Luna Shang Yuan adalah Ratu dari Kerajaan Shang Yuan, sebuah negeri yang makmur dan kaya raya. Di bawah kepemimpinannya, Shang Yuan mencapai puncak kejayaan, dengan rakyat yang sejahtera dan perdamaian yang terjaga. Namun, meski berada di puncak kemakmuran, hati Luna merindukan petualangan dan kebebasan. Dia memutuskan untuk melepaskan diri dari tugas kerajaan dan berkelana mengelilingi dunia.
Dengan mengenakan hanfu yang anggun dan membawa seruling serta belatinya, Luna memulai perjalanannya. Dia melintasi berbagai negeri, dari hutan belantara hingga pegunungan yang tertutup salju, bertemu dengan berbagai suku dan bangsa. Sepanjang perjalanan, Luna menggunakan suara merdunya untuk membawa kedamaian, menyembuhkan hati yang terluka, dan mengusir kegelapan yang mengancam.
Luna segera menyadari bahwa takdirnya lebih besar daripada sekadar berkelana. Luna menginspirasi banyak orang dan menciptakan legenda yang akan dikenang sepanjang masa.
[Soundtrack mp3: Indila Instrumental]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luna Menuju Desa Feng Hua
Saat Luna dan Lan Hui hampir sampai di persawahan yang luas, desa Feng Hua mulai terlihat di kejauhan. Sinar matahari memantul lembut di atas hamparan padi hijau yang mengelilingi desa, menciptakan pemandangan yang menenangkan. Luna menarik gerobak kayu milik Lan Hui dengan langkah ringan, sementara Lan Hui berjalan di sampingnya dengan napas yang sedikit tersengal.
Lan Hui, merasa lebih nyaman setelah berjalan bersama Luna, mulai bercerita dengan nada penuh semangat. "Ratu Luna, di desa kami, ada seseorang yang sangat baik hati. Namanya Ning Long. Dia adalah Menteri Keamanan Desa Feng Hua."
Luna menolehkan kepalanya, memperhatikan Lan Hui dengan penuh minat. "Ning Long? Apa yang membuatnya begitu istimewa, Lan Hui?" tanyanya dengan lembut, mendorong anak itu untuk melanjutkan ceritanya.
Lan Hui mengangguk kecil, senyum muncul di wajahnya saat dia mengenang kebaikan Ning Long. "Dia bukan sekedar seorang Menteri. Ning Long selalu memperhatikan orang-orang sepertiku dan nenekku agar tidak kelaparan. Dia sering datang ke rumah kami membawa makanan atau obat-obatan untuk nenek. Bahkan saat orang lain tidak peduli, Ning Long selalu memperhatikan kami."
Luna merasakan kehangatan dalam hati mendengar kisah ini. "Dia terdengar seperti seseorang yang benar-benar peduli pada rakyatnya," ujar Luna, memberikan senyuman lembut pada Lan Hui.
Lan Hui melanjutkan ceritanya, matanya bersinar dengan kekaguman. "Ning Long tidak pernah meminta imbalan apapun. Dia selalu mengatakan bahwa kita semua adalah keluarga, dan sudah menjadi tugasnya untuk menjaga kami semua. Bahkan ketika cuaca buruk atau ada ancaman dari luar desa, Ning Long selalu berada di garis depan untuk melindungi kami."
Luna mengangguk, sepenuhnya terserap dalam cerita Lan Hui. "Orang seperti Ning Long sangat berharga, Lan Hui. Desa Feng Hua beruntung memiliki seseorang seperti dia."
Lan Hui tersenyum lebar, merasa bangga bisa berbicara tentang orang yang dia kagumi. "Benar, semua orang di desa menghormati Ning Long. Dia adalah teladan bagi kami semua. Dia sering memberi tahu anak-anak di desa, termasuk aku."
Luna memperhatikan anak kecil di sampingnya, dan hatinya dipenuhi rasa kagum. Lan Hui mungkin masih muda, tetapi semangat dan dedikasinya pada desanya mencerminkan pengaruh positif dari sosok seperti Ning Long. "Aku bisa melihat betapa besar pengaruh Ning Long terhadapmu, Lan Hui. Kau sendiri juga menunjukkan semangat dan kekuatan yang luar biasa. Ning Long pasti bangga padamu."
Lan Hui menundukkan kepalanya sedikit, merasa tersentuh oleh pujian Luna. "Terima kasih, Ratu Luna. Aku hanya berusaha melakukan yang terbaik, seperti yang selalu Ning Long katakan."
Luna melanjutkan langkahnya, memandang desa Feng Hua yang semakin mendekat. "Kau telah melakukan lebih dari yang terbaik, Lan Hui. Dengan keberanian dan tekadmu, aku yakin kau akan menjadi pilar yang kuat bagi desamu, sama seperti Ning Long."
Lan Hui merasakan dorongan semangat dari kata-kata Luna. Dia mengangguk dengan mantap, yakin bahwa usahanya tidak sia-sia. "Aku akan terus berusaha!"
Luna tersenyum, dan mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka menuju desa Feng Hua, dengan hati yang lebih ringan dan semangat yang lebih kuat. Persawahan yang hijau, diiringi oleh suara gemericik air dari saluran irigasi, menjadi saksi percakapan mendalam mereka. Di kejauhan, desa Feng Hua terlihat semakin dekat, menunggu kedatangan dua sosok yang penuh dengan tekad dan harapan.
'dengan kekuatan bulan, akan menghukummu'
semangat terus