Pernikahan yang di awali dengan perjodohan memang tidak banyak yang endingnya bahagia. Hal ini yang di alami oleh Nur Azizah, bahkan di usia nya yang baru menginjak usia ke 25 tahun dia harus menjadi seorang single parent alias janda.
"Maaf Zah.." ucap Raka Abdillah yang tak lain adalah suami dari Azizah.
"Kenapa kamu tega sekali melakukan ini pada ku Mas.."
Bagaimana kehidupan Azizah setelah di ceraikan oleh suami nya, dan fakta apa saja yang Azizah ketahui tentang suami nya selama ini? Ikuti terus karya terbaru author ya Readers...jangan lupa dukungannya selalu 🥰☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 25 Raka mulai berulah
Rutinitas Azizah setiap hari nya tidak ada yang berubah setiap pagi dia akan mengantar Rizky sekolah setelah itu dia akan mengontrol kedua toko roti nya, setelah nya dia kembali menjemput sang anak, baru lah setelah itu dia akan berada di restoran nya sampe restoran itu tutup.
Rizky sendiri sudah biasa berada di sana bersama sang bunda, karena di ruangan Azizah di lengkapi dengan ruangan tempat tidur dan tempat untuk bermain bagi Rizky. Kaivan sendiri hampir setiap hari ikut Azizah ke restoran nya sampai Daddy nya menjemput.
"Hai Zah..."
Azizah yang sedang menikmati sarapan nya pun mendongakkan wajah nya saat mendengar ada yang menyebut nama nya. Hari ini dia tidak sempat untuk sarapan karena tadi dia bangun kesiangan. Entah mengapa badan dia terasa sangat lelah dan pusing sekali semalam sehingga dia harus meminum obat pereda sakit kepala. Mungkin pengaruh minum obat itu sehingga membuat tidur nya begitu nyenyak sehingga dia terbangun jam enam pagi. Untung saja dia sedang ada tamu bulanan jadi dia tidak melewatkan shubuh nya.
"Mas Raka..." Azizah mengernyit kan dahi nya setelah dia tahu jika yang menyapa nya adalah mantan suami nya.
Raka tersenyum, dengan penuh percaya diri dia kemudian duduk di sebelah Azizah yang saat ini sedang duduk di bangku taman yang tidak jauh dari sekolah Rizky.
Seketika Azizah pun langsung menggeser duduk nya saat melihat mantan suami nya itu sudah duduk manis di sebelah nya.
"Kamu lagi apa?"
"Seperti yang mas Raka lihat sendiri," Jawab Azizah singkat dengan tetap melanjutkan aktivitas makan nya.
Raka memperhatikan Azizah yang sedang mengunyah makanan dengan begitu intens, tak lupa laki - laki itu selalu tersenyum ketika memandang wajah mantan istri nya itu.
"Azizah semakin hari semakin cantik saja, sungguh aura kecantikan nya semakin terpancar sekarang. Kenapa aku baru sadar ya jika Azizah sangat mempesona," batin Raka dengan tatapan mata yang tidak beralih sama sekali dari wajah Azizah.
Merasa jika Raka memperhatikan nya, Azizah kemudian menutup kotak makan nya dan menaruh ke dalam Tote bag yang dia bawa. Jujur Azizah sangat risih dengan tatapan Raka, kemarin - kemarin dia selalu berusaha untuk menghindari intensitas bertemu dengan Raka. Karena hari ini dia datang agak kesiangan jadi mau ngga mau dia bertemu dengan mantan suami nya itu seperti sekarang ini.
Azizah menghela nafas nya," Mas Raka ada perlu apa? "
Raka menggelengkan kepalanya. "Jika mas Raka tidak ada perlu apa - apa, saya mau pergi sekarang."
Azizah mengambil tas yang dia letakkan di samping dia, kemudian dia langsung berdiri hendak pergi meninggalkan Raka. Namun belum sempat dia melangkah kan kaki nya, tiba - tiba Raka mencekal tangan nya.
"Tunggu Zah, sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan pada mu."
Azizah menatap tajam ke arah Raka sehingga membuat Raka terpaksa melepaskan tangan nya dari lengan Azizah.
"Sorry..."
"Saya harap mas Raka bisa menjaga batasan diantara kita. Saat ini kita sudah tidak ada ikatan apa pun, sekalipun kita masih ada komunikasi semua hanya tentang Rizky. Saya harap mas Raka bisa mengerti," ucap Azizah dengan ekspresi yang datar.
"Iya Zah, aku tahu..cuma ada hal yang ingin aku sampaikan pada kamu."
"Seperti nya sudah tidak ada hal apa pun yang harus kita bicarakan Mas, semua nya sudah jelas. Oh...jika mas Raka ingin membahas masalah harta warisan yang mas Raka inginkan bukan kah semua sudah jelas, pak Bram sudah menjelaskan semua. Dan satu lagi, saya rasa mobil beserta sertifikat rumah yang sudah saya kasih ke mas Raka itu sudah cukup untuk menghargai darah yang mas Raka donorkan ke Rizky anak kandung mas Raka sendiri," kata Azizah dengan begitu tenang namun ada penekanan di akhir kalimat yang dia ucapkan.
Deg,
Ucapan yang Azizah lontarkan itu seketika membuat Raka terdiam tidak berkutik sama sekali. Memang benar adanya apa yang Azizah katakan, untuk masalah harta warisan itu sudah tidak ada yang perlu di bahas lagi, karena semua nya sudah jelas. Setelah Rizky sembuh dari insiden kecelakaan itu, Azizah dan Raka serta Rania bertemu kembali di kantor Pak Bram untuk membicarakan apa yang Azizah sampaikan di telpon waktu itu. Dan betapa terkejutnya Raka, ketika dia tahu jika pak Bram mengetahui semua nya kalau Azizah melaksanakan hal itu karena dalam keadaan terdesak dan ada campur tangan dari Raka dan Rania.
Awal nya Raka dan Rania menuduh Azizah lah yang mengadu ke pak Bram, cuma saat pak Bram menunjukkan sebuah vidio obrolan ketiga nya saat di rumah sakit kala itu. Raka sungguh tidak menduga jika pengacara kepercayaan ayah nya itu akan melakukan hal seperti itu. Dan parah nya lagi itu adalah salah satu wasiat yang almarhum ayah nya jika pak Bram harus menempatkan beberapa orang kepercayaan nya untuk melindungi Azizah dan Rizky.
Sungguh luar biasa sekali orang tua nya menyayangi mantan istri nya itu. Sampai detik ini masih ada tanda tanya besar dalam otak nya, ada rahasia apa lagi yang belum dia ketahui tentang tentang hubungan mantan istri nya itu dengan almarhum kedua orang tua nya.
Dari hasil pertemuan mereka di kantor pak Bram, akhir nya menghasilkan sebuah keputusan jika harta yang sudah jatuh pada Azizah dan Rizky tidak bisa di ganggu gugat, namun selama Rizky belum genap berusia dua puluh tahun maka seluruh aset yang Rizky punya masih di kendalikan oleh Raka sebagai ayah kandung nya dengan catatan tujuh puluh persen dari hasil perkebunan itu tetap masuk dalam rekening yang atas nama Rizky. Semua itu akan terus dalam pantauan pak Bram dan orang - orang nya jadi Raka tidak bisa berbuah curang sama sekali.
Rania jelas murka mendengar hasil keputusan itu, bahkan dia sampai mengungkit masalah jasa yang sudah Raka berikan saat Rizky kecelakaan yaitu ketika Raka mendonorkan darah nya. Azizah yang sudah muak mendengar segala ocehan Rania akhir nya memutuskan untuk menyerahkan mobil dan rumah yang seharusnya dia dan Rizky miliki kepada Raka dan Rania.
Tentu hal itu awal nya tidak di setujui oleh pak Bram, namun setelah Azizah menyakinkan pak Bram dengan berbagai alasan dan pertimbangan akhir nya pengacara tuan Abdillah itu pun menyetujui permintaan Azizah itu. Jelas saja hal itu membuat Rania bahagia, bagi dia saat ini mobil dan rumah yang selama ini dia tempati sudah sah menjadi hak Raka. Masalah harta yang lain nya dia akan pikir kan nanti gimana cara nya merebut semua nya dari tangan Azizah.
"Saya rasa cukup ya mas, diantara kita sudah tidak ada lagi yang bisa dibicarakan lagi. Sekalipun kita masih ada komunikasi itu hanya karena Rizky itu tidak lebih."
Azizah langsung berjalan meninggalkan Raka. Namun lagi dan lagi Raka berhasil mencekal tangan Azizah kembali.
Sheet,
"Lepaskan tangan Azizah tuan Raka Abdillah!"
Raka tidak peka pada waktu kerja Rania tidak curiga, aku tebak Rania ada main sama bosnya, Saka anak bos Herman
cpt ptusin tu nnek shir,jgn smp azizah kna lbrak gra2d tduh mrebut tnangn orng....tp kl pun abian ptus sm tu nnek shir,msh ada adeknya yg jd rival....blm lg mntannya azizah jg yg curi2 ksmptan.....
berat deh prjuanganmu....
Abian yg dngin,ko bsa tkluk sm nnek sihir????udh mh pnmpilannya ky gt,klakuannya jg sm ky orangnya...
bda bgt dong sm azizah yg kalem....
Akoh udh mmpir....slm knl....
lngsng ska crtanya,mskpn d awl smpt nyesek jg....
Btw,kk adek saingn dongggg.....
Ayo smngttttt.....