NovelToon NovelToon
ZAVARA

ZAVARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Trauma masa lalu
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Blue Zia

Tak ada yang tau kapan dan kepada siapa cinta kita berlabuh. begitupun Kiara yang memendam perasaannya pada sang bos dingin yang bernama Zavier.

meluluhkan hati Zavier adalah goals terbesar yang ingin Kiara capai. namun, siapa sangka karna orang tua Zavier yang terus mendesaknya untuk menikah, akhirnya Kiara terikat pernikahan kontrak bersama Zavier.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blue Zia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 08

"Zav, lo mau jus atau kopi? kalau jus ada buah apel, anggur, alpu---" ucapan Kiara dipotong dengan cepat oleh Zavier karna kesal mendengar Kiara yang terus saja mengoceh.

"Berisik Ara!" ucap Zavier kesal.

"Apa? lo tadi manggil gue apa?" tanya Kiara memastikan.

"Yona Kiara, lo berisik!"

"Baik Zavier Kalandra." ucap Kiara dengan wajah kesalnya.

Mereka kembali hening. Kiara tetap menyiapkan jus alpukat untuk mereka bertiga. Zavier tak pernah protes soal makanan dan minuman, itu membuat Kiara sangat bersyukur karna mendapatkan bos yang gak neko-neko dan tidak  mempersulit bawahannya demi keinginan semata.

"Selamat Pagi Ayah, selamat pagi kak Ara," ucap Zea tersenyum.

Mereka semua terdiam, bahkan ibu Tuti juga terdiam karna mengira selama ini Zea itu bisu.

"Selamat pagi sayang," Zavier tersenyum hangat.

"Lo gak kaget Zea bicara?"

"Gak." Zavier mengunyah rotinya santai.

"Kok gitu! ini anak lo baru bicara loh. dan lo b aja?" tanya Kiara tak percaya.

"Udah tau duluan," ucap Zavier santai.

"Oh," ucap Kiara kesal. "Zea mau sarapan apa sayang?" tanya Kiara lembut.

"Nasi goreng aja kak," ucap Zea sopan.

Meskipun Kiara masih diliputi rasa penasaran tentang Zea. tapi ia mengesampingkannya dulu dan menyiapkan sarapan untuk Zea dan dirinya.

"Ibu, sini gabung." Kiara memanggil ibu Tuti.

Zavier terdiam dan menatap Kiara tak percaya. bukankah Kiara tau jika Zavier kurang nyaman makan bersama orang yang tak begitu dekat dengannya? ini bukan karna status ibu Tuti yang mengurus rumah. ini murni karna Zavier lebih suka makan sendiri.

"Gak usah mbak. biasanya mas Zavier kalau makan selalu sendiri dan kurang nyaman kalau ada orang lain," jelas ibu Tuti yang sudah tau kebiasaan Zavier.

"Orang lain gimana sih bu, ibu kan udah lama kerja disini. ayo gabung aja bu," ucap Kiara.

"Gak usah mbak, saya dibelakang aja."

Ibu Tuti segera menuju dapur sebelum Kiara kembali memaksanya bergabung bersama mereka. setelah Zavier menghabiskan rotinya ia pun mengambil piring. dengan cepat Kiara mengambil alih piring di tangan Zavier.

"Biar gue aja. mau makan apa?" tanya Kiara.

Zavier merasa sikap Kiara hari ini sangat berubah dengan Kiara yang ia kenal di kantor. ia seperti melihat orang lain di tubuh Kiara. Zavier menatap penuh tanya kearah Kiara yang sibuk mengambilkannya makanan.

"Silahkan dimana pak...maksud gue Zav."

"Lo bukan pembantu gue," ucap Zavier mengambil alih piring dari tangan Kiara.

Kiara terlonjak kaget mendengar ucapan Zavier. padahal Kiara hanya melakukan kebiasaannya saja tapi kenapa Zavier bereaksi sangat berlebihan seperti itu.

"Ya udah sih! kan gue cuma ngelakuin apa yang biasa gue lakuin!" ucap Kiara kesal.

Kiara kembali duduk dengan raut wajah kesalnya. ia makan sedikit berantakan sebagai bentuk kalau dia sangat kesal sekarang. entah mengapa tiba-tiba saja Kiara merasakan sedih yang teramat dalam.

"Kak Ara nangis?" tanya Zea memegang kedua pipi Kiara.

"Uhuk...uhuk...uhuk." Zavier tersedak saat mendengar ucapan Zea.

Kiara memberi segelas air untuk Zavier. masih dengan air mata yang terus saja mengalir dipipinya. Zea sibuk menghapus air mata Kiara, sedangkan Kiara sibuk mengkhawatirkan Zavier yang tersedak. hubungan macam apa ini wkwkwk.

Setelah lega, Zavier menatap heran kearah Kiara yang masih saja menangis tanpa suara. bahkan Kiara masih melanjutkan makannya. Zea pun melanjutkan makannya setelah Kiara menyuruhnya makan kembali.

"Kenapa?" tanya Zavier yang hanya mendapat gelengan dari Kiara.

"Tiba-tiba bisu lo?"

Pertanyaan Zavier membuat tangis Kiara semakin deras. Kiara meninggalkan meja makan dan berlari kekamar. terdengar bantingan pintu dari kamar Kiara. Zavier dan Zea saling menatap.

"Kenapa kak Ara nangis?" tanya Zavier pada Zea yang mendapat gelengan kepala.

Sementara di dalam kamar Kiara masih saja menangis ia pun tak tahu apa yang terjadi pada dirinya hari ini.

Perut bawah Kiara terasa begitu sakit tak tertahankan. ia meremas perutnya berharap rasa sakitnya berkurang. tak berselang lama Kiara mendengar ketukan pintu dari luar.

Kiara benar-benar tak bisa bergerak Karena rasa sakit yang ia rasakan. suara ketukan pintu tak lagi terdengar namun pintu penghubung terbuka terlihat lah Zea dan Zavier berjalan kearahnya.

Kiara hanya bisa berbaring lemas di balik selimutnya menahan rasa sakitnya. Kiara keringat dingin, wajahnya mulai pucat.

"Zav, sa---kit," ucap Kiara terbata.

Kiara meraih tangan Zavier dan meremasnya sekuat tenaga seakan menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan saat ini. keringat tak berhenti bercucuran diwajah Kiara. wajahnya semakin pucat. Zavier bingung apa yang harus ia lakukan saat ini.

"Zea, tolong panggilin ibu Tuti yah," ucap Zavier.

Zeapun pergi. Zavier meringis kecil saat remasan tangan Kiara semakin kuat. tak berselang lama ibu Tuti pun datang dengan wajah khawatirnya.

"Ada apa mas?" tanya bu Tuti duduk ditepi kasur.

"Gak tau," jawab Zavier seadanya.

"Mas Zavier keluar dulu yah. biar ibu coba cek dulu."

"Harus keluar?" tanya Zavier yang bingung.

"Mas Zavier mau liat perut mbak Kiara?"

Mendapat pertanyaan seperti itu membuat Zavier malu sendiri. iapun segera keluar dari kamar Kiara membiarkan ibu Tuti memeriksa Kiara.

"Mbak Kiara sakitnya sebelah mana?" tanya bu Tuti.

Kiara tak mampu untuk bersuara, ia hanya menunjuk perut bagian bawahnya. seketika ia ingat jika ini memang sudah waktunya tamu bulanannya datang. Kiara terlalu sibuk mengurus Zavier hingga lupa akan tamu bulanannya. Kiara tak menyiapkan apapun yang biasa ia pakai saat tamu bulanannya datang.

"Bu...kayanya saya mau dapet deh," ucap Kiara menahan sakit.

"Owalah, mbak Kiara tiap datang bulan selalu ngerasain sakit ini yah?" tanya bu Tuti.

"Iya bu. ibu...boleh minta tolong gak?" tanya Kiara ragu.

"Bilang aja mbak, siapa tau ibu bisa."

"Itu...saya...gak bawa pembalut. tolong beliin boleh gak?" tanya Kiara malu-malu.

"Ya boleh atuh mbak. mbak Kiara tunggu disini yah. ibu beli dulu." Ibu Tuti pun keluar dan Zavier masuk.

"So?"

"Priode bulanan."

"Oh."

Setelah mengucapkan 2 huruf itu Zavier keluar begitu saya, membuat Kiara kesal bukan main. ingin mengumpat tapi ia urungkan saat sadar Zea sedang menatapnya.

"Kak Ara sakit?" tanya Zea dengan raut wajah sedihnya.

"Gak papa sayang, nanti sembuh kok." ucap Kiara tersenyum hangat.

Disaat priode bulanannya datang, Kiara akan terbaring lemas seperti orang sakit pada hari pertama dan kedua. dihari ketiga ia sudah bisa bergerak dan beraktifitas seperti biasanya meskipun nyerinya tetap ada.

Biasanya Kiara selalu membawa bantal penghangat saat priode bulanan. tapi kali ini ia benar-benar lupa dan itu membuatnya sangat tersiksa sekarang.

Jika ada bantal penghangat, setidaknya bisa mengurangi rasa nyerinya. sudah 1 jam berlalu namun, ibu Tuti tak kunjung datang.

"Zea, kak Ara mau tidur dulu. Zea sama ayah dulu gak papa kan?" tanya Kiara hati-hati.

"Selamat istirahat kak Ara. cepat sembuh." Zea mencium kening Kiara sebelum ia berlari keluar.

Saat ia hampir terlelap tiba-tiba saja pintunya di buka dengan tidak santai. membuat Kiara siap meledak saat itu juga. tapi lihatlah siapa yang datang dengan 2 tas belanja ditangannya.

"Zavier," ucap Kiara heran.

"Titipan lo." Zavier memberi 2 tas belanja ditangannya.

"Hah? gue gak nitip apa-apa. ibu Tuti udah balik belum?" tanya Kiara mulai tak nyaman.

"Dia gak pergi kemanapun."

"Lah, terus titipan gue gimana dong," uap Kiara mulai menangis.

Salah satu hal yang Kiara benci saat datang bulan adalah sensitifnya. ia sangat mudah menangis jika sedang datang bulan dan itu benar-benar menguras energi Kiara. Kiara memilih mengurung diri dari pada harus bertemu orang lain.

"Cengeng! itu titipan lo." Zavier keluar begitu saja.

Kiara membuka tas belanja itu dan betapa terkejutnya ia saat melihat banyak pembalut dari berbagai merek dan ukuran. antara malu, sedih, senang menjadi satu. bisa dipastikan yang membeli ini bukanlah ibu Tuti melainkan Zavier. tapi, apapun perasaannya nangis tetaplah no 1. Kiara menangis sambil tertawa membayangkan wajah Zavier membeli pembalut.

Tas belanja satunya berisi hot pack dan berbagai macam makan manis. tidak!!! ini terlalu lucu menurut Kiara. bongkahan es ternyata bisa selucu itu dimata Kiara hanya karna 2 tas belanja.

Ponsel Kiara bergetar, itu pesan dari Zavier yang mengatakan, ia tak tau harus beli apa dan kata google hot pack bisa meredakan nyeri. Zavier juga meminta Kiara makan yang banyak agar tidak sakit. jika Kiara sakit tak ada yang menjaga Zea dan mengurus kerjaannya. itu lah pesan terpanjang Zavier untuk Kiara.

Kiara tersenyum senang dan berguling-guling di kasur membaca pesan Zavier itu. menurut Kiara, Zea hanya alasan saja untuk menutupi gengsi Zavier. tapi masa bodo, yang Kiara tau saat ini Zavier khawatir padanya.

1
Lina Rosalina
up nya kapaaan?
*jie_sung8513^ω^*
kalo zavier sama sarah bukan zavara namanya jadi zavsarah.. tenang,kalo buat rion gw mau kok menampung rion di dalam hati gw:))))
Dayu Mayun Pidada
bagus ceritanya ..
Luna de queso🌙🧀
Mantap betul!
Sarah
Dapat merasakan setiap momen
Afiq Danial Mohamad Azmir
Jalan ceritanya dapet banget, tiap konflik bikin hati deg-degan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!