cerita ini mengisahkan tentang menderitanya seorang perempuan yang menjadi korban salah sasaran yang di lakukan oleh seorang presdir yang terkenal kejam dan dingin. wanita itu harus rela hidup sendiri dan berjuang menghidupi kelima anaknya karena dia di usir dari rumahnya ketika mengetahui dia hamil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Josh melaksanakan malam itu juga tugas dari tuannya untuk meringkus shela di kediaman orang tuannya sendiri
ayah dan ibu shela hanya bisa pasrah karena memang anaknya yang bersalah apalagi berani mengusik kehidupan pribadi dari seorang edric johnson ayah shela masih bisa bernapas lega ketika shela hanya di asingkan saja tidak sampai di bunuh karena ayah shela sangat tahu betapa kejamnya edric jika sudah ada yang berani menyinggung tentang keluarganya
Shela pun hanya bisa diam karena kejahatannya sudah di ketahui oleh edric yang menyebabkan dia harus di asingkan
Sedangkan di california emeli sedang melamun dia berpikir apakah dia harus kembali ke new york bagaimanapun dia juga sangat merindukan ayahnya biarpun sang ayah sudah jahat padanya
"aku rindu ayah apa aku sebaiknya pergi saja bagaimanapun aku masih punya keluarga di sana sedangkan di sini aku kesepian tidak punya siapa siapa" gumam emeli dengan lirih
"kenapa kamu melamun disini" tanya vania membuat emeli terkejut
ketika vania sudah duduk di sampingnya emeli segera menceritakan apa yang menjadi pikirannya saat ini
"harusnya kami bersyukur masih punya ayah tidak sepertiku yang sudah kehilangan kedua orang tua saran dariku lebih baik kamu kembali saja kesana apalagi daddy dari anak anakmu juga tinggal di sana percayalah tidak enak hidup sendiri seperti ini nikmatilah waktu mu bersama keluarga selagi kamu bisa" saran vania pda emeli
"aku juga berpikir begitu van tapi apa kamu mau ikut denganku jika aku pergi kesana" tanya emeli
"tentu saja aku hanya punya dirimu yang aku anggap saudara aku tidak punya siapa siapa lagi seperti janji kita dulu kalau kita akan selalu bersama sampai tua nanti" sahut vania sambil tersenyum
Emeli balas tersenyum dan mereka berdua langsung berpelukan untuk menguatkan hati mereka
"lalu kapan rencananya kamu mau berangkat biar aku bisa mengurus pekerjaanku di sini" tanya vania
"rencana hari jumat aku berangkat agar tak mengganggu kerjaan edric nantinya karena pasti anak anak akan merepotkannya" jelas emeli
"aku setuju denganmu jadi lagi pula biar kondisi kaki el juga bisa pulih terlebih dahulu" sahut vania
Seperti hari kemarin ketiga anak edric hari ini tetap mengikuti daddy nya untuk bekerja di perusahaan
"kalian bermain di dalam saja ya lihat daddy sudah banyak membelikan buku cerita dan juga alat tulis buat kalian" ucap edric sambil menunjuk ke arah tumpukan buku untuk anaknya
"wah daddy yang terbaik" sahut devan lalu berlari lebih dulu untuk segera memilih buku yang ingin dia baca
"apa kami boleh membaca semuanya dad" tanya adrian
"tentu saja" sahut edric
Adrian dan betrand mengikuti langkah devan menuju tempat di mana buku buku mereka di letakkan
Tok.... Tok... Tok....
"masuk"
"tuan bisa ikut saya sebentar ada dokter david yang ingin berbicara dengan anda" ucap josh pelan agar tidak terdengar oleh tuan mudanya
"baiklah" edric bangkit dari duduknya lalu keluar dadi ruangannya untuk menemui david
"katakan" ucap tanpa basa basi ketika sudah bertemu dengan david
"dasar kutub utara kenapa kamu selalu tidak sabaran" sewot david yang melihat sahabatnya selalu saja kaku
"cepatlah pekerjaanku banyak" ketus edric lagi
Huh david membuang napasnya memang berbicara dengan kutub utara yang satu ini harus punya kesabaran lebih
"aku sudah memeriksa obat yang kami beli dan hasilnya sudah seperti yang kita duga tapi kamu tidak perlu khawatir itu tidak berbahaya rumah sakit itu mencari keuntungan dari orang orang yang tidak memiliki pengaruh bukan hanya pada anak kecil tapi juga hampir semua pasien tidak mampu akan mereka curangi dengan begitu rumah sakit itu akan mendapatkan keuntungan lebih dari hal yang dia lakukan, bukan hanya putri bungsumu saja yang mendapat perlakuan seperti itu akan tetapi semuanya juga dapat hanya imun tubuh yang lain lebih kuat jadi mereka tidak gampang sakit seperti anak bungsumu" jelas david panjang lebar
"kurang ajar sekali mereka diam diam mencari keuntungan sendiri josh kamu selidiki siapa pemilik rumah sakit itu dan hancurkan juga secara diam diam" ucap edric sambil menyeringai
Josh dan david bergidik ngeri jika edric sudah datang sifat kejamnya siapa pin tidak akan bisa menghentikan apa yang dia inginkan
"baik tuan akan saya laksanakan" sahut josh cepat
Edric mengambil hp nya dan kemudian mengotak atik sebentar setelahnya dia berucap
"bonus kalian sudah aku transfer kerjakan dengan rapi jangan sampai ada yang tahu" ucap edric sambil berdiri dan meninggalkan josh dan david
Josh dan david langsung mengambil hp nya dan melihat nominal yang di transfer membuat senyum terbit dari kedua bibir pria tampan itu
"kalau begini kan kita semangat melaksanakan perintahnya" ujar david dengan senyum lebarnya
"cepat keluarlah aku harus bekerja lagi sudah muak aku melihat wajahmu" usir josh pedas
"dasar anak buah kutub utara kamu sama saja dengannya"ketus david
" memang kamu tidak sama dengannya"ucap josh menaikkan sebelah alisnya
"hais bicara sama kamu membuat kepalaku pusing saja" sewot david
"makanya pergilah aku juga pusing mendengar ocehan mu yang tidak berguna itu" ucap josh sarkas
David keluar dari ruangan josh dengan mulut komat kamit sumpah serapah keluar dari mulutnya membuat para karyawan heran kenapa sahabat tuannya itu seperti orang kesurupan pikir mereka
sedangkan di rumah robert pria tua itu sedang memandangi foto emeli karena sampai sekarang dia belum mendapatkan kabar dari putrinya itu
"pulang lah putriku ayah sangat merindukanmu ayah ingin meminta maaf padamu jangan siksa tubuh renta dengan rasa bersalah yang tiada ujungnya" ucap robert lirih sambil meneteskan air matanya
"tuan saya yakin nona muda pasti akan kembali tuan harus tetap semangat" ucap zack berusaha menenangkan tuannya agar tidak larut dalam kesedihan yang bisa membuatnya sakit
"kamu benar zack aku harus tetap semangat demi keturunanku satu satunya aku tidak akan patah semangat demi putriku" ucap robert penuh tekat
"yakinlah tuan pasti nona muda akan kembali" zack memberi semangat untuk tuannya
Mereka berdua segera melupakan masalah tentang emeli sejenak karena mereka harus kembali bekerja karena pekerjaan mereka sudah menumpuk