwah penasaran itu dan berkata " Ini semua adalah salah mu mahluk tidak berguna. Berapa orang yang telah kamu bunuh sampai detik ini...?Aku tahu kau tidak rela dengan nasib mu yang tragis itu tapi kau tidak berhak membunuh orang yang ku cintai...." sambil membentaknya dengan keras.

Dan ia pun segera berlari ke arah ku dan ingin membunuh ku namun aku tidak takut aku pun melempar garam halus ke arahnya untuk menjauh dari ku.

Aku pun berkata " Pergi jangan dekati aku jika kau tidak ingin ku lenyapkan." sambil terus membentaknya.

Prangggg......

Suara benda jatuh disekitarnya ia membuat semua pajangan meja yang terbuat dari keramik pecah dengan pedangnya yang tajam seolah ingin secepatnya membunuh ku.

Dan ia pun mengejar ku hingga keluar rumah aku pun terus berlari tanpa arah tujuan untuk menghindari ancamannya.

Aku berlari di tengah malam yang gelap dan sunyi tidak ada seorang pun yang bisa menolong ku terlepas darinya. aku pun hampir putus asa namun tidak pernah berhenti berharap akan ada keajaiban dari yang kuasa untuk ku.

Aku pun berdoa kepada tuhan untuk membebaskan ku dari arwah jahat itu.

dan tuhan menjawabnya.

Aku bertemu dengan Ulama setempat ia mengenakan baju serba putih dengan sorban yang melingkar di atas kepalannya dan membawa tasbih di tangannya.

Dan menolong ku terlepas darinya.

ia berkata " Berhenti....!!! Jangan ganggu gadis kecil ini kau adalah mahluk rendah yang tidak bernyawa beraninya kau mencelakai gadis ini."

Ia pun segera membacakan surat AL FATIHAH dan AN'NAS serta AYAT KURSI untuk mengusirnya pergi dari dunia ini atas izin yang maha kuasa.

ia pun menghilang di gelapnya malam.