Hena Sanjaya. Model sekaligus aktris dengan bayaran termahal harus terjebak hubungan asmara yang tidak masuk akal dengan seorang Pria yang sebelumnya tidak ia kenal.
Kariernya mengalami masalah setelah namanya terseret skandal dengan sang mantan kekasih, Samuel Harvey.
Demi menyelamatkan kariernya Hena memilih mengikuti hubungan yang ditawarkan Pria tidak dikenalnya tersebut "Asmara settingan" terdengar konyol bagi Hena.
Entah apa keuntungan yang Pria itu dapatkan dengan hubungan ini. Mampukah Hena mengembalikan nama baiknya yang sudah memburuk dan mempertahankan kariernya yang sudah ia jalani selama 8 tahun terakhir, dengan hanya menjalin "Asmara Settingan"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asmara Settingan 14.
Tubuh tinggi gagah dengan wajah tegas itu terlihat diam seperti patung, satu tangannya terbenam di dalam saku celana bahan yang dikenakan. Hanya seorang diri tanpa ada yang menemani.
Tepat saat pintu lift terbuka ia membawa langkah ke luar menuju unit tempat tinggalnya yang sudah hampir tujuh tahun ia tempati.
"Agam"
Langkah tegap itu terhenti saat netra tajamnya menatap wanita yang baru saja menyuarakan namanya.
"Aku sudah menunggumu dari tadi"
Wanita cantik dengan wajah kecil yang begitu manis itu terlihat mendekat dan kini menatap Agam yang hanya diam saat dirinya menyapa.
"Kau masih marah padaku?"
Agam tetap melanjutkan langkah menuju apartemen pribadinya yang terletak di ujung koridor. Di lantai ini hanya ada tiga unit apartemen duplex dan salah satunya adalah unit milik Agam.
"Aku melihat beritanya. Tapi aku sama sekali tidak percaya"
Kalimat itu berhasil menghentikan gerakan tangan Agam yang sudah ingin membuka pintu apartemen miliknya.
"Kau tidak mungkin menikah dengan wanita yang tidak kau cinta"
Agam berpaling menghadap pada sumber suara hingga mata tajam itu mampu menatap nyalang pada wanita yang kini berada di hadapannya.
"Apa yang tidak mungkin untuk seorang Agam?"
"Kau tidak mencintainya, aku tahu itu. Kau tidak suka kehidupan pribadimu diketahui publik. Kau dan dia tidak akan cocok"
Panjang lebar wanita itu mengatakan pendapatnya tentang berita yang hari ini meng-ngabarkan Agam Raksa akan menikah dengan kekasihnya, Hena Sanjaya.
Agam tersenyum sinis "Kau seperti mengetahui banyak hal tentangku. Tapi kau lupa, aku adalah putra Joni Raksa. Pemilik perusahaan besar Raksa Group" suara Agam begitu menekan dan dalam.
Wanita pemilik wajah mungil itu terpaku menatap dengan mata sayu pada Pria yang begitu ia cinta. Sikap Agam kini sangat berubah pada dirinya, tidak lagi lemah lembut saat bertutur kata, sikap penuh puja Pria itu pada dirinya juga sudah tiada. Entah kesalahan apa yang sudah wanita itu lakukan hingga membuat pemilik sorot mata tajam itu begitu terlihat membenci dirinya.
Agam kembali meneruskan langkah masuk ke dalam apartemen meninggalkan wanita yang hanya mampu menatapnya dalam diam.
Apartemen luas dengan gaya klasik itu terlihat remang, hanya ada cahaya lampu sudut yang menyala. Agam melepaskan jasnya dan meletakkan di bahu sofa. Tanganya bergerak melonggarkan dasi yang terasa mulai mencekik dan menarik lengan kemeja hitamnya hingga batas siku.
Helaan napas kasar itu terdengar. Bohong jika kejadian hari ini tidak mengganggu pikirannya, berita yang sudah semakin menjadi dan terlalu jauh menyeret namanya. Ditambah dengan kebodohannya yang mengakui akan adanya sebuah pernikahan di depan semua awak media.
"Shiit"
Agam terlihat memukul meja kaca mini bar yang ada di apartemennya. Ia berpindah menuju jendela yang menampilkan indahnya pemandangan malam tengah kota.
Tangannya terlihat mengguncang gelas cocktail dengan sedikit campuran es batu lalu menyesapnya secara perlahan. Mata tajamya dapat menangkap gedung tinggi di sebrang sana dengan tulisan besar Raksa Group.
Kedatangan wanita yang merupakan masa lalunya berhasil menyempurnakan hari Agam agar terlihat semakin runyam. Pengusaha muda dengan segudang prestasi dalam dunia bisnis itu kini terlihat bodoh jika berurusan dengan yang namanya perempuan. Mengatakan akan menikah dengan wanita yang bahkan baru ia temui dua kali. Ia melakukan semua itu spontan tanpa adannya perencanaan, dirinya belum menanyakan apapun dengan asisten pribadinya Rama, perihal apa saja yang harus ia lakukan dengan Hena.
Dengan satu tangan yang masih menggenggam gelas minumannya Agam kini terlihat menerima sambungan telepon dari seseorang.
"..."
"Instingmu sudah kembali?"
"..."
"Kirimkan padaku sekarang"
Setelah mengatakan hal itu Agam langsung mematikan sambungan telepon yang ternyata dari Rama, pria smart bermata empat.
Tangan Agam terlihat terus menggulir informasi yang dikirimkan Rama padanya. Sesekali ia menyesap minumannya dan lanjut membaca, hingga dimana wajah tegas itu tiba-tiba terpaku diam membisu.
"Hipersomnia"
"Samuel Harvey"
"David Rustam Sanjaya"
Kata-kata itu berhasil membuat Agam meremat kuat gelas minuman yang ada di tangannya, rahangnya mengeras menahan sesuatu dengan mata yang semakin tajam. Layar itu tetap menampilkan informasi yang ia minta siang tadi pada Rama. Rama bahkan mendapatkan data lengkap yang Tuannya inginkan jauh lebih cepat dari waktu yang ia janjikan. Sempat diragukan ketajamannya dalam bekerja oleh Agam membuat Rama sepertinya tersinggung dan bergerak lebih cepat mencari semua informasi tentang kekasih Tuannya yang sekarang berganti gelar sebagai calon istri Agam Raksa.
*
*
*
"Perlukah aku menginap di sini?"
"Aku tidak pernah melarangmu untuk menginap disini, Mini"
Jini terus menatap Hena yang kini terlihat lebih banyak diam setelah sore tadi Hena bangun dari tidur panjangnya. Wanita pemilik mata dark hazel itu kali ini terlelap begitu lama. Setelah Agam dan asisten Rama yang mengantar Hena pergi, Jini memilih menunggu wanita yang sudah ia anggap sebagai saudara itu hingga terjaga dari tidurnya. Namun Jini sama sekali tidak menyangka jika Hena akan membuka mata setelah hampir empat jam terlelap. Ini waktu terlama wanita itu tidur.
"Kau menyetujui berita pernikahan itu?"
"Sejak kapan berita akan rilis setelah mendapat persetujuanku?"
Jini terlihat menutup mata saat mendengar pertanyaannya dibalas dengan sebuah pertanyaan. Malam ini sepertinya ia akan menginap di apartemen Hena, artisnya ini sedang tidak baik-baik saja
gak seru jadinya. di siksa dulu dong 😂
itu udah sangat fatal
semoga kesalahan mu di ampuni.
mati aja lalu jihanAM, semoga kau membusuk.
tpi maaf sebelumnya jgn diikut campurkn bahasa kk
*awak artinya kamu dalam bahasa indonesia kk/Pray//Pray/
minta plastik yang kamu bawa dong..
air sama sama bisa bungkus rendang 🤣🤣🤣
tergantung dari sudut mana seseorang memandangnya..
hanya Alam luas lah yang bisa mengurung nya.
Seluas Alam terhampar... Luas dan indahnya Kabupaten "Agam" di Sumatera Barat 🤣🤣🤣