“ Pak tolong lepaskan. “ Ucap Kezia ketakutan, ia sudah menangis saat ini. Kezia sudah berteriak tapi tidak ada satu orang pun yang mendengarnya karena tidak ada satu orang pun berada di sekitar Kezia. Kevin tidak menghiraukan tangisan Kezia, ia tetap menarik Kezia dengan paksa untuk memasuki apartemennya.
Saat mereka sudah berada di depan apartemen pria itu, Kevin dengan keadaan mabuk dapat membukanya dengan mudah dan kemudian menarik Kezia memasuki apartemennya. Di situ ketakutan Kezia terjadi, mahkotanya yang sudah ia jaga selama 22 tahun direnggut paksa oleh pria mabuk itu. Kezia rasa hidupnya sudah berakhir sekarang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANIRAKSA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 08 : MAKAN MALAM
Hari ini sebelum matahari mulai tenggelam Kevin memutuskan untuk pulang. Bukan pulang ke apartemen yang biasa ia tempati tapi pulang ke rumah orang tuanya. Ia harus membicarakan pernikahannya secepatnya kepada kedua orang tuanya. Karena ia sudah berjanji kepada Kezia untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Walaupun nanti pernikahannya dengan Kezia tidak berjalan dengan baik Kevin rasa itu tidak masalah karena ia memilih menikahi Kezia hanya untuk bertanggung jawab. Terlebih ia tidak ingin menelantarkan darah dagingnya sendiri.
Ia mengendarai mobilnya sendiri menuju kediaman orang tuanya. Kurang lebih dua jam yang Kevin butuhkan untuk sampai. Kevin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, ia ingin menikmati perjalanannya untuk menghilangkan penat setelah seharian bekerja. Kevin merupakan pria yang sangat gila kerja. Ia dapat mengabaikan semua hal saat sedang bekerja.
Setelah menempuh kurang lebih dua jam perjalanan dengan kecepatan sedang akhirnya Kevin sampai di kediaman kedua orang tuanya saat waktu menunjukkan pukul 6:30 . Kevin keluar dari mobil dan memberikan kunci pada satpam yang sedang bekerja untuk diparkirkan di tempat yang tepat. Kevin melangkahkan kakinya dengan perlahan menuju pintu utama yang sedikit terbuka. Setelah masuk Kevin mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruang tamu yang ternyata kosong. Ia kemudian melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menemui pembantu yang bekerja di rumah ini.
Kedatangan Kevin ke dapur disadari oleh salah satu pembantu yang sudah sangat lama bekerja di rumahnya.
“ Akhirnya tuan pulang. Ada yang tuan butuhkan? “ Tanya Rumi, saat mendapati Kevin yang sudah hampir enam bulan ini tidak pernah mengunjungi rumah orang tuanya. Rumi adalah seorang pembantu yang sudah bekerja dari Kevin masih bayi sampai sekarang Kevin sudah berusia 27 tahun. Rumi merupakan pembantu satu satunya yang Kevin sukai. Karena Kevin rasa Rumi yang paling tahu apa Kevin butuhkan.
“ Mama dan papa ada di mana bi? “ Tanya Kevin sambil membuka kulkas untuk mengambil air mineral. Kerongkongannya sangat kering sekarang.
“ Tuan dan nyonya sedang menghadiri acara ulang tahun temannya. Nyonya akan pulang hari ini karena ia sudah berpesan untuk menyiapkan makan malam jadi tuan tidak perlu khawatir. “ Jawab Rumi sambil menatap tuannya yang sedang menghabiskan air mineral di tangannya dengan sekali tegukan. Rumi juga mengatakan bahwa tuan dan nyonya akan pulang hari ini karena biasanya jika menghadiri pesta di sore sampai malam hari tuan dan nyonya nya akan memilih untuk menginap di hotel atau villa yang mereka punya. Sedangkan Kevin hanya akan pulang ke rumah ini jika ada kepentingan saja. Ia tidak terlalu dekat terhadap kedua orang tuanya juga dengan kedua saudara perempuannya. Ia lebih sering mengasingkan diri jika sedang melangsungkan acara keluarga.
“ Aku akan masuk ke kamar. Jika mama dan papa pulang tolong panggil aku bi “ Ucap Kevin mulai melangkahkan kakinya menuju kamarnya di lantai dua. Walaupun tidak berbicara terlalu banyak tapi Kevin sering berbicara dengan santai kepada bi Rumi.
Setelah menaiki lift menuju lantai dua, Kevin bergegas memasuki kamarnya. Kamar Kevin terlihat rapi dan bersih karena walaupun Kevin tidak ada di rumah, bi Rumi selalu membersihkan kamar pria itu. Kevin melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Ia akan membersihkan dirinya terlebih dahulu. Kevin berencana untuk berendam malam ini.
Tak terasa Kevin menghabiskan 45 menit untuk berendam saja. Kini ia sudah rapi dengan kaos polos dan celana pendek yang kini ia kenakan. Walaupun memakai baju rumahan Kevin tetap terlihat tampan dan berwibawa. Tak heran banyak wanita yang tergila gila dengannya.
Kevin menoleh ke pintu yang diketuk seseorang.
“ Siapa? “ Tanya Kevin sambil berdiri di depan cermin untuk merapikan rambutnya yang telah ia keringkan terlebih dahulu.
“ Ini mama, boleh mama masuk? “ Tanya Bianca dari depan pintu.
“ Mmhh “ Jawab Kevin dengan gumaman saja.
Bianca membuka pintu dengan perlahan untuk melihat putranya yang sudah lama tidak ia lihat karena Kevin yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Bianca buru buru menghampiri kamar Kevin setelah bi Rumi mengatakan bahwa putra semata wayangnya akhirnya pulang. Dengan senang ia pun langsung menuju kamar Kevin untuk melihat putranya.
“ Mama merindukanmu. “ Ucap Bianca melangkahkan kakinya menghampiri putranya. Kevin yang mendengar itu hanya menatap wajah mamanya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah menginjak 50an. Karena memang Bianca yang pandai merawat diri.
“ Kenapa susah sekali untuk bertemu dengan putra mama ini. “ Keluh Bianca sambil tangannya membantu menata rambut Kevin ketika ia sudah berada di hadapan putranya.
“ Kantor sedang sibuk untuk project yang baru. “
“ Walaupun tidak sibuk sekalipun kamu pasti tetap tidak akan pulang ke rumah. Kamu pulang sekarang pasti karena ada yang ingin kamu bicarakan kepada papa atau mama kan? “ Tanya Bianca yang sudah hafal akan sifat anaknya tersebut. Kevin hanya akan pulang ketika ada yang ia inginkan, Bianca sering kesal karena itu.
“ Maaf “ Kevin benar benar merasa bersalah akan hal itu tapi ia tidak memiliki alasan untuk tinggal di rumah ini. Ia merasa tidak memiliki hubungan kekeluargaan yang terlalu dekat dengan orang tua dan juga keluarganya. Berada di rumah ini membuat Kevin merasa tidak nyaman. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa terhadap keluarganya. Mungkin karena orang tuanya yang lebih mementingkan pekerjaan daripada melihat tumbuh kembang anak anaknya dahulu membuat Kevin tidak memiliki banyak kenangan indah bersama orang tuanya.
“ Sebelum membicarakan hal yang ingin kamu bicarakan sekarang, mari makan malam terlebih dahulu. Bi Rumi sudah memasak makanan kesukaanmu. Ada Ivanka beserta suami dan anaknya juga di bawah. “ Ajak Bianca menuntun tangan Kevin untuk turun ke meja makan dengan semangat. Ia sangat senang untuk makan malam bersama anak anaknya. Kevin setia mengikuti Bianca yang masih menggenggam tangan kirinya. Saat mereka sampai di ruang keluarga, seluruh keluarganya sedang berkumpul di sana sekarang.
“ Uncle “ Teriak Thalia yang berada di ruang keluarga. Thalia merupakan keponakan Kevin, anak dari kakak perempuannya Ivanka forenza. Thalia berlari menghampiri Kevin lalu memeluk kaki pria itu. Kevin tidak terlalu menyukai anak kecil, tapi entah kenapa Thalia selalu berusaha mencuri perhatiannya dengan tingkah lucunya.
“ Lia merindukan uncle vin “ Ucap Thalia dengan semangat saat Kevin menggendongnya. Kevin hanya tersenyum melihat tingkah lucu Thalia yang berada di gendongannya. Kevin mengusap rambut Thalia yang sedang dikuncir dua. Wajah Thalia benar benar seperti kakaknya saat masih kecil. Seperti anak kembar.
Melihat interaksi Kevin dengan keponakan satu satunya itu membuat orang orang yang melihatnya tersenyum senang. Interaksi mereka sangat menggemaskan mengingat Kevin yang kurang menyukai anak kecil.
“ Ayo makan malam, mama sudah sangat lapar. “ Ucap Bianca melangkahkan kakinya menuju meja makan yang kemudian diikuti oleh suami, anak, menantu serta cucunya. Bianca sangat senang sekarang karena berkumpul dengan anak-anaknya.
